Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

M
DENGAN ANEMIA DI RUANG MAWAR
RSUD WONOSARI

Disusun oleh :

NIKEN ISMAWATI
P.150.133

PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MUHAMMADIYAH KLATEN
2016
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA

A. PENGERTIAN
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah,
yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).
Anemia adalah penurunan kadar Hb sampai di baah normal, pada anak umur 6 bulan
sampai 6 tahun, Hb normal adalah 11 gr% atau lebih, anak di atas 6 tahun 12 g% atau lebih, anak
laki- laki dan perempuan sama sampai remaja ( Nanda,2012)
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan
patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan fisik
dan informasi laboratorium.

B. ETIOLOGI
1. Anemia pasca perdarahan
 Akut : Luka, pecahnya varises
 Kronik : Polip rectum, keganasan
2. Anemia defisiensi, terutama besi > 90 % anemia pada anak, asam folat, defisiensi B12 jarang
terjadi pada anak.
 Kongenital : Thalasemia
 Akuisita : Non imun (infeksi, obat, racun)
3. Anemia aplastik
 Kongenital : Anemia fanconi
 Akuisita : Primer/idiopatik
 Sekunder : Keganasan, obat, hepatitis
4. Anemia hemolitik
 Faktor ekstra seluler : Sepsis, racun
 Faktor intra seluler : Stromatopati, Hb pati, enzimopati

C. MANIFESTASI KLINIS
 Tanda : Takikardi / takipnea; dispnea pada bekerja / istirahat, letargi, menarik diri, apatis,
lesu dan kurang tertarik pada sekitarnya, kelemahan otot dan penurunan kekuatan.Ataksia,
tubuh tidak tegak dan tanda-tanda lain yang menunjukkan keletihan.
 Gejala : Keletihan, kelemahan, malaise umum kehilangan produktivitas, penurunan
semangat untuk bekerja, toleransi terhadap latihan rendah, kebutuhan untuk tidur dan
istirahat lebih banyak.
D. PATHWAY

Kebutuhan nutrisi Perdarahan hemolisis


↓ ↓
Kegagalan sumsung tulang Kehilangan sel darah merah


Anemia

↓ ↓
Resistensi aliran darah perifer pertahanan sekunder tidak adekuat
↓ ↓
Penurunan transport O2 Resiko infeksi

↓ ↓
Hipoksia Lemah/lesu
↓ ↓
↓ ↓
Intolerasi aktivitas defisit perawatan diri

↓ ↓
PK Anemia Gangguan fungsi otak

↓ ↓
Intake nutrisi turun Pusing
(anoreksia)
↓ ↓
Ketidakseimbangan nutrisi Nyeri akut
kurang dari kebutuhan tubuh
E. KOMPLIKASI
 Jantung : Menyebabkan gagal jantung kongestif
 Paru : Menyebabkan infark paru,pneumonia,pneumonia
 SSP : Menyebabkan trombosis serebral
 Genito urinaria: Menyebabkan disfungsi ginjal,pria pismus
 GI : Menyebabkan kolesisfitis,fibrosis hati dan abses hati
 Ocular : Menyebabkan ablasia retina,penyakit pembuluh darah perifer, pendarahan
 Skeletal :Menyebabkan nekrosis aseptic kaput femoris dan kaput humeri, daktilitis
(biasanya pada anak kecil)
 Kulit : Menyebabkan ulkus tungkai kronis.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hematokrit menurun.
Jumlah eritrosit : menurun, menurun berat (aplastik);
 MCV (molume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun dan
mikrositik dengan eritrosit hipokronik, peningkatan. Pansitopenia (aplastik).
 Jumlah retikulosit : bervariasi, misal; menurun, meningkat (respons sumsum tulang
terhadap kehilangan darah / hemolisis).
Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan
tipe khusus anemia).
 LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan kerusakan sel
darah merah : atau penyakit malignasi.
Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada
tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.
 Tes kerapuhan eritrosit : menurun. SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah
(diferensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).
Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat; normal atau tinggi (hemolitik)
 Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (hemolitik).
 Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan
defisiensi masukan/absorps
 Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI
(Doenges, 1999)

G. PENATALAKSANAAN
Tindakan umum: Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti
darah yang hilang.
1. Transpalasi sel darahmerah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.

