PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
1. Umur
54 tahun. Dalam penelitian ini umur yang diambil adalah umur antara 17 -
47 tahun, sehingga usia tersebut masih termasuk usia kerja yang produktif.
menimbulkan stress. Tenaga kerja yang usianya sudah lanjut ( > 60 tahun)
Muflichatum (2006), pada usia tua penyakit syaraf seperti tremor pada
dari 17 tahun sampai 47 tahun, hal ini dikarenakan jumlah pekerja di CV. X
43
2. Masa Kerja
tenaga kerja minimal adalah 2 tahun dan masa kerja tenaga kerja paling
kerja karena semakin lama masa kerja, tenaga kerja semakin berpengalaman
sampai lama kerja 5 tahun dan kemudian mulai terjadi penurunan sampai
lama kerja 8 tahun, tetapi kemudian setelah tahun kedelapan maka kepuasan
3. Jenis Kelamin
Dari penelitian ini semua tenaga kerja yang menjadi subjek adalah
tahan tubuh wanita berbeda dengan pria. Pria lebih sanggup menyelesaikan
4. Stress Kerja
kerjanya. Kriteria tidak stress yaitu yang termasuk kategori tidak stres dan
stress ringan dengan skor < 28 sedangkan kriteria stress yaitu yang termasuk
kategori stress sedang dan stress berat dengan skor > 29.
Stress kerja dapat menimbulkan reaksi pada tubuh manusia sehingga dapat
lesu kerja dan gangguan jiwa (Roestam, 2003). Oleh karena itu perlu adanya
5. Produktivitas Kerja
kerja rendah jika hasil baju di bawah rata-rata yaitu < 60.
B. Variabel Penelitian
karena data yang diperoleh tidak terdistribusi normal, sehingga analisis data
jenis musik pengiring kerja terhadap stres kerja pada pekerja bagian sewing
bahwa musik dengan alunan yang lambat seperti musik pop justru
yang berkaitan dengan stres (Cambell, 2002). Salah satu efek terkuat dari
semakin santai, puas, dan timbulnya rasa damai dalam diri (Campbell,
2001). Efektif tidaknya musik digunakan dalam jam kerja, bergantung pada
jenis musik yang dimainkan. Oleh karena itu, penggunaan musik kerja perlu
bahwa terdapat perbedaan skor tingkat stres kerja yang signifikan antara
pada saat dimainkan musik pop. Sedangkan pada saat dimainkan musik
pop tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain karena adanya
mengantuk ketika dimainkan musik pop, musik pop dengan bahasa asing
arti pada lirik musik tersebut sehingga dapat memecah konsentrasi pekerja
terlebih lagi apabila lirik pada musik tersebut sesuai dengan keadaan hidup
psikologis musik akan membuat karyawan berada pada kondisi yang segar
memproduksi untuk hari ini diharapkan lebih baik dari hari kemarin begitu
kerja karyawan pada bagian linting rokok PT. Djitoe Indonesia Tobacco
C. Keterbatasan Penelitian
1. Pengukuran stres kerja pada tiap jenis musik hanya dilakukan 1 kali,
alangkah lebih bagus jika pengukuran dilakukan beberapa kali pada untuk
mendapatkan nilai rata-rata stres kerja, sehingga bisa diketahui dengan lebih
sehingga bisa saja terjadi jawaban yang tidak sesuai dengan keadaan
responden.
yang tidak menyukai musik jenis dangdut, ketika musik pengiring jenis
musik jenis campursari, dan ketika musik pengiring jenis pop yang
dimainkan ada beberapa responden yang tidak menyukai musik jenis pop.