04 Kata Kerja Operasional Kko Edisi Revisi Teori Bloom
04 Kata Kerja Operasional Kko Edisi Revisi Teori Bloom
ABSTRAK
Unjuk kerja sepeda motor bensin tak bisa lepas dari jenis bahan bakar yang digunakan. Unjuk kerja sepeda motor
bensin juga dipengaruhi oleh sistem suplai bahan bakarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
perbandingan unjuk kerja pemakaian bahan bakar premium dan pertamax pada sepeda motor 125 cc tipe karburator dan
injeksi.
Data yang diambil dalam pengujian ini adalah daya mesin, torsi mesin, konsumsi bahan bakar pada putaran yang
bervariasi dari putaran rendah sampai putaran tinggi. Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan antara lain dynotester
untuk menguji daya dan torsi pada sepeda motor. Putaran mesin yang digunakan pada pengujian daya dan torsi adalah 3500
rpm sampai 9000 rpm, sedangkan untuk pengujian konsumsi bahan bakar putarannya 1500 rpm sampai 9000 rpm.
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pada sepeda motor tipe injeksi yang menggunakan bahan bakar pertamax
maupun premium menghasilkan torsi dan daya yang hampir sama. Sedangkan pada sepeda motor tipe karburator yang
menggunakan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi dan daya lebih tinggi dibanding yang menggunakan bahan bakar
premium pada putaran menengah sampai tinggi. Dengan bahan bakar yang sama torsi dan daya rata-rata yang dihasilkan pada
sepeda motor tipe injeksi lebih tinggi bila dibandingkan dengan motor tipe karburator. Sepeda motor injeksi lebih rendah
nilai SFCnya dibanding sepeda motor tipe karburator, berarti konversi energi pada sepeda motor injeksi berlangsung lebih
baik.
Kata kunci : karburator, daya, injeksi, SFC, pertamax, premium, sepeda motor
pertamax plus, juga diteliti bakar spiritus. Dari transmisi sepeda motor diatur pada posisi netral.
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahan bakar Selanjutnya atur putaran mesin pada 1500 rpm,
spiritus mampu menghasilkan unjuk kerja dan 3000 rpm, 4000 rpm, 5000 rpm, 6000 rpm, 7000
emisi yang lebih baik dibandingkan ketiga bahan rpm, 8000 rpm dan 9000 rpm secara bergantian.
bakar lainnya. Pengujian konsumsi bahan bakar yang diukur
Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian dengan membaca stopwatch untuk menghabiskan
tentang penggunaan bahan bakar bensin jenis berapa ml bahan bakar yang dibutuhkan dalam
premium dan pertamax untuk mengetahui waktu 1 menit. Langkah tersebut dilakukan untuk
persentase perbandingan daya dan torsi yang semua jenis bahan bakar yaitu premium dan
dihasilkan, serta konsumsi bahan bakar yang pertamax. Dari pengujian ini akan didapat data
diperlukan pada sepeda motor tipe karburator dan hasil dari pemakaian konsumsi bahan bakar.
injeksi. Dari penelitian ini akan diketahui Setiap akan mengawali prosedur pengujian
bagaimana pengaruh penggunaan bahan bakar kembali dilakukan pengecekan ulang pada tiap
premium dan pertamax terhadap unjuk kerja sepeda bagian alat uji dan mesin yang dipakai.
motor bensin tipe karburator dan injeksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
Hubungan Torsi dan Putaran
Penelitian ini menggunakan metode Data hasil pengujian hubungan antara torsi
eksperimen dengan dua tipe kendaraan yang akan dengan putaran untuk sepeda motor tipe injeksi dan
diuji, yaitu sepeda motor tipe injeksi dan sepeda tipe karburator dapat dilihat pada Gambar 1.
motor tipe karburator yang kedua-duanya dengan Masing-masing tipe sepeda motor diuji dengan
ukuran silinder 125 cc. Sedangkan bahan yang menggunakan bahan bakar premium dan pertamax.
diperlukan adalah dua jenis bahan bakar bensin
yaitu premium dan pertamax. Premium memiliki
nilai oktan 88 sedangkan pertamax memiliki nilai
oktan 92.
