PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
DAN KISTA KONJUNGTIVA
Pembimbing
dr. Ilhamiyati, Sp.M
Disusun Oleh :
Fatmadika Rosa Afshela
201710401011083
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan responsi ini dengan judul
Perdarahan subkonjungtiva dan kista konjungtiva. Penyusunan tugas ini merupakan
salah satu tugas yang kami laksanakan selama mengikuti kepaniteraan di SMF Mata
RSU Haji Surabaya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dr.Ilhamiyati, Sp.M. selaku dokter
pembimbing dalam penyelesaian tugas responsi ini, terima kasih atas bimbingan dan
waktunya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya, kami berharap semoga responsi ini dapat memberikan manfaat
pada pembaca. Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dalam kesempatan ini kami mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
3
BAB I
RESPONSI KASUS
1.1 Anamnesis
1.1.1 Identitas pasien
Nama : Ny. N
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Surabaya
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Menikah
Pemeriksaan : Rabu, 3 Januari 2018
1.1.2 Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke Poliklinik RSU Haji Surabaya dengan keluhan
utama mata kanan merah. Mata sebelah kanan merah dialami sejak 6 hari
yang lalu dan tidak ada penglihatan kabur. Mata memerah semakin
meluas dalam seminggu ini. Pasien tidak mengeluh gatal, sekret pada
mata, nerocoh, nyeri sekitar mata, rasa mengganjal, dan rasa kering pada
mata. Pasien menderita batuk sekitar 3 minggu yang lalu dan sudah
berobat ke Puskesmas. Tidak ada riwayat trauma mata, sering mengejan
dan pemakaian obat antikoagulan warfarin, aspirin, dan ibuprofen Pasien
mengaku sudah berobat ke Puskesmas dan diberi resep tetes mata tetapi
lupa nama tetes matanya. Pasien menggunakan tetes mata selama 2 hari
sebanyak 3 kali sehari 1 tetes dan keluhan tidak berkurang.
1
Riwayat kacamata ± 5 tahun yang lalu
OD: S-0,75 OS: S-1.00
OD OS
2
1.2.4 Segmen Anterior dan Posterior
Tabel 1.1 Pemeriksaan Segmen Anterior dan Posterior Perdarahan Subkonjungtiva
Pemeriksaan OD OS
Gambar mata depan -
1
Visus Naturalis :
OD : 0,8 F
OS : 0,6 F
Segmen anterior :
OD Konjungtiva perdarahan (+)
1.4 Diagnosis kerja
OD Suspect Perdarahan Subkonjungtiva
ODS Suspect Miopi
1.5 Diagnosis banding
OD Konjungtivitis Hemoragik Akut
1.6 Planning
a. Diagnosis
Scraping
Pemeriksaan kacamata setelah sembuh
b. Terapi :
Medikamentosa :
Vasacon (Nafazolin HCl) 4x1 tetes/ hari pada mata kanan
Non-Medikamentosa :
Kompres air dingin
c. Monitoring :
Keluhan pasien
Visus
Segmen Anterior
d. Edukasi :
2
Menjelaskan pada pasien bahwa kondisi ini akan membaik dengan sen-
dirinya, perdarahan subkonjungtiva dapat diserap dalam satu atau dua
minggu. Biasanya, pemulihan terjadi utuh, tanpa adanya masalah jangka
panjang.
Menjelaskan pada pasien untuk mengontrol tekanan darahnya.
Menjelaskan tentang cara pemakaian obat.
Kontrol ke poli setelah 1 minggu atau segera kembali jika perdarahan
bertambah luas (mata bertambah merah).
e. Prognosis
Dubia ad bonam
1.7 Kontrol
1.7.1 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan yaitu kontrol mata kanan merah pada
kunjungan hari ke tujuh. Mata sebelah kanan merah dialami sejak 2
minggu yang lalu dan tidak ada penglihatan kabur. Pasien tidak mengeluh
gatal, sekret pada mata, nerocoh, nyeri sekitar mata, rasa mengganjal, dan
rasa kering pada mata. Keluhan mata merah sudah berkurang dengan
pengobatan yang diberikan yaitu tetes mata vasacon 4 kali 1 tetes dan
kompres air dingin.
1.7.2 Riwayat penyakit dahulu
Riwayat Hipertensi selama 10 tahun. Tensi 140/80 mmHg
Riwayat kacamata ± 5 tahun yang lalu
3
OS :-
1.8.3 Pergerakan Bola mata
OD OS
Pemeriksaan OD OS
Gambar mata depan -
4
1.8.5 Pemeriksaan Lainnya
` -
1.12 Planning
f. Diagnosis :
Biopsi untuk dilakukan histo PA
g. Terapi :
Rujuk Sp.Mata untuk dilakukan tindakan eksisi.
h. Monitoring :
Keluhan pasien
Visus
Segmen Anterior
i. Edukasi :
5
Menjelaskan pada pasien bahwa jika kista membesar akan terasa
tidak nyaman dan mengganggu penglihatan.
