PUSKESMAS DURENAN
Telp. ( 0355 ) 879613 Kode Pos 66381
KERANGKA ACUAN
LOKAKARYA MINI LINTAS SEKTOR BL PEBRUARI 2014
Puskesmas Durenan
A. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan aset yang sangat berharga dan mahal, sehingga harus
senantiasa dijaga,tapi sebagai manusia ada kalanya mendapatkan sakit yang mau tidak mau
harus diobati ,tidak dapat dipungkiri bahwa biaya pengobatan saat ini sangat tinggi, sehingga
dibutuhkan jaminan yang bisa mengurangi tingginya biaya tersebut.
B.TUJUAN
B.1 Tujuan Umum : Agar masyarakat memahami tentang Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN )
dan Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) khususnya
dibidang kesehatan.
B.2 Tujuan Khusus : 1.Diketahui kelompok peserta BPJS
2.Mengetahui tata cara pendaftaran peserta BPJS untuk pasien Umum
3.Mengetahui pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung BPJS.
III Tempat dan waktu pelaksanaan
Tempat ; Aula Puskesmas Durenan
Waktu : 18 Pebruari 2014
IV. Materi
a. Sosialisasi tentang Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) dan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial ( BPJS ) Kesehatan.
V. METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
VI. Nara Sumber
1.Kepala Puskesmas Durenan
VII. Peserta rapat : 30 orang peserta ( 7 Kepdes,1 TPKK Kec,4 PKK,11 Kader,6 Toma,1 Kesra )
VIII.Sumber Dana : Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK Puskesmas Durenan
Kabupaten Trenggalek Anggaran Tahun 2014
IX. HASIL YANG DIHARAPKAN
a. Memperoleh Informasi tentang Hak dan Kwajiban serta prosedur pelayanan BPJS
Kesehatan
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Peserta yang hadir diharapkan menyebarkan Informasi tentang pelayanan BPJS Kesehatan
Kepada masyarakat luas khususnya di wilayah Puskesmas Durenan.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Durenan Trennggalek, 18 Pebruari 2014
Penyusun Laporan
KERANGKA ACUAN
PERTEMUAN LOKAKARYA MINI BULANAN BOK OKTOBER 2015
A. PENDAHULUAN
Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) merupakan bantuan Pemerintah Pusat
kepada Pemerintah Daerah untuk percepatan MDGs bidang kesehatan tahun 2015, melalui
peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringanya serta Poskesdes / Polindes, Posyandu dan KBM
lainya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Pada Buku
Petunjuk Teknis Bantuan Operasonal Kesehatan tahun 2015 disebutkan bahwa pemanfaatan dana
BOK untuk kegiatan Puskesmas dan Jaringanya serta Poskesdes dan Posyandu harus berdasarkan hasil
perencanaan yang disepakati dalam Minilokakarya ,yang diselenggarakan secara rutin/periodik sesuai
kondisi wilayah kerja upskesmas.
Dana BOK dimanfaatkan sepenuhnya secara langsung oleh puskesmas untuk Pelayanan
kesehatan dan pemanfaatan dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam
Lokakarya mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin ( periodik Bulanan / /triwulanan ) untuk itu
diperlukan satu pertemuan penggalangan kerjasama antar petugas .Penerapan manajemen
penggerakan pelaksanaan dalam bentuk forum pertemuan yang dikenal dengan Minilokakrya Lintas
program yang bersumber dari dana BOK. Pertemuan Minilokakrya Lintas Program memiliki fungsi
sebagai evaluasi kegiatan bulan yang lalu beserta masalah dan pemecahan bersama serta kemudian
menyusun rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap teaga kesehatan / pemegang program.
B.TUJUAN
B.1 Tujuan Umum
a. Meningkatkan Fungsi puskesmas melalui pelaksanaan kegiatan puskesmas, evaluasi
pelaksanaann kegiatan Puskesmas berdasarkan perencanaan dan memecahkan masalah yang
dihadapi ,serta tersusunya rencana kerja baru.
