Anda di halaman 1dari 25

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

NAMA MAHASISWA : VERI AFRIONAL


NOMOR MAHASISWA : F1D314029
PROGRAM STUDI : TEKNIK GEOFISIKA
JUDUL : INTEGRASI INTERPRESTASI
ZONA PROSPEK HIDROKARBON
BERDASARKAN DATA SEISMIK
3D DAN ANALISIS PETROFISIKA
PADA LAPANGAN X TRUE
FOKUS AREA RE, CEKUNGAN
JAWA TIMUR UTARA
PEMBIMBING UTAMA : NEHRU, S. SI., M.T
PEMBIMBING PENDAMPING : ICHY LUCYA RESTA, S.PD, M.T

HARI/TANGGAL :
WAKTU :
TEMPAT :
Integrasi Interprestasi Zona Prospek Hidrokarbon Berdasarkan Data
Seismik 3D Dan Analisis Petrofisika Pada Lapangan X True Fokus
Area RE Cekungan Jawa Timur Utara
(Bahasa Ingriss nyaa Judul)

Veri Afrional
Program Studi Teknik Geofisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi
Jl. Jambi-Ma. Bulian KM 15 Mendalo Darat Jambi 36361
email: veriafrional82@gmail.com

ABSTRACT

Berdasarkan informasi Final Report Lapangan X True telah terbukti mengandung


hidrokarbon berupa Oil and Gas didalam reservoar batugamping. Penelitian kali ini
bertujuan untuk mengetahui zona prospek hidrokarbon baru untuk meningkatkan
produksi berdasarkan interpretasi Seismik 3D dan analisis petrofisika. Hasil pengolahan
berdasarkan analisis triple combo untuk menentukan zona target reservoar berada pada
formasi top kujung unit I dan Bottom kujung Unit II berada pada kedalaman sekitar 850
– 1200 meter dengan asumsi 2 sumur yaitu sumur XTR-01 dan XTR-02. Berdasarkan peta
struktur bawah permukaan pada Top Kujung Unit I terdapat indikasi awal zona prospek
dengan kehadiran reefs build up pada arah barat laut menuju tenggara sehingga dianalisis
lanjutan dengan fokus area tersebut yaitu area RE dengan analisis DHI indikasi secara
langsung kehadiran hidrokarbon berdasarkan kemiripan pada sumur produksi. Dengan
dilakukan analisis petrofisika diperoleh nilai Volume clay 0.209, Porositas 0.244, Saturasi
Air 0.615, dan N/G 0.359 pada Well XTR-01, nilai Volume clay 0.129, Porositas 0.164,
Saturasi Air 0.569, dan N/G 0.254, pada Well XTR-02. Dan tahap terakhir dilakukan
sebaran property reservoar tersebut secara vertikal maupun lateral.

Kata Kunci : Triple Combo, Zona Prospek, Volume Clay, Porositas, Saturasi Air, N/G,
Property Reservoar
PENDAHULUAN

Berdasarkan kebutuhan manusia akan suatu energi tidak bisa di pungkiri lagi
dimana hingga dewasa ini kebutuhan energi seakan menjadi suatu kebutuhan primer
dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat terlihat dimana setiap aktivitas manusia
tidak terlepas dari sumber energi, hingga saat ini indonesia masih menggunakan energi
fosil yaitu yang populer digunakan adalah hidrokarbon, yakni minyak dan gas bumi.
Dilihat dari aspek ketersediaan energi tersebut sangat berbanding terbalik dengan
kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat, sehingga sangat dibutuhkan suatu
solusi untuk menanggulangi masalah tersebut yang mana salah satu solusi yang di
tawarkan adalah melalui eksplorasi untuk menemukan cadangan hidrokarbon yakni
minyak dan gas bumi yang baru.
Penelitian dilakukan pada daerah cekungan jawa timur utara yang selama ini
dikenal sebagai penghasil minyak dan gas bumi bahkan sejak sebelum indonesia merdeka
sampai dengan sekarang. Telah banyak berkembang lapangan–lapangan migas daerah
cekungan jawa timur utara karna di yakini masih menyimpan cadangan hidrokarbon yang
sangat ekonomis sehingga perlu dilakukan tahapan eksplorasi lebih lanjut. Secara
tektonik, wilayah ini dikendalikan oleh interaksi antara tiga lempeng utama yaitu lempeng
indo-australia dibagaian selatan, lempeng filipina dan pasifik dibagian timur dan lempeng
eurasia di bagian barat laut sehingga membuat cekungan jawa timur utara memiliki
sejarah geodinamika aktif yang meluas dari kapur akhir hingga masa terkini. Cekungan
jawa timur utara adalah bagian dari sistem Back-arc Basins atau di anggap sebagai
cekungan punggung, terletak di pinggiran ternggara dari sunda platform yang stabil. Pada
rentang tahun 1871 hingga 1967 terus dilakukan eksplorasi mulai darat di cekungan jawa
timur utara hingga di lepas pantai sampai dengan saat ini tahapan eksplorasi terus
dilakukan di daerah lepas pantai atau daerah offshore karena di yakini masih terdapat
cadangan-cadangan hidrokarbon yang memiliki potensi. Dengan daerah penelitian
offshore dan dikontrol oleh pengendapan sedimen oleh keadaan lingkungan tropis
sehingga daerah tersebut cenderung dominan lingkungan pengendapan karbonat terbukti
pada fokus zona prospek penelitian pada formasi kujung unit I dan kujung unit II memiliki
ciri khas khusus pada top formasi yaitu kujung unit I dengan identik karbonate platfrom
dan reefs. Adapun data sumur logging yang di gunakan pada tahun 1991 untuk Well XTR-
01 dan pada tahun 1975 untuk Well XTR-02 diharapkan data yang digunakan masih
dalam kondisi sebenarnya sebagai tahapan evaluasi. Oleh karena itu, diperlukan studi
kembali untuk mengetahui kemungkinan pencarian zona prospek hidrokarbon terutama
dilakukan pada formasi top kujung unit I dan Bottom kujung unit II sehingga dilakukan
pemodelan mapping struktur bawah permukaan sebagai tahap awal identifikasi zona
prospek dan analisis petrofisika sebagai tahapan pendukung zona prospek hidrokarbon.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu


Penelitian ini akan dilaksanakan di Perusahaan Patra Nusa Data Ltd pada bulan
Februari 2018 - Maret 2018 dengan kerangka kegiatan sebagai berikut :

Tabel 1. Tabel Kerangka Kerja Penelitian

Bulan (Minggu Ke-)


No Agenda
Februari Maret April
. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
2 Manajemen Data
3 Pengolahan dan Analisis Data
4 Interpretasi dan Pembahasan Data
5 Penyusunan Skripsi

Bahan dan Peralatan


Adapun bahan dan alat yang di butuhkan dalam penelitian kali ini :
1. Data Seismik 3D
2. Data Well
3. Data Checkshot
4. Data Marker
5. Well Header
6. Final Report
7. Software HRS
8. Software Petrel
9. Software IP (Interative Petrofisika)
Data Seismik 3D
Data seismik yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah data seismik 3
dimensi (3D) Post Stack Time Migration (PSTM), dengan luasan sekitar 122.4 km2. Data
Seismik 3D yang digunakan telah dilakukan processing dan pemfilteran sedemikian rupa
sehingga telah mendekati bentuk geometri bawah permukaan. Dan data Seismik 3D ini
memiliki format SEG-Y, yang digunakan untuk proses Well Seismik Tie untuk
mendapatkan peta struktur dan analisis DHI.
Data Well
Data log sumur yang digunakan adalah data Log Gamma Ray (GR), Log Kaliper,Log
SP, Log Resistivity (MFSL, LLS, LLD), Log Density (RHOB), dan Neutron (NPHI), Log Sonic
(DT). Tersedia pada 2 sumur, dan jenis sumur pada lapangan ini merupakan sumur
vertikal.
Data Checkshot
Data Checkshot adalah data interval yang terdapat pada sumur. Data tersebut
digunakan untuk melakukan pengikatan antara data sumur dengan data seismik karena
sumur memiliki domain waktu dan seismik dalam domain waktu, proses pengikatan data
sumur dan data seismik adalah suatu kegiatan Well Seismik Tie dan juga berguna dalam
mengkoreksi Log Sonic-P. Sehingga data ini diperlukan untuk mengkonversi data time ke
domain depth. Berdasarkan penelitian kali ini digunakan data checkshot yang dimiliki
semua sumur.
Data Marker
Data Marker adalah informasi formasi dari kedalaman atau biasa disebut lapisan
disetiap kedalaman tertentu. Data ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan picking
horizon dan mengikat data sumur dan seismik. Data marker yang digunakan sebagai zona
target dalam penelitian kali ini adalah Kujung Unit I, dan Kujung Unit II dimana Kujung
Unit I sebagai Top dan Kujung Unit II untuk Bottom dan marker formasi lainnya sebagai
pengontrol kemelurusan horizon sehingga diperoleh mapping lapisan dari top lapisan dan
Bottom Lapisan yang dilakukan tersebut.
Data Well Header
Data Well Header adalah merupakan data yang memuat tentang riwayat
pengeboran suatu sumur. Berdasarkan penelitian kali ini komponen yang ada pada Well
Header yang digunakan adalah nilai koordinat X, nilai koordinat Y dan KB Surface.
Data Final Report
Data final report adalah laporan akhir dari riwayat sumur yang memuat lengkap
tentang informasi tentang sumur adapun data yang di muat dalam data tersebut adalah
informasi dari velocity, informasi stratigrafi umur, litologi, core digital dan respon log yang
terekam. Data tersebut sangat berguna untuk QC dalam pengolahan data seismik dan
petrofisika sehingga error tidak terlalu jauh.
Software HRS
Software Hampson & Russell dapat membantu untuk melakukan interpretasi data
geofisika di bidang Oil dan Gas. Pada penelitian kali ini Software HRS digunakan untuk
melakukan pemikatan data sumur dan data seismik agar berada dalam posisi yang
sebenarnya dan melakukan analisis awal dengan metode crossplot untuk indikasi awal
litologi sebagai pendukung keterdapatan zona prospek hidrokarbon.
Software Petrel
Software petrel merupakan suatu software yang dikembangkan oleh sclamberger
yang di manfaatkan untuk memodelkan bawah permukaan, Software ini sangat baik
untuk membuat peta bawah permukaan dalam domain waktu maupun domain
kedalaman berdasarkan data seismik 3D dan sumur. Berdasarkan penelitian kali ini
Software Petrel digunakan untuk membuat suatu peta struktur bawah permukaan dalam
domain TWT dan Depth berdasarkan horizon zona target reservoar yang telah di tentukan.
Software Interative Petrofisika
Software IP atau Interative Petrofisika adalah suatu software yang mampu
mengkarakterisasikan bawah permukaan secara vertikal berdasarkan respon Log-Log
Sumur dimana aplikasi ini mampu menampilkan hasil rekaman sifat fisik dengan baik
dari respon well Logging yang dilakukan dengan demikian mampu juga menentukan
analisis secara kualitatif maupun kuantitatif sehingga berguna untuk menentukan
property reservoar yang terkandung dibawah permukaan. Berdasarkan penelitian kali ini
Software Interative Petrofisika digunakan sebagai data pendukung dari zona reservoar
berdasarkan triple combo dan mementukan parameter petrofisika.
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengolahan dan Analisis Data Seismik


