Anda di halaman 1dari 2

Satuan pengawas internal adalah perangkat BLUD yang bertugas melakukan pengawasan

dan pengendalian internal dalam rangka membantu pimpinan BLUD untuk meningkatkan kinerja
peiayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial sekitarnya (socialresponsibility) dalam
menyelenggarakan bisnis sehat.
Pengawasan operasional BLUD dilakukan oleh pengawas internal. Pengawas internal
dilaksanakan oleh internal auditor yang berkedudukan langsung di bawah pemimpin BLUD.
Pengawas internal dapat dibentuk dengan mempertimbangkan:
1. Keseimbangan antara rnanfaat dan beban;
2. Kompleksitas manajemen
3. Volume dan/atau jangkauan pelayanan.
Internal auditor bersama-sama jajaran manajemen BLUD menciptakan dan meningkatkan
pengendalian internal BLUD.
Fungsi pengendalian internal BLUD membantu manajemen BLUD dalam hal:

1. Pengamanan harta kekayaan


Maksud dari tujuan ini adalah melindungi harta kekayaan organisasi dari kerugian yang
disebabkan oleh kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja dalam transaksi
penanganan harta organisasi.

Kesalahan yang tidak disengaja misalnya penulisan jumlah pendapatan yang tidak sesuai
dengan yang sebenarnya sedangkan kesalahan yang disengaja misalnya penggelapan harta
milik organisasi yang biasanya disertai pemalsuan pencatatan.
2. Menciptakan akurasi sistem informasi keuangan
Maksud dari tujuan ini adalah bahwa data akuntansi yang teliti dan andal sangat
diperlukan oleh organisasi karena mencerminkan keadaan organisasi yang sebenarnya dan
mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh manajemen
3. Menciptakan efisiensi dan produktivitas
Maksudnya adalah bahwa dalam setiap melakukan kegiatan harus
mempertimbangkan faktor efisiensi, apabila ada kegiatan yang kurang efisien maka
manajemen harus memperhatikan dan mencari penyebab dari ketidak efisienan kegiatan
tersebut, dengan menemukan penyebab ketidak efisienan maka akan dapat dicarikan jalan
keluar untuk perbaikan. Dengan demikian kegiatan yang dilakukan dapat berjalan secara
efisien.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan praktek bisnis yang sehat.
Artinya dalam setiap melakukan kegiatan harus selalu berpegang teguh pada
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah dilakukan oleh manajemen.

Menurut tujuannya Mulyadi (2001:163) menyebutkan:

Sistem pengendalian internal dapat dibagi menjadi dua macam, pengendalian internal
akuntansi (accounting control ), dan pengendalian internal administratif ( administrative
control ).

Pengendalian internal akuntansi meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran


yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, sehingga dapat menjamin kekayaan organisasi dan
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

Pengendalian internal adminitratif meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran


yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan
manajemen.

Anda mungkin juga menyukai