H. PENGKAJIAN
1. Pengkajian
Dengan pengumpulan data pasien baik subyektif atau objektif pada kasus anemia
sehubungan dengan penurunan Hb adalah sebagai berikut :
2. Identifikasi pasien dan keluarga (penanggung jawab) :Nama,umur, jenis kelamin, agama,
suku bangsa, status perkawinan, alamat, gol darah, dan hubungan pasien dengan penanggung
jawab dan lain-lain.
3. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Pada umunya pasien pada kasus ini (anemia), terjadi penurunan hb atau kekurangan
darah dalam batasan normal dan ditemukan pada perubahan fisik yang berupa lemah,
letih, lesu, kurang tertarik pada aktifitas dan jantung berdebar-debar.
b) Riwayat kesehatan dahulu
Pada riwayat kesehatan dahulu haruslah diketahui dengan baik tentang penyakitnya
maupun penyakit sistemik lainnya.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Dalam riwayat kesehatan keluarga dapat diketahui apakah ada salah satu dari anggota
keluarga yang mempunyai penyakit menular.
4. Pola-pola fungsi kesehatan
a. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
Dalam mengkaji pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat perlu menggali bagaimana
caranya agar klien dapat mengungkapkan argumentasi mengenai apa yang ada dalam
diri klien, misalnya : bagaimana tanggapan klien tentang dikaji dan cara menangani atau
merencanakan agar hidup sehat yaitu mandi berapa kali, sikat gigi berapa kali dalam 1
hari.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
Pola nutrisi yang perlu dikaji sesuai dengan kasus yang meliputi bagaimana kebutuhan
nutrisi (gizi), bagaimana makannya, berapa banyak dan apa saja kombinasi makannya.
c. Pola eliminasi
Pola eliminasi yang perlu dikaji adalah pola bagaimana urine dan pola eliminasi diri.
d. Pola sensori dan kognitif
Meliputi : body image, self sistem, kekacauan identitas defersonilisasi dan bagaimana
klien mengetahui tentang penyakitnya.
e. Pola hubungan dan peran
Pola hubungan dan persepsi perlu dikaji bagaimana hubungan klien terhadap keluarga,
tetangga dll dan juga peraen klien terhadap keluarganya.
f. Pola persepsi diri dan konsep diri
Biasanya juga terjadi dampak psikologik klien bagaimana konsepdiri klien : Body
image, ideal diri, harga diri,peran dan identitas apakah ada perubahan atau tidak.

g. Pola istirahat dan tidur


Dalam pola istirahat tidur pada klien anemia perlu dikaji apakah pemenuhan
istirahatnya kurang, cukup atau lebih, dan pola istirahat memerlukan waktu kurang lebih
8-9 jam dalam waktu 1 hari.
h. Pola aktivitas dan latihan
Biasanya dalam pola aktifitas dan latihan yang perlu di kaji apa kegiatan klien sehari-
hari sebelum dan sesudah masuk rumah sakit.
i. Pola reproduksi seksual
Pada umumnya klien anak yang keberapa dari berapa bersaudara dan berjenis kelamin
apa ada kelainan pada reproduksi atau tidak.
j. Pola penanggulangan stres
Adanya ketidak efektifan dalam mengatasi masalahindividu dan keluarga.
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
Bagaimana klien dalam menjalankan agamanya sebelum dan setelah masuk rumah
sakit, ada keparcayaan lain yang diyakini klien atau tidak.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang
kurang/anoreksia
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan proses metabolisme yang terganggu

J. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Dx 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang
kurang/anoreksia
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nutrisi
terpenuhi dengan kriteria hasil :
 Menunjukkan peningkatan/mempertahankan berat badan dengan laboratorium normal
 Tidak mengalami tanda mal nutrisi
 Mual muntah menurun
 Terjadi kenaikan BB
Intervensi :
a. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai
b. Obsevasi dan catat masukan makanan klien
c. Timbang BB
d. Kolaborasi dengan ahli gizi.

