TUTI PUSPITAWATI
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
2
3
TUTI PUSPITAWATI
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
4
5
Judul Praktik Lapang : Validasi Metode Penentuan Nitrat (N-NO3) dalam Air
dengan Reduksi Kolom Cd-Cu secara Spektrofotometri
UV-Vis
Nama : Tuti Puspitawati
NIM : G44120007
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus :
6
7
PRAKATA
Tuti Puspitawati
8
9
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN x
KEADAAN UMUM PT AUSTRALIAN LABORATORY SERVICE
INDONESIA 1
Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 1
Visi dan Misi 2
Struktur Organisasi Perusahaan 2
Ruang Lingkup 2
PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Tujuan 5
Waktu dan Tempat 5
METODE 5
Bahan 5
Alat 6
Metode Percobaan 6
Preparasi Kolom Cd-Cu 6
Pembuatan Larutan Standar Induk NO3 1000 ppm 6
Pembuatan Deret Standar 6
Pembuatan Larutan NH4Cl-EDTA 7
Pembuatan Larutan NH4Cl-EDTA Encer 7
Pembuatan Pereaksi Warna 7
Pembuatan Larutan CuSO4 2% 7
Reduksi Larutan NO3 menjadi NO2 7
Analisis Secara Spektrofotometri UV-Vis 8
HASIL DAN PEMBAHASAN 9
SIMPULAN DAN SARAN 14
Simpulan 14
Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 14
10
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1 Logo PT ALS 1
2 Reaksi antara nitrit dan sulfanilamida 9
3 Reaksi kopling antara senyawa diazonium dan N-(1-naftil)
etilenadiaminadihidroklorida 10
DAFTAR LAMPIRAN
tersebut diberikan setelah melalui proses audit atas fasilitas laboratorium dan
metode analisis yang digunakan.
Visi PT ALS Indonesia ialah menjadi bagian dari jaringan konsultan dan
jasa laboratorium lingkungan dalam lingkup ALS Global Organization, memiliki
operasi serta