Anda di halaman 1dari 6

B.

Biolistrik

1. Bagaimana cara merekam sinyal listrik otak (EEG)?

Sinyal EEG dapat diketahui dengan menggunakan elektroda yang dilekatkan pada
kepala. Tegangan sinyalnya berkisar 2 sampai 200 μV, tetapi umumnya 50 μV.
Frekuensinya bervariasi tergantung pada tingkah laku. Daerah frekuensi EEG yang
normal rata-rata dari 0,1 Hz hingga 100 Hz, tetapi biasanya antara 0,5 Hz hingga 70
Hz. Variasi dari sinyal EEG yang terkait dengan frekuensi dan amplitudo
mempengaruhi diagnostik. Daerah frekuensi EEG dapat diklasifikasikan menjadi lima
bagian untuk analisis EEG, yaitu :

Delta (δ) = (0,5 – 4) Hz


Theta ( θ) = (4 – 8) Hz
Alpha (α) = (8 – 13) Hz
Beta (β) = (13 – 22) Hz
Gamma (γ) = (22 – 30) Hz
Transformasi sinyal EEG menjadi suatu model, merupakan suatu cara yang
sangat efektif dalam membantu klasifikasi sinyal EEG, mengidentifikasi serta
mengestimasi spektrum sinyal EEG. Sinyal EEG mengandung komponen-komponen
tertentu, yang dikenal sebagai gelombang alfa (8-13 Hz), beta (14-30 Hz), teta (4-7 Hz),
dan delta (0.5-3 Hz), sehingga transformasi sinyal EEG menjadi daerah-daerah
frekuensi merupakan hal yang sangat berguna, terutama dalam identifikasi gelombang-
gelombang di otak.

- Alfa 8 – 13 Hz Relaks, mata tertutup


- Beta > 14 Hz Aktifitas/ berfikir
- Teta 4 – 7 Hz Tidur ringan/ stres emosional
- Delta 0,5 – 3 Hz Tidur nyenyak

Pelaksanaan EEG-BM pada umumnya berlangsung selama 1 jam. Sebelum


perekaman, pasien akan diukur kepalanya untuk menentukan lokasi penempatan
elektrode EEG yang akan dilanjutkan dengan penempelan elektrode-elektrode ke lokasi
tersebut.
Pada saat perekaman yang biasanya berlangsung selama 15-20 menit, operator akan
meminta pasien untuk membuka dan menutup mata, mengaktifkan rangsangan cahaya
berupa kedipan cahaya (photic) dan meminta pasien untuk bernafas lebih cepat
(hiperventilasi). Hal tersebut dilakukan untuk memunculkan gelombang abnormal yang
dapat muncul dengan perlakuan khusus tersebut. Pemeriksaan EEG ini tidak sakit dan
aman, tetapi pada saat perekaman dapat terjadi (meski sangat jarang sekali) pasien akan
mengalami kejang.

Pertama rambut harus bersih, tetapi yang terpenting adalah harus kering.
Sejumlah elektroda akan ditempatkan ke kulit kepala (biasanya antara 8-23 buah,
tergantung kondisi yang diselidiki). Semacam gel mungkin akan dioleskan untuk
membantu elektroda agar tetap pada posisinya dan untuk mengoptimalkan perekaman.
Pasien harus dalam keadaan berbaring dan diam untuk menghindari gangguan listrik
dari kontraksi otot lainnya. Adakalanya dokter akan meminta pasien untuk membuka
dan menutup mata dan bernapas berat. EEG umumnya memakan waktu antara 30-60
menit. Terkadang rekaman pada saat tidur juga diperlukan. Jika pasien adalah bayi atau
anak kecil, ada baiknya orangtua menunda tidur siang anaknya hingga dilakukan EEG.

