Abstract
Background: Fluor albus is a reproductive health problem that almost 75% of
women will experience vaginal discharge around the world at leasts once in a
lifetime. Teens including groups that span the fluor albus problems, this is due to
the phase transition of adolescents experiencing childhood to adulthood so that
knowledge greatly very limited regarding fluor albus. Objectives: To analyze the
correlation of knowledge and attitude with the incidence flour albus of
adolescent girls in SMKF X Kediri. Methods: This study using observasonal
analytic with cross sectional approach. Population and sample totaled 105
respondents and using total sampling techniques Data were obtained through
questionnaires and analysis using spearman rho test. Results: The result of this
study using spearman rho test for knowledge with the incidence flour albus
obtain value (p) > 0,05) and attitude with the incidence of flour albus
obtain value (p) < 0,05). Conclusions and suggestions:There is no correlation
between knowledge with the incidence flour albus and there is correlation
attitude with the incidence flour albus. Advicefor more notice of good personal
hygiene to prevent the occurrence flour albus.
dependen yaitu kejadian flour albus. Data sebanyak 49 remaja putri dan sebagian besar
umum responden dianalisis dengan memiliki sikap baik tentang flour albus
persentase. Data khusus responden dianalisis dengan persentase 63,8% yaitu sebanyak 67
menggunakan uji spearman rho untuk melihat remaja putri. Berdasarkan uji statistik
hubungan antara pengetahuan dan sikap menggunakan spearman rho diperoleh
dengan kejadian flour albus. Dikatakan ada pengetahuan tidak berhubungan dengan
perbedaan yang bermakna dan ada hubungan kejadian flour albus p > 0,05 sedangkan sikap
jika tingkat signifikansi (p) < 0,05. berhubungan dengan kejadian flour albus p <
0,05.
HASIL PENELITIAN
Distribusi responden berdasarkan PEMBAHASAN
hasil kuesioner dalam pengetahuan dan sikap Pengetahuan merupakan salah satu
dapat dilihat pada tabel berikut: dari ketiga komponen pembentuk sikap yaitu
komponen kognitif. Dalam teori Rosenberg,
Tabel 1. Distribusi frekuensi kejadian flour
pengetahuan dan sikap berhubungan secara
albus
konsisten. Bila komponen kognitif
Kategori F Persentase (%) (pengetahuan) berubah, maka akan diikuti
Normal 52 49.5 perubahan sikap. Berdasarkan teori tersebut
Tidak
53 50.5 dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
Normal
Total 105 100.0 seseorang sudah seharusnya berhubungan
dengan sikapnya7.
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan
Dalam hasil penelitian ini yang telah
distribusi frekuensi kejadian flour albus
dilakukan di SMKF X Kediri terhadap 105
responden sebagian besar sering mengalami
remaja putri sebanyak 52 mengalami flour
flour albus tidak normal dengan persentase
albus yang normal dan sebanyak 53
50,5% yaitu sebanyak 53 remaja putri.
mengalami flour albus yang tidak normal.
Distribusi responden berdasarkan
Dan hasil analisis antara pengetahuan dengan
hasil kuesioner dalam pengetahuan dan sikap
kejadian flour albus mempunyai nilai p >
dapat dilihat pada table berikut:
0,05 artinya dalam penelitian ini pengetahuan
Tabel 2. Pengetahuan dan Sikap tidak berhubungan dengan kejadian flour
albus. Hasil dari penelitian sebelumnya juga
Kategori F Persentase (%)
Pengetahuan mendukung hasil penelitian ini yang
Baik 41 39.0 menunjukkan tidak ada hubungan
Cukup 49 46.7 pengetahuan remaja putri dengan terjadinya
Kurang 15 14.3 keputihan dengan nilai p=1,000 > α 0,058.
