TQC PDF
TQC PDF
POKOK BAHASAN :
DESKRIPSI
Pengendalian mutu terpadu (PMT) lebih merupakan sikap dan perilaku berdasarkan
kepuasan atas pekerjaannya dan kerja tim atau kelompoknya. Total Quality Control (TQC)
menghendaki komitmen total dari manajemen sebagai pimpinan organisasi dimana komitmen
ini harus disebarluaskan pada seluruh karyawan dan dalam semua level atau departemen
dalam organisasi. Jika perusahaan menjadikan mutu sebagai “ the way of life “, maka budaya
harus dibangun, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh anggota organisasi dari level
paling bawah sampai pimpinan puncak.
Dalam melaksanakan Pengendalian Mutu Terpadu (TQC) yang merupakan bagian dari
Total Quality Management (TQM) menggunakan delapan langkah peningkatan kualitas (8 Steps
for improvement) dan tujuh alat pengendalian kualitas (Seventh Tools Controls), dan Brain
Storming.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Budi Sumartono M.Si PENGENDALIAN KUALITAS 1
PENGENDALIAN MUTU TERPADU
( TOTAL QUALITY CONTROL )
Oleh : Budi Sumartono
1. Mentalitas Dasar
Pengendalian mutu terpadu (PMT) lebih merupakan sikap dan perilaku berdasarkan
kepuasan atas pekerjaannya dan kerja tim atau kelompoknya. PMT menghendaki komitmen
total dari manajemen sebagai pimpinan organisasi dimana komitmen ini harus disebar
luaskan pada seluruh karyawan dan dalam semua level atau departemen dalam organisasi.
Jika perusahaan menjadikan mutu sebagai “ the way of life “, maka budaya harus dibangun,
dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh anggota organisasi dari level paling bawah
sampai pimpinan puncak.
Dalam Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) yang terpenting adalah keterlibatan
secara menyeluruh setiap orang dalam organisasi, dan merubah budaya (culture) yang
lama menjadi budaya (culture) baru. Perubahan tersebut antara lain :
Inspeksi adalah pemeriksaan terhadap barang atau produk jadi setelah keluar dati
proses produksi. Dalam TQM tidak ada lagi istilah inspeksi, melainkan pencegahan.
Artinya, sejak dari perancangan produk, proses produksi hingga menjadi produk akhir
menghasilkan zero defect.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Budi Sumartono M.Si PENGENDALIAN KUALITAS 2
d. Fokus internal ke fokus eksternal.
Fokus internal adalah perhatian perusahaan pada kemam-puan yang dimiliki tanpa
memperhatikan permintaan pelanggan (push system). TQM lebih memfokuskan pada
kebutuhan dan harapan pelanggan (external focus) sehingga melaksanakan proses
produksi tarik (pull system).
Kondisi yang tidak berubah bukannya membawa keuntungan dan manfaat, justru
perusahaan yang mau berubah dan mau secara terus-menerus mengadakan perbaikan
(continuous quality improvement) yang akan berhasil dengan baik.
Hubungan yang erat dan kerjasama yang baik dengan pelanggan akan membuat
mereka terbuka untuk memberikan kritik dan saran untuk peningkatan produk dan jasa
yang dihasilkan perusahaan.
Perusahaan biasanya akan menutupi masalah yang dihadapi dan bersikap pura-pura
tidak tahu, atau membenci siapa pun yang mengetahui permasalahan yang ada. Filosofi
TQM justru akan menghadapi semua permasalahan, mencarai akar permasalahan, dan
mencari penyelesaiannya hingga tuntas.
Dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas proses dan produk akhir, maka
diperlgunakan 8 (delapan) langkah dan 7 (tujuh) tools pengendalian mutu (quality control).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Budi Sumartono M.Si PENGENDALIAN KUALITAS 3
1. Menemukan persoalan/tema
2. Menemukan sebab dari persoalan
3. Mempelajarai factor-faktor yang paling berpengaruh
4. Merencanakan penanggulangan
5. Melaksanakan penanggulangan
6. Memeriksa hasil
7. Standarisas
8. Rencana berikutnya
4. Merencanakan 5. Melaksanakan
Penanggulangan Penanggulangan
Hubungan atau korelasi 8 (delapan) langkah untuk peningkatan (8 Steps for improvement)
dengan Siklus Deming, 7 (tujuh) Alat Pengendalian Mutu (Seventh Tools Controls), dan
Brain Storming dapat dilihat pada tabel 2.1. sebagai berikut :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Budi Sumartono M.Si PENGENDALIAN KUALITAS 4
Tabel 2.1 Korelasi Deming Cycle – 8 STEPS – 7 TOOLS dan Brainstorming
Lembar isian merupakan alat bantu untuk memudahkan proses pengumpulan data.
