Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis merupakan faktor terpenting dalam menegakan diagnosis hemangioma.


Pada umumnya hemangioma tidak langsung tampak pada saat lahir tetapi beberapa minggu
pertama setelah lahir. Beberapa jenis hemangioma dapat tampak pada saat lahir sebagai lesi samar-
samar di kulit, yang bervariasi dari makula merah sampai nevus pucat yang menyerupai memar.
Sangat jarang hemangioma yang sudah terbentuk penuh pada saat lahir.

Pada fase proliferasi, Hemangioma tumbuh cepat selama 6 – 8 minggu pertama setelah
lahir. Hemangioma yang terletak di permukaan kulit, maka kulit akan menonjol dan berwarna
merah muda menyala. Akan tetapi bila lesi ini tumbuh pada lapisan lebih dalam dari dermis,
subkutis, atau otot, maka kulit yang menutupinya dapat berwarna kebiruan, dan hanya sedikit
menonjol, juga terjadi dilatasi vena atau telangiektase.

Dalam fase involusi, hemangioma mencapai puncak proliferasi pada akhir tahun
pertama. Setelah itu hemangioma tumbuh proporsional terhadap pertumbuhan bayi. Warna yang
menyala berangsur-angsur berubah menjadi samar. Kulit mulai memucat, dan konsistensi tumor
menjadi lunak. Fase ini pada umumnya berlangsung sampai anak usia 5-10 tahun. Kecepatan
regresi hemangioma tidak berhubungan dengan gender, lokasi, ukuran, dan morfologi. Masa
involusi akan berakhir pada saat anak usia 5 tahun (50%), dan pada usia 7 tahun (70%).
Berakhirnya masa involusi terjadi pada usia 10-12 tahun.

Gambaran klinis hemangioma bervariasi sesuai dengan jenisnya. Hemangioma kapiler


(nevus strawberry) tampak sebagai bercak merah menyala, tegang dan berbentuk lobular,
berbatas tegas, yang dapat timbul pada berbagai tempat pada tubuh. Berbeda dengan
hemangioma kapiler, lesi pada hemangioma kavernosum tidak berbatas tegas, dapat berupa
makula eritematosa atau nodus yang berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan mengempis dan
akan cepat menggembung kembali apabila dilepas.
Gambar 1. Hemangioma Kapiler. 2010 (cappilary hemangioma.Wikipedia)
<http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3d/Capillary_haemangioma.jpg/230p
x-Capillary_haemangioma.jpg

Gambar 2. Hemangioma kavernosum (Venous Malformations (“Hemangioma”))


<http://www.birthmarks.us/Vmphoto2.jpg

Gambaran klinis hemangioma campuran merupakan gabungan dari jenis kapiler dan jenis
kavernosum. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang pada
perkembangannya dapat memberikan gambaran keratotik dan verukosa. Sebagian besar
ditemukan pada ekstremitas inferior dan biasanya unilateral.

Pemeriksaan dan diagnosis


a) Mudah nampak secara klinis, sebagai tumor yang menonjol atau tidak menonjol
dengan warna kemerah-merahan
b) Tumor bersifat “compressible”
c) Kalau perlu dengan pemeriksaan angiografi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Secara klinis diagnosis hemangioma tidak sukar, terutama jika gambaran lesinya khas,
tapi pada beberapa kasus diagnosis hemangioma dapat menjadi susah untuk ditegakkan,
terutama pada hemangioma yang letaknya lebih dalam.

Diagnosis hemangioma selain dengan gejala klinis, juga dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan penunjang lain. Penggunaan teknik pencitraan membantu dalam membedakan
kelainan pembuluh darah dari beberapa proses neoplasma yang agresif. Ultrasonografi
dengan Doppler merupakan cara yang efektif, karena tidak bersifat invasif dan dapat
menunjukkan gambaran aliran darah yang tinggi antara hemangioma dengan tumor solid.

Pada penggunaan X-ray, hemangioma jenis kapiler, X-ray jarang digunakan karena
tidak dapat menggambarkan masa yang lunak, sedangkan pada hemangioma kavernosum
biasanya dapat terlihat karena terdapat area kalsifikasi. Kalsifikasi ini terjadi karena
pembekuan pada cavitas cavernosum (phleboliths). Isotop scan pada hemangioma kapiler
dapat menunjukkan peningkatan konsistensi dengan peningkatan suplai darah, tapi cara ini
jarang digunakan. Angiografi menunjukkan baik tidaknya pembuluh darah juga untuk
mengetahui pembesaran hemangioma karena neo-vaskularisasi.

Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan karakteristik internal dari suatu


hemangioma dan lebih jelas membedakan dari otot-otot yang ada di sekitarnya.

Hemangioma dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik. Pada kasus hemangioma


dalam atau campuran, CT Scan atau MRI dapat dikerjakan untuk memastikan bahwa
struktur yang dalam tidak terlibat.
Kebanyakan hemangioma mudah di diagnosis tanpa memerlukan pemeriksaan
penunjang. Namun demikian hemangioma profunda atau lesi superfisialis yang meragukan
memerlukan pemeriksaan imaging untuk komfirmasi diagnosis dan evaluasi ekstensinya.

Radiografi

Plain radiograf mempunyai manfaat yang terbatas dalam penegakan diagnosis


hemangioma. Gambaran yang ditunjukan dapat berupa bayangan masa yang isodens dengan otot,
bila didekat tulang dapat memberikan gambaran periosteal reaction.

Gambar 14. Penebalan kortek tulang akibat hemangioma intramuscular pada betis

Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan nonivasif yang umumnya digunakan


sebagai penunjang diagnosis untuk hemangioma profunda dan viseralis. Gambaran USG
hemangioma bervariasi dan tidak spesifik misalnya pada hemangioma hepar, yang memberikan
gambaran echogenic.
Gambar 15. USG hemangioma hepar

CT-Scan

Pada CT-Scan tanpa kontras, hemangioma akan tampak sebagai lesi hipodens (low-
density mass) dan adanya pendesakan terhadap jaringan normal sekitarnya.

MRI

MRI dengan kontras mempunyai spesifitas yang tinggi dan dapat membedakan
hemangioma dengan penyakit yang lain.
Angiografi

Angiografi merupakan pemeriksaan standar untuk mengetahui penyakit vaskular apakah


termasuk dalam high flow atau low flow.

Anda mungkin juga menyukai