Perdasarkan pengolahan menggunakan data seismik dilakukan analisis zona
target yaitu daerah reservoar berdasarkan respon log gamma ray, kaliper, SP, Resisitivity,
density dan neutron (Lampiran 1). Selanjutnya setelah dilakukan analisis zona target
dilakukan Analisis tunning thickness merupakan sebuah evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui resolusi vertikal dari data seismik. Dengan dilakukan analisis ini sehingga
penulis dapat mengetahui apakah zona target dapat tergambarkan dengan baik pada data
seismik tersebut. Berikutnya adalah Uji sensitivitas adalah untuk indikasi awal dari
litologi yang dapat di pisahkan oleh respon Log, secara umum Log yang digunakan untuk
melakukan Uji sensitivitas adalah parameter log Gamma Ray. Tetapi dalam penelitian ini
tidak dilakukan pada log Gamma Ray karena lapangan penelitian di dominan oleh litologi
batugamping yang hanya terdapat zona porous dan tight. Berdasarkan informasi dari PND
bahwasanya gamma ray tidak sensitif dalam membedakan zona porous dan tight. Pada
penelitian kali ini, dilakukan crossplot pada Well XTR-01 dan Well XTR-02 untuk
mendapatkan nilai cutoff atau penggal parameter tertentu dengan cara melakukan
crossplot antara kedua parameter, sehingga di peroleh hubungan dari keduanya
(Lampiran 2). Berdasarkan penelitian kali ini dilakukan uji sensitivitas dilakukan untuk
membedakan jenis litologi batugamping yang porous dan tight. Selanjunya proses
dilakukan adalah well seismik tie dimana proses mengikat data seismik dengan data
sumur agar berapa pada posisi dan overlay yang sebenarnya. Sebelum melakukan proses
tersebut dilakukan ekstraksi wavelet alam melakukan ekstraksi wavelet digunakan
parameter yang telah dilakukan pencarian secara matematis (Lampiran 3). Berdasarkan
wavelet yang digunakan pada penelitian kali ini adalah wavelet ricker karena memiliki
kemiripan yang mendekati pada seismik sebenarnya sehingga diperoleh nilai korelasi yang
tinggi dari pada wavelet yang lainnya. Pemilihan wavelet dirasa sangat penting untuk
menjaga keselarasan dan korelasi yang baik untuk mengestimasi dari seismogram sintetik
nantinya. Berdasarkan hasil Well Seismik Tie yang telah dilakukan sehingga diperoleh nilai
korelasi dan time shift yang cukup baik sehingga dapat dipakai dan berdasarkan posisi
well di seismik berada pada posisi sebenarnya (Lampiran 4). Proses ini dapat membantu
dalam melakukan picking horizon dengan merefresentasikan data marker yang sudah
berada pada seismik section pada data seismik.
Tahapan selanjutnya adalah Picking Horizon dan Analisis Structure Map. Picking
Horizon adalah tahapan yang dibutuhkan informasi geologi regional secara umum karna
proses Picking Horizon adalah suatu proses membatasi lapisan (Boundary) dengan
referensi dari data marker formasi yang telah di ketahui sehingga dapat mengetahui
kemelurusan dari struktur bawah permukaan tersebut (Lampiran 5). Sedangkan Analisis
Structure Map merupakan suatu interpretasi awal seorang geofisika untuk mendapatkan
informasi daerah prospek hidrokarbon dengan melihat struktur dari peta (Lampiran 6).
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh terdapat struktur tinggian yang merupakan
indikasi awal bahwa terdapatnya akumulasi hidrokarbon dimana pada peta struktur
tersebut terlihat adanya Reefs Build Up yang merupakan reservoar dikarenakan memiliki
nilai porositas yang sangat tinggi sehingga memungkinkan terakumulasinya hidrokarbon
didalam. Berdasarkan referensi reef build Up umumnya terbentuk dari koral, ganggang
dan sebagian tumbuh dalam laut bersih yang memiliki energi gelombang yang tinggi dan
mengalami banyak pembersih sehingga pori-pori menjadi sangat bersih dan akan
menghasilkan reservoar yang bersih pula. Dari peta strukutur tersebut ditampilkan Top
Kujung Unit I sebagai zona prospek terlihat terdapat 2 reefs build up yang tegak lurus dari
sumur yang telah berproduksi dimana besarnya reffs build up tersebut hampir menyerupai
ataupun sama dari kedua sumur XTR-01 maupun XTR-02 ini merupakan modal penting
untuk melanjutkan ketahapan interpretasi selanjutnya untuk meyakinkan dugaan
sementara berdasarkan peta struktur bawa permukaan yang telah dibuat, dengan
demikian penulis dapat menarik kesimpulan sementara dengan adanya indikasi zona
Prospek yang akan dianalisis lebih lanjut yaitu Fokus area RE.
Tahapan terakhir adalah Setelah melakukan pembuatan peta struktur bawah
permukaan yaitu time struktur map dan depth strukur map sebelumnya, untuk
memperbesar keyakinan dilakukan analisis DHI pada fokus area RE, dengan
membandingkan respon seismik pada sumur yang telah berproduksi dengan respon
seismik pada zona Fokus RE yang pada indikasi pada peta strukur memiliki struktur reefs
build up sebagai zona porous. Yang pertama dilakukan pada arah barat laut menuju
tenggara yang merupakan zona fokus RE yang di indikasikan sebagai prospek hidrokarbon
baru (Lampiran 7). Berdasarkan hasil terlihat terdapat anomali pada seismik section
tersebut pada kedua zona yang mana pada seismik terdapat anomali tinggi pada
amplitudo.

