Askep Anemia
Askep Anemia
M
DENGAN ANEMIA DI RUANG MAWAR
RSUD WONOSARI
Disusun oleh :
NIKEN ISMAWATI
P.150.133
PROFESI NERS
A. PENGERTIAN
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah,
yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).
Anemia adalah penurunan kadar Hb sampai di baah normal, pada anak umur 6 bulan
sampai 6 tahun, Hb normal adalah 11 gr% atau lebih, anak di atas 6 tahun 12 g% atau lebih, anak
laki- laki dan perempuan sama sampai remaja ( Nanda,2012)
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan
patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan fisik
dan informasi laboratorium.
B. ETIOLOGI
1. Anemia pasca perdarahan
Akut : Luka, pecahnya varises
Kronik : Polip rectum, keganasan
2. Anemia defisiensi, terutama besi > 90 % anemia pada anak, asam folat, defisiensi B12 jarang
terjadi pada anak.
Kongenital : Thalasemia
Akuisita : Non imun (infeksi, obat, racun)
3. Anemia aplastik
Kongenital : Anemia fanconi
Akuisita : Primer/idiopatik
Sekunder : Keganasan, obat, hepatitis
4. Anemia hemolitik
Faktor ekstra seluler : Sepsis, racun
Faktor intra seluler : Stromatopati, Hb pati, enzimopati
C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda : Takikardi / takipnea; dispnea pada bekerja / istirahat, letargi, menarik diri, apatis,
lesu dan kurang tertarik pada sekitarnya, kelemahan otot dan penurunan kekuatan.Ataksia,
tubuh tidak tegak dan tanda-tanda lain yang menunjukkan keletihan.
Gejala : Keletihan, kelemahan, malaise umum kehilangan produktivitas, penurunan
semangat untuk bekerja, toleransi terhadap latihan rendah, kebutuhan untuk tidur dan
istirahat lebih banyak.
D. PATHWAY
↓
Anemia
↓ ↓
Resistensi aliran darah perifer pertahanan sekunder tidak adekuat
↓ ↓
Penurunan transport O2 Resiko infeksi
↓ ↓
Hipoksia Lemah/lesu
↓ ↓
↓ ↓
Intolerasi aktivitas defisit perawatan diri
↓
↓ ↓
PK Anemia Gangguan fungsi otak
↓
↓ ↓
Intake nutrisi turun Pusing
(anoreksia)
↓ ↓
Ketidakseimbangan nutrisi Nyeri akut
kurang dari kebutuhan tubuh
E. KOMPLIKASI
Jantung : Menyebabkan gagal jantung kongestif
Paru : Menyebabkan infark paru,pneumonia,pneumonia
SSP : Menyebabkan trombosis serebral
Genito urinaria: Menyebabkan disfungsi ginjal,pria pismus
GI : Menyebabkan kolesisfitis,fibrosis hati dan abses hati
Ocular : Menyebabkan ablasia retina,penyakit pembuluh darah perifer, pendarahan
Skeletal :Menyebabkan nekrosis aseptic kaput femoris dan kaput humeri, daktilitis
(biasanya pada anak kecil)
Kulit : Menyebabkan ulkus tungkai kronis.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hematokrit menurun.
Jumlah eritrosit : menurun, menurun berat (aplastik);
MCV (molume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun dan
mikrositik dengan eritrosit hipokronik, peningkatan. Pansitopenia (aplastik).
Jumlah retikulosit : bervariasi, misal; menurun, meningkat (respons sumsum tulang
terhadap kehilangan darah / hemolisis).
Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan
tipe khusus anemia).
LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan kerusakan sel
darah merah : atau penyakit malignasi.
Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada
tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.
Tes kerapuhan eritrosit : menurun. SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah
(diferensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).
Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat; normal atau tinggi (hemolitik)
Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (hemolitik).
Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan
defisiensi masukan/absorps
Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI
(Doenges, 1999)
G. PENATALAKSANAAN
Tindakan umum: Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti
darah yang hilang.
1. Transpalasi sel darahmerah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
H. PENGKAJIAN
1. Pengkajian
Dengan pengumpulan data pasien baik subyektif atau objektif pada kasus anemia
sehubungan dengan penurunan Hb adalah sebagai berikut :
2. Identifikasi pasien dan keluarga (penanggung jawab) :Nama,umur, jenis kelamin, agama,
suku bangsa, status perkawinan, alamat, gol darah, dan hubungan pasien dengan penanggung
jawab dan lain-lain.
3. Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Pada umunya pasien pada kasus ini (anemia), terjadi penurunan hb atau kekurangan
darah dalam batasan normal dan ditemukan pada perubahan fisik yang berupa lemah,
letih, lesu, kurang tertarik pada aktifitas dan jantung berdebar-debar.
b) Riwayat kesehatan dahulu
Pada riwayat kesehatan dahulu haruslah diketahui dengan baik tentang penyakitnya
maupun penyakit sistemik lainnya.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Dalam riwayat kesehatan keluarga dapat diketahui apakah ada salah satu dari anggota
keluarga yang mempunyai penyakit menular.
4. Pola-pola fungsi kesehatan
a. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
Dalam mengkaji pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat perlu menggali bagaimana
caranya agar klien dapat mengungkapkan argumentasi mengenai apa yang ada dalam
diri klien, misalnya : bagaimana tanggapan klien tentang dikaji dan cara menangani atau
merencanakan agar hidup sehat yaitu mandi berapa kali, sikat gigi berapa kali dalam 1
hari.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
Pola nutrisi yang perlu dikaji sesuai dengan kasus yang meliputi bagaimana kebutuhan
nutrisi (gizi), bagaimana makannya, berapa banyak dan apa saja kombinasi makannya.
c. Pola eliminasi
Pola eliminasi yang perlu dikaji adalah pola bagaimana urine dan pola eliminasi diri.
d. Pola sensori dan kognitif
Meliputi : body image, self sistem, kekacauan identitas defersonilisasi dan bagaimana
klien mengetahui tentang penyakitnya.
e. Pola hubungan dan peran
Pola hubungan dan persepsi perlu dikaji bagaimana hubungan klien terhadap keluarga,
tetangga dll dan juga peraen klien terhadap keluarganya.
f. Pola persepsi diri dan konsep diri
Biasanya juga terjadi dampak psikologik klien bagaimana konsepdiri klien : Body
image, ideal diri, harga diri,peran dan identitas apakah ada perubahan atau tidak.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang
kurang/anoreksia
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan proses metabolisme yang terganggu
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Dx 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang
kurang/anoreksia
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nutrisi
terpenuhi dengan kriteria hasil :
Menunjukkan peningkatan/mempertahankan berat badan dengan laboratorium normal
Tidak mengalami tanda mal nutrisi
Mual muntah menurun
Terjadi kenaikan BB
Intervensi :
a. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai
b. Obsevasi dan catat masukan makanan klien
c. Timbang BB
d. Kolaborasi dengan ahli gizi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Amin, dkk. 2012. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Nanda. Media Hardy : Yogyakarta
2. Amin, dkk. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda Jilid I & II.
Media Action : Yogyakarta
3. Susanty Ely, dkk. 2011. Diagnosa keperawatan Aplikasi Nanda Dan NIC NOC. Modya
Karya: Yogyakarta
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M DENGAN
ANEMIA DI RUANG MAWAR
RSUD WONOSARI
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: laki-laki meninggal
: perempuan meninggal
: pasien
: garis keturunan
Pasien mengatakan di rumah tinggal dengan anak pertamanaya Pasien mengatakan didalam
keluarganya tidak ada riwayat penyakit menular.
No Aktivitas 0 1 2 3 4
1 Mandi / sibin √
2 Berpakaian / berdandan √
3 Mobilisasi ditempat tidur √
4 Pindah √
5 Ambulasi √
6 Makan / minum √
KETERANGAN :