2. Dx 2 : Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik


Tujuan : Setelah dilakukan tindkan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan perawatan
diri menjadi meningkat dengan kriteria hasil :
 Klien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri
 Pasien menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan perawatan
diri
Intervensi :
a. Monitor kemampuan pasien untuk melakukan perawatan diri secara mandiri
b. Memberikan bantuan sampai pasien mampu melakukan perawatan diri secara
mandiri
c. Ajarkan keluarga/pasien untuk mendorong kemandirian
d. Sediakan alat-alat yang membantu dalam perawatan diri

3. Dx 3 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan proses metabolisme yang terganggu


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan aktivitas
pasien meningkat dengan kriteria hasil :
 Pasien mampu melakukan aktivitas ADL secara mandiri
 Pasien berpartisipasi dalam aktivitas fisik dengan tidak disertai dengan peningkatan
tanda vital
Intervensi :
a. Kaji tanda – tanda vital pasien
b. Kaji kemampuan pasien yang mampu melakukan aktivitas secara mandiri
c. Berikan bantuan alat dalam aktivitas sehari-hari
d. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas

DAFTAR PUSTAKA
1. Amin, dkk. 2012. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Nanda. Media Hardy : Yogyakarta
2. Amin, dkk. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda Jilid I & II.
Media Action : Yogyakarta
3. Susanty Ely, dkk. 2011. Diagnosa keperawatan Aplikasi Nanda Dan NIC NOC. Modya
Karya: Yogyakarta
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M DENGAN
ANEMIA DI RUANG MAWAR
RSUD WONOSARI

Hari / tanggal pengkajian : Senin, 09 Mei 2016


Waktu : Pukul 09.00 WIB
Ruang : Mawar
Pengkaji : Niken
I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama : Ny.M
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 84th
Agama : Islam
Status perkawinan : kawin
Pekerjaan :-
Pendidikan terakhir : SD
Alamat : karangmojo,wonosari
No CM : 630124
Diagnostic medic : Anemia
Tanggal masuk RS : 04 Mei 2016, Jam 12.15
B. PENANGGUNG JAWAB
NAMA : Ny. S
UMUR :42 TH
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : karangmojo,wonosari
No. HP :-
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
A. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
1. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan pusing dan lemas
b. Riwayat penyakit saat ini
Pasien mengatakan datang ke IGD tanggal 04 Mei 2016 pukul 12.15 dengan keluhan
pusing dan lemes sejak 3 hari yang lalu. Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh
tubuhnya terasa lemas, kepala pusing dan pasien terlihat pucat.

2. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU


Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit gagal ginjal kronik sejak ± 3 tahun yang
lalu, waktu kecil pasien belum mendapatkan imunisasi lengkap, pasien tidak ada alergi
terhadap makanan dan obat-obatan tertentu, pasien sebelumnya belum pernah dirawat di RS,
apabila pasien sakit pasien periksa di puskesmas dan di dokter.

B. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Genogram

Keterangan :
: laki-laki

: perempuan
: laki-laki meninggal

: perempuan meninggal

: pasien

: garis tinggal serumah

: garis keturunan

Pasien mengatakan di rumah tinggal dengan anak pertamanaya Pasien mengatakan didalam
keluarganya tidak ada riwayat penyakit menular.

C. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


1. Persepsi terhadap kesehatan dan managemen kesehatan.
Pasien mengatakan tidak pernah memeriksakan kesehatan secara rutin, periksa kesehatan
kalau merasa sakit. Pasien mengatakanpusing dan badan terasa lemas. Pasien berharap
dirawat di rumah sakit ini bisa sembuh dan bisa segera pulang.
2. Aktivitas istirahat tidur
a. Aktivitas
Sebelum sakit: pasien dapat beraktivitas secara mandiri.
Selama sakit: pasien mengatakan aktivitas sebagian dibantu oleh keluarga karena pasien
merasa tubunya lemas dan hanya tiduran di tempat tidur
b. Istirahat
Sebelum sakit: pasien beristirahat setelah pekerjaan di sawah selesai
Selama sakit: pasien lebih banyak beristirahat ditempat tidur.
c. Tidur
Sebelum sakit, pasien terbiasa tidur malam kurang lebih 8 - 9 jam dari pukul 21.00
sampai pukul 04.00 atau 05.00 WIB. Pasien jarang tidur siang. Tidak terdapat gangguan
tidur.
Selama sakit, pasien mengatakan lebih banyak beristirahat di tempat tidur, di RS pasien
bisa tidur dengan nyenyak
3. Cairan.
Sebelum sakit, pasien menggatakan dalam sehari ia bisa minum 6 -10 gelas atau >1500
cc air putih dan air teh. pola pemenuhan cairan pasien perhari cukup.
Selama sakit, pasien mengatakan selama sakit minum banyak ± 4-5 gelas perhari. pasien
mendapat infuse Nacl 20 tpm.
4. Nutrisi
Sebelum sakit pasien mengatakan biasa makan 3 kali sehari makanan. Tidak terdapat
alergi pada makanan , tidak terdapat kesulitan menelan atau mengunyah.
Selama sakit, pasien mengatakan nafsu makan menurun, pasien hanya habis ± 5 sendok
makan., lidah terasa pahit saat makan, muntah jika sesudah makan. Pasien hanya makan
yang didapatkan dari rumah sakit.
5. Eliminasi
a. Urine
Sebelum sakit: Pasien mengatakan ada masalah dalam urinari, biasanya pasien BAK
sehari 2 kali dengan frekuensi 200 cc.
Selama sakit: Selama pasien di rumah sakit pasien BAK 3-4 kali tiap hari tanpa
menggunakan kateter.
b. Feses
Sebelum sakit pasien menggatakan biasa BAB 1X per dua hari pada pagi hari atau
siang hari. Karakteristik feses lunak dan berbentuk. Tidak terdapat kesulitan dalam
BAB dan klien tidak pernah menggunakan obat pencahar.
Selama sakit: Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan selama di RS 2 hari
pasien BAB 1x.
6. Kebutuhan oksigenasi dan karbon dioksida
a. Pernafasan
Pasien menggatakan tidak terdapat alergi debu dan mengalami kesulitan dalam
pernafasan, pernafasan klien 20 x/menit. Pasien tidak terpasang oksigen.
b. Kardiovaskuler
Sebelum sakit tidak mengalami nyeri dada. Pasien tidak menggunakan alat pacu
jantung. Nadi : 88x/menit, irama teratur, tekanan darah 120/90 mmhg. Detak jantung
pasien lebih cepat.
7. Personal hygiene
sebelum sakit klien menggatakan biasa mandi 2 kali sehari dan menggosok gigi 2x
sehari. Klien menggatakan keramas 3 hari 1 kali.
Selama sakit, klien mengatakan dibantu oleh keluarga

No Aktivitas 0 1 2 3 4
1 Mandi / sibin √
2 Berpakaian / berdandan √
3 Mobilisasi ditempat tidur √
4 Pindah √
5 Ambulasi √
6 Makan / minum √

KETERANGAN :
0 : mandiri penuh
1 : membutuhkan penggunaan alat bantu
2 : membutuhkan pertolongan dari orang lain untuk bantuan
3 : membutuhkan pertolongan dari orang lain dan peralatan atau alat bantu
4 : ketergantungan, tidak berpartisipasi dalam aktivitas
8. Sex.
Pasien seorang istri yang memiliki 3anak yang mempunyai saudara

D. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


1. Psikososial
a. Status emosi
Pasien dapat mengekspresikan perasaanya, suasana hati pasien saat ini sedih. Karena
sedang sakit.
b. Konsep diri
Pasien berharap bisa segera sembuh dari penyakitnya dan ingin cepat pulang.
2. Hubungan sosial
Pasien mengatakan sebelum sakit ia mengikuti kegiatan dimasyarakat seperti, karang taruna,
pengajian, dan rapat rutin remaja setiap sabtu 1x tiap bulan.
3. Spiritual
Pasien menganut agama Islam. Di rumah biasanya pasien rutin mengerjakan sholat 5 waktu.
Di rumah sakit pasien sholat diatas tempat tidur dan selalu berdoa agar sakitnya bisa sembuh
dengan cepat.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. KEADAAN UMUM
1. Kesadaran : composmentis
GCS : 15 ( M : 6, V : 5, E : 4 )
2. Keadaan umum : cukup
3. Tanda tanda vital :
 TD : 120/90 mmHg
 suhu: 36,9˚C
 Nadi : 84 x/menit
 RR : 20x/menit
4. Keadaan kulit : turgor kulit kembali lambat, warna kulit pasien kuning langsat dan tidak
ada edema.
5. Pertumbuhan Fisik :
Tinggi badan : 150cm , Berat badan : 42 kg.

B. PEMERIKSAAN SECARA SISTEMIK


1. Kepala
a. Bentuk kepala masocepal, keadaan kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut merata,
tidak terdapat jejas
b. Mata
Bersih, sclera tidak ikterik, konjungtiva anemis, tidak terdapat kelainan pada mata,
pupil isokor, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
c. Telinga
Bentuk telinga simetris, bersih, tidak terdapat kelainan bentuk, tidak ada nyeri
telinga, pasien tidak menggunakan alat bantu dengar.
d. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat polip,tidak terdapat alat bantu pernafasan.
e. Mulut
Kemampuan bicara baik dengan suara pelan, bentuk simetris, mukosa lembab, bibir
agak kering
2. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, leher simetris, tidak terdapat kesulitan
menelan.
3. Dada
a. Jantung
Inspeksi : IC tidak tampak, tidak terdapat kelainan bentuk dada
Palpasi : tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi : bunyi jantung redup
Auskultasi : S1 dan S2 terdengar
b. Paru paru
Inspeksi : bentuk dada pasien simetris, tidak terdapat kelainan bentuk dada, tidak
terdapat retraksi dada, pola nafas klien teratur.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas terdengar disemua lapang paru, tidak terdengar suara nafas
tambahan.
4. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, warna kulit putih bersih, tidak terdapat jejas.
Auskultasi : peristaltik 16 x/m.
Perkusi : tympani
Palpasi : tidak teraba massa.
5. Genetalia, anus, rectum
Tidak terpasang kateter.
6. Ekstremitas
a. Atas : Tidak ada sianosis, tidak ada oedem, kapilary kurang dari 3 detik, tidak ada
claving finger, tidak terdapat gangguan, bergerak bebas, kekuatan otot 5/5, terpasang
infuse Nacl 20 tpm di tangan kiri pasien.
b. Bawah : Tidak ada sianosis, tidak ada oedem, kapilary kurang dari 3 detik, tidak ada
claving finger, tidak terdapat gangguan, bergerak bebas, kekuatan otot 5/5.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium 04MEI 2016


Hemoglobin 8.1gr%
A.Leukosit 6000 u/l
Trombosit 138.000
HCT/HMT 18%
Gol. Darah O
A.Eritrosit 2,24jt u/l
GDS 104 mg/dl
Urea 238mg/dl
Creatinine 13,4mg/dl
Glukosa Sesaat 163mg/dl

V. TERAPI YANG DIBERIKAN


1. Infus Nacl 20 tpm
2. Transfuse darah 2 kolf
3. Furosemid 2 ampul pre transfuse
4. CPG 1x1 tab
5. B12 2 x 1
6. ISDN 1x1 tab
7. Aspilet 1x1 tab
8. Simistatin 1x1