Pengolahan dan Analisis Petrofisika


Analisis petrofisika merupakan salah satu proses yang penting dalam usaha untuk
mengetahui karakteristik suatu reservoir. Analisa petrofisika diawali oleh perolehan data
bawah permukaan melalui proses well logging pada lubang pengeboran. Untuk
mengetahui analisa petrofisika diperlukan beberapa parameter penting batuan suatu
formasi seperti jenis litologi, jenis hidrokarbon, dan jenis fluida yang termasuk dalam
analisa petrofisika secara kualitatif dan parameter seperti porositas, saturasi air batuan,
dan volume shale sebagai analisa petrofisika secara kuantitatif.
Berdasarkan analisis secara kualitatif dalam perofisika dapat diggunakan sebagai
acuan dalam penentuan zona target Top dan buttom yang dianggap sebagai zona produktif
keberadaan hidrokarbon berdarsarkan tanggapan nilai log. Sedangkan penentuan zona
target top menyesuaikan dengan target formasi yang sama pada masing-masing sumur
dengan asumsi pembacaan tanggapan log yang lengkap dan dapat dianalisis secara
kualitatif. Pada penelitian ini proses analisis secara kualitatif pada data log model Triple
Combo dengan membaca secara defenitif masing-masing tanggapan log terhadap zona
target (Lampiran 8). Untuk zona target pada sumur XTR-01 dengan analisis kualitatif
terbagi menjadi satu zona prospek yakni analisa kualitatif untuk zona permeable propek
pada kedalaman 850 - 1200 m dengan melihat tanggapan tools log litologi yang terdiri dari
log gamma ray, log spontan potensial yang terdefleksi ke kiri menandakan daerah tersebut
merupakan daerah yang permeable sifat clean sand, serta log caliper terjadi mud cake pada
zona target hal ini menandakan daerah tersebut terjadi pengecilan lubang sumur bor
karena adanya endapan lumpur pada dindingnya yang terjadi akibat filtrat lumpur yang
yang keluar dari pori batuan zona target. Sedangkan untuk menentukan zona hidrokarbon
dengan pembacaan tools log resistivitas yang terdapat pada kedalaman 850 - 1200 m
memiliki respon depth Laterolog (ILD) yang lebih dari 10 Ωm. menandakan zona tersebut
tersaturasi oleh jenis hidrokarbon yang memiliki sifat resistivitas yang tinggi dan untuk
menentukan zona jenis fluida secara kualitatif pada kedalaman 850 - 1200 m memiliki
respon log densitas ( RHOB) dan respon log neutron porositas (NPHI) yang tidak terlalu
kecil. Artinya terjadinya overlay negative memiliki artian hasil rekaman log neutron
porositas (NPHI) dan log densitas (RHOB) yang kecil terjadi cross-over antara keduanya
yang secara definitif menandakan daerah tersebut prospek terjadinya keberadaan
hidrokarbon. Sedangkan pada sumur XTR-02 untuk zona permeable dan zona
hidrokarbon terdapat satu zona target pada interval kedalaman 850 – 1200 m pembacaan
analisis tools log yang sama dengan sumur XTR-01.
Selanjutnya berdasarkan analisis secara kuantitatif Analisa kuantitatif bertujuan
untuk mengetahui harga parameter petrofisika batuan seperti kandungan lempung,
porositas batuan , dan saturasi batuan. Dari hasil evaluasi kandungan lempung pada
sumur XTR-01 terbagi atas satu zona prospek yang menyesuaikan pada zona target
analisis kualitatif (Lampiran 9) . Dari hasil data nilai indeks gamma ray terhadap volume
kandungan clay menggunakan indikator log Gamma-ray maka untuk daerah sumur XTR-
01 pada kedalaman 850 - 1200 m pada formasi kujung unit I Top dan Kujung Unit II
Bottom mempunyai nilai presentase volume kandungan lempung rata-rata berkisar 20.9
% . Sedangkan pada sumur XTR-02 kedalaman 850 – 1200 m memiliki kandungan
lempung rata-rata 12.9 % . Analisis yang didapatkan dari nilai rata-rata tersebut masih
dibawah ambang batas kandungan lempung untuk prospek keberadaan hidrokarbon yang
tidak lebih dari 50% dan sisa dari ambang batas kandungan lempung dapat diidentifikasi
sebagai batuan reservoar gamping. Evaluasi Porositas dan Saturasi Air Sumur XTR-01
Dalam reservoar minyak dan gas evaluasi nilai porositas bertujuan untuk analisis nilai
persentase dari total ruang yang tersedia untuk ditempati oleh suatu cairan atau gas.
Sedangkan Saturasi air bertujuan untuk menghitung fraksi atau persentase dari rongga
pori batuan yang terisi oleh fluida jenis air dan sisa saturasi air diindikasikan sebagai
saturasi hidrokarbon (Lampiran 10). Dalam analisis ini hasil kenampakan nilai porositas
dan saturasi air pada sumur XTR-01 dapat dianalisis bahwa sumur XTR-01 kedalaman
target 850 - 1200 m mempunyai rata-rata saturasi air berkisar 61.5 % dan porositas efektif
rata-rata bernilai 24.4 %. Sedangkan sumur XTR-02 kedalaman target 850-1200 m
memiliki saturasi air rata-rata 56.9 % dengan porositas yang terekam bernilai rata-rata
16.4 % (Lampiran 11). Sehingga dapat dianalisis untuk sumur XTR-01 dan sumur XTR-
02 merupakan sumur produktif adanya keberadaan hidrokarbon dilihat dari nilai ambang
batas saturasi air yang kecil dari 60% dan porositas besar dari 15 % sedangkan sumur
XTR-01 merupakan jenis sumur dry hole yakni jenis sumur dengan memiliki kuantitas air
yang banyak karena nilai saturasi air lebih dari 60%. Metode Cut Off diggunakan untuk
menghilangkan bagian sumur yang dianggap tidak produktif sehingga didapatkan zona
net-reservoir dan zona net-pay.

