Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk mencapai pelayanan perawatan pasien sakit jiwa yang efektif maka keluarga, perawat, dokter dan
tim kesehatan lainnya harus berkolaborasi satu dengan yang lainnya. Tidak ada kelompok yang dapat
menyatakan lebih berkuasa diatas yang lainnya. Masing-masing profesi memiliki kompetensi profesional
yang berbeda sehingga ketika digabungkan dapat menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Kolaborasi yang efektif antara anggota tim kesehatan memfasilitasi terselenggaranya
pelayanan keperawatan jiwa yang berkualitas.

Kolaborasi interdisiplin tidak selalu bisa dikembangkan dengan mudah dalam keperawatan jiwa. Ada
banyak hambatan antara anggota interdisiplin, meliputi ketidaksesuaian pendidikan dan latihan anggota
tim, struktur organisasi yg konvensional, konflik peran dan tujuan, kompetisi interpersonal, status dan
kekuasaan, dan individu itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA

Sitorus, Ratna, DR, S.Kp, M.App.Sc. 2006. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit :
Penataan Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat. EGC. Jakarta

Videbeck S.L, PhD, RN. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta.EGC

Yosep H.I, S.Kp., M.Si., M.Sc. & Sutini T, S.Kep., Ners., M.kep. (2014). Buku ajar keperawatan jiwa.
Bandung. PT.Refika Aditama.

Prabowo E. (2014). Konsep dan aplikasi Asuhan Keperawatan jiwa. Yogjakarta. Nuha medika.

Anda mungkin juga menyukai