B.2 Tujuan Khusus
a.Tergalangnya kerjasama dalam TIM
b.Terlaksananya kegiatan rutin bulanan lokakarya lintas program bulanan di Puskesmas.
c.Terpantaunya hasil kegiatan puskesmas sesuai dengan perencanaan.
d.Terindentifikasinya masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas.
e.Teridentifikasinya penyebab masalah serta diupayakanya pemecahan masalah.
f.Tersusunya rencana kerja untuk periode selanjutnya.
III Tempat dan waktu pelaksanaan
Hari : Selasa, 13 Oktober 2015
Pukul : 10.00- s/d Selesai
Tempat ; Aula Puskesmas Durenan
Jln.prigi-Durenan Trenggalek
IV. Materi
a. Penyampaian SPM sampai September 2015
b. Menyepakati pengajuan kegiatan BOK Bulan Nopmber 2015
V. Nara Sumber
1.Kepala Puskesmas Durenan dan Tim BOK Puskesmas Durenan
VI. METODE
1. Metode Ceramah
Ceramah dilakukan untuk menyampaikan Evaluasi situasi SPM sampai bulan September 2015
sebagai bahan evaluasi kegiatan yang perlu untuk ditingkatkan capaian yang masih dibawah tarjet.
2. Metode Diskusi
Diskusi digunakan sebagai metode untuk mewadahi keinginan peserta untuk bertanya atau
melakukan klarifikasi pada materi yang disampaikan.
VII. Peserta rapat : 57 orang peserta ( Karyawan dan Karyawati Pusk.Durenan )
VIII.Sumber Dana : Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK Puskesmas Durenan
Kabupaten Trenggalek Anggaran Tahun 2015
ANDES IMANTO,S.Kep.Ners
NIP. 1967091219922031011
KERANGKA ACUAN
PERTEMUAN MINILOKAKARYA SOSIALISASI JUKNIS BOK 2014
Puskesmas Durenan
A. PENDAHULUAN
Mengetahui
Kepala Puskesmas Durenan
Trennggalek, 14 Pebruari 2014
Penyusun Laporan
KERANGKA ACUAN
RAPAT KOORDINASI KELAS GIZI DAN KELAS ASI
Puskesmas Durenan
A. PENDAHULUAN
Kurang energi protein (KEP) pada anak umur dibawah lima tahun (balita) masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 untuk
Propinsi Jawa Timur menunjukkan prevalensi balita Gizi Kurang 17,9, balita pendek 35,6, dan balita
kurus 13,3. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penyuluhan gizi seimbang melalui kelas
gizi sebagai upaya dalam pemberian pendidikan kesehatan. Kegiatan dimaksud pada hakekatnya
adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau
individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, masyarakat, kelompok atau
individu dapat memperoleh pengetahuan kesehatan yang lebih baik, sehingga pengetahuan tersebut
diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilakunya.
Program kelas gizi dan Kelas Asi ini bertujuan untuk memberikan dan meningkatkan
Pengetahuan, Sikap, Tindakan, dan Pola Asuh Ibu balita terhadap balitanya. Dengan adanya
peningkatan Pengetahuan, Sikap, Tindakan, dan Pola Asuh Ibu balita terhadap balitanya diharapkan
ibu balita dapat mengaplikasikannya dalam kesehariannya dan Berat Badan Balita gizi kurang dapat
meningkat sesuai dengan standart pertumbuhannya.
Kelas gizi mengadopsi konsep 'positive deviance' dan perubahan status gizi anak dari buruk
menjadi kurang dan dari kurang menjadi baik. Intervensi yang diberikan berupa pemberian obat
cacing, penimbangan, pemberian multivitamin dan mineral, makan bersama (makanan utama dan
snack dengan menu lokal), pemberian pesan kesehatan dan gizi serta keterampilan memasak
makanan lokal yang bergizi tinggi dan cocok untuk balita. Dengan demikian diharapkan >70% anak
mengalami kenaikan berat badan.