Integrasi Secara Keseluruhan


Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dengan menentukan zona reservoar
terlebih dahulu dari respon log secara kualitatif yaitu log gamma ray, log SP, dan log caliper
untuk menentukan zona porous dan permeable selanjutnya dengan log resisitivity(MFLS,
LLS dan LLD) untuk mengindikasi terdapatnya fluida pengisi formasi dan terakhir adalah
log neutron dan log density untuk menentukan keterdapatan hidrokarbon dan jenis
hidrokarbon tersebut. Dengan hasil tersebut telah dapat ditarik kesimpulan bahwa
terdapat zona prospek dengan hadirnya suatu reservoar. Penulis melanjutkan penelitian
ketahap membuat peta struktur dengan asumsi bahwa zona prospek berada pada daerah
struktur antiklin berdasarkan indikasi awal penentuan titik prospek. Berdasarkan hasil
yang diperoleh terdapat struktur dengan arah barat laut menuju tenggara (Lampiran 6)
dengan adanya reefs build up yang merupakan zona porous dengan demikian penulis
melakukan fokus area penelitian sebagai zona prospek hidrokarbon baru tersebut pada
daerah tersebut dengan kode sebagai fokus area RE. Setelah dilakukan penelitian
ketahapan tersebut penulis belum dapat memastikan apakah benar daerah tersebut dapat
dikatakan prospek hidrokarbon. Selanjutnya dilakukan analisis DHI sebagai indikasi
kontak fluida secara langsung dari respon data seismik dengan mereferensikan sumur-
sumur produksi dengan demikian dapat dilihat bahwa terdapat kehadiran anomali-
anomali seismik dengan adanya brigth spot, flat spot, polarity reversals dan lain-lain dan
kesamaan respon juga terjadi dengan membandingkan sumur yang telah berproduksi
(Lampiran 7), dengan demikian sudah banyak data yang meyakinkan bahwa daerah
tersebut merupakan zona prospek hidrokarbon.
Berdasarkan indikasi-indikasi tersebut penulis ingin mengetahui bagaimana
property reservoar pada daerah fokus RE tersebut sebagai data penguat bahwa daerah
tersebut bisa dikatakan daerah prospek atau non-prospek, dengan demikian dilakukan
analisis petrofisika berdasarkan kualitatif dan kuantitatif untuk data pendukung. Hasil
yang diperoleh dari analisis petrofisika dari analisis kualitatif berdasarkan triple combo
juga memberikan informasi daerah zona target yaitu berdasarkan respon log (Lampiran
8), selanjutnya dilakukan analisis secara kuantitatif denga menentukan nilai property
reservoar yaitu volume shale, porositas, saturasi water, permeabilitas dengan hasil yang
cukup baik sebagai reservoar tempat penyimpan cadangan hidrokarbon (Lampiran 11).
Selanjutnya disebarkan secara vertikal maupun lateral dan di overlay dengan peta
struktur bawa permukaan untuk dapat ditarik suatu kesimpulan final (Lampiran 12).
Dengan hasil-hasil yang diperoleh tersebut dan analisis-analisis yang dilakukan daerah
fokus area RE merupakan zona prospek hidrokarbon baru yang mampu menyimpan
cadangan sama seperti pada sumur produksi yang telah ada. Dengan demikian penulis
dapat menarik kesimpulan secara keseluruhan bahwa daerah fokus RE memiliki
cadangan hidrokarbon yang hampir sama dengan sumur produksi pada WELL XTR-02
dimana data-data yang diperoleh telah mendukung pernyataan tersebut (Lampiran 13).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada penelitian kali ini dapat ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut ini :
1. Ditemukan indikasi zona prospek hidrokarbon di arah tenggara-barat laut, yang
mengindikasi zona prospek ini ditemukan zona karbonat porous yang dijustifikasi
sebagai reefs build up karbonat, dan terdapat kesamaan respon penampang seismik
seperti bright spots, flat zone pada sumur produksi XTR-02.
2. Berdasarkan analisis property reservoar pada sumur XTR-01 dan XTR-02 sangat
mendukung zona prospek hidrokarbon dan diharapkan melurus pada area zona
prospek baru.
3. Indikasi zona prospek telah dicurigai pada peta struktur bawah permukaan dengan
adanya struktur reefs build up karbonate yang porous dan setelah dilakukan analisis
petrofisika didukung dengan property sangat mendukung sehingga penulis dapat
menarik kesimpulan daerah fokus RE terdapat hidrokarbon yang prospektif.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Bapak Denni Pusdatin ESDM yang telah memberikan izin
pemanfaatan data dan melakukan tugas akhir di PT. Patra Nusa Data sehingga penelitian
kali ini dapat dilakukan sebagaimana semestinya.