Dalam penelitian ini peralatan yang
digunakan antara lain dynotester untuk menguji
daya dan torsi pada sepeda motor, serta buret dan
stop watch untuk mengukur konsumsi bahan bakar.
Integrated
control system
Operator
interface
torsi 8,71 Nm. Bila dibandingkan antara kedua tipe yang lebih tinggi dari sepeda motor karburator.
sepeda motor, tipe injeksi menghasilkan torsi yang Nilai daya pada sepeda motor tipe karburator yang
lebih besar, baik yang menggunakan bakar menggunakan bahan bakar pertamax lebih tinggi
pertamax maupun premium. Hal ini disebabkan dari pada yang menggunakan bahan bakar
dengan sistem injeksi menghasilkan butiran-butiran premium. Hal ini bisa disebabkan oleh proses
bahan bakar yang lebih kecil dibanding dengan pembakaran yang lebih baik pada sepeda motor
sistem karburator. Dengan butiran bahan bakar injeksi.
yang lebih kecil, pembakaran menjadi lebih baik.
Hubungan BMEP dan Putaran
Hubungan Daya dan Putaran Dengan data daya yang diperoleh dari
Dari pengujian didapatkan juga data daya pengujian selanjutnya dapat dihitung besarnya
terhadap putaran seperti tabel di bawah ini. BMEP, yang hasilnnya ditunjukkan seperti gambar
di bawah ini.
Gambar 3. Grafik Hubungan Daya dan Putaran Gambar 4. Grafik Tekanan Efektif Rata-Rata
Pada grafik diatas terlihat bahwa nilai daya (BMEP) dan Putaran Mesin
pada kedua tipe sepeda motor baik yang Gambar 4 memperlihatkan hubungan antara
menggunakan bahan bakar pertamax maupun tekanan efektif rata-rata (BMEP) dengan putaran
premium mengalami kenaikan dari putaran rendah mesin. Dari pengolahan data hasil pengujian
sampai putaran menengah, kemudian mengalami diketahui bahwa BMEP naik seiring dengan
penurunan pada putaran tinggi. Penurunan daya kenaikan putaran mesin sampai pada putaran 5500
pada putaran tinggi ini bisa disebabkan oleh rpm. Pada putaran lebih dari 5550 rpm, BMEP
gerakan piston yang semakin cepat, sehingga waktu mengalami penurunan. Penurunan BMEP pada
yang tersedia untuk membakar campuran bahan putaran menengah ke atas ini disebabkan karena
bakar dan udara di ruang bakar semakin singkat. gerakan membuka menutup katub yang semakin
Sepeda motor injeksi dengan bahan bakar cepat, sehingga katub tidak tertutup dengan
pertamax maupun premium masing-masing sempurna. Nilai BMEP tertinggi diperoleh pada
mencapai daya maksimum 9,7 hp dan 9,6 hp. Daya sepeda motor injeksi dengan bahan bakar premium
maksimum tersebut dicapai pada putaran 7000 rpm dengan besarnya BMEP 1108,12 kPa dikuti sepeda
untuk yang berbahan bakar pertamax, sedangkan motor injeksi dengan bahan bakar pertamax.
untuk yang berbahan bakar premium mencapai Sedangkan sepeda motor karburator dengan bahan
daya maksimum pada putaran 6000 rpm sampai bakar premium dan sepeda motor karburator
8000 rpm. Sepeda motor karburator dengan bahan dengan bahan bakar pertamax mempunyai nilai
bakar pertamax maupun premium masing-masing BMEP yang sama. Pada sepeda motor tipe injeksi
mencapai daya maksimum 8,9 hp dan 8,7 hp. Daya terlihat nilai BMEP nya lebih tinggi apabila
maksimum tersebut dicapai pada putaran 7000 rpm dibandingkan dengan sepeda motor tipe karburator.
untuk kedua jenis bahan bakar. Nilai BMEP pada sepeda motor tipe injeksi
Untuk sepeda motor injeksi, antara yang yang menggunakan bahan bakar pertamax tidak
berbahan bakar pertamax maupun premium beda jauh dengan yang menggunakan bahan bakar
menghasilkan daya yang tidak jauh berbeda, artinya premium. Hal tersebut dapat dilihat dari gambar 4.3
jenis bahan bakar tidak mempunyai pengaruh yang yang menunjukkan kedua grafik hampir berimpit.
signifikan. Untuk sepeda motor karburator, bahan Sementara untuk sepeda motor karburator, kedua
bakar premium menghasilkan daya yang lebih jenis bahan bakar menghasilkan BMEP yang
tinggi pada putaran rendah sampai menengah, berbeda. Pada putaran di bawah 5500 rpm, nilai
sedangkan pada putaran menengah sampai tinggi, BMEP sepeda motor karburator yang menggunakan
sepeda motor karburator berbahan bakar pertamax bahan bakar premium lebih tinggi dari yang
yang menghasilkan daya lebih tinggi. menggunakan bahan bakar pertamax. Tetapi untuk
Bila kedua tipe sepeda motor dibandingkan, putaran lebih dari 5500 rpm adalah sebaliknya. Hal
dari Gambar 3 tampak bahwa menghasilkan daya ini menunjukkan bahwa untuk sepeda motor
karburator yang berbahan bakar pertamax unjuk berarti pada kecepatan rendah sampai menengah,
kerjanya baik pada putaran tinggi. konversi energi dari bahan bakar menjadi daya
berlangsung lebih baik.
Laju Konsumsi Bahan Bakar Dari gambar tersebut juga dapat dilihat
Untuk memperoleh besarnya laju konsumsi bahwa dengan bahan bakar premium konsumsi
bahan bakar, dilakukan perhitungan dari data yang bahan bakar spesifiknya lebih tinggi dari pada
diperoleh dari pengujian. Hasil perhitungan laju bahan bakar pertamax, baik pada sepeda motor
konsumsi bahan bakar disajikan dalam injeksi maupun karburator. Hal ini berarti bahwa
1 bahan bakar pertamax lebih banyak yang
mf (kg/jam)
0.18 Injeksi-Pertamax
0.16 Injeksi-Premium bahan bakar premium lebih tinggi dari yang
0.14 Karburator-Pertamax menggunakan bahan bakar pertamax. Tetapi
0.12 Karburator-Premium
0.1
untuk putaran lebih dari 5500 rpm adalah
0.08 sebaliknya.
0.06 5. Pada sepeda motor tipe injeksi terlihat nilai
0.04 BMEP nya lebih tinggi apabila dibandingkan
0.02
0
dengan sepeda motor tipe karburator.
3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 6. Dengan menggunakan bahan bakar pertamax
Putaran (rpm) terlihat laju konsumsi bahan bakarnya lebih
Gambar 6. Specific Fuel Consumtion (SFC) rendah dari pada menggunakan bahan bakar
Pada grafik di atas terlihat bahwa konsumsi premium, baik pada sepeda motor injeksi
bahan bakar spesifik menunjukan kenaikan seiring maupun karburator. Bila dilihat dari jenis
dengan bertambahnya putaran mesin. Pada putaran sepeda motornya, sepeda motor injeksi lebih
rendah sampai menengah, kenaikan SFC tidak rendah laju konsumsi bahan bakarnya.
begitu besar, tetapi pada putaran menengah sampai
putaran tinggi, SFC meningkat cukup tinggi. Hal ini
DAFTAR PUSTAKA