0 : mandiri penuh
1 : membutuhkan penggunaan alat bantu
2 : membutuhkan pertolongan dari orang lain untuk bantuan
3 : membutuhkan pertolongan dari orang lain dan peralatan atau alat bantu
4 : ketergantungan, tidak berpartisipasi dalam aktivitas
8. Sex.
Pasien seorang istri yang memiliki 3anak yang mempunyai saudara
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang kurang
3. PK Anemia
Diagnosa
No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
keperawatan
1 Ketidakseimbangan Tujuan : Setelah dilakukan a. Berikan informasi
nutrisi kurang dari tindakan keperawatan selama tentang pentingnya
kebutuhan 3 x 8 jam diharapkan nutrisi nutrisi yang adekuat
berhubungan terpenuhi dengan kriteria
b. Berikan makan
dengan intake yang hasil :
dengan porsi sedikit
kurang Menunjukkan
tetapi sering
peningkatan/mempertahan
kan berat badan dengan c. Monitor jumlah
laboratorium normal nutrisi pasien
Tidak mengalami tanda
mal nutrisi
Mual muntah menurun
Terjadi kenaikan BB
12.00 1 a. Memberikan
informasi tentang Pasien faham Selasa pukul 13.00 Dx 1
pentingnya nutrisi tentang penjelasan S : Pasien mengatakan
12.30 yang adekuat akan pentingnya faham tentang
nutrisi akan pentingnya
b. Memberikan nutrisi,
makan dengan Pasien
porsi sedikit tetapi Pasien sudah mengatakan
sering mencoba porsi sudah mencoba
Rabu 1 makan sedikit porsi makan
11 mei 2016 c. Monitor jumlah tetapi sering sedikit tetapi
Pukul 14.30 nutrisi pasien sering,
Porsi makan pasien Porsi makan
18.00 1 ½ porsi pasien ½ porsi
O: -
A : masalah nutrisi
18.30 1 teratasi sebagian
a. Memberikan P : Lanjutkan intervensi
informasi tentang a,b,c
pentingnya nutrisi Pasien faham
yang adekuat tentang penjelasan
akan pentingnya Rabu pukul 19.00 Dx 1
b. Memberikan nutrisi S : Pasien mengatakan
makan dengan faham tentang
porsi sedikit tetapi akan pentingnya
sering Pasien sudah nutrisi,
mencoba porsi Pasien
c. Monitor jumlah makan sedikit mengatakan
nutrisi pasien tetapi sering sudah mencoba
porsi makan
Porsi makan pasien sedikit tetapi
¾ sendok sering,
Porsi makan
pasien 8 sendok
O: -
A : masalah nutrisi
teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
a,b,c
Senin, a. Mengkaji KU dan KU : lemah Senin pukul 13.00 Dx 2
09 mei 2016 2 tanda vital pasien TD : 120/90 S : Pasien mengatakan
Pukul 14.15 mmHg belum mampu
N : 84X/menit melakukan
R : 22X/menit perawatan diri
S : 36,9’ C secara mandiri,
14.30 2 b. Memonitor Pasien mengatakan
kemampuan Pasien belum keluarga
pasien melakukan mampu melakukan membantu dalam
14.40 perawatan secara perawatan diri perawatan diri,
2 mandiri secara mandiri Pasien mengatakan
keluarga
c. Memberikan menyiapkan alat-
bantuan sampai Keluarga alat yang
Selasa 2 pasien mampu membantu dalam membantu dalam
10mei 2016 melakukan perawatan diri peraatan diri
08.00 perawatan diri pasien O : Keluarga
secara mandiri memdorong pasien untuk
2 melakukan perawatan
12.00 d. Mengajarkan Keluarga diri secara mandiri
keluarga/pasien mendorong pasien KU : lemah
untuk mendorong untuk melakukan TD : 120/90
12.30 kemandirian perawaran diri mmHg
sesuai kemampuan N : 88 X/menit
2 e. Menyediakan alat- R : 20 X/menit
alat yang Keluarga S : 36,7’ C
membantu dalam menyediakan alat- A : Masalah belum
perawatan diri alat yang teratasi
Rabu membantu dalam P : lanjutkan intervensi :
11 mei 2016 perawatan diri a, b, c, d
Pukul 14.30 2
a. Mengkaji KU dan
18.00 tanda vital pasien Selasa pukul 13.00 Dx 2
KU : lemah S : Pasien mengatakan
2 TD : 110/70 sebagian mampu
18.30 mmHg melakukan