DAFTAR PUSTAKA

Alfin, W,. 2016. Analisis AVO, Inversi dan Neural Network Untuk Karakteristik Reservoar
Early Miocene Lapangan Offshore Al-Fitra. Lampung : Universiitas Lampung.
Alistair R. Brown.2004. Interpretation of Theree-Dimensional Seismik Data Sixth Edition.
AAPG.
Ahr, W,. 2008. Geologi Ff Carbonate Reservoar – The Identification, Description and
Characterization if Hyrocarbon Reservoir in Carbonate Rocks. Texas A & M
University. A John Wiley & Sons Inc Publication.
Bahar, M. F,. 2016. Penggunaan Metode Inversi Impedansi Akustik (IA) Untuk
Menentukan Sebaran Reservoar Karbonat. Malang : Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.
Budiyana,. 2003. Penggunaan Metode Inversi Impedansi Akustik (IA) Untuk
Menentukan Sebaran Reservoar Karbonat. Malang : Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.
Catur, B. P. 2011. Analisa Petrofisika Untuk Karakterisasi Reservoar Lapangan “X”. Depok:
Universitas Indonesia.
Dewanto, O,. 2009. Well Logging. Lampung: Universitas Lampung.
Dikman Tmur, Dkk. Korelasi Data Log Sumur Dan Seismik Untuk Penyebaan Litologi Dan
Porositas Reservoar Hidrokarbon Formasi Gumai Cekungan Sumatera Selatan.PT.
Pertamina EP Asset 2 Prabumulih, pada fungsi Geology and Geophysic
Department.
Dimitri, Ismandana,. 2013. Seismik Interpretasi Seismik Stratigrafi. Jatinagor. Universitas
Padjajaran.
Erik, Tyson S.2015. Interpretasi data seismik 3D untuk pemetaan horizon BRF, TAF, dan
R5 pada lapangan holong. Universitas Gadjah mada : Yogyakarta
Ensiklopedia Seismik Online. "Check-Shot Survey". 2011. Diakses melalui
http://ensiklopediseismik.blogspot.co.id/2011/11/check-shot-survey. html, pada
tanggal 18 Oktober 2017, pukul 19.31 WIB.
Glover, P. W. J,. 2000. Petrophysics. Department of Geology and Petroleum Geology,
University of Aberdeen, UK.
Harsono, A. 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log. Schlumberger Oilfield Services.
Jakarta.
Johansen, B, Kjell., 2003, Aspects Of The Stratigraphy Of Western Irian Jaya And
Implications For The Development Of Sandy Facies Proceedings, Indonesian
Petroleum Association Twenty-Ninth Annual Convention & Exhibition.
Manur, H., Barraclough, R.,1994, Structural Control On Hydrocarbon Habitat In The
Bawean Area, East Java Sea. Proceeding Indonesia Petroleum Association, Twenty
Third Annual Convention & Exhibition.
Muhrani Mega, Dkk. ”Interpretasi Petrofisika Sumur Log Untuk Menentukan Zona
Hidrokarbon Sumur ‘R’ Cekungan Sumatera Selatan. Universitas Hasanuddin
M.m Badawy,. 2011. Principles Of Well Logging and Formation Evaluation. Alexandria
University.
Nurwidyanto, M.I., Noviyanti, I. dan Widodo, S. 2005. “Estimasi Hubungan Porositas
dan Permeabilitas pada Batupasir (Study Kasus Formasi Kerek, Ledok,
Selorejo)”. Jurnal Berkala Fisika. Vol. 8, No. 3. Hal. 87 – 90.
Nico,Adrian P., Pemodelan zona prospek reservoar berdasarkan data seismik dan analisis
petrofisika untuk menentukan cadangan hidrokarbon area outstep lapangan geo,
cekungan sumatra selatan. Universitas lampung : lampung.
Nurbilad Ridho, Dkk. Analisis Petrofisika Untuk Evaluasi Formasi Reservoar Karbonat Dan
