PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penentuan skoring antara kasus teori dan kasus nyata
pengkajian, dimana keluarga Tn. A.K.N tidak tahu cara merawat anggota
keluarga yang sakit ISK. Adapun intervensi yang dilakukan pada Tn.A.K.N
kompres hangat pada bagian yang sakit, memberikan makanan yang adekuat,
istirahat terataur, menganjurkan untuk minum air yang banyak dan minum
hangat pada bagian yang sakit, memberikan makanan dan minuman yang
adekuat, istirahat teratur, menganjurkan untuk minum air yang banyak dan
68
melakukan perawatan pada penderita ISK,Memberikan kesempatan keluarga
berhubungan dengan keluarga tidak tahu masalah kesehatan yang terjadi pada
pengertian ISK,penyebab ISK, tanda dan gejala ISK, komplikasi ISK, cara
ISK, penyebab ISK, tanda dan gejala ISK, komplikasi ISK, cara pencegahan
penyakit ISK (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, dan cara
penularan dan cara pencegahan, Jelaskan kembali hal-hal yang keluarga belum
penyebab ISK, tanda dan gejala ISK, komplikasi ISK, cara pencegahan dan
69
cara penanganan ISK, memberikan kesempatan keluarga untuk menanyakan
penyakit ISK (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, dan cara
yang muncul pada keluarga Tn. A.K.N yaitu Keluarga dapat mengetahui
70
Ketidakmampuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan karena keluarga
Tn.A.K.N mengatakan kalau ada anggota keluarga yang sakit sering berobat
ke PUSKESMAS Padedewatu .
71
BAB V
5.1. KESIMPULAN
a. Pengkajian.
Pengkajian keperawatan telah dilakukan pada Tn.A.K.N dengan ISK
melalaui anamnese, observasi dan pemeriksaan fisik.
Berdasarkan teori diatas sesuai dengan kasus pada Tn.A.K.N dimana hasil
yang didapat adanya sakit waktu buang air kecil, sakit perut bagian bawah, ada
rasa ingin berkemih tetapi tidak bisa berkemih, demam, dan pasien tampak
bingung tentang penyakitnya.
Diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada Tn.A.K.N dengan ISK
adalah
1) Ketikdakmampuan keluarga merawat Tn A.K.N yang sakit ISK berhubungan
dengan pengetahuan keluarga tentang cara merawat Tn A.K.N dengan benar.
2) . Kurangnya pengetahuan terhadap penyakit ISK pada Tn A.K.N berhubungan
dengan kurang informasi tentang penyakit ISK.
3) Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan keluarga akan manfaat kebersihan lingkungan.
b. Intervensi.
Jelaskan kepada keluarga tentang pentingnya perawatan anggota keluarga yang
menderita penyakit ISK,Jelaskan kepada keluarga tentang cara perawatan
anggota keluarga yang menderita penyakit ISK seperti memberikan kompres
hangat pada bagian yang sakit, memberikan makanan yang adekuat, istirahat
terataur, menganjurkan untuk minum air yang banyak dan minum obat yang
teratur,Demonstrasikan kepada keluarga untuk melakukan perawatan pada
penderita ISK, Berikan kesempatan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit,Amati keadaan penyakit pasien setiap kali kunjungan.
c. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang sudah ada
d. Evaluasi dilakukan selama tiga hari dan hari ketiga tidak ditemukan masalah baru
pada pasien
72
5.2. SARAN
berikutnya dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan ISK pada
b. Masyarakat.
penelitian guna merancang penelitian lebih lanjut dengan fokus masalah yang
berbeda.
c. Bagi puskesmas
d. Bagi Peneliti.
Bagi Peneliti dapat dijadikan sebagai bahan kajian yang baik untuk
berpenyakit ISK
73
DAFTAR PUSTAKA
Sumba Barat Prevalensi Infeksi Saluran Kemih, 2015, Dinas Kesehatan Sumba
Barat.
Sumba Barat. Laporan tahunan prevalensi Infeksi Saluran Kemih, 2013, 2014, 2015:
Puskesmas Padedewatu.
74