N : 84 X/menit perawatan diri
b. Memonitor R : 22 X/menit secara mandiri,
2 kemampuan S : 37’ C Pasien mengatakan
pasien melakukan keluarga
perawatan secara Pasien sebagian membantu dalam
mandiri mampu melakukan perawatan diri,
2 perawatan diri Pasien mengatakan
c. Memberikan secara mandiri keluarga
bantuan sampai menyiapkan alat-
psien mampu Keluarga alat yang
melakukan membantu dalam membantu dalam
perawatandiri perawatan diri peraatan diri
secara mandiri pasien O : Keluarga
2 memdorong pasien untuk
d. Mengajarkan melakukan perawatan
keluarga/pasien Keluarga diri secara mandiri
untuk mendorong mendorong pasien KU : lemah
kemandirian untuk melakukan TD : 110/70
2 perawaran diri mmHg
e. Menyediakan alat- sesuai kemampuan N : 84 X/menit
alat yang R : 22 X/menit
membantu dalam Keluarga S : 37’ C
2 perawatan diri menyediakan alat- A : Masalah perawatan
alat yang diri teratasi sebagian
membantu dalam P : lanjutkan intervensi :
a, b, c, d
perawatan diri
2
a. Mengkaji KU dan
tanda vital pasien Rabu pukul 19.00 Dx 2
S : Pasien mengatakan
2 KU : lemah sebagian mampu
TD : 120/80 melakukan
b. Memonitor mmHg perawatan diri
kemampuan N : 80 X/menit secara mandiri,
pasien melakukan R : 20 X/menit Pasien mengatakan
perawatan secara S : 36,2’ C keluarga
mandiri Pasien sebagian membantu dalam
mampu melakukan perawatan diri,
c. Memberikan perawatan diri Pasien mengatakan
bantuan sampai secara mandiri keluarga
psien mampu menyiapkan alat-
melakukan Keluarga alat yang
perawatandiri membantu dalam membantu dalam
secara mandiri perawatan diri peraatan diri
pasien O : Keluarga
d. Mengajarkan memdorong pasien untuk
keluarga/pasien melakukan perawatan
untuk mendorong Keluarga diri secara mandiri
kemandirian mendorong pasien KU : lemah
untuk melakukan TD : 120/80
e. Menyediakan alat- perawaran diri mmHg
alat yang sesuai kemampuan N : 80 X/menit
membantu dalam R : 20 X/menit
perawatan diri Keluarga S : 36,2’ C
menyediakan alat- A : Masalah perawatan
alat yang diri teratasi sebagian
membantu dalam P : lanjutkan intervensi :
perawatan diri a, b, c, d
09 mei 2016
3 a. Mengkaji keadaan KU : lemah Senin, 09 Mei 2016 Dx
umum dan tanda – TD : 110/80 3
tanda vital mmHg Pukul 13.00
N : 84 X/menit S : -
R : 22 X/menit O : Ku : lemah
S : 36,9’ C TD : 110/80 mmHg
3 N : 88 x/menit
b. Memonitor tanda- Konjungtiva S : 36,9’ C
tanda anemis anemis R : 22x/menit
3 Konjungtiva anemis
c. Memonitor hasil Hb 13,9 g/dl
laboratorium Hb 13,9 g/dl A : Masalah aktivitas
Hemoglobin teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
3 (a, b, c)
a. Mengkaji keadaan KU : lemah
umum dan tanda – TD : 110/70
tanda vital mmHg Selasa, 10 Mei 2016 Dx
N : 84X/menit 3
3 R : 22 X/menit Pukul 13.00
S : 37’ C S :-
O : Ku : lemah
3 b. Memonitor tanda- Konjungtiva TD : 110/70 mmHg
tanda anemis anemis N : 84 x/menit
S : 37’ C
c. Memonitor hasil R : 22 x/menit
laboratorium Hb 13,9 g/dl Konjungtiva anemis
Hemoglobin Hb 13,9g/dl
3 A : Masalah aktivitas
teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
a. Mengkaji keadaan (a,b, c)
umum dan tanda – KU : sedang
tanda vital TD : 120/80
Rabu, 11Mei 2016 Dx 3
3 mmHg
Pukul 19.00
N : 84 X/menit
S :-
R : 22 X/menit
O : Ku : lemah
3 S : 36,5’ C
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
b. Memonitor tanda-
S : 36,5’ C
tanda anemis Konjungtiva
R : 22 x/menit
anemis
Konjungtiva anemis
c. Memonitor hasil
Hb 13,9g/dl
laboratorium
A : Masalah Anemis
Hemoglobin Hb terakhir 13,9
sudah teratasi
g/dl
P : lanjutkan intervensi
(a, b, c,)