Bentuk dan isinya disesuaikan dengan kebutuhan maupun kondisi kerja yang ada. Untuk
mempermudah proses pengumpulan data maka penlu dibuat suatu lembar isian (check
sheet), dengan memperhatikan sbb :
• Maksud pembuatan harus jelas
- Informasi apa yang ingin diketahui ?
- Apakah data yang nantinya diperoleh cukup lengkap sebagai dasar untuk mengambil
tindakan ?
• Stratifikasi harus sebaik mungkin
- Mudah dipahami dan diisi
- Memberikan data yg lengkap tentang apa yg ingin diketahui.
• Dapat diisi dengan cepat, mudah dan secara otomatis bisa segera dianalisa. Kalau perlu
disini dicantumkan gambar dan produk yang akan dicheck.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Budi Sumartono M.Si PENGENDALIAN KUALITAS 5
Ada beberapa jenis lembar isian yang dikenal dan umum dipergunakan untuk keperluan
pengumpulan data, yaitu antara lain: Production Process Distribution Check Sheet, Lembar
isian jenis ini dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berasal dari proses produksi atau
proses kerja lainnya. Out-put kerja sesuai dengan klasifikasi yang telah ditetapkan untuk
dimasukkan dalam lembar kerja, sehingga akhirnya akan dapat diperoleh pola distribusi yang
terjadi. Seperti halnya dengan histogram, maka bentuk distribusi data berdasarkan frekuensi
kejadian yg diamati akan menunjukkan karakteristik proses yang terjadi.
Diagram sebab akibat — yang terkenal dengan istilah lain diagram tulang ikan (fish-
bone diagram) diperkenalkan pertama kalinya oleh Prof. Kouru Ishikawa (Tokyo University)
pada tahun 1943.Kadang-kadang diagram ini disebut pula dengan diagram ishikawa untuk
menghormati nama dan penemunya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Budi Sumartono M.Si PENGENDALIAN KUALITAS 6
Ada 4 (empat) prinsip sumbang saran yang bisa diper-hatikan yaitu :
• Jangan melarang seseorang untuk berbicara
• Jangan mengkritik pendapat orang lain
• Semakin banyak pendapat, maka hasilnya akan semakin baik
• Ambillah manfaat dan ide atau pendapat orang lain
•. Manusia (man)
• Metode kerja (work-method).
• Mesin atau peralatan kerja lainnya (machine/equipment)
• Bahan-bahan baku (raw materials).
• Lingkungan kerja (work environment)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Budi Sumartono M.Si PENGENDALIAN KUALITAS 7
Gambar. Diagram Sebab-Akibat
KETERANGAN :
AKIBAT (Effect) = Kualitas basil kerja
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Budi Sumartono M.Si PENGENDALIAN KUALITAS 8
Daftar Pustaka :
1 Grant E., Leavenworth R.S., Statistik Quality Control, Mc. Graw Hill, 1996.
2 Douglas C. Montgomery; Introduction to Statistical Quality Control; John Willey & Sons,
1991.
3 Besterfield, D.H.; Quality Control; Prentice Hall, 1998.
4 Feigenbaum; Total Quality Control, Mc. Graw Hill, 1991.
5 JM Juran, Frank M. Gryna; Quality Planning and Analysis, from Product Development
Though Use; Mc. Graw Hill, 1993.
6 Ishikawa; Guide to Quality Control.
7 Duncen; Quality Control and Industrial Statistics.
8 Dorothea W. A., Manajemen Kualitas, Penerbit Universitas Atma Jaya, Jogyakarta, 1999.
9 Ronald E. Walpole, Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, Penerbit ITB,
Bandung, 1995.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Budi Sumartono M.Si PENGENDALIAN KUALITAS 9