Pelaksanaan Kelas Gizi dan Kelas Asi merupakan intepretasi kegiatan yang berbasis
Positive Deviance. Positive Deviance (PD) merupakan pendekatan yang berbasis pada
kekuatan atau modal atas dasar keyakinan bahwa disetiap masyarakat ada indiviu-individu
tertentu yang mempunyai kebiasaan / prilaku yang memungkinkan mereka dapat
menemukan cara yang lebih baik untuk mencegah kekurangan gizi dibandingkan dengan
keluarga yang lain yang kondisinya sama.
B.Tujuan
1. Mengurangi prevalensi balita gizi kurang dan buruk
2. Mempertahankan status gizi baik dari anak-anak dalam keluarga masing-masing secara
mandiri.
3. Mencegah kekurangan gizi pada anak-anak yang akan lahir kemudian di masyarakat,
dengan merubah perilaku dan kebiasaanya menjadi perilaku sehat, pola makan sehat ,
beragam dan aman, serta pola hidup sehat.
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah gizi .di lingkunganya
VII. Peserta rapat : 40 orang peserta (1 TPKK Kec, 7 TPKK Desa, 8 Bides, 24 Kader)
VIII.Sumber Dana : Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK Puskesmas Durenan
Kabupaten Trenggalek Anggaran Tahun 2015
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DURENAN
Telp. ( 0355 ) 879613 Kode Pos 66381
KERANGKA ACUAN
SOSIALISASI PENGENDALIAN ,PENANGANAN,PENYEBARAN PENYAKIT IMS,HIV AIDS
Puskesmas Durenan
I. PENDAHULUAN
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) pertama kali dikenal pada tahun 1981 di
Amerika Serikat dan disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV-1). AIDS adalah suatu
kumpulan gejala penyakit kerusakan system kekebalan tubuh; bukan penyakit bawaan tetapi diddapat
dari hasil penularan. penyakit ini merupakan persoalan kesehatan masyarakat yang sangat penting di
beberapa negara dan bahkan mempunyai implikasi yang bersifat internasional dengan angka moralitas
yang peresentasenya di atas 80 pada penderita 3 tahun setelah timbulnya manifestasi klinik AIDS.
Selain itu, berdasarkan data Departemen kesehatan (Depkes) pada periode Juli-September 2006
secara kumulatif tercatat pengidap HIV positif di tanah air telah mencapai 4.617 orang dan AIDS 6.987
orang. Menderita HIV/AIDS di Indonesia dianggap aib, sehingga dapat menyebabkan tekanan
psikologis terutama pada penderitanya maupun pada keluarga dan lingkungan disekeliling penderita.
Pada tahun2012 Kementrian Kesehatan R.I ( Kemenkes ) juga menerapkan kegiatan Layanan
Komprehensif HIV-IMS Berkesinambungan ( LKB ). Dengan tujuan dari LKB ini adalah
meningkatkan akses dan cakupan terhadap upaya promosi,pencegahan dan pengobatan HIV-IMS serta
rehabilitasi yang bekualitas dengan memperluas jaringan kerja hingga ke tingkat puskesmas,
memperkuat pertisipasi masyarakat dan komunitas untuk mengakses layanan HIV-IMS dan
memperbaiki dampak pengobatan ARV.
Sebagaimana tujuan dari kedua kegiatan ini secara jelas masing – masing memiliki dua komponen,
terdiri dari komponen penyedia layanan kesehatan dan komponen masyarakat dengan satu tujuan besar
yaitu penyelamatan masyarakat (life saving) dari ancaman dan dampak HIV – AIDS dan IMS.
Kesamaan Komponen komponen ini jika ditinjau dari dimensi mutu maka cukup efektif dan efisien
terhadap cakupan dan dampak program.
Dengan demikian sangat startegis apabila kedua program ini dikolaborasikan untuk upaya
penanggulan HIV – IMS di Puskesmas Durenan.