Formasi Batupasir Pada Lapangan “Geo”- Cekungan Sumatera Selatan.
PT.Pertamina UTC
Pertamina, 2009, Batuan Reservoar Cekungan Jawa Timur Utara. Jakarta, Report.
PND, 2010, Java Petroleum Chart Of Geology. Tanggerang, Prossesing Data dan Modifikasi
Data.
Pratama Adi, Dkk. Analisis Petrofisika Untuk Mentukan Potensi Hidrokarbon Pada Sumur
Elp-23 Lapangan Prabumulih Menggunakan Metode Inversi. Pertamina EP Region
Sumatra
Qiang, G. 2014. Tuning, AVO, and Flat-Spot Effect In A Seismic Analysis Of North Sea
Block F3. Thesis. Michigan Technology University.
Racmat Mudjiono dan Gadjah Eko Pireno, 2001, Exploration Of the north madura
platform, offshore east java. Proceedings, Indonesian Petroleum Association.
Rahman Fahmi, Dkk. Analisis Peta Struktur Domain Kedalaman Dengan Interpretasi
Seismik 3d Dalam Studi Pengembangan Lapangan “Kaprasida”, Blok “Patala”,
Energi Mega Persada Tbk. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Ramdhani Egi. Perhitungan Cadangan Hidrokarbon Formasi Talang Akar Menggunakan
Analisis Petrofisika Dan Seismik Inversi Ai Dengan Pendekatan Map Algebra Pada
Lapangan Bisma, Cekungan Sumatera Selatan. PT. Pertamina EP Asset 2
Prabumulih, pada fungsi Geology and Geophysic Department.
Report., 2013. Hydrocarbon Evaluation Of North East Madura. Proceedings, Indonesian
Petroleum Association Twenty-Ninth Annual Convention & Exhibition.
Rider ,. 2002. The Geological Interpretation of Well Logs. Second Edition,Sutherland,
Skotlandia.
Rosyidan, C., Satiawan, L., dan Satiyawira, B. 2015. Analisa Fisikaminyak
(Petrophysics) Dari Data Log Konvensional Untuk Menghitung Sw Berbagai
Metode. E-Jurnal Prosiding Seminar Nasional Fisika.Vol. 4. Jakarta: Universitas
Trisakti.
Septianingrum Rizky,Dkk. Penentuan Zona Prospek Reservoir Hidrokarbon Pada Tahap
Eksplorasi Dengan Analsis Petrofisika Formasi Baturaja Lapangan “Irfa” Blok
Sekayu Cekungan Sumatera Selatan. Exploration Departmen STAR ENERGY
Indonesia
Sismanto., 2016. Pengantar Survei Dengan Menggunakan Gelombang Seismik.
Yogyakarta: Gerbang Media Aksara.
Situmeang, M. 2012. Karakterisasi Reservoar Karbonat Menggunakan Inversi Sparse
Spike Di Lapangan “Panda” Formasi Kais Cekungan Salawati, Papua.
Yogyakarta: UPN”Veteran”.
Sukmono, S., 1999. Interpretasi Seismik refleksi. Bandung: Teknik Geofisika, Institut
Teknologi Bandung.
Sribudiani et al., 2003, The Collision Of The East Java Microplate And Its Implication For
Hydrocarbon Occurrences In The East Java Basin. Proceedings Indonesian
Petroleum Association Twenty-ninth Annual Convention & Exhibition.
Wahyudianto, Dkk.Penentuan Zona Prospek Hidrokarbon Pada Fractured Basement
Berdasarkan Data Well Log Dan Seismik 3d Pada Lapangan Malawapati Sub-
Cekungan Jambi, Cekungan Sumatera Selatan. Exploration Development
Department PT. PERTAMINA Ep, Jakarta.
Wahyudi Teguh. Pemetaan Bawah Permukaan Dan Perhitungan Cadangan Hidrokarbon
Lapisan “Tw”, Formasi Tabul, Menggunakan Analisis Data Log, Data Seismik, Data
Cutting Lapangan Tgh, Cekungan Tarakan Kalimantan Timur.JOB Pertamina.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Analisis Zona Target