VI. Analisa data

No Data Etiologi Problem


1 DS : pasein mengatakan makan habis 5 Intake yang kurang Ketidakseimbangan
sendok, minum < 4 gelas/ hari, (muntah, nafsu makan nutrisi kurang dari
Pasien mengatakan muntah setelah menurun) kebutuhan tubuh
makan, nafsu makan menurun, lidah
terasa pahit saat makan.
DO : Pasien terlihat pucat,
Pasien terlihat lemas, konjungtiva
anemis, pupil isokor
2 DS : Pasien mengatakan dalam perawatan Kelemahan fisik Defisit perawatan
diri dibantu oleh keluarga diri
DO : Pasien tampak lemah dan terlihat
pucat
Pasien kurang dalam perawatan diri
3 DS : - PK Anemia
DO : Hb tgl 04 Mei 2016 13,9 gr%
TD : 120/90 mmHg,
N : 84x/menit,
S : 36,9’ C
R : 20x/menit

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang kurang

2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik

3. PK Anemia

VIII. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa
No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
keperawatan
1 Ketidakseimbangan Tujuan : Setelah dilakukan a. Berikan informasi
nutrisi kurang dari tindakan keperawatan selama tentang pentingnya
kebutuhan 3 x 8 jam diharapkan nutrisi nutrisi yang adekuat
berhubungan terpenuhi dengan kriteria
b. Berikan makan
dengan intake yang hasil :
dengan porsi sedikit
kurang  Menunjukkan
tetapi sering
peningkatan/mempertahan
kan berat badan dengan c. Monitor jumlah
laboratorium normal nutrisi pasien
 Tidak mengalami tanda
mal nutrisi
 Mual muntah menurun
 Terjadi kenaikan BB

2 Defisit perawatan Tujuan : Setelah dilakukan e. Monitor kemampuan


diri berhubungan tindkan keperawatan selama pasien untuk
dengan kelemahan 3 x jam diharapkan melakukan
fisik perawatan diri menjadi perawatan diri secara
meningkat dengan kriteria mandiri
hasil : f. Memberikan
 Klien mampu melakukan bantuan sampai
perawatan diri secara pasien mampu
mandiri melakukan
 Pasien menyatakan perawatan diri secara
kenyamanan terhadap mandiri
kemampuan untuk g. Ajarkan
melakukan perawatan diri keluarga/pasien
untuk mendorong
kemandirian
h. Sediakan alat-alat
yang membantu
dalam perawatan diri

3 PK Anemia Setelah dilakukan tindakan e. Kaji tanda – tanda


keparawatan selama 3 X 8 vital pasien
jam diharapkan diharapkan f. Memantau tanda-
Hb pasien meningkat dengan tanda anemis
kriteria hasil : g. Memantau hasil
 Pasien tidak ada gejala Laboratorium
tanda- tanda anemis Hemoglobin
 Tanda vital dalam batas
normal
IX. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari,tanggal, No Implementasi Respon Evaluasi TTd


waktu Dx
Senin,
09 mei 2016 Senin pukul 13.00 Dx 1
Pukul 14.15 1 a. Memberikan Pasien faham S : Pasien mengatakan
informasi tentang tentang penjelasan faham tentang
pentingnya nutrisi akan pentingnya akan pentingnya
yang adekuat nutrisi nutrisi,
14.30 1 Pasien
b. Memberikan mengatakan mau
makan dengan Pasien mau mencoba porsi
14.40 1 porsi sedikit tetapi mencoba porsi makan sedikit
sering makan sedikit tetapi sering,
tetapi sering Porsi makan
c. Monitor jumlah pasien 5 sendok
nutrisi pasien Porsi makan pasien O: -
Selasa 5 sendok A : masalah nutrisi
10 mei 2016 1 teratasi sebagian
08.00 P : Lanjutkan intervensi
a,b,c