.II. Tujuan
X. Jadwal Kegiatan
No WAKTU JENIS KEGIATAN KET
1 Jam 08.00 - 08.30 wib Atministrasi Peserta Panitia
2 Jam 08.30 - 09.00 wib Pembukaan Drg.Muhammad Atho’
3 Jam 09.00 - 11.30 wib Materi dari Tim BOK Dr.Murti R
4 Jam 11.30 - 12.30 wib Tanya Jawab Nara Sumber
5 Jam 12.30 - 12.45 wib Penutup Drg.Muhammad Atho’
Mengetahui
Kepala Puskesmas Durenan Trennggalek, 23 April 2015
Penyusun Laporan
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DURENAN
Telp. ( 0355 ) 879613 Kode Pos 66381
KERANGKA ACUAN
PEMULASARAAN PENDERITA HIV AIDS
Puskesmas Durenan
I. PENDAHULUAN
Diskriminasi dan stigma jelek terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) masih saja
terasa di mana-mana. Bahkan, hingga yang bersangkutan meninggal dunia masih merasakan stigma
buruk. “Kami pernah menemukan ada ODHA yang meninggal dunia. Mayat yang mestinya
dimandikan tidak ada yang mau melakukan karena takut ketularan HIV/AIDS,” kata dr. Leo
Indarwahono, Sp.KJ dari Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) di Jakarta,
Padahal, memandikan jenazah ODHA tidak akan menular. Pun demikian hidup serumah
dengan orang terinfeksi, berenang, berjabat tangan, makan bersama, berpelukan bahkan berciuman.
Menyikapi peristiwa diatas tentunya perlu diberikan pemahaman (sosialisasi) yang benar kepada
masyarakat umumnya dan para Modin khususnya mengenai tata cara pemandian (pemulasaran)
jenazah yang sesuai dengan standar kesehatan bagi penderita HIV/AIDS, sehingga tidak terjadi lagi
kasus penelantaran jenazah ODHA dimasyarakat.
.II. Tujuan
Masyarakat / Modin mengetahui Secara umum prosedur atau tata cara pemandian jenazah untuk
penderita HIV/AIDS (ODHA) diantaranya adalah dengan penggunaan masker dan sarung tangan, serta
larangan meletakkan jenazah yang dimandikan pada pangkuan anggota keluarganya. Kondisi ini diakui
sangat berbahaya, terlebih bila jenazah yang dimandikan mengidap suatu penyakit menular seperti
HIV/AIDS.
X. Jadwal Kegiatan
No WAKTU JENIS KEGIATAN KET
1 Jam 08.00 - 08.30 wib Atministrasi Peserta Panitia
2 Jam 08.30 - 09.00 wib Pembukaan Drg.Muhammad Atho’
3 Jam 09.00 - 11.30 wib Materi dari Tim BOK Bpk. Jarot
4 Jam 11.30 - 12.30 wib Tanya Jawab Nara Sumber
5 Jam 12.30 - 12.45 wib Penutup Drg.Muhammad Atho’
Mengetahui
Kepala Puskesmas Durenan Trennggalek, 22 April 2015
Penyusun Laporan
Berikut tata cara pemandian jenazah untuk penderita HIV/AIDS (ODHA) diambil dari hasil studi
banding yang diperoleh mahasiswa/i STIKES PHI pada saat mengikuti HCT Program in Malaysia.
Semoga bermanfaat.
1.PETUGAS
Tak ada luka yang terbuka
Luka kecil/lecet dibalut dengan pembalut anti air
Memakai peralatan pelindung diri (APD): Sarung tangan karet (2 lapis), Apron/Jubah Plastik,
Masker (penutup mulut/hidung), Kaca mata, Topi dan Sepatu boot
Petugas sebaiknya bejumlah maksimal 4 orang (paling sedikit 1 orang)
2.PERALATAN (WAJIB)
3. TEMPAT
Jenazah Baru : Angkat jenazah dengan bungkusan kain bersih ketempat mengkafani.
Jenazah Lama : Angkat jenazah dengan kain direndam larutan klorin/ plastik (Balut jenazah
dengan 1 lapisan plastik 1 lapis)
Jika dimuka jenazah terdapat luka, maka keluarga tidak dibolehkan mencium jenazah.
