(Skripsi)
Oleh
Nailul Azizah
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRACT
BY
NAILUL AZIZAH
OLEH
NAILUL AZIZAH
Kata kunci: karsinoma nasofaring, ikan asin, ikan/daging asap, makanan berkaleng.
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI IKAN ASIN, IKAN/DAGING ASAP,
DAN MAKANAN BERKALENG DENGAN KARSINOMA NASOFARING
DI RSUD ABDUL MOELOEK PERIODE TAHUN 2014-2016
Oleh
Nailul Azizah
Skripsi:
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
April 1996, sebagai anak terakhir dari empat bersaudara, dari pasangan H.
Bawang Barat pada tahun 2002, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 1
SMPN 1 Tumijajar pada tahun 2011, Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan
2014, penulis pernah mengikuti organisasi Paduan Suara FK Unila dan Genetalial
َو َم ْن َي هت ِق ه
َّللاَ َي ْج َع ْل لَ ُه َم ْخ َر ًجا
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar.”
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas nikmat, rahmat, dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Tak lupa shalawat serta salam semoga
Skripsi dengan judul “Hubungan Konsumsi Ikan Asin, Ikan/Daging Asap, dan
Periode Tahun 2014-2016” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
kepada:
Ibu dan Bapak saya, Hj. Sri Mustika Ningsih, S.Pd dan H. Slumun, S.Pd
atas cinta, kasih sayang, doa, dan dukungan secara material maupun non
Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung,
akademik penulis,
penulis,
Pihak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung bagian diklat, poli
bedah onkologi, poli THT, ruang mawar, dan rekam medik: Ibu Masrita,
Ibu Irina, Bunda Arohmani, Mas Rusli, dan staf-staf lain yang telah
Pasien karsinoma nasofaring (KNF) dan non KNF di RSUD Dr. H. Abdul
Kakak-kakaku: Mbak Adhim, Mbak Rima, dan Mbak Kiki, yang telah
ini, semangat dalam memberi motivasi, dan setia menemani di kala suka
dan duka,
dokter yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama serta membanggakan
almamater FK Unila,
Dan semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih telah
akan tetapi penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
Penulis
Nailul Azizah
i
DAFTAR ISI
Halaman
2.2.4 Patogenesis............................................................................ 18
2.2.5 Patofisiologi dan Manifestasi Klinis ..................................... 22
2.2.6 Diagnosis .............................................................................. 22
2.2.7 Tatalaksana ........................................................................... 26
2.2.8 Prognosis ............................................................................... 26
2.3 Hubungan Ikan Asin, Ikan/Daging Asap, dan Makanan Berkaleng
dengan Karsinoma Nasofaring......................................................... 27
2.4 Kerangka Teori ................................................................................ 28
2.5 Kerangka Konsep ............................................................................. 29
2.6 Hipotesis .......................................................................................... 29
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Klasifikasi Stadium Karsinoma Nasofaring ........................................... 25
defined.
Tabel 4. Hubungan Konsumsi Ikan Asin dengan KNF........ Error! Bookmark not
defined.
not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 11. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. . Error! Bookmark not
defined.
Gambar 12. Jumlah Responden Berdasarkan Usia. .Error! Bookmark not defined.
Gambar 13. Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan. ........ Error! Bookmark not
defined.
Gambar 14. Jumlah Responden Berdasarkan Suku. .Error! Bookmark not defined.
Gambar 15. Jumlah Responden yang Mengonsumsi Ikan Asin. ... Error! Bookmark
not defined.
vi
Gambar 16. Jumlah Pasien KNF yang Mengonsumsi Ikan/Daging Asap. ...... Error!
Gambar 17. Jumlah Responden yang Mengonsumsi Makanan Berkaleng. ..... Error!
khususnya di wilayah Asia dan memiliki prognosis yang buruk (Cao et al.,
2011). Menurut Global Cancer Statistic tahun 2012, terdapat 86.700 kasus
baru dari KNF dan 50.800 diantaranya meninggal. KNF merupakan jenis
kanker yang langka di dunia, tetapi terdapat beberapa negara yang memiliki
serviks, dan kanker kulit di Indonesia. KNF juga menempati urutan pertama
jumlah laki-laki dengan wanita yaitu 2,18:1. Frekuensi usia pasien KNF
tertinggi di Indonesia yaitu pada usia 40-60 tahun. Berdasarkan jenis ras,
pasien KNF dominan dengan ras deutro melayu yang terdiri dari suku Jawa,
2
oleh genetik, virus, dan lingkungan (Hsu et al., 2009). Faktor lingkungan
dapat menjadi salah satu faktor risiko yang meningkatkan angka kejadian
tersebut adalah asap rokok, pajanan formaldehid, dan konsumsi ikan asin
paparan non viral yang paling konsisten dan berhubungan dengan karsinoma
nasofaring (Feng et al., 2009). Orang yang mengonsumsi ikan asin >3 kali
sebulan dapat meningkatkan risiko terkena KNF sebesar 1,7 sampai 7,5 kali
2015).
nasofaring (Yong et al,. 2017). Hal ini diperkuat dengan penelitian pada tikus
secara rutin ikan asin dan 38% penderita karsinoma nasofaring secara rutin
Salah satu industri penghasil ikan asin di Bandar Lampung yaitu Pulau
Pasaran. Pulau Pasaran merupakan pulau yang terletak di pinggir pantai kota
Pulau Pasaran menjadi pusat wilayah pemasok biota laut di Bandar Lampung
konsumsi ikan asin di Bandar Lampung (Pusat Data Statistik dan Informasi
antara konsumsi ikan asin, ikan/daging asap, dan makanan berkaleng dengan
sebagai berikut:
Apakah terdapat hubungan antara konsumsi ikan asin, ikan/daging asap, dan
1.3.1 Tujuan
2016.
2016.
karsinoma nasofaring.
Fossa Rosenmuller merupakan area yang menjadi asal dari sebagian besar
(Regauer, 2010).
maksilaris (V2). Saraf motoris berasal dari saraf vagus dan saraf
Gambar 2. Vaskularisasi dan Inervasi Kepala dan Leher (Moore, K. L., 2014).
(Regauer, 2010).
Gambar 3. Kelenjar Getah Bening Kepala dan Leher (Moore, K. L., 2014).
10
2009).
2.2.2 Epidemiologi
2012).
(Global Burden Cancer) pada tahun 2012 terdapat 87.000 kasus baru
Laki-laki memiliki risiko terkena KNF sebesar 2,18 kali lebih tinggi
usia 40–49 tahun. Insidensi KNF meningkat setelah umur 20 tahun dan
tidak ada lagi peningkatan setelah umur 60 tahun (Adham et al., 2012).
2.2.3 Etiologi
atas fakta banyaknya penderita dari bangsa atau ras Cina, ras
al., 2010).
al., 2015).
isolasi virus.
1. Ikan Asin
adalah suatu molekul yang terdiri dari nitrogen dan oksigen, molekul
yang terdiri dari senyawa amino dan senyawa campuran nitroso (Lau
et al., 2013).
2017).
Dalam uji kasus kontrol menunjukkan bahwa konsumsi ikan asin yang
2015).
Selain ikan asin, makanan yang diawetkan dengan cara diasinkan juga
sayuran yang diasinkan, udang asin, dan telur asin. Konsumsi teh dan
antara lain sebagai bahan dasar perekat, bahan pengikat kayu, bahan
16
2013).
juga digunakan dalam pembuatan resin, pelapis kayu, foto film, dan
(Afrika, 2013).
17
3. Lain-Lain
et al., 2013).
yang terakumulasi dalam jangka waktu lama (Shiels et al. 2014). Debu
2.2.4 Patogenesis
gambar berikut:
Zat perusak
DNA didapat : Sel normal
- Kimiawi
- Radiasi
- Virus
Kerusakan DNA
Pengaktifan Penonaktifan gen
onkogen supresor tumor
Mutasi DNA
pendorong
pertumbuhan
Apoptosis terganggu
Ekspansi klonal
Neoplasma ganas
DNA gagal terjadi karena gen-gen pengatur pertumbuhan sel rusak, maka
terjadi progresi tumor yang dapat berujung pada neoplasma yang maligna.
Metastasis terjadi saat sel tumor terlepas dari massa primer kemudian
memasuki aliran darah atau sistem limfatik, lalu tumbuh di tempat yang
jauh dari situs awalnya. Proses metastasis terdiri dari invasi sel tumor ke
sel epitel nasofaring premaligna menjadi sel kanker jika terpapar oleh
Salah satu protein yang diekspresikan oleh KNF yaitu LMP1 (Latent
Nasofaring Normal
Karsinoma
Nasofaring
Metastasis
Gejala paling umum dari KNF merupakan massa pada leher yang
2012).
2.2.6 Diagnosis
2.2.6.1 Anamnesis
al., 2012).
- Foto Toraks
- Bone Scan
a. Berdiferensiasi (WHO 2)
Gambar 7. Histologi KNF Berkeratin (A), Tidak Berkeratin (B), Tidak Berdiferensiasi
(C) (Kumar et al., 2015).
susunan bertingkat sel tumor dengan batasan sel yang jelas (Kumar et
al., 2015).
- Limfoma malignum.
Nasional, 2015).
2.2.7 Tatalaksana
Pasien KNF stadium III, IVA, IVB (T3-4, N0-3, M0) diberikan
KNF Stadium IVA, IVB (T4 atau N3) diberikan kemoterapi induksi,
Nasional, 2015).
2.2.8 Prognosis
2015).
27
umumnya dibuat dari ikan segar dengan menambahkan garam dapur (NaCl)
Nitrosamin dapat terbentuk sebagai hasil reaksi antara nitrit dan senyawa
amin pada daging ikan dan makanan berpengawet lainnya (Cao et al., 2011).
Reaksi nitrosasi dapat terjadi baik in vitro maupun in vivo. Pada sebuah
2015).
area nasofaring melalui inhalasi dan per oral. Formaldehid akan melalui
reaktif dalam ikatan dengan DNA) dan akan menyebabkan mutasi genetik
Nitrosamin
Mutasi DNA
Karsinoma nasofaring
Gambar 8. Diagram Kerangka Teori (Komite Penanggulangan Kanker Nasional, 2015).
29
Variabel Bebas
2.6 Hipotesis
Penelitian ini dilaksanakan di poli bedah onkologi dan poli THT di RSUD
2017.
3.3 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah pasien KNF dan non KNF di poli THT
dan pasien KNF di poli bedah onkologi RSUD Abdul Moeloek periode
2014-2016.
31
3.4 Sampel
tidak berpasangan:
2
Zα 2PQ + Zβ P1 Q1 + P2 Q2
𝑛1 = 𝑛2 =
P1 − P2
2
1,9 2.0,375.0,625 + 0,84 0,5.0,5 + 0,25.0,75
𝑛1 = 𝑛2 =
0,25
2
𝑛1 = 𝑛2 = 6,7
𝑛1 = 𝑛2 = 44,89 ≈ 45
Keterangan :
n : jumlah sampel
nilainya, P2 = 0,25
Q2 : 1- P2 = 0,75
Q1 : 1- P1 = 0,5
P 1 +P 2 0,5+0,25
P : = = 0,375
2 2
Q : 1-P = 0,625
pasien.
32
1. Pasien KNF dan non KNF yang masih follow up di poli THT dan
2016.
dan usia.
Karsinoma Nasofaring.
33
Informed consent
Pengolahan data
Analisis data
1. Alat tulis.
4. Rekam medis.
Data yang diteliti pada penelitian ini adalah data primer yang didapatkan
langsung dari hasil wawancara dan data sekunder yang didapatkan dari
35
sebagai berikut:
3.11.1 Editing
3.11.2 Coding
3.11.4 Tabulating
uji parametrik yaitu uji Chi-square menggunakan SPSS 17.0. Uji ini
Syarat uji Chi-square adalah sel yang mempunyai nilai expected kurang
dari lima maksimal 20% dari jumlah sel. Jika syarat Chi-square tidak
terpenuhi, maka dapat digunakan uji Fisher untuk tabel 2x2 (Dahlan,
2014).
Dari hasil perhitungan uji statistik akan diketahui ada atau tidaknya
Pada penelitian ini telah lolos uji kaji Komite Etik Penelitian Kesehatan
5.1 Kesimpulan
2. Jumlah pasien KNF terbanyak yaitu laki-laki, usia 38-60 tahun, pekerjaan
5.2 Saran
Afrika dan Cina Selatan. 2013. Faktor risiko karsinoma nasofaring. Karsinoma
Nasofaring, 40(5): 348–51.
