Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN STUDI LAPANGAN

KE KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KOTA BANJARBARU

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DISUSUN OLEH :

Mursyidi 199804172017121002
Muhammad Rifki Maulani 199710122017121004
Muhammad Rifani 199705262017121006
Muhammad Faris Ansari 198911162017121001
Nova Regina Tobing 198911132017122002

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN II

POLA KERJA SAMA DENGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

BANJARBARU

2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Studi Lapangan


Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah unit kerja dari Direktorat
Jenderal Pajak yang melaksanakan pelayanan di bidang perpajakan
kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak
maupun belum, di dalam lingkup wilayah kerja Direktorat Jenderal Pajak.
KPP Pratama mempunyai tugas penyuluhan, pelayanan dan
pengawasan wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan bea
Perolehan Ha katas Tanah dan Bangunan dalam Wilayah wewenangnya
berdasarkan oeraturan perundang-undangan yang berlaku.
Studi lapangan merupakan kegiatan pembelajaran langsung di
lapangan dimana kegiatan ini merupakan pertama kalinya yang diadakan
dalam program kegiatan pembelajaran Studi Lapangan Internalisasi
Nilai-Nilai Dasar PNS, khususnya untuk tunas Pengayoman wajib
mengikutinya.

B. Tujuan
Terdapat beberapa tujuan dilaksanakannya kegiatan studi
lapangan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarbaru, yaitu:

1. Memahami nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang telah


dipelajari selama masa pelatihan dasar, yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA).
2. Agar dapat menjabarkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang
ada di kantor pelayanan pajak pratama banjarbaru.
3. Memperoleh pengalaman nyata tentang bagaimana sebuah instansi
pemerintahan bekerja.

C. Manfaat
Terdapat beberapa manfaat dilaksanakannya kegiatan studi
lapangan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarbaru, yaitu:

2
1. Merealisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang telah
dipelajari selama masa pelatihan dasar, yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika public, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA)
2. menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada Kantor
pelayanan pajak pratama Banjarbaru di instansi masing-masing
3. menjadikan kantor pelayanan pajak pratama Banjarbaru sebagai
salah satu role model dan acuan dalam melaksanakan tugas.

3
BAB II
HASIL / PEMBAHASAN

A. Konsep Nilai-nilai Dasar PNS


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat
akuntabilitas berupa : Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan
Laporan Kinerja. Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel,
ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu : kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung
Jawab, keadilan, kepercayaan,keseimbangan, kejelasan, konsistensi

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkanpada nilai-nilai
Pancasila.

3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang
baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan
sesuai nila-nilai yang dianut (Catalano, 1991). Konsep etika sering
disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan antara keduanya.

4
Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa
yang seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau
etos individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri
sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi
kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan
untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik. Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen
mutu yang harus diperhatikan, yaitu: Efektif, Efisien, Inovasi, Mutu

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa,
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak
secara jangka panjang. Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar
anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu : Jujur, Peduli, Mandiri,
Disiplin, Kerja Keras, Sederhana, Berani, Adil

B. Fenomena / Kejadian Relevan yang Ada di KPP Pratama Banjarbaru

5
Dalam menganalisa fenomena-fenomena relevan yang ada di
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Banjarbaru dengan mendengar
narasumber dan observasi bidang. Fenoma yang berhubungan dengan
nilai nilai ASN pada seksi bidang pemeriksaan dan fungsional
pemeriksaan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Banjarbaru
yaitu:
 Laporan hasil pemeriksaan
Setiap pegawai pada seksipemeriksa dan fungsional pemeriksa
membuat laporan hasil pemeriksaan, untuk menuangkan hasil
kinerja yang akan diperiksa oleh pihak yang berkepentingan.
 Sistem absen finger print
Mereka juga menggunakan sistem absen finger print dan
menerapkan sistem punishment dalam menerapkan disiplin
pegawai. Dimana setiap keterlambatan akan dipotong tunjangan
kinerja dan apabila terdapat pegawai yang lupa absen dapat
pengecualian dengan menunjukan bukti rekaman CCTV dan rekan
kerja sebagai saksi.
 Pengumpulan pajak
Sebagai pegawai pajak bertanggung jawab untuk
mengumpulkan pajak dari para wajib pajak (WP) dan mencari
potensi pajak yang hilang untuk pembangunan bangsa indonesia
yang merupakan nyata dari sikap bela negara di lingkungan KPP
Pratama Banjarbaru.
 Upacara kesadaran berbangsa dan bernegara
Mereka melaksanakan upacara kesadaran berbangsa dan
bernegara pada setiap tanggal 17 setiap bulannya.
 Penggunaan baju batik
Salah satu perwujudan sikap nasionalisme dilingkungan KPP
Pratama Banjarbaru dengan penggunaan batik sebagai seragam
kerja dihari Selasa dan Jumat.