G. PENGUBURAN JENAZAH
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DURENAN
Telp. ( 0355 ) 879613 Kode Pos 66381
KERANGKA ACUAN
KELAS IBU HAMIL DESA PANDEAN
Puskesmas Durenan
A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan
yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. al ini ditandai dengan tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan
AKB dapat tercapai. Penyebarluasan
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,
dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,
perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak dilakukan
melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada waktu ibu memeriksakan
kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu
hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah
peserta maksimal 15 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat
dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan.
B.Tujuan
Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang Kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan Nifas,
KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit
menular dan akte kelahiran.
Tujuan Khusus :
1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar
ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
IV. Materi
1. Perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan
2. Perawatan kehamilan
3. Persalinan
4. Perawatan nifas
5. Perawatan bayi
6. Mitos
7. Penyakit menular
8. Akte kelahiran
V. METODE
a. Ceramah, Tanya Jawab, Demonstras
VI. Nara Sumber
1.Bidan dan Pet Gizi
VII. Peserta rapat : 15 orang peserta ( Ibu Hamil ) . 1 orang Bidan, 1 orang pet Gizi
VIII.Sumber Dana : Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK Puskesmas Durenan
Kabupaten Trenggalek Anggaran Tahun 2015
IX. HASIL YANG DIHARAPKAN
Peserta Klas Ibu Hamil bisa
1. Memahami bagaimana terjadiya kehamilan
2. Memahami adanya perubahan tubuh ibu selama kehamilan
3. Memahami bagaimana mengatasi berbagai keluhan saat hamil
4. Memahami apa saja yang harus dilakukan oleh ibu selama kehamilan
5. Memahami pentingnya makanan sehat dan pencegahan anemia saat kehamilan
6. Memahami bahwa kesiapan psikologis diperlukan dalam menghadapi kehamilan
7. Memahami bagaimana hubungan suami istri semasa kehamilan
8. Mengetahui obat-obatan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu semasa kehamilan
9. Mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan
10. Memahami perlunya perencanaan persalinan sejak awal agar dapat memperlancar
proses persalinan
X. Jadwal Kegiatan
No WAKTU JENIS KEGIATAN KET
1 Jam 08.00 - 08.30 wib Atministrasi Peserta Panitia
2 Jam 08.30 - 09.00 wib Pembukaan wasor
3 Jam 09.00 - 11.30 wib Materi Bidan +Gizi
4 Jam 11.30 - 12.30 wib Tanya Jawab Nara Sumber
5 Jam 12.30 - 12.45 wib Penutup Bidan
Mengetahui
Kepala Puskesmas Durenan Trennggalek, 28 Apil 2015
Penyusun Laporan
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DURENAN
Telp. ( 0355 ) 879613 Kode Pos 66381
KERANGKA ACUAN
KALAKARYA MTBS Puskesmas Durenan
A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling
rentan kesehatan yaitu ibu dan balita. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan
pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan
pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak,
malaria, infeksi telinga, malnutrisi, dan upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi,
pemberian vitamin A dan konseling pemberian makan yang bertujuan untuk menurunkan angka
kematian bayi dan anak balita serta menekan morbiditas karena penyakit tersebut (Pedoman
Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit di Puskesmas, Modul-7. 2004). Balita (bawah lima
tahun) yaitu anak umur 0-5 tahun (tidak termasuk umur 5 tahun) (MTBS, Modul 1, 2004).
.
B.Tujuan
Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku bagaimana praktik MTBS di puskesmas
dengan dukungan manajemen Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek puskesmas bisa menjaga
kelangsungan penerapan MTBS
Tujuan Khusus :
IV. Materi
1. pengertian dari MTBS
2. penilaian dan klasifikasi anak sakit
3. Proses manajemen kasus
4. manajemen terhadap balita sakit umur 2 bln-5 thn
5. penentuan tindakan pengobatan
6. Pemberian konseling
7. pemberian pelayanan dan tindakan lanjut
V. METODE
a. Ceramah, Tanya Jawab, Demonstras , Praktek kepada pasien.
