ABSTRAK
Latar Belakang. Fraktur mandibula atau fraktur rahang bawah adalah kondisi terputusnya
kontinuitas tulang mandibula. Fraktur mandibula merupakan kasus cedera wajah kedua
paling banyak ditemukan setelah fraktur hidung. Literatur menyebutkan penyebab utama
fraktur mandibula adalah kecelakaan kendaraan bermotor. Di Indonesia, beberapa tahun
terakhir terjadi kenaikan jumlah kasus fraktur mandibula seiring bertambahnya jumlah
pengendara kendaraan bermotor. Perawatan yang umumnya dilakukan yaitu fiksasi mekanis
dengan waktu pemulihan empat sampai delapan minggu. Hal ini dapat menimbulkan
gangguan kehidupan sosial dan ekonomi pasien. Selain itu, menurut Phemister, penanganan
dari fraktur mandibula membutuhkan kombinasi fiksasi mekanis dan prinsip biologis agar
dapat diperoleh hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, diperlukan tambahan perawatan dari
segi biologis untuk mempercepat proses penyembuhan fraktur mandibula. Tujuan.
Membahas potensi Ocimum sanctum dan Cissus quadrangularis sebagai agen yang dapat
mempercepat penyembuhan fraktur mandibula. Tinjauan Pustaka. Ocimum sanctum
(kemangi) dianggap sebagai adaptogen atau agen anti-stres terbaik. Studi terbaru
menunjukkan bahwa kemangi dapat secara signifikan melindungi tubuh dari stres dengan
mengembalikan homeostasis tubuh yang terganggu akibat proses patologis. Selain itu,
kemangi kaya akan kalsium, fosfor, dan magnesium yang berperan penting dalam
pertumbuhan tulang dan memperlancar aliran darah sehingga baik bagi pemulihan fraktur
mandibula. Cissus quadrangularis (cikal tulang) telah dipakai sebagai obat herbal untuk
fraktur tulang sejak beberapa abad yang lalu. Cikal tulang kaya akan kalsium, fosfor dan
fitoestrogenik steroid yang berperan untuk regenerasi dan mineralisasi dini saat proses
pemulihan fraktur tulang. Kesimpulan. Ocimum sanctum dan Cissus quadrangularis dapat
mempercepat waktu pemulihan fraktur mandibula.
ABSTRACT