Total 105 100.0 Namun terdapat juga penelitian yang
Sikap
menunjukkan adanya hubungan antara tingkat
Sangat Baik 38 36.2
Baik 67 63.8 pengetahuan tentang keputihan dengan
Total 105 100.0 perilaku pencegahan keputihan pada remaja
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan dengan nilai p=0,0237. Maka hal ini dapat
distribusi pengetahuan hampir setengahnya disimpulkan bahwa responden yang
memiliki pengetahuan cukup tentang flour berpengetahuan baik tentang flour albus akan
albus dengan persentase 46,7% yaitu tetap mengalami flour albus yang diakibatkan
perilaku yang kurang baik dalam menjaga (Analisis Data Rekam Medis Tahun
kebersihan organ genetalianya. 2006-2007). Majalah Ilmu Kesehatan
Dan hasil analisis antara sikap dengan 5(2).
kejadian flour albus mempunyai nilai p < 0,05 3. Manuaba, I.A.C, I.B.G.F ,Manuaba &
artinya bahwa terdapat hubungan antara sikap I.B.G, Manuaba. 2009. Memahami
dengan kejadian flour albus pada remaja. Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC.
Penelitian ini juga didukung oleh hasil Jakarta
penelitian sebelumnya yang menyebutkan ada 4. Setiasari F.D. 2015. Pengaruh
hubungan antara sikap vulva hygiene dengan Penggunaan Pantyliner Terhadap
kejadian keputihan9. Sikap merupakan reaksi Kejadian Keputihan Pada Siswi SMK di
atau respon yang masih tertutup dari Malang. Skripsi. Universitas
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek Muhammadiyah Malang.
dan sikap itu merupakan kesiapan atau 5. Susilawati, S.F.K. dan Tinumbang, U.K.
kesediaan untuk bertindak dan bukan 2015. Hubungan Pengetahuan dan
merupakan pelaksanaan motif tertentu9,10. Perilaku Remaja tentang Kebersihan
Maka hal ini dapat diketahui bahwa dengan Organ Genetalia Luar dengan Kejaidan
sikap yang baik terhadap kebersihan organ Keputihan di SMAN 14 Bandar
vagina maka dapat menghindari terjadinya Lampung. Jurnal Kebidanan 1(3).
flour albus. 6. Setyadi, Sutisna dan Hryani. 2013. Faktor
- Faktor yang Mempengaruhi Kejadian
SIMPULAN Fluor Albus pada Remaja Putri di SMKN
Hasil uji statistik menggunakan 3 Sukabumi Periode 2011/2013. Junal
spearman rho, pengetahuan tidak Pendidikan Bidan 1.
berhubungan dengan kejadian flour albus p > 7. Sariyati, S. 2014. Faktor-Faktor yang
0,05 sedangkan sikap berhubungan dengan Mempengaruhi Sikap Remaja Putri
kejadian flour albus p < 0,05 tentang Flour Albus di SMP Negeri 2
Trucuk Kabupaten Klaten. Jurnal Ners
SARAN dan Kebidanan Indonesia 2(3)
Penelitian selanjutnya dapat 8. Tulus, C.W.K., Kundre, R.M dan Bataha,
difokuskan kepada faktor-faktor yang Y.B. 2014. Hubungan Pengetahuan dan
mempengaruhi kejadian flour albus baik Perilaku dengan Terjadinya Keputihan
secara kuantitatif dan kualitatif. pada Remaja Putri Kelas XI di SMA
Kristen 1 Tomohon. Jurnal Keperawatan
REFERENSI 2(2).
1. Manuaba, I.A.C, I.B.G.F ,Manuaba dan 9. Rahman, W.R., Hidayah dan Azizah.
I.B.G Manuaba. 2005. Memahami 2013. Pengaruh Sikap, Pengetahuan dan
Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC. Praktik Vulva Hygiene dengan Kejadian
Jakarta. Keputihan pada Remaja Putri di SMPN
2. Rusdi, N. Khaira, Y. Trisna dan A. 01 Mayong Jepara. Jurnal Keperawatan
Soemiati. 2008. Pola Pengobatan Flour Maternitas 2(2).
Albus di Rumah Sakit Umum Pusar 10. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
Nasional dr. Cipto Mangunkusumo serta Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : PT
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Renika Cipta.