 Kode etik dalam pelayanan

6
Dalam berhadapan dengan wajib pajak pegawai selalu
menerapkan kode etik yang berlaku di kementerian keuangan,
penerapan 6S (sopan, santun, senyum, salam, sapa, sabar).
 Program pelatihan
Program pelatihan bagi pegawai pajak ( inhouse training,
lokakarya, diklat) sesuai kebutuhan institusi.
 Pengawasan standar mutu
Adanya pengawasan standar mutu kinerja yang dilakukan
secara berjenjang. Adanya pembagian fungsional pemeriksa ke
dalam beberapa tim yang dipimpin oleh ketua tim yang berfungsi
memastikan kinerja masing-masing anggota fungsional berjalan
sesuai standar mutu kinerja.
 Standar pemeriksaan sesuai SOP
Adanya standar pemeriksaan prosedur (SOP), standar
pelaporan tekhnis, dan lain sebagainya terkait menjaga mutu
pelayanan.
 Whistle blowing
Sistem pengawasan yang diterapkan oleh kementerian
keuangan dengan menggunakan Whistle blowing, setiap pegawai di
kementerian keuangan termasuk pegawai pajak dapat melaporkan
langsung apabila ada pegawai yang terindikasi tindak kecurangan di
instansinya.
 Tunjangan Kinerja
Adanya tunjangan kinerja yang tinggi bagi pegawai untuk
mencegah karyawan melakukan kecurangan korupsi.
 Batasan dengan Wajib Pajak (WP)
Tidak melakukan pertemuan dengan WP diluar kantor, dan tidak
menerima pemberian dalam bentuk apapun, juga sekarang
pembayaran pajak dilakukan melalui jasa pihak ketiga ( perbankkan,
kantor pos ).

C. Penerapan Konsep Terhadap Fenomena


Penerapan konsep terhadap fenoma yang berhubungan
dengan nilai nilai ASN pada seksi bidang pemeriksaan dan
fungsional pemeriksaan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Banjarbaru meliputi,:

7
 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, dalam penerapan nya dilingkungan KPP Pratama
Banjarbaru, setiap pegawai pada seksi pemeriksa dan fungsional
pemeriksa membuat laporan hasil pemeriksaan, untuk
menuangkan hasil kinerja yang akan diperiksa oleh pihak yang
berkepentingan.
Mereka juga menggunakan sistem absen finger print dan
menerapkan sistem punishment dalam menerapkan disiplin
pegawai. Dimana setiap keterlambatan akan dipotong tunjangan
kinerja dan apabila terdapat pegawai yang lupa absen dapat
pengecualian dengan menunjukan bukti rekaman CCTV dan
rekan kerja sebagai saksi.
 Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dalam penerapan nya
dilingkungan KPP Pratama Banjarbaru, pegawai pajak
bertanggung jawab untuk mengumpulkan pajak dari para wajib
pajak (WP) dan mencari potensi pajak yang hilang untuk
pembangunan bangsa indonesia yang merupakan nyata dari
sikapbela negara di lingkungan KPP Pratama Banjarbaru.
Mereka melaksanakan upacara kesadaran berbangsa dan
bernegara pada setiap tanggal 17 setiap bulannya. Selain itu juga,
salah satu perwujudan sikap nasionalisme dilingkungan KPP
Pratama Banjarbaru dengan penggunaan batik sebagai seragam
kerja dihari Selasa dan Jumat.