12.00 1 a. Memberikan
informasi tentang Pasien faham Selasa pukul 13.00 Dx 1
pentingnya nutrisi tentang penjelasan S : Pasien mengatakan
12.30 yang adekuat akan pentingnya faham tentang
nutrisi akan pentingnya
b. Memberikan nutrisi,
makan dengan Pasien
porsi sedikit tetapi Pasien sudah mengatakan
sering mencoba porsi sudah mencoba
Rabu 1 makan sedikit porsi makan
11 mei 2016 c. Monitor jumlah tetapi sering sedikit tetapi
Pukul 14.30 nutrisi pasien sering,
Porsi makan pasien Porsi makan
18.00 1 ½ porsi pasien ½ porsi
O: -
A : masalah nutrisi
18.30 1 teratasi sebagian
a. Memberikan P : Lanjutkan intervensi
informasi tentang a,b,c
pentingnya nutrisi Pasien faham
yang adekuat tentang penjelasan
akan pentingnya Rabu pukul 19.00 Dx 1
b. Memberikan nutrisi S : Pasien mengatakan
makan dengan faham tentang
porsi sedikit tetapi akan pentingnya
sering Pasien sudah nutrisi,
mencoba porsi Pasien
c. Monitor jumlah makan sedikit mengatakan
nutrisi pasien tetapi sering sudah mencoba
porsi makan
Porsi makan pasien sedikit tetapi
¾ sendok sering,
Porsi makan
pasien 8 sendok
O: -
A : masalah nutrisi
teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
a,b,c
Senin, a. Mengkaji KU dan KU : lemah Senin pukul 13.00 Dx 2
09 mei 2016 2 tanda vital pasien TD : 120/90 S : Pasien mengatakan
Pukul 14.15 mmHg belum mampu
N : 84X/menit melakukan
R : 22X/menit perawatan diri
S : 36,9’ C secara mandiri,
14.30 2 b. Memonitor Pasien mengatakan
kemampuan Pasien belum keluarga
pasien melakukan mampu melakukan membantu dalam
14.40 perawatan secara perawatan diri perawatan diri,
2 mandiri secara mandiri Pasien mengatakan
keluarga
c. Memberikan menyiapkan alat-
bantuan sampai Keluarga alat yang
Selasa 2 pasien mampu membantu dalam membantu dalam
10mei 2016 melakukan perawatan diri peraatan diri
08.00 perawatan diri pasien O : Keluarga
secara mandiri memdorong pasien untuk
2 melakukan perawatan
12.00 d. Mengajarkan Keluarga diri secara mandiri
keluarga/pasien mendorong pasien KU : lemah
untuk mendorong untuk melakukan TD : 120/90
12.30 kemandirian perawaran diri mmHg
sesuai kemampuan N : 88 X/menit
2 e. Menyediakan alat- R : 20 X/menit
alat yang Keluarga S : 36,7’ C
membantu dalam menyediakan alat- A : Masalah belum
perawatan diri alat yang teratasi
Rabu membantu dalam P : lanjutkan intervensi :
11 mei 2016 perawatan diri a, b, c, d
Pukul 14.30 2
a. Mengkaji KU dan
18.00 tanda vital pasien Selasa pukul 13.00 Dx 2
KU : lemah S : Pasien mengatakan
2 TD : 110/70 sebagian mampu
18.30 mmHg melakukan
N : 84 X/menit perawatan diri
b. Memonitor R : 22 X/menit secara mandiri,
2 kemampuan S : 37’ C Pasien mengatakan
pasien melakukan keluarga
perawatan secara Pasien sebagian membantu dalam
mandiri mampu melakukan perawatan diri,
2 perawatan diri Pasien mengatakan
c. Memberikan secara mandiri keluarga
bantuan sampai menyiapkan alat-
psien mampu Keluarga alat yang
melakukan membantu dalam membantu dalam
perawatandiri perawatan diri peraatan diri
secara mandiri pasien O : Keluarga
2 memdorong pasien untuk
d. Mengajarkan melakukan perawatan
keluarga/pasien Keluarga diri secara mandiri
untuk mendorong mendorong pasien KU : lemah
kemandirian untuk melakukan TD : 110/70
2 perawaran diri mmHg
e. Menyediakan alat- sesuai kemampuan N : 84 X/menit
alat yang R : 22 X/menit
membantu dalam Keluarga S : 37’ C
2 perawatan diri menyediakan alat- A : Masalah perawatan
alat yang diri teratasi sebagian
membantu dalam P : lanjutkan intervensi :
a, b, c, d
perawatan diri
2
a. Mengkaji KU dan
tanda vital pasien Rabu pukul 19.00 Dx 2
S : Pasien mengatakan
2 KU : lemah sebagian mampu
TD : 120/80 melakukan
b. Memonitor mmHg perawatan diri
kemampuan N : 80 X/menit secara mandiri,
pasien melakukan R : 20 X/menit Pasien mengatakan
perawatan secara S : 36,2’ C keluarga
mandiri Pasien sebagian membantu dalam
mampu melakukan perawatan diri,
c. Memberikan perawatan diri Pasien mengatakan
bantuan sampai secara mandiri keluarga
psien mampu menyiapkan alat-
melakukan Keluarga alat yang
perawatandiri membantu dalam membantu dalam
secara mandiri perawatan diri peraatan diri
pasien O : Keluarga
d. Mengajarkan memdorong pasien untuk
keluarga/pasien melakukan perawatan
untuk mendorong Keluarga diri secara mandiri
kemandirian mendorong pasien KU : lemah
untuk melakukan TD : 120/80
e. Menyediakan alat- perawaran diri mmHg
alat yang sesuai kemampuan N : 80 X/menit
membantu dalam R : 20 X/menit
perawatan diri Keluarga S : 36,2’ C
menyediakan alat- A : Masalah perawatan
alat yang diri teratasi sebagian
membantu dalam P : lanjutkan intervensi :
perawatan diri a, b, c, d

