Anda di halaman 1dari 2

DIABETES MILITUS

No. : 440- /SOP/


Dokumen PSB/UKP/I/2018
No Revisi : 00
SOP Tanggal
: 19 Januari 2018
PEMERINTAH Terbit
KABUPATEN Halaman : 1/2 Halaman
LANGKAT

UPT PUSKESMAS Kepala UPT Puskesmas


SEI BAMBAN

dr. Endang Toto Kaban


NIP. 19710805 200502 1 003
1. Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah untuk melaksanakan
kegiatan diabetes militus di wilayah kerja UPT Puskesmas Sei Bamban
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Sei Bamban No : 440- /SK/
PSB/I/2018
4. Referensi Permenkes no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Hal 426
5. Alat/bahan/Media Alat :
Bahan :
Media :
-
6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit sekarang,
apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria
(sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar),
serta enurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, atau juga
bisa disertai keluhan tidak khas meliputi lemah, kesemutan, gatal, mata
kabur, luka yang sulit sembuh, pruritus vulva pada wanita, dan
disfungsi ereksi pada pria.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, adakah penurunan berat
badan, atau adakah prurirus atau gangren.
3. Petugas melakukan pemeriksaan GDA, atau GDP dan GD2JPP bila
pasien berpuasa, serta pemeriksaan HbA1C
4. Petugas menegakkan diagnosa Diabetes Mellitus bila:
4.1.1 Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa darah
sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.2 Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl (darah
kapiler). ATAU
4.1.3 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu
(TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU
4.1.4 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP
ulang ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.5 HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan hanya apabila
pasien menyetujui.
5. Petugas melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit DM, evaluasi
perencanaan makan sesuai kebutuhan
6. Petugas memberikan pengobatan DM:
6.1.1Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis
maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
6.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis
maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2
kali/hari.
6.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50 mg
dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari
6.1.4 Insulin : short acting atau long acting
7. Petugas memberi edukasi sesuai dengan terapi non farmakologi
dan efek samping obat
7. Bagan alir
Petugas melakukan
Petugas melakukan
anamnesa tentang riwayat
pemeriksaan fisik
penyakit

Petugas melakukan
pemeriksaan GDA

Petugas melakukan evaluasi Petugas menegakkan


gizi diagnosa Diabetes Mellitus
bila
Petugas memberikan
pengobatan DM

Petugas memberi edukasi sesuai


dengan terapi non farmakologi dan
efek samping obat

8. Hal-hal yang perlu Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Poli umum
2. Laboratorium
10. Dokumen terkait 1. Prosedur pelayanan Klinik Graha Puger Sehat
2. Rekam medis
3. Register harian
11. Rekaman historis
No
perubahan Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
.

Anda mungkin juga menyukai