Ardita. 2011. Analisis hubungan antara faktor risiko dengan tipe histopatologi
pada karsinoma nasofaring. Sarjana Kedokteran. Universitas
Diponegoro: Semarang.
Bashiruddin J dan Sosialisman. 2012. Buku ajar ilmu kesehatan telinga, hidung,
tenggorok, kepala & leher. Edisi 7. FK UI: Jakarta: 154-64.
Cao, Simons MJ dan Qian CN. 2011. The prevalence and prevention of
nasopharyngeal carcinoma in Cina. Chinese Journal of Cancer, 30(2): 114–9.
Capozzi, Lauren CL, Harold R, Raylene AM, Margaret GD, Janine CR, et al.
2012. Exercise and nutrition for head and neck cancer patients: a patient
oriented, clinic-supported randomized controlled trial. BMC Cancer, 12(2):
446.
Drake, Vogl AW, MA. 2012. Gray’s basic anatomy. Edisi 2. Elsevier:
Birmingham: 221-30.
Efiaty, Arsyad S, Nurbaiti I, Jenny B. 2014. Buku ajar ilmu kesehatan telinga,
52
Feng, Khyatti, Ben A, Dahmoul, Ayad, Maachi, et al. 2009. Cannabis, tobacco and
domestic fumes intake are associated with nasopharyngeal carcinoma in
North Africa. British Journal of Cancer, 101(7): 1207–12.
Guo X, Johnson RC, Deng H, Liao J, Guan L, Nelson GW, et al. 2009.
Evaluation of nonviral risk factors for nasopharyngeal carcinoma in a high
risk population of Southern China. International Journal of Cancer,
124(12):2942-7.
He YQ, Xue, Shen, Tang, Zeng, Jia, et al. 2015. Household inhalants exposure
and nasopharyngeal carcinoma risk: a large-scale case-control study in
Guangdong, Cina. BMC Cancer, 15(3):1022.
Hsu, Chen JY, Chien YC, Liu MY, You SL, Hsu MM, et al. 2009. Independent
effect of EBV and cigarette smoking on nasopharyngeal carcinoma: A 20-
year follow-up study on 9,622 males without family history in Taiwan.
Cancer Epidemiology Biomarkers and Prevention, 18(4): 1218–26.
Izzaty. 2015. Hubungan Antara Faktor Usia Dengan Kejadian Kanker Kolorektal
Di Rsud Moewardi Surakarta Tahun 2010-2013. Sarjana Kedokteran.
Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
Jia, Xiang YL, Bing JF, Hong LR, Jin XB, Wen SL, et al. 2010. Traditional
Cantonese Diet and Nasopharyngeal Carcinoma Risk: A Large-Scale Case-
Control Study in Guangdong, Cina. BMC Cancer, 10(2): 446.
Kumar Abbas KA dan Fausto N. 2015. Robbins and cotran pathologic basis of
disease. Edisi 7. EGC: Jakarta: 788–801.
Lau, Chit ML, Yap HC, Anne WML, Dora LWK, Maria LL, et al. 2013. Secular
trends of salted fish consumption and nasopharyngeal carcinoma: a multi-
jurisdiction ecological study in 8 regions from 3 continents. BMC Cancer,
13(1): 298. Available at:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=3729410&tool=p
mcentrez&rendertype=abstract\nhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23782
497\nhttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC37294
10 [diakses tanggal 20 Maret 2017].
Lin, Chao QJ, Sai YH, Wei SZ, Zhi M M, Lin X, et al., 2015. Smoking and
nasopharyngeal carcinoma mortality: a cohort study of 101,823 adults in
53
MD, Wei TL, Sen TT, ChunYO, Hung IL, Tung YW, et al. 2009. National Cancer
Database report on cancer of the head and neck: 10-Year update. Journal of
The Sciences and The Specialties of The Head and Neck, 31(6): 748–758.
Available at: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/hed.21022/full
[diakses tanggal 10 Maret 2017].
Mescher AL. 2011. Histologi dasar junqueira teks & atlas. Edisi 12. EGC: Jakarta:
396–402.
Moore KL. 2014. Anatomi berorientasi klinis jilid 1. Edisi 5. Erlangga: Jakarta:
105–12.
Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2015.
Kelautan dan perikanan. Edisi 1. Erlangga: Jakarta: 308.