VI. Nara Sumber
1.Dr.Murti Rukiyandari
VII. Peserta rapat : 20 orang peserta.
VIII.Sumber Dana : Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK Puskesmas Durenan
Kabupaten Trenggalek Anggaran Tahun 2015
IX. HASIL YANG DIHARAPKAN
Mengetahui
Kepala Puskesmas Durenan Trennggalek, 13 Juni 2015
Penyusun Laporan
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DURENAN
Telp. ( 0355 ) 879613 Kode Pos 66381
KERANGKA ACUAN
KALAKARYA PELATIHAN KELAS BALITA
A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan
yaitu ibu dan balita. Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko untuk terkena
berbagai macam gangguan kesehatan (kesakitan) dan kematian.
Ada banyak sekali program kesehatan yang telah diimplementasikan pemerintah mulai dari
pusat, provinsi hingga kabupaten/kota. Salah satu program kesehatan yang diharapkan dapat turut
berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak balita (anak bawah lima
tahun) adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA). Buku KIA adalah suatu buku yang berisi
catatan kesehatan Ibu mulai kehamilan hingga anak berusia 5 tahun yang berisi berbagai informasi
tentang kondisi kesehatan ibu dan anak serta pendidikan cara menjaga kesehatan ibu dan anak.
Namun tidak semua ibu dan keluarga mau/dapat membaca buku KIA karena berbagai sebab atau
alasan, misalnya malas membaca, tidak punya waktu membaca, sulit mengerti atau memang tidak
mampu membaca (buta aksara).
Berdasarkan pertimbangan ini, maka dianggap sangat perlu mengajari Petugas tentang isi
buku KIA dan cara menggunakan buku KIA, salah satu solusinya yaitu melalui penyelenggaraan
Kelas Ibu Balita. Sasaran Kelas ibu Balita ditujukan bagi ibu yang mempunyai anak balita (0-59
bulan)
.
B.Tujuan
Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku KIA dalam
mewujudkan tumbuh kembang Balita yang optimal
Tujuan Khusus :
Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif
Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi
Meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang kepada Balita
Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan stimulasi
perkembangan Balita
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan mencuci tangan yang
benar
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara pencegahan dan perawatan
balita.
IV. Materi
V. METODE
belajar partisipatoris, dimana si ibu tidak dipandang sebagai murid melainkan sebagai warga
belajar. Dalam prakteknya para ibu didorong untuk belajar dari pengalaman sesama, sementara
fasilitator berperan sebagai pengarah kepada pengetahuan yang benar.
VI. Nara Sumber
1.Dr.Murti Rukiyandari, Bidan, gizi, gigi.
VII. Peserta rapat : 15 orang peserta.
VIII.Sumber Dana : Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK Puskesmas Durenan
Kabupaten Trenggalek Anggaran Tahun 2015
IX. HASIL YANG DIHARAPKAN
Mengetahui
Kepala Puskesmas Durenan Trennggalek, 13 Juni 2015
Penyusun Laporan
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DURENAN
Telp. ( 0355 ) 879613 Kode Pos 66381
KERANGKA ACUAN
KELAS BALITA DI PUSKESMAS DURENAN
1. PENDAHULUAN
Selaras dengan upaya desentralisasi dengan cara meningkatkan kemandirian keluarga dan
masyarakat dalam memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak melalui penggunaan
buku KIA, mka dalam kegiatan Proyek Fase II “ Ensuring MCH Service With The MCH
Handbook” tahun 2006-2009, dikembangkan model peningkatan penggunaan Buku KIA
oleh masyarakat melalui Kelas Ibu Balita.
Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia antara 0
sampai 5 Tahun secara bersama – sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan
pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi daan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya
dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini digunakan Buku KIA.