Zona Target

Gambar 1. Analisis Zona Target Well XTR-01

Zona Target

Gambar 2. Analisis Zona Target Well XTR-02


Lampiran 2. Crossplot Neutron – Densitas

Gambar 3. Crossplot Neutron – Densitas Well XTR-01

Gambar 4. Crossplot Neutron – Densiitas Well XTR-02


Lampiran 3. Ekstraksi Wavelet

Gambar 5. Ekstraksi Wavelet

Gambar 6. Wavelet Zhero Phase dan Minimum Phase dari parameternya


Lampiran 4. Hasil Well Seismik Tie

Gambar 7. Hasil Well Seismik Tie Pada Well XTR-01

Gambar 8. Hasil Well Seismik Tie Pada Well XTR-02


Lampiran 5. Tampilan Picking Horizon

Gambar 9. Tampilan Seismik dan Well Top Sesudah Well Seismik Tie (Arbitary)

Gambar 10. Tampilan Picking Horizon pada Formasi Kujung Unit II


Lampiran 6. Tampilan Time Structure Map dan Tampilan Depth Structure Map

Fokus Area RE

Gambar 11. Tampilan Time Structure Map Lapangan X True

Fokus Area RE

Gambar 12. Tampilan Depth Structure Map Lapangan X True


Lampiran 7. Analisis DHI Zona Target Hidrokarbon

Gambar 13. Analisis DHI Zona Target Hidrokarbon Fokus Area RE

Gambar 14. Membandingkan Kesamaan Ciri Zona Target Hidrokarbon Fokus RE dengan
Sumur Produksi
Lampiran 8. Tampilan Triple Combo

Gambar 15. Tampilan Triple Combo Well XTR-01

Gambar 16. Tampilan Triple Combo Well XTR-02


Lampiran 9. Perhitungan Volume Clay Formasi Kujung Zona Target

Gambar 17. Perhitungan Volume Clay Formasi Kujung Zona Target Well XTR-01

Gambar 18. Perhitungan Volume Clay Formasi Kujung Zona Target Well XTR-02
Lampiran 10. Tahap Perhitungan Akhir dari analisis kuantitatif

Gambar 19. Tahap Perhitungan Akhir dari analisis kuantitatif analisis Petrofisika Well
XTR-01

Gambar 20. Rangkuman Cutt Off Well XTR-01


Gambar 21. Tahap Perhitungan Akhir dari analisis kuantitatif analisis Petrofisika Well
XTR-02

Gambar 22. Rangkuman Cutt Off Well XTR-01


Lampiran 11. Hasil analisis secara Kuantitatif

Tabel 1. Hasil Analisis Kuantitatif Petrofisika Nilai Vcl Zona Target

No. Well Formasi Volume Clay Rata-Rata

1 XTR-01 Kujung Unit I dan II 0.209


2 XTR-02 Kujung Unit I dan II 0.129

Tabel 2. Hasil Analisis Kuantitatif Petrofisika Nilai Porositas Zona Target

No. Well Formasi Porositas Rata-Rata

1 XTR-01 Kujung Unit I dan II 0.244


2 XTR-02 Kujung Unit I dan II 0.164

Tabel 3. Hasil Analisis Kuantitatif Petrofisika Nilai Sw Zona Target

No. Well Formasi Saturasi Air Rata-Rata

1 XTR-01 Kujung Unit I dan II 0.615


2 XTR-02 Kujung Unit I dan II 0.569

Tabel 4. Hasil kesimpulan

Well Top Bottom N/G

XTR-01 903.43 2579.07 0.359


XTR-02 854.81 1191.92 0.254
Lampiran 12. Sebaran property reservoar secara vertikal dan lateral

Gambar 23. Sebaran secara Vertikal Well XTR-01

Gambar 24. Sebaran secara Vertikal Well XTR-02


Gambar 25. Sebaran secara Lateral keseluruhan
Lampiran 13. Intergrasi secara keseluruhan

Gambar 26. Integrasi Keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai