Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penentuan skoring antara kasus teori dan kasus nyata

ditemukan adanya kesenjangan, dimana kasus nyata ditemukan 3 (tiga)

masalah yang menjadi prioritas :

a. Ketikdakmampuan keluarga merawat Tn A.K.N yang sakit ISK berhubungan

dengan pengetahuan keluarga tentang cara merawat Tn A.K.N dengan benar.

kurangnya Diagnosa ini di tegakkan berdasarkan data yang di dapat saat

pengkajian, dimana keluarga Tn. A.K.N tidak tahu cara merawat anggota

keluarga yang sakit ISK. Adapun intervensi yang dilakukan pada Tn.A.K.N

adalah Jelaskan kepada keluarga tentang pentingnya perawatan anggota

keluarga yang menderita penyakit ISK,Jelaskan kepada keluarga tentang cara

perawatan anggota keluarga yang menderita penyakit ISK seperti memberikan

kompres hangat pada bagian yang sakit, memberikan makanan yang adekuat,

istirahat terataur, menganjurkan untuk minum air yang banyak dan minum

obat yang teratur,Demonstrasikan kepada keluarga untuk melakukan

perawatan pada penderita ISK, Berikan kesempatan keluarga merawat anggota

keluarga yang sakit,Amati keadaan penyakit pasien setiap kali kunjungan.

implementasi yang dapat di berikan kepada Tn.A.K.N adalah Menjelaskan

kepada keluarga tentang pentingnya perawatan anggota keluarga yang

menderita penyakit ISK,Menjelaskan kepada keluarga tentang cara perawatan

anggota keluarga yang menderita penyakit ISK seperti memberikan kompres

hangat pada bagian yang sakit, memberikan makanan dan minuman yang

adekuat, istirahat teratur, menganjurkan untuk minum air yang banyak dan

minum obat yang teratur,Mendemonstrasikan kepada keluarga untuk

68
melakukan perawatan pada penderita ISK,Memberikan kesempatan keluarga

untuk merawat anggota keluarga yang sakit,Mengamati keadaan penyakit

pasien. Evaluasi yang di dapat setelah melakukan implementasi di dapatkan

hasil bahwa keluarga Tn.A.K.N mengatakan mulai memahami tentang cara

perawatan penyakit ISK pada Tn.A.K.N

b. Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap penyakit ISK pada Tn.A.K.N

berhubungan dengan keluarga tidak tahu masalah kesehatan yang terjadi pada

Tn.A.K.N. Diagnosa ini di tegakkan berdasarkan data yang di dapat saat

pengkajian, dimana keluarga Tn.A.K.N adapun intervensi yang dilakukan

pada keluarga Tn.A.K.N adalah Berikan pendidikan kesehatan tentang

pengertian ISK,penyebab ISK, tanda dan gejala ISK, komplikasi ISK, cara

pencegahan dan cara penanganan ISK, Berikan kesempatan keluarga untuk

menanyakan hal-hal yang belum jelas,Tanyakan keluarga pengetahuan

mereka tentang penyakit ISK (pengertian, penyebab, tanda dan gejala,

komplikasi, dan cara pencegahan), Jelaskan kembali hal-hal yang keluarga

belum mengerti tentang ISK. implementasi yang dapat di berikan kepada

keluarga Tn.A.K.N adalah Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian

ISK, penyebab ISK, tanda dan gejala ISK, komplikasi ISK, cara pencegahan

dan cara penanganan ISK,Berikan kesempatan keluarga untuk menanyakan

hal-hal yang belum jelas,Tanyakan keluarga pengetahuan mereka tentang

penyakit ISK (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, dan cara

penularan dan cara pencegahan, Jelaskan kembali hal-hal yang keluarga belum

mengerti tentang ISK. implementasi yang dapat di berikan kepada keluarga

Tn.A.K.N adalah Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian ISK,

penyebab ISK, tanda dan gejala ISK, komplikasi ISK, cara pencegahan dan

69
cara penanganan ISK, memberikan kesempatan keluarga untuk menanyakan

hal-hal yang belum jelas,menanyakan keluarga pengetahuan mereka tentang

penyakit ISK (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, dan cara

penularan dan cara pencegahan,menjelaskan kembali hal-hal yang keluarga

belum mengerti tentang ISK, Evaluasi yang di dapat setelah melakukan

implementasi di dapatkan hasil bahwa keluarga Tn.A.K.N mengatakan sudah

mengerti dengan baik apa yang sudah disampaikan sehubungan dengan

penyakit yang dialami oleh Tn. A.K.N

c. Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan keluarga akan manfaat kebersihan lingkungan.