09 mei 2016
3 a. Mengkaji keadaan KU : lemah Senin, 09 Mei 2016 Dx
umum dan tanda – TD : 110/80 3
tanda vital mmHg Pukul 13.00
N : 84 X/menit S : -
R : 22 X/menit O : Ku : lemah
S : 36,9’ C TD : 110/80 mmHg
3 N : 88 x/menit
b. Memonitor tanda- Konjungtiva S : 36,9’ C
tanda anemis anemis R : 22x/menit
3 Konjungtiva anemis
c. Memonitor hasil Hb 13,9 g/dl
laboratorium Hb 13,9 g/dl A : Masalah aktivitas
Hemoglobin teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
3 (a, b, c)
a. Mengkaji keadaan KU : lemah
umum dan tanda – TD : 110/70
tanda vital mmHg Selasa, 10 Mei 2016 Dx
N : 84X/menit 3
3 R : 22 X/menit Pukul 13.00
S : 37’ C S :-
O : Ku : lemah
3 b. Memonitor tanda- Konjungtiva TD : 110/70 mmHg
tanda anemis anemis N : 84 x/menit
S : 37’ C
c. Memonitor hasil R : 22 x/menit
laboratorium Hb 13,9 g/dl Konjungtiva anemis
Hemoglobin Hb 13,9g/dl
3 A : Masalah aktivitas
teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
a. Mengkaji keadaan (a,b, c)
umum dan tanda – KU : sedang
tanda vital TD : 120/80
Rabu, 11Mei 2016 Dx 3
3 mmHg
Pukul 19.00
N : 84 X/menit
S :-
R : 22 X/menit
O : Ku : lemah
3 S : 36,5’ C
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
b. Memonitor tanda-
S : 36,5’ C
tanda anemis Konjungtiva
R : 22 x/menit
anemis
Konjungtiva anemis
c. Memonitor hasil
Hb 13,9g/dl
laboratorium
A : Masalah Anemis
Hemoglobin Hb terakhir 13,9
sudah teratasi
g/dl
P : lanjutkan intervensi
(a, b, c,)

Anda mungkin juga menyukai