2. TUJUAN
2.1 TUJUAN UMUM
Meningkatkan pengetahuan, Sikap dan perilaku Ibu dengan Menggunakan Buku KIA
dalam mewujudkan Tumbuh Kembang Balita yang Optimaal
4. MATERI
5. METODE
Metode pembelajaran orang dewasa yaitu penggunanan pengalaman sebagai sumber belajar,
Ceramah dan Praktik
6. Nara Sumber
Bidan yang sudah dilatih kelas balita
7. Peserta rapat : 15 orang peserta (hari Pertama),dan 25 Orang (10 anak balita untuk hari
kedua)
8. Sumber Dana : Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK Puskesmas Durenan
Kabupaten Trenggalek Anggaran Tahun 2015
Mengetahui
Kepala Puskesmas Durenan Trennggalek, 5 JUNI 2015
Penyusun Laporan
KERANGKA ACUAN
PERTEMUAN LOKAKARYA MINI BULANAN BOK NOPEMBER 2015
B. PENDAHULUAN
Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) merupakan bantuan Pemerintah Pusat
kepada Pemerintah Daerah untuk percepatan MDGs bidang kesehatan tahun 2015, melalui
peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringanya serta Poskesdes / Polindes, Posyandu dan KBM
lainya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Pada Buku
Petunjuk Teknis Bantuan Operasonal Kesehatan tahun 2015 disebutkan bahwa pemanfaatan dana
BOK untuk kegiatan Puskesmas dan Jaringanya serta Poskesdes dan Posyandu harus berdasarkan hasil
perencanaan yang disepakati dalam Minilokakarya ,yang diselenggarakan secara rutin/periodik sesuai
kondisi wilayah kerja upskesmas.
Dana BOK dimanfaatkan sepenuhnya secara langsung oleh puskesmas untuk Pelayanan
kesehatan dan pemanfaatan dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam
Lokakarya mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin ( periodik Bulanan / /triwulanan ) untuk itu
diperlukan satu pertemuan penggalangan kerjasama antar petugas .Penerapan manajemen
penggerakan pelaksanaan dalam bentuk forum pertemuan yang dikenal dengan Minilokakrya Lintas
program yang bersumber dari dana BOK. Pertemuan Minilokakrya Lintas Program memiliki fungsi
sebagai evaluasi kegiatan bulan yang lalu beserta masalah dan pemecahan bersama serta kemudian
menyusun rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap teaga kesehatan / pemegang program.
B.TUJUAN
B.1 Tujuan Umum
a. Meningkatkan Fungsi puskesmas melalui pelaksanaan kegiatan puskesmas, evaluasi
pelaksanaann kegiatan Puskesmas berdasarkan perencanaan dan memecahkan masalah yang
dihadapi ,serta tersusunya rencana kerja baru.
B.2 Tujuan Khusus
a.Tergalangnya kerjasama dalam TIM
b.Terlaksananya kegiatan rutin bulanan lokakarya lintas program bulanan di Puskesmas.
c.Terpantaunya hasil kegiatan puskesmas sesuai dengan perencanaan.
d.Terindentifikasinya masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas.
e.Teridentifikasinya penyebab masalah serta diupayakanya pemecahan masalah.
f.Tersusunya rencana kerja untuk periode selanjutnya.
III Tempat dan waktu pelaksanaan
Hari : Rabu, 25 Nopember 2015
Pukul : 10.00- s/d Selesai
Tempat ; Aula Puskesmas Durenan
Jln.prigi-Durenan Trenggalek
IV. Materi
c. Penyampaian SPM sampai Oktober 2015
d. Menyepakati pengajuan kegiatan BOK Bulan Desember 2015
V. Nara Sumber
1.Kepala Puskesmas Durenan dan Tim BOK Puskesmas Durenan
VI. METODE
3. Metode Ceramah
Ceramah dilakukan untuk menyampaikan Evaluasi situasi SPM sampai bulan Oktober 2015
sebagai bahan evaluasi kegiatan yang perlu untuk ditingkatkan capaian yang masih dibawah tarjet.
4. Metode Diskusi
Diskusi digunakan sebagai metode untuk mewadahi keinginan peserta untuk bertanya atau
melakukan klarifikasi pada materi yang disampaikan.
VII. Peserta rapat : 57 orang peserta ( Karyawan dan Karyawati Pusk.Durenan )
VIII.Sumber Dana : Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK Puskesmas Durenan
Kabupaten Trenggalek Anggaran Tahun 2015
ANDES IMANTO,S.Kep.Ners
NIP. 1967091219922031011