Diagnosa ini dikategorikan berdasarkan data yang didapatkan saat

pengkajian dimana halaman rumah tampak kotor dan berdebu. Intervensi

keperawatan yang sudah di tetapkan untuk mengatasi masalah keperawatan

yang muncul pada keluarga Tn. A.K.N yaitu Keluarga dapat mengetahui

manfaat dari kebersihan lingkungan dan keluarga dapat mengetahui bahaya /

akibat yang dapat terjadi pada Tn.A.K.N apabila lingkungan tidak

bersih.Implementasi yang telah diberikan pada keluarga Tn.AK.N adalah :

Menjelaskan kepada Keluarga agar dapat mengetahui manfaat dari

kebersihan lingkungan dan menjelaskan kepada keluarga bahaya/akibat yang

dapat terjadi pada Tn.A.K.N

Dari masalah keperawatan yang muncul pada keluarga Tn.A.K.N

diatas, beberapa masalah /diagnosa keperawatan keluarga tidak muncul

pada keluarga Tn. A.K.N yaitu Ketidakmampuan keluarga mengambil

keputusan karena keluarga Tn.A.K.N mengatakan ISK yang diderita oleh

Tn.A.K.N adalah suatu penyakit yang pernah terjadi pada Tn.A.K.N

70
Ketidakmampuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan karena keluarga

Tn.A.K.N mengatakan kalau ada anggota keluarga yang sakit sering berobat

ke PUSKESMAS Padedewatu .

71
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

a. Pengkajian.
Pengkajian keperawatan telah dilakukan pada Tn.A.K.N dengan ISK
melalaui anamnese, observasi dan pemeriksaan fisik.
Berdasarkan teori diatas sesuai dengan kasus pada Tn.A.K.N dimana hasil
yang didapat adanya sakit waktu buang air kecil, sakit perut bagian bawah, ada
rasa ingin berkemih tetapi tidak bisa berkemih, demam, dan pasien tampak
bingung tentang penyakitnya.
Diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada Tn.A.K.N dengan ISK
adalah
1) Ketikdakmampuan keluarga merawat Tn A.K.N yang sakit ISK berhubungan
dengan pengetahuan keluarga tentang cara merawat Tn A.K.N dengan benar.
2) . Kurangnya pengetahuan terhadap penyakit ISK pada Tn A.K.N berhubungan
dengan kurang informasi tentang penyakit ISK.
3) Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan keluarga akan manfaat kebersihan lingkungan.
b. Intervensi.
Jelaskan kepada keluarga tentang pentingnya perawatan anggota keluarga yang
menderita penyakit ISK,Jelaskan kepada keluarga tentang cara perawatan
anggota keluarga yang menderita penyakit ISK seperti memberikan kompres
hangat pada bagian yang sakit, memberikan makanan yang adekuat, istirahat
terataur, menganjurkan untuk minum air yang banyak dan minum obat yang
teratur,Demonstrasikan kepada keluarga untuk melakukan perawatan pada
penderita ISK, Berikan kesempatan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit,Amati keadaan penyakit pasien setiap kali kunjungan.
c. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang sudah ada

d. Evaluasi dilakukan selama tiga hari dan hari ketiga tidak ditemukan masalah baru

pada pasien

72
5.2. SARAN

Adapun saran yang penulis sampaikan untuk kelengkapan studi kasus


kedepannya dan untuk kepentingan kemajuan mutu mahasiswa dan institusi
adalah :
a. Bagi istitusi Pendidikan.

Dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi mahasiswa pada tingkat

berikutnya dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan ISK pada

tingkat proses belajar di akademi.

b. Masyarakat.

Karya tulis ini dapat dimanfaatkan sebagai pemahaman wawasan dan

penelitian guna merancang penelitian lebih lanjut dengan fokus masalah yang

berbeda.

c. Bagi puskesmas

Dapat dijadikan sebagai pedoman dalam meningkatkan kesehatan dan

lebih memperhatikan masalah kesehatan yang terjadi dimasyarakat.

d. Bagi Peneliti.

Bagi Peneliti dapat dijadikan sebagai bahan kajian yang baik untuk

melaksanakan Asuhan Keperawatan pada keluarga dengan anggota keluarga yang

berpenyakit ISK

73
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. 2011. Pengantar Keperawatan Keluarga. EGC, jakarta

Brashers, Valentina L.2007.Aplikasi klinis potofisiologi pemeriksaan &

manajemen Edisi 2. EGC, Jakarta

Corwin, Elisabeth J. 2009. Buku Saku PATOFISIOLOGI Edisi 3. Jakarta EGC

Harmawatiaj, 2013. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. EGC : Jakarta.

Price, 2010. Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi di Indonesia.

Surabaya: Universitas Airlangga.

Susan Martin Tucker, 2007. standar keperawatan pasien perencanaan, kolaboratif

dan intervensi keperawatan Edisi 7: EGC, Jakarta

Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan

Keperawatan Transkultural. EGC, Jakarta.

Sumba Barat Prevalensi Infeksi Saluran Kemih, 2015, Dinas Kesehatan Sumba

Barat.

Sumba Barat. Laporan tahunan prevalensi Infeksi Saluran Kemih, 2013, 2014, 2015:

Puskesmas Padedewatu.

74

Anda mungkin juga menyukai