 Etika Publik
Etika diartikan sebagai karakter atau etos
individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Dalam penerapan nya dilingkungan KPP Pratama Banjarbaru,
pegawai selalu menerapkan kode etik yang berlaku di

8
kementerian keuangan, penerapan 6S (sopan, santun, senyum,
salam, sapa, sabar).
 Komitmen mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung
jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Dalam penerapannya di KPP Pratama Banjarbaru dapat dilihat
dari Program pelatihan bagi pegawai pajak ( inhouse training,
lokakarya, diklat) sesuai kebutuhan institusi.
Adanya pengawasan standar mutu kinerja yang dilakukan
secara berjenjang. Adanya pembagian fungsional pemeriksa ke
dalam beberapa tim yang dipimpin oleh ketua tim yang berfungsi
memastikan kinerja masing-masing anggota fungsional berjalan
sesuai standar mutu kinerja.
Adanya standar pemeriksaan prosedur (SOP), standar
pelaporan tekhnis, dan lain sebagainya terkait menjaga mutu
pelayanan.
 Anti korupsi
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena
dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam
ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang
lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang
pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. Oleh
karena itu nilai anti korupsi wajib di internalisasikan dalam
kegiatan ASN. Untuk nilai Anti Korupsi di KPP Pratama
BanjarbaruSistem pengawasan yang diterapkan oleh kementerian
keuangan dengan menggunakan Whistle blowing, setiap pegawai
di kementerian keuangan termasuk pegawai pajak dapat
melaporkan langsung apabila ada pegawai yang terindikasi tindak
kecurangan di instansinya.
Adanya tunjangan kinerja yang tinggi bagi pegawai untuk
mencegah karyawan melakukan kecurangan korupsi.

9
Tidak melakukan pertemuan denganWP diluar kantor, dan
tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun, juga sekarang
pembayaran pajak dilakukan melalui jasa pihak ketiga
( perbankkan, kantor pos )

D. Refleksi Nilai-Nilai Dasar PNS


Dari hasil studi lapangan,refleksi nilai-nilai dasar PNS yang kami
dapatkan dari Whistle blowing, yaitu system yang memungkinkan untuk
setiap pegawai melaporkan apabila ada pegawai lain yang terindikasi
tindak kecurangan di instansinya. Memberikan service excellent
dengan senyum sapa salam dan menyebut nama pengunjung agar
merasa lebih dihargai. Juga melaksanakan kode etik agar pegawai
dapat lebih memahami, menjiwai kode etik tersebut dan meningkatkan
kinerja petugas pemasyarakatan agar dapat bekerja sesuai dengan
prosedur dan menerapkan nilai-nilai ANEKA.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nilai-nilai ANEKA merupakan prinsip-prinsip dasar bagaimana


seharusnya setiap ASN melaksanakan tugasnya. ASN merupakan
pelayan masyarakat. Maka, masyarakat merupakan pihak yang harus
terus diayomi, dilayani, difasilitasi, dan diutamakan. Dengan nilai-nilai
ANEKA diharapkan masyarakat mendapatkan pelayanan yang
maksimal sehingga perasaan masyarakat terpenuhi sehingga dalam
jangka panjang, tercapailah tujuan bangsa Indonesia yakni
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia; baik kesejahteraan batin
dan lahir. Dengan mengaktualisasikan setiap tugas dengan semangat
ANEKA dan penuh integritas, maka kesejahteraan rakyat menjadi
sesuatu yang pasti dapat diraih.

B. Rekomendasi

Untuk peningkatan mutu ASN diperlukan SDM yang


berintegritas, berkerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja ikhlas. Dan
juga kita sebagai ASN harus menanamkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi).
Banyak contoh yang dapat diambil setelah studi lapangan dan
diterapkan di UPT tempat kita bekerja, seperti penerapan nilai
akuntabilitas kita bekerja harus mempertanggung jawabkan setiap apa
yang kita kerjakan dengan cara memasukan setiap kegiatan dalam
SIMPEG.

11

Anda mungkin juga menyukai