Rahman, Budiman BJ dan Subroto H. 2015. Tinjauan pustaka faktor risiko non
viral pada karsinoma nasofaring. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3): 988–95.
Regauer. 2010. Pathology of the head and neck. Edisi 2. EGC. Austria: 171-96.
Ren, Liua WS, Qina HD, Xua YF, Yua DD. 2010. Effect of family history of
cancers and environmental factors on risk of nasopharyngeal carcinoma in
Guangdong, Cina. Cancer Epidemiology Biomarkers and Prevention, 34(4):
419–424. Available at: https://www.deepdyve.com/lp/elsevier/effect-of-
family-history-of-cancers-and-environmental-factors-on-risk-nQHEqa6ePd
[diakses tanggal 15 Maret 2017].
Shofiyah A. 2012. Analisis nitrosodietilamin (NDEA) dalam ikan asin dan daging
kaleng dengan teknik kromatofrafi gas melalui headspace single drop
microextraction. Sarjana Sains. Universitas Airlangga: Surabaya.
Tan I, Chien JC, Wan LH, Yin C C, Allan H, James DM, et al. 2016. Proceedings
54
Tan L dan Loh T. 2015. Benign and Malignant Tumors of the Nasopharynx. In:
Flint PW, Haughey BH, Lund V, Niparko JK, Robbins KT, Thomas JR, et al,
editors. Cummings otolaryngology. Edisi 6. Birmingham: Elsevier: 530-655.
Torre, Lindsey AB, Freddie S, Rebecca LF, Jacques L, Joannie J. 2015. Global
cancer statistics. A Cancer Journal of Clinicians., 65(2): 87–108. Available
at: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.3322/caac.21262/abstract. [diakses
tanggal 15 Maret 2017].
Tsao SW. Yim LY, Chi MT, Pei SP, Victoria Ming YL, Guitao Z, et al. 2014.
Etiological factors of nasopharyngeal carcinoma. Oral Oncology, 50(5): 30–
338.
Turkoz FP, Vui H, Telisinghe, Pemsari U, Lim, Edwin, et al. 2011. Risk factors of
nasopharyngeal carcinoma in Turkey-an epidemiological survey of the
Anatolian Society of Medical Oncology. Asian Pacific Journal of Cancer
Prevention, 12(11): 3017–21. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22393983 [diakses tanggal 20 Maret
2017].
Wang HY, Yih LC, Ka FT, Jacqueline SG, Hwang, Hai QM, Yan FF, et al. 2016.
A new prognostic histopathologic classification of nasopharyngeal
carcinoma. Chinese Journal of Cancer, 35(2):41. Available
at:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27146632\nhttp://www.pubmedcent
ral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC4857443 [diakses tanggal 10 Maret
2017].
Wyss, A., Hashibe M, Chuang SC, Lee YC, Zhang ZF, Yu GP, et al. 2013.
Cigarette, cigar, and pipe smoking and the risk of head and neck cancers:
Pooled analysis in the international head and neck cancer epidemiology
consortium. American Journal of Epidemiology, 178(5): 679–90.
Xue, Wen QQ, Hai DR, Hong LS, Yin YJ, Wei H. 2013. Quantitative association
of tobacco smoking with the risk of nasopharyngeal carcinoma: A
comprehensive meta-analysis of studies conducted between 1979 and 2011.
American Journal of Epidemiology, 178(3): 325–38.
Yenita AA. 2012. Penelitian Korelasi antara Latent Membrane Protein-1 Virus
Epstein-Barr dengan P53 pada Karsinoma Nasofaring (Penelitian Lanjutan).
Jurnal Kesehatan Andalas, 1(1): 4–6.
Yong, Sook KH, Tam CY, Ming CRG, Valerie MK, James DW. 2017.
Associations of lifestyle and diet with the risk of nasopharyngeal carcinoma
in Singapore: a case-control study. Chinese Journal of Cancer, 36(1): 3.
55
Zhang LF, Yan HL, Shang HX, Wei L, Sui HC, Qing L, et al. 2015. Incidence
trend of nasopharyngeal carcinoma from 1987 to 2011 in Sihui County,
Guangdong Province, South Cina: an age-period-cohort analysis. Chinese
Journal of Cancer, 34(3):15.