Anda di halaman 1dari 6

Berikut ini doa-doa yang dianjurkan dibaca setelah melakukan shalat sunnah

sebelum melakukan senggama :



Rabbi habli mainladunka dzurriyatan tahyyibatan inaka sami’ud du’a rabij’alni
muqimash shalati wa mindzurriyati rabbana wataqabbal du’a. ya Tuhanku,
berikanlah kepadaku keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau Yang Maha
Mendengar doa. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang
yang tetap mendirikan shalat.
 Rabbi habli minash shalihin.
Ya Tuhanku, nerikanlah kepadaku keturunan yang baik.
 Rabbi habli minashalihina. Allahumaj’alhu shahihan kamilan wa’aqilan
hadziqan wa ‘aliman amilan muthi’an laka walirasulika waliwalidaihi kama
amarta. Ya Allah anugerahilah aku sebagai bagian dari orang-orang yang
shaleh. JAdikanlah anakku sehat lagi sempurna, berakal cerdas,
berpengetahuan luas lagi mengamalkan ilmunya, taat kepada-Mu, kepada
rasul-Mu, dan kedua orang tuanya sebagaimana telah Engkau perintahkan.
 Allumaj’alna wa awladana min ahlil ‘ilmi wal khairi wala taj’alna min ahisy
syarri wadhairi. (3x) Ya Allah jadikanlah kami dan anak-anak kami sebagai
orang-orang yang berpengetahuan luas dan gandrung menebar kebajikan.
Janganlah Engkau jadikan kami orang-orang yang gemar melakukan
perbuatan buruk dan kerusakan. (dibaca 3x)
 Rabbana hablana min azwajina wadzurriyatina qurrata a’yunin waj’alna lil
muttaqina imaman. Rabbanaj’alna wa awladana minaddini yastamu’unal qaula
fayatabi’una ahsanahu. Ya Allah anugerahkanlah kami istri dan keturunan
yang sejuk di pandang mata serta jadikanlah kami pemimpin atas orang-orang
yang bertakwa. Ya Allah ya Tuhan kami jadikanlah anak-anak kami taat kepada
agama yang mendengarkan segala kata-kata (yang baik) serta mereka gemar
mengikuti segala apa yang digariskan baik (oleh agama).
 Rabbana waj’alna muslimaini laka wamin dzurriyatina umatan muslimatan laka
wa arina manasikana watub’alaina innaka antat tawwaburahim. Ya Allah
jadikanlah kami berdua orang yang pasarah kepada-Mu dan jadikanlah
keturunan kami menjadi bagian umat yang patuh serta tunduk kepada-Mu.
Tunjukkanlah cara dan tempat-tempat ibadah kepada kami. Sesungguhnya
Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
 Allahumma allif baina qulubina wa ashlih dzta bainina wahdina subulas salami
wa jannibna minadzulumati ilannuri wa jannibnal fawahisya ma dzahara minha
wa ma bathana wabariklana fi asma’ina wa absharina wa qulubina wa azwajina
wadzurriyatina watub ‘alaina innaka antat tawwabur rahimi waj’alna syakirina
bini’matika mutsnina biha qabiliha wa attimaha ‘alaina. Ya Allah satukanlah
hati kami, berilah kebaikan kepada keluarga kami tunjukkanlah jalan-jalan
keselamatan. Selamatkanlah kami dari kegelapan menuju cahaya-Mu.
Jauhkanlah kami dari perbuatan keji baik yang tampak maupun yang tersamar.
Berkatilah segala (segala perbuatan yang berasal dari) pendengaran,
peglihatan, hati kami. Berkatilah istri dan keturunan kami. Terimalah taubat
kami. Sesungghunya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
JAdikanlah kami termasuk orang-orang yang bersyukur atas nikmat-Mu serta
gemar memuji-Mu dengan semua anugerah itu. JAdikanlah kami orang-orang
yang menerima lalu sempurnakanlah kami semua itu untuk kami.
Allahumma inni a’udzubika minimraatin tusyayibuni qablal masyiyyi wa
a’udzubika min waladin yakunu ‘alayya ‘adzaba wa ‘audzubika mni shahibin
khadi’atin in ra’a hasanatan dafanaha wain ra’a sayyiatan akhsyaha. Ya Allah
aku berlindung kepada-Mu atas istri yang memutihkan rambut sebelum
memutih pada waktunya dan aku berlindung kepada-Mu atas anak yang
mendatangkan bencana. Aku berlindung kepada-Mu atas teman yang
berperangai curang. Jika melihat kebaikan atas menyembunyikannya
,sebaliknya jika mendapati kejahatan akan menyebarluaskannya.
Allahummaghfir dzunubana wastur’yubana wa ashlih ajsadana wa qulubana
waj’al fima yurdhika duubana wa’aamilna wawalidaina wa awladana
wamasyayikhina wa ahlana wa qirabatina waman lahu haqqun ‘alaina bima
anta ahlun wakullana walahum fil wa’ri wasahli walkhashi walmahli watammim;
alainan ni’ami wafarrihna bimahdil judi walkarami wala taj’al iltifatan illa ilaika
walat tikalan illa ‘alaikal hatta nahdza bidz dzulfa ladaika waghfir lil mukminina
walmukminati walmuslimina walmuslimati al ahyai wal amwati. Ya Allah
ampunilah dosa-dosa kami, samarkanlah keburukan kami, perbaikilah jasad
serta hati kami. Jadikanlah apa yang telah kami lakukan membuat-Mu rela.
Perlakukanlah aku, kedua orang tuaku, keturunanku, guruku, keluargaku,
kerabat-kerabatku, dan orang-orang yang mempunyai hak atasku kepada yang
ahlinya. JAdikanlah aku dan mereka tetap mengingat-Mu baik dalam keadaan
susah maupun senang, baik dalam keadaan susah maupun senang, baik
dalam musim gugur atau semi. Sempurnakanlah kepadaku segala kenikmatan,
gembirakanlah kami dengan sikap kemurnian, kedermawanan serta
kemurahan hati. Janganlah Engkau jadikan aku berserah diri kecuali kepada-
Mu sehingga aku memperoleh kedekata di sisi-Mu. Ampunilah (dosa) kaum
mukmin serta muslim baik laki-laki maupun perempuan, baik yang masih
hidup aau yang sudah tiada.
 Rabbana atina fiddunya hasanatan wafilakhirati hasanatan waqina ‘adzaban
nari. Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kepada kebaikan di dunia dan di
akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.
Washallallahu ‘ala khairi khalqihi sayyidina muhamadin wa’ala alihi wasahbihi
wasallama. Subhanaka rabbika rabbil ‘azzati ‘amma yashifuna wasalamun ‘alal
mursalina walhamdulillahi rabbil ‘alamina.
Semoga setelah kita berdoa sebelum melakukan hubungan suami istri ini,
kelak anak – anak yang Allah titipkan ke rahim istri kita ini, menjadi anak –
anak yang soleh dan soleha. Amin.
Assalamualaikum Wr Wb