Sedatif (obat untuk membantu tidur) mungkin diperlukan jika pasien tidak tertidur
selama pemeriksaan.
2. Apa yang menstimulasi otot jantung berkontraksi/berdenyut?

terdiri dari 4 peristiwa yaitu :

a. Peristiwa rangsangan
Rangsangan atau stimulus berasal dari dalam jantung sendiri atau berasal dari luar jantung.
Rangsangan dari luar jantung dapat berupa rangsangan-rangsangan saraf, listrik, kimia,
mekanik, fisik dan lain-lain.

b. Peristiwa Listrik
stimulus pada potensial ambang dengan rangsangan minimal pada otot jantung mulai
menimbulkan impuls yang mula-mula terjadi pada NSA sehingga timbul aksi potensial yang
akan disebarkan berupa gelombang depolarisasi atau gelombang kontraksi ke seluruh bagian
jantung. Adanya gelombang depolarisasi akan melepaskan kalsium dari sistem retikulum
endoplasma serabut otot jantung.

c. Peristiwa Kimia
setelah peristiwa listrik tadi kalsium kemudian akan berdifusi ke dalam miofibril dan
mengkatalisis reaksi-reaksi kimia sehingga kalsium intrasel akan bertambah banyak. Kalsium
ini akan mengikat protein modulator yaitu troponin. Sementara itu ATP dihidrolisa untuk
pembentukan energi.

d. Peristiwa Mekanik
Energi dari ATP tadi akan menyebabkan pergerakan aktin dan myosin secara tumpang tindih
sehingga sarkomer miofibril memendek, dimana akan mengakibatkan terjadinya kontraksi otot
jantung. Di sini ATP dirubah menjadi ADP.

Mekanisme bagaimana suatu potensial aksi di serat otot jantung menimbulkan kontraksi di
serat tersebut cukup mirip dengan proses penggabungan eksitasi-kontraksidi otot rangka.
Adanya potensial aksi lokal di dalam tubulus T menyebabkan Ca++ dikeluarkan ke dalam sitosol
dari simpanan intrasel di retikulum sarkoplasma. Selama potensial aksi Ca++ juga berdifusi dari
CES ke dalam sitosol melintasi membran plasma. Pemasukan Ca++ ini semakin memicu
pengeluaran Ca++ dari retikulum sarkoplasma. Pasokan tambahan Ca++ ini tidak saja merupakan
faktor utama memanjangnya potensial aksi jantung, tetapi juga menyebabkan pemanjangan
periode kontraksi jantung. Peran Ca++ di dalam sitosol, seperti di otot rangka, adalah berikatan
dengan kompleks troponin-tropomiosin dan secara fisik menggeser kompleks tersebut, sehingga
dapat terjadi siklus jembatan silang dan kontraksi. Pengeluaran Ca++ dari sitosol oleh pompa aktif
di membran plasma dan retikulum sarkoplasma menyebabkan troponin dan tropomiosin kembali
dapat menghambat jembatan silang, sehingga kontraksi berhenti dan jantung melemas.

3. Apa manfaat merekam sinyal listrik jantung (EKG)?


Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG, elektrokardiogram merupakan tes
diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung. Tes tersebut merekam
aktivitas listrik dari jantung, dan pada batas tertentu, mengidentifikasi jika ada peredaran atau
aliran darah yang tidak normal.

EKG jantung bertujuan untuk mengintai kemungkinan penyakit jantung yang


dialami seseorang. Akan tetapi ada fungsi yang lebih spesifik dari prosedur ini. Tidak
semua gejala penyakit yang berkaitan dengan jantung harus dilakukan pemeriksaan
dengan EKG. Fungsi EKG jantung diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui denyut dan irama jantung yang bisa mengindikasikan adanya kelainan
jantung.
2. Mengetahui posisi jantung dalam rongga dada. Posisi normal jantung seseorang
berada di area dada kiri, dipeluk oleh paru-paru sebelah kiri.
3. Mengetahui ada atau tidaknya penebalan otot jantung atau hipertrofi. Hipertrofi
juga dikenal sebagai kondisi massa otot jantung yang bertambah, sehingga juga
terjadi penebalan atau pembengkakan. Hal ini akan membuat jantung
meningkatkan curah.
4. EKG jantung utamanya bisa berfungsi dalam mengindikasikan adanya pola
aktivitas listrik jantung yang mungkin menyebabkan gangguan irama atau aritmia.
5. Mendeteksi sedini mungkin penyakit Jantung Ischema. Jantung Ischema adalah
kondisi tidak tercukupinya supply darah ke jaringan dan organ-organ tubuh akibat
permasalahan pada pembuluh darah, terutama di area jantung. Masalah
penyebabnya bisa jadi karena penumpukan kolesterol pada pembuluh darah.
6. Mendeteksi sedini mungkin penyakit Myocardiac Infraction. Myocardiac
Infraction dikenal dengan nama lain serangan jantung, yaitu sebuah kondisi
terhentinya aliran darah meskipun hanya sesaat dari jaringan ke seluruh tubuh,
sehingga mengakibatkan sebagian sel jantung mati. Penyebab yang kerap kali
dituding sebagai biang kerok Myocardiac Infraction adalah penyumbatan
pembuluh darah.
7. Mendeteksi adanya efek obat-obatan yang dikonsumsi seseorang. EKG berfungsi
menemukan adanya kelainan yang mungkin terjadi dari konsumsi obat-obatan
tertentu yang berpengaruh pada kinerja jantung.