Menjelaskan pasien akan dirujuk untuk dilakukan tindakan eksisi
pada kista untuk mencegah kekambuhan.
j. Prognosis
Dubia ad bonam
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perdarahan Subkonjungtiva
2.1.1 Definisi
Perdarahan subkonjungtiva adalah perdarahan akibat rapuhnya pembuluh
darah konjungtiva.1 Darah terdapat di antara konjungtiva dan sklera. Sehingga
mata akan mendadak terlihat merah dan biasanya mengkhawatirkan bagi pasien. 3
2.1.2 Sinonim 4
Beberapa istilah lain untuk perdarahan subkonjungtiva adalah:
1. bleeding in the eye
2. eye injury
3. ruptured blood vessels
4. blood in the eye
5. bleeding under the conjunctiva
6. bloodshot eye
7. pinkeye
2.1.3 Epidemiologi
Dari segi usia, perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi di semua
kelompok umur, namun hal ini dapat meningkat kejadiannya sesuai dengan
pertambahan umur.4 Penelitian epidemiologi di Kongo rata – rata usia yang
8
Selanjutnya, periksa reaktivitas pupil dan mencari apakah ada defek pupil,
bila perlu, lakukan pemeriksaan dengan slit lamp. Curigai ruptur bola mata jika
perdarahan subkonjungtiva terjadi penuh pada 360°. Jika pasien memiliki riwayat
perdarahan subkonjungtiva berulang, pertimbangkan untuk memeriksa waktu
pendarahan, waktu prothrombin, parsial tromboplastin, dan hitung darah lengkap
dengan jumlah trombosit. 14
2.1.8 Diagnosis banding 4
1. Konjungtivitis, hal ini dikarenakan memiliki kesamaan pada klinisnya yaitu
mata merah.
2. Konjungtivitis hemoragik akut
3. Sarcoma kaposi
2.1.9 Penatalaksanaan
Perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak memerlukan pengobatan.
Pengobatan dini pada perdarahan subkonjungtiva ialah dengan kompres dingin.
Perdarahan subkonjungtiva akan hilang atau diabsorpsi dalam 1- 2 minggu tanpa
diobati. 1
Pada bentuk-bentuk berat yang menyebabkan kelainan dari kornea, dapat
dilakukan sayatan dari konjungtiva untuk drainase dari perdarahan. Pemberian air
mata buatan juga dapat membantu pada pasien yang simtomatis. Dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik, dicari penyebab utamanya, kemudian terapi dilakukan sesuai
dengan penyebabnya. Tetapi untuk mencegah perdarahan yang semakin meluas
beberapa dokter memberikan vasacon (vasokonstriktor) dan multivitamin. Air mata
buatan untuk iritasi ringan dan mengobati faktor risikonya untuk mencegah risiko
perdarahan berulang.15
Perdarahan subkonjungtiva harus segera dirujuk ke spesialis mata jika
ditemukan kondisi berikut ini :
1. Nyeri yang berhubungan dengan perdarahan.
2. Terdapat perubahan penglihatan (pandangan kabur, ganda atau kesulitan
untuk melihat)
3. Terdapat riwayat gangguan perdarahan
13
4. Riwayat hipertensi
5. Riwayat trauma pada mata.
2.1.10 Komplikasi
Perdarahan subkonjungtiva akan diabsorpsi sendiri oleh tubuh dalam waktu 1
– 2 minggu, sehingga tidak ada komplikasi serius yang terjadi. Namun adanya
perdarahan subkonjungtiva harus segera dirujuk ke dokter spesialis mata jika ditemui
berbagai hal seperti yang telah disebutkan diatas. 1
Pada perdarahan subkonjungtiva yang sifatnya menetap atau berulang
(kambuhan) harus dipikirkan keadaan lain. Penelitian yang dilakukan oleh Hicks D
dan Mick A mengenai perdarahan subkonjungtiva yang menetap atau mengalami
kekambuhan didapatkan kesimpulan bahwa perdarahan subkonjungtiva yang menetap
merupakan gejala awal dari limfoma adneksa okuler. 4
2.1.11 Prognosis
Secara umum prognosis dari perdarahan subkonjungtiva adalah baik. Karena
sifatnya yang dapat diabsorpsi sendiri oleh tubuh. Namun untuk keadaan tertentu
seperti sering mengalami kekambuhan, persisten atau disertai gangguan pandangan
maka dianjurkan untuk dievaluasi lebih lanjut lagi. 1,4
14
Kista epitelium konjungtiva sering ditemukan. Satu atau lebih kista kecil
sering pada daerah fornik inferior pada orang sehat.16
2.2.2 Patogenesis
Seperti kista epidermal pada kelopak mata, kista epitelium konjungtiva bisa
kongenital atau dapat berkembang selama kehidupan. Kista kecil mungkin terbentuk
dari aposisi lipatan konjungtiva. Single cyst biasanya berasal dari perpindahan
epitelium ke subtansia propia oleh karena trauma, operasi, atau inflamasi. 16
Kista konjungtiva tampak dengan jelas dan berada pada eiptelium konjungtiva
normal. Kista epitelium kornea jarang ditemukan tetapi bisa muncul pada trauma atau
pembedahan yang menyebabkan perubahan posisi permukaan epitel okuler ke dalam
stroma. Limfangiektasis bisa menyerupai kista epitelium bulbaris. 16
2.2.4 Terapi
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
3.1 Anamnesis
3.3 Terapi
Penderita : Ny. N
Umur : 54 tahun
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. 2008. FK UI. Jakarta
10. Pitts JF, Jardine AG, Murray SB, Barker NH. Spontaneous subconjunctival
haemorrhage--a sign of hypertension?. Western Infirmary, Glasgow. Diakses
pada tanggal 8 Januari 2018, dari http//pubmed.com/aihds. Spontaneous
subconjunctival haemorrhage--a sign of hypertension?.id
11. Leiker LL, Mehta BH, Pruchnicki MC, Rodis JL. Risk factors and
complications of subconjunctival hemorrhages in patients taking warfarin.
18