BAB I
PENDAHULUAN
Proses produksi sebuah produk dari bahan awal sampai menjadi sebuah
produk jadi melewati beberapa langkah. Proses pembuatan produk tersebut di
mulai dari pengukuran, pemotongan, pengeboran, pengamplasan, pengecatan, dan
perakitan. Operator terkadang sulit memahami metode proses yang berlangsung
pada pembuatan suatu produk tersebut,karna itu di gunakan sebuah bantuan peta
kerja.Peta kerja merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa suatu operasi
kerja dengan tujuan mempermudah atau menyederhanakan proses kerja yang ada.
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja yang
sistematis dan jelas. Peta kerja juga merupkan alat komunikasi secara luas dan
sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan informasi-informasi
yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja. Peta-peta kerja ini
mengambarkan keseluruhan langkah atau kegiatan yang dialami oleh suatu benda
kerja mulai dari pengukuran,pemotongan, pengemplasan dan perakitan.
Topik utama pada praktikum kali ini yaitu tentang peta-peta kerja. Peta-peta
kerja ini digunakan dalam proses pembuatan meja.Dengan mempelajari tentang
peta-peta kerja ini diharapkan dalam pembuatan produk tersebut dapat
digambarkan secara jelas dan sistematis bagaimana produk tersebut di
produksi,selain itu peta-peta kerja tersebut dapat juga digunakan untuk
menganalisis langkah-langkah kerja yang tidak produktif unntuk memperbaiki
yang lebih baik ke depannya,sehingga langkah-langkah kerja dalam proses
produksi tersebut menjadi sistematis, jelas, efektif, efesien, optimal dan produktif.
44
4. Peta tangan kanan dan peta tangan kiri hanya digunakan saat perakitan
komponen-komponen produk.
5. Satu produk meja duduk dibuat oleh 4 kelompok.
Laporan akhir ini tediri atas 6 bab yang tersusun secara sistematis agar
memudahkan dalam dalam membaca dan memahaminya.Adapun sistematika
penulisan laporan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dari peta-peta
kerja, tujuan praktikum, perumusan masalah, batasan-
batasan masalah serta sistematika penulisan masalah.
BAB V ANALISIS
Bab ini menjelaskan tentang analis terhadap pengolah
data,peta-peta kerja yang digunakan dalam proses
produksi,dan analisi terhadap 7 tradisional tools yang
digunakan dalam mengidentifikasi masalah.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari
praktikum yang telah dilaksanakan berdasarkan dari tujuan
pembuatan laporan,serta saran untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik untuk kedepannya yang berdasarkan dari
batasan masalah.
47
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teknik-
teknik tata cara kerja, peta-peta kerja dan 7 traditional tools serta 7 new tools.
Prinsip-prinsip
pengaturan kerja
Faktor-faktor
manusia,
Studi gerakan,
Ekonomi gerakan
Pengukuran waktu,
Teknik tata cara pengukuran tenaga, Beberapa alternatif Sistem kerja
kerja pengukuran psikologis, sistem kerja terbaik terbaik
pengukuran sosiologis
(Operasi)
(Transportasi)
(Pemeriksaan)
(Penyimpanan/Menunggu)
dalam suatu proses. Dan biasanya terjadi pada suatu mesin atau
stasiun kerja, contohnya: pekerjaan menyerut kayu dengan mesin
serut,pekerjaan mengeraskan logam, dan lain-lain.
2. Pemeriksaan
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau
peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun
kuantitas.Lambang ini di gunakan jika kita melakukan pemeriksaan
terhadap suatu objek atau membandingkan objek tertentu dengan
suatu standar.
3. Transportasi
Kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja,pekerjaan atau
perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan
bagian dari suatu operasi.
4. Menunggu
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau
perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain
51
5. Menyimpan
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk
jangka waktu yang cukup lama.
Contohnya:
a. Dokumen-dokumen yang disimpen dalam brangkas.
b. Bahan baku yang disimpan dalam gudang
6. Aktifitas Gabungan
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktifitas operasi dan
pemeriksaan dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat
kerja.
4. Diagram aliran
Diagram aliran merupakan suatu gambaran menurut skala
dari susunanlantai dan gedung, yang menunjukan lokasi dari
semua aktifiitas yang terjadi dalam peta aliran proses
(Sutalaksana, 1979).
Kegunaan diagram aliran yaitu (Sutalaksana, 1979):
a. Lebih memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi
jika arah aliran merupakan faktor yang penting.
b. Menolong dalam perbaikan tata letak kerja.
Alat bantu ini biasa digunakan untuk mengalisa suatu fenomena, agar
dapat diketahui hal-hal prioritas dari fenomena tersebut.pada suatu diagram
pareto akan dapat diketahui, suatu faktor merupakan faktor yang paling
prioritas dibandingkan faktor-faktor lainnya,karena faktor tersebut berada
pada urutan terdepan, terbanyak atau pun tertinggi pada deretan sejumlah
faktor yang dianalisa. Melalui dua diagram paretoyang diperbandingkan,
akan dapat dilihat perubahan seluruh atau sebagian faktor-faktor yang
sedang diteliti, pada kondisi yang berbeda. Diagram pareto juga biasa
digunakan untuk dapat menetukan pangkal persoalan, berdasarkan analisa
yang masih mempertimbangkan beberapa sudut pandang.
62
2. Histogram
3. Check sheet
sedemikian rupa, agar pengisian data datat dilakukan dengan mudah dan
cepat, tetapi juga mampu memuat seluruh data yang diperlukan.
4. Fishbone Diagram
korelasi antara penyebab yang diduga dengan akibat yang timbul dari suatu
masalah.
6. Stratifikasi
a. Mengenal fakta-fakta.
b. Membentuk ide-ide.
c. Menghindari pendekatan-pendekatan lama.
d. Adaptasi.
e. Mengorganisir sebuah team perencana.
f. Komunikasi total dari kebijakan manajemen
4. Diagram pohon
Diagram pohon adalah teknik untuk memetakan lengkap jalur
dan tugas-tugas yang perlu dilakukan dalam rangka untuk mencapai
tujuan utama dan tujuan sub terkait.Diagram ini mengungkapkan
secara sederhana besarnya masalah dan membantu untuk sampai pada
metode-metode yang harus dikejar untuk mencapai hasil.
66
5. Diagram Panah
Diagram panah menunjukan urutan tugas-tugas yang diperlukan
dalam suatu proyek atau proses, jadwal terbaik untuk seluruh proyek,
dan potensi dan sumber daya penjadwalan masalah dan solusi mereka.
Diagram panah memungkinkan anda menghitung “jalur kritis”
proyek. Ini adalah langkah penting aliran mana penundaan akan
mempengaruhi waktu dari seluruh proyek dan di mana sumber daya
tambahan yang dapat mempercepat proyek.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Flowchart
MULAI
Studi Liberatur
Berisi tentang teori-teori yang mendasari dan mendukung praktikum
peta-peta kerja
Perumusan Masalah
Perumusan masalah berdasarkan dengan cara penggunaan peta kerja dalam proses produksi, apakah
peta-peta kerja tersebut telah menjelaskan tentang proses produksi secara sistematis, jelas, efektif, efisien
dan produktif serta penggunaan 7 Traditional Tools dengan mengidentifikasi masalah terhadap produk
yang diproduksi
Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada praktikum ini yaitu semua langkah-langkah operasi yang dilakukan pada benda
utama, meliputi waktu operasi utama, waktu operasi tambahan, waktu setup, waktu transportasi, waktu idle
dan waktu delay.
Pengolahan Data
Berisi tentang perhitungan waktu operasi, waktu siklus, waktu setup
rata-rata, waktu siklus rata-ratadan raw material yang dibutuhkan.
Analisis
Analisis dilakukan terhadap pengolahan data yang didapatkan berdasarkan praktikum, peta-peta kerja
yang digunakan apakah peta kerja tersebut sudah bisa menjelaskan langkah-langkah dalam proses
produksi secara sistematis, jelas, efektif, efisien, optimal dan produktif serta analisis terhadap 7 traditional
tools yang digunakan dalam mengidentifikasi masalah.
Penutup
Penutup berisi kesimpulan yang didapatkan selama praktikum, pengumpulan data, pengolahan data, dan
analisis yang berdasarkan dari tujuan pembuatan laporan tersebut serta saran yang diharapkan bisa
membangun untuk kedepannya yang didasarkan kepada perumusan dan batasan masalah.
Selesai
3.5 Analisis
3.6 Penutup
BAB IV
Bahan dasar pada stasiun pengukuran diukur dan dicatat waktu kerja utama,
waktu kerja tambahan, waktu kerja transportasi, waktu delay, waktu idle dari
masing-masing komponen produk.
Bahan dasar pada stasiun pengukuran diukur dan dicatat waktu kerja
utama, waktu kerja tambahan, waktu kerja transportasi, waktu delay, waktu
idle dari masing-masing komponen produk.
Waktu
Nama Waktu WOU WOT Waktu Waktu
No Transpor
Komponen Setup (s) (s) Delay (s) Idle (s)
(s)
1 Papan Atas 0 33.12 4 0 5.2 0
2 Papan Tengah 0 32.36 3 0 5.2 0
3 Papan Bawah 0 29.05 3 0 5.2 0
4 Tali Atas 0 5.53 4 0 5.2 0
5 Tali Kiri 0 5.07 3 0 5.2 0
6 Tali Kanan 0 5.45 3 0 5.2 0
7 Kertas 0 15.6 2 0 5.2 0
71
Bahan dasar pada stasiun pengukuran diukur dan dicatat waktu kerja
utama, waktu kerja tambahan, waktu kerja transportasi, waktu delay, waktu
idle dari masing-masing komponen produk.
Bahan dasar pada stasiun pengukuran diukur dan dicatat waktu kerja
utama, waktu kerja tambahan, waktu kerja transportasi, waktu delay, waktu
idle dari masing-masing komponen produk.
Waktu
Nama Waktu WOU WOT Waktu Waktu
No Transpor
Komponen Setup (s) (s) Delay (s) Idle (s)
(s)
1 Papan Atas 0 120.46 6 0 5.2 0
Papan
2 0 155.25 4 0 5.2 0
Tengah
3 Papan Bawah 0 160.54 4 0 5.2 0
Waktu
Nama Waktu WOU WOT Waktu Waktu
No Transpor
Komponen Setup (s) (s) Delay (s) Idle (s)
(s)
1 Papan Atas 0 130.21 3 0 5.2 0
2 Papan Tengah 0 140.32 3 0 5.2 0
3 Papan Bawah 0 209.43 3 0 5.2 0
73
Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Dimensi Bahan Dasar dan Bahan Jadi
Jumlah
No No Komponen Nama Komponen Dimensi
Komponen
1 MG-01 Papan Atas 1 30 x 6 cm
2 MG-02 Papan Tengah 1 30 x 7 cm
3 MG-03 Papan Bawah 1 30 x 8 cm
4 MG-04 Tali Atas 1 60 cm
5 MG-05 Tali Kiri 1 50 cm
6 MG-06 Tali Kanan 1 50 cm
7 MG-07 Kertas 1 21 x 25 cm
74
Contoh perhitungan:
1. Proses pengukuran
Waktu Operasi Utama (WOU) : 33.12 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 4 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(33.12+4)
: 1
: 37.12 detik
2. Proses pemotongan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 61.06 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 4 detik
Lot dalam sekali proses :1
75
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(61.06+ 4)
: 1
: 65.06 detik
3. Proses pengeboran
Waktu Operasi Utama (WOU) : 54.22 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 5 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(54.22+5)
: 1
: 59.22
4. Proses pengamplasan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 120.46 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 6 detik
Lot dalam sekali proses :6
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(120.46+6)
: 1
: 126.46
5. Proses pengecetan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 130.21 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(130.21+3)
: 1
: 133.21
76
Contoh perhitungan:
1. Proses pengukuran
Waktu Operasi Utama (WOU) : 32.36 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(32.36+3)
: 1
: 35.36 detik
2. Proses pemotongan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 62.15 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(62.15+ 3)
: 1
: 65.15 detik
3. Proses pegeboran
Waktu Operasi Utama (WOU) : 55.9 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
77
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(55.9+ 3)
: 1
: 58.9 detik
4. Proses pengamplasan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 155.25 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 4 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(155.25+ 4)
: 1
: 159.25 detik
5. Proses pengecatan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 140.32 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(140.32+ 3)
:
1
: 143.32 detik
Waktu Operasi
No Jenis Operasi
(s)
1 Pengukuran 32.05
2 Pemotongan 67.44
3 Pengeboran 47.9
4 Pengamplasan 164.54
5 Pengecatan 212.43
78
Contoh perhitungan:
1. Proses pengukuran
Waktu Operasi Utama (WOU) : 29.05 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(29.05+3)
: 1
: 32.05 detik
2. Proses pemotongan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 64.44 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(64.44+3)
:
1
: 67.44 detik
3. Proses pengeboran
Waktu Operasi Utama (WOU) : 44.90 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(44.90+3)
: 1
: 47.90 detik
4. Proses pengamplasan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 160.54 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 4 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
79
(160.54+4)