4. Bagaiman aktivitas kelistrikan pada otot?

Salah satu aktivitas otak yang paling dominan adalah munculnya sinyal-sinyal
listrik. Setiap kali berpikir, otak bakal menghasikan sinyal-sinyal listrik. Bahkan sedang
santai pun menghasilkan sinyal-sinyal listrik. Apalagi sedang tegang dan stress. Sinyal
itu dihasilkan oleh sel-sel yang jumlahnya sekitar 100 miliar di dalam otak kita. Jadi,
sebanyak bintang-bintang di sebuah galaksi.

Kalau kita lihat dalam kegelapan, miliaran sel itu memang seperti bintang-bintang
yang sedang berkedip-kedip di angkasa. Setiap kali sel itu aktif, dia bakal berkedip
menghasilkan sinyal listrik. Jika ada sekelompok sel yang aktif, maka sekelompok sel
di bagian otak itu bakal menyala. Di sana dihasilkan gelombang dengan energi tertentu.
Bahkan bisa dideteksi dari luar batok kepala dengan menggunakan alat pengukur
gelombang otak, EEG atau MEG.

Semua sinyal saraf dari dan ke otak melibatkan arus listrik Fungsi listrik dalam
otak : untuk mengoperasikan saraf, otot dan berbagai organ. Otak dapat dikatakan
sebagai “generator” listrik dalam tubuh manusia. Aliran listrik ini berlangsung
secara otomatis proses m u n c u l kejadian stimulasi dalam otak
mengaktifkan s i n y a l listrik bagian otak dikirim
ke bagian tertentu.

Otak mengirimkan respon sinyal balik P e n g i r i m a n sinyal ke


seluruh tubuh kecepatannya 1 2 0 meter/sekon. Tegangan
l i s t r i k s a a t i s t i r a h a t - 9 0 m v o l t . S a a t dalam keadaan puncak +40 mvolt.
S k e m a n y a : I s t i r a h a t S t i m u l a s i K e a d a a n p u n c a k Istirahat. Dalam
keadaan puncak itulah dihasilkan sinyal sinyallistrik dalam waktu 1/1000 detik.
Arus listrik dalam otak dapatdirekam dengan EEG (Electro Ensefalogram) Electro
Ensefalogram Sebuah alat medis yang berfungsi untuk m e r e k a m a r u s l i s t r i k
y a n g l e m a h ya n g d i h a s i l k a n o l e h o t a k t a n p a harus membuka
t e n g k o r a k n y a D i t e m u k a n o l e h H a n s Berger pada tahun 1929
P e m a k a i a n p e r t a m a j u g a p a d a t a h u n 1929 untuk mengatasi anak yang malas
belajar F u n g s i E E G m e n d i a g n o s a p e n ya k i t o t a k s e p e r t i e p i l e p s i ,
gangguan tidur atau tumor otak Bahan Pembuat Perak Klorida Cara Membaca
Membandingkan tegangan antara elektroda aktif dan elektroda referensi pada telinga/
bagian lain.

DAFTAR PUSTAKA

-https://muleketo.wordpress.com/2011/06/04/aktivitas-kelistrikan-otak/

-https://id.wikipedia.org/wiki/Elektroensefalograf

-https://www.docdoc.com/id/info/procedure/ekg/

-https://www.scribd.com/doc/178594917/Kelistrikan-Pada-Otak-Dan-Jantung2

Anda mungkin juga menyukai