Meskipun sebelumnya kami sudah menulis dua nasihat tentang tugas orang tua,yaitu berjudul
“KELUARGA SAKINAH,MAWADDAH WARROHMAH” dan “TUGAS SEORANG AYAH”, Tugas dan kewajiban
orangtua sangatlah penting untuk terus dinasihatkan agar kita selalu ingat betapa pentingnya tugas itu
untuk keharmonisan keluarga kita didunia dan lebih2 untuk keberhasilan keluarga kita di masa depan
yaitu masuk surga yang kita cita-citakan.

Di hadis Bukhori, Rosululloh SAW bersabda:

“….warrojulu roin ala ahli baitihi wahuwa mas ulun an roiyyatihi.wal mar atu roiyyatun ala ahli baiti
zaujiha wawalidihi wahiya mas ulatun anhum…”
Artinya:
“…bapak adalah penggembala bagi semua anggota keluarganya dan nanti akan ditanya (diminta
pertanggung jawabannya) atas gembalaannya itu.dan istri adalah penggembala bagi anggota keluarga
nya ,dan nanti dia akan ditanya atas gembalaannya itu…”
Di surat At tahrim :6 ,Alloh berfirman:

“Ya ayyuhalladhina amanu qu anfusakum wa ahlikum naron…”

Artinya:
“Wahai orang iman ,jagalah dirimu dan keluargamu dari neraka…”
Marilah kita perhatikan sabda Rosululloh SAW di Hadis Abu Dawud :

“Muru auladakum bissolati wahum abnau Sab’i sinina,wad ribuhum alaiha wahum abnau asrin.wafarriku
bainahum fil madoji-i ”

Artinya:
“Perintahkanlah anak kalian untuk sholat saat masuk usia 7 tahun.dan jika berumur 10 tahun dia tidak
mau sholat,maka pukullah(yang tidak merusak/hanya sebagai pelajaran),dan pisahilah tempat tidur
mereka(tidak boleh tidur seranjang dg anak yg beda kelamin dg ortu nya saat sudah usia 10 th
keatas)”.
Disinilah kita sebagai orangtua harus mendidik anak-anak kita sejak usia dini untuk mengenal sholat
dan ibadah lainnya. Karena saat usia dinilah mereka akan mudah menyerap pelajaran2 dan kebiasaan-
kebiasaan tersebut.

Kalau mereka sudah besar baru diajari sholat dan ibadah lainnya,maka sudah terlambat,dan akan
menjadi susah untuk diterapkan.

Rosululloh SAW bersabda di Hadis Bukhori:

“Kullu mauludin yuladu alal fitroh.fa abawahu yuhawwidanihi au yunassironihi au yumajjisanihi…”


Artinya:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci. Maka kedua orangtua nya lah yang menjadikan mereka
menjadi orang yahudi,nasrani atau majusi…”
Sangat luar biasa peran orangtua !.
Semua tergantung orangtua.
Dihadis yang lain,Rosululloh SAW bersabda:

“Anak itu sebagaimana kertas putih.tergantung orangtua nya mau menulisi hitam atau merah kepada
anak tersebut…”

Jadi ?
Mari kita ajari,
Mari kita bimbing,
Mari kita arahkan,
Semua anak-anak kita ke jalan Alloh,jalan yang lurus ,jalan ke arah Surga.
Bagaimana caranya?
Tentu saja kita sebagai orang islam harus mengikuti cara-cara yang diterapkan oleh panutan kita yaitu
Rosululloh SAW dalam mendidik/meramut keluarga beliau, sebagaimana yang ditegaskan oleh Alloh di
surat Al ahzab:21
“Laqod kana lakum firosulillahi uswatun khasanah liman kana yarjulloha wal yaumal akhir..”

Artinya:
“Sungguh Rosululloh adalah panutan bagi kalian yang berharap bertemu Alloh dan hari akhir..”
Maka mari kita perhatikan beberapa sabda Rosululloh SAW lainnya dalam masalah meramut dan
mendidik anak-anak dan anggota keluarga :

1.Sabda Rosul di Hadis Tobrani:

“Ainu auladakum alal birri…”

Artinya:
“Menolonglah pada anak-anak kalian dalam urusan mengajari kebaikan…”
2.Sabda Rosul di Hadis Al hakim:

“Ma nakhala walidun waladahu afdola min adabin khasanin”

Artinya:
“Tidak ada pemberian orangtua kepada anaknya yang lebih utama selain memberi pelajaran akhlakul
karimah kepada anaknya ”
3.Di hadis Tirmidhi,Ibnu Abbas bercerita bahwa saat dia ada dibelakang Nabi,Nabi berkata kepada anak
kecil :
“Wahai bocah,mari aku ajari kamu.” Jagalah Alloh,maka Alloh akan selalu menjagamu, jika kamu ingin
minta, maka mintalah kepada Alloh.dan jika kamu butuh pertolongan, maka minta tolonglah kepada
Alloh..”
4.Di Hadis Bukhori, sahabat Umar bin abi salamah bercerita bahwa saat itu dia masih bocah kecil,dan
saat akan makan, rosululloh bersabda:

“Wahai anak, bacalah dulu bismillah lalu makanlah dengan tangan kanan mu…”

Dan masih banyak lagi contoh-contoh yang diberikan oleh Rosululloh SAW kepada kita sebagai orangtua
dalam mendidik putra-putri kita di jalan Alloh,sehingga putra-putri kita menjadi anak-anak yang terlatih
dalam kehidupan beragama yang sangat bermanfaat bagi mereka ,baik dunia maupun akhirat.

Dan bagaimana kalau kita,orangtua malas atau enggan untuk mendidik putra-putri kita dalam urusan
agama?

Ini yang sangat bahaya,baik bagi anak-anak kita maupun bagi kita orangtua sendiri.

Bagi anak-anak,jelas akan jauh dari agama,jauh dari akhlakul karimah dan jauh dari beribadah kepada
Alloh.
Hati mereka jadi keras, susah diingatkan dan bahkan bisa keluar dari agama islam !
Lalu bagaimana dengan orangtua???.
Di Hadis Nasai,Rosululloh SAW bersabda:
“Ada 3 orang yang kelak dihari kiamat Alloh tidak sudi melihat mereka.1.anak yang melukai orangtua,
2.wanita yang berhias seperti lelaki, 3.orangtua yang dayus,yaitu membiarkan anaknya ,tidak mendidik
anak2nya dalam beribadah kepada Alloh ”

Maka,marilah kita ikuti tuntunan kita yaitu Alquran dan Hadis ,untuk mendidik putra-putri kita di dalam
kebenaran ,mengarahkan mereka untuk rajin beribadah kepada Alloh, mengajari mereka mengaji
Alquran dan Hadis, mulai bacaan nya, makna dan artinya Alquran dan hadis serta bersama-sama
mengamalkan semua yang ada di dalam Alquran dan Hadis, agar kita bisa bahagia didunia dan mati
masuk surga yang kita cita-citakan bersama. Amin.

Insaalloh cukup sekian,kurang lebihnya kami minta maaf.

Alhamdulillah jazakumullohu khoiro


Wassalamualaikum wr wb
Ustadz Muslim Alfarisi
Konsultasi Alquran dan Hadis
087875806619
Insaalloh dibalas(sabar antri)

Anda mungkin juga menyukai