: 1
: 164.54 detik
5. Proses pengecetan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 209.43 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(209.43+3)
:
1
: 212.43 detik
Contoh perhitungan:
1. Proses pengukuran
Waktu Operasi Utama (WOU) : 5.53 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 4 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(5.53+4)
: 1
: 9.53 detik
2. Proses pemotongan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 4.3 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
80
(4.3+3)
: 1
: 7.3 detik
Contoh perhitungan:
1. Proses pengukuran
Waktu Operasi Utama (WOU) : 5.07 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(5.07+3)
: 1
: 8.07 detik
2. Proses pemotongan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 4.5 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 2 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(4.5+2)
: 1
: 6.5 detik
Contoh perhitungan:
81
1. Proses pengukuran
Waktu Operasi Utama (WOU) : 5.45 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 3 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(5.45+3)
: 1
: 8.45 detik
2. Proses pemotongan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 3.7 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 2 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(3.7+2)
: 1
: 5.7 detik
Contoh perhitungan:
1. Proses pengukuran
Waktu Operasi Utama (WOU) : 15.6 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 2 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(15.6+2)
: 1
: 17.6 detik
82
2. Proses pemotongan
Waktu Operasi Utama (WOU) : 6.4 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 2 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(6.4+ 2)
: 1
: 8.4 detik
3. Proses pengeboran
Waktu Operasi Utama (WOU) : 3.2 detik
Waktu Operasi Tambahan (WOT) : 2 detik
Lot dalam sekali proses :1
(𝑊𝑂𝑈+𝑊𝑂𝑇)
Waktu Operasi : ∑ 𝑙𝑜𝑡
(3.2+ 2)
: 1
: 5.2 detik
Contoh perhitungan:
Contoh perhitungan:
1. Komponen Papan Atas
Waktu Siklus : Waktu Setup + Waktu Operasi
Waktu Siklus : (0 + 65.06) = 65.06 s
∑ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Waktu set up rata-rata : ∑ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
65.06
Waktu set up rata-rata : = 9.3 s
7
84
2. Komponen Tengah
Waktu Siklus : Waktu Setup + Waktu Operasi
Waktu Siklus : (0 + 65.15) = 65.15 s
∑ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Waktu set up rata-rata : ∑ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
65.15
Waktu set up rata-rata : = 9.3 s
7
Contoh perhitungan:
1. Komponen Papan Atas
Waktu Siklus : Waktu Setup + Waktu Operasi
Waktu Siklus : (8+ 59.22) = 67.22 s
∑ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Waktu set up rata-rata : ∑ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
67.22
Waktu set up rata-rata : = 16.80 s
4
Contoh perhitungan:
1. Komponen Papan Atas
Waktu Siklus : Waktu Setup + Waktu Operasi
Waktu Siklus : (0 + 126.46) = 126.46 s
∑ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Waktu set up rata-rata : ∑ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
126.46
Waktu set up rata-rata : = 42.15 s
3
Contoh perhitungan:
1. Komponen Papan Atas
Waktu Siklus : Waktu Setup + Waktu Operasi
Waktu Siklus : (0 + 133.21) = 133.21 s
86
Contoh perhitungan:
1. Komponen Papan Atas
Waktu Siklus : Waktu Setup + Waktu Operasi
Waktu Siklus : (0 + 49.66) = 49.66 s
∑ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Waktu set up rata-rata : ∑ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
49.66
Waktu set up rata-rata : = 7.09 s
7
Peta Tangan Kanan dan Peta Tangan Kiri merupakan suatu alat dari
Studi Gerkan untuk menetukan gerakan-gerakan yang memang diperlukan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Peta ini akan menggambarkan semua gerakan ataupun delay yang
dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri secara mendetil sesuai dengan
elemen gerakan Therblig yang membentuk gerakan-gerakan tersebut. Pada
praktikum kali ini produk yang dibuat adalah Memo Gantung. Dimana peta
tangan kanan dan tangan kiri berfungsi sebagai pedoman dasar dalam proses
perakitan produk Memo Gantung. Dengan berpedoman pada peta tangan
kanan dan peta tangan kiri, waktu yang dibutuhkan tangan kanan untuk
membuat Memo Gantung adalah 302.84 sedangkan untuk tangan kiri adalah
302.76
88
W Mesin Bor W
Manusia
1.3’ Menganggur 0.5’
Memasang
Mata Bor
Gudang
10 m Departemen 2m Departemen 1m Departemen
Bahan
5.20 s Pengukuran Pemotongan 1.48 s Pengeboran
Mentah 1.76 s
4.06 s
4m
Gudang 3m
3m Departemen Departemen 3m Departemen
Bahan
Perakitan 3.74 s Pengecatan 2.50 s Pengamplasan
Jadi 5.47 s
Dihaluskan
O-18 O-12 O-4 Menggunakan
Amplas
Pengecatan
O-19 O-13 O-5 Menggunakan
Cat Semprot
63.26'
Rakitan 1
SA 1 (papan atas
O-8
dirakit dengan
I-1 tali kiri)
68.2'
Rakitan 2
SA 2 O-14 (Rakitan 1
I-2 dirakit dengan
papan tengah)
74.25'
Rakitan 3
SA 3 O-20 (Rakitan 2
I-3 dirakit dengan
papan bawah)
178.71'
Rakitan 4
SA 4 (Rakitan 3
O-23
dirakit dengan
I-4 tali kanan)
16.7'
Rakitan 5
SA 6 SA 5 O-28 (Rakitan 4
i-5 dirakit dengan
tali atas dan
kertas)
Storage (Memo
RINGKASAN
Gantung
KEGIATAN KET JUMLAH WAKTU (DETIK) Disimpan di
Gudang)
operasi 28 1116
Rakitan 5 396
TOTAL 33 1512
MG-01 PA
RAKITAN 1
SA-1
MG-02 PT
RAKITAN 2
SA-2
MG-03 PB
RAKITAN 3
SA-3
MG-04 TA
RAKITAN 4
SA-4
MG-05 TKN
RAKITAN 5
SA-5
MG-06 TKR
PRODUK MEMO
A-01 GANTUNG
MG-07 K
LEGENDA
SIMBOL KETERANGAN JUM
Komponen 7
Rakitan 5
Produk 1
BAB V
ANALISA
Analisis pada waktu siklus, set up rata-rata dan waktu siklus rata-
rata yang dilakukan pada masing-masing stasiun kerja. Sehingga terdapat 24
100
waktu siklus, waktu set up rata-rata dan waktu siklus rata-rata dari masing-
masing komponen.
1. Diagram Aliran
Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari
susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua
aktivitas yang terjadi dalam aliran proses.
101
3. Assembly Chart
kegiatan tersebut dalam suatu stasiun kerja yang biasanya hanya melibatkan
orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas
Peta tangan kanan dan tangan kiri merupakan suatu alat setudy
gerak yang di gunakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang
efisien, Yaitu gerakan-gerakan yang memang di perlukan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan, peta ini menggambarkan semua
gerakan yang di lakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri dalam
proses pembuatan pembuatan memo gantung. Kegiatan yang
berpedoman kepada peta tangan kanan dan tangan kiri, Waktu yang
dibutuhkan tangan kanan untuk membuat memo gantung adalah
302.84 detik untuk tangan kanan sedangkan untuk tangan kiri 302.76
detik.
103
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengolahan data dan analisis data dari hasil
praktikum,maka didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja yang
sistematis dan jelas.
2. Peta-peta kerja yang digunakan adalah para tangan kiri dan tangan
kanan untuk menggambarkan dan menganalisa gerakan-gerakan atau
delay tangan operator pada saat perakitan komponen produk menjadi
produk utuh, OPC menggambarkan langkah-langkah proses yang
dialami oleh komponen mengenai urutan-urutan operasi dan
pemeriksaan yang tejadi dalam proses produksi, AC digunakan untuk
menggambarkan langkah-langkah perakitan komponen produk
menjadi sebuah produk utuh ,peta aliran proses menunjukkan urutan-
urutan pengukuran,pemotongan,pengamplasan,perakitan.
3. Peta-peta kerja dapat juga digunakan untuk menganalisis langkah-
langkah kerja yang tidak produktif untuk perbaikan yang lebih baik ke
depannya,sehingga langkah-langkah kerja dalam proses produksi
tersebut menjadi sistematis, jelas, efektif, efesien, optimal, produktif.
4. 7 tradisional tools yang digunakan adalah diagram pareto dan diagram
fishbone yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisa
kesalahan dalam proses produksi dan kecacatan yang terjadi pada
produk yang dihasilkan.
5. Tradisional tools dapat digunakan untuk perbaikan sistem produksi
memo gantung sehingga tidak ditemukan kecacatan atau kesalahan
dalam proses produksi selanjutnya.
104
6.2 Saran
Saran berisikan kritik terhadap hasil-hasil data yang telah diolah dari hasil
pengamatan yang bersifat evaluasi untuk pengamatan selanjutnya, sehingga dapat
menjadi pedoman dalam pengamatan selanjutnya dan dapat memberikan hasil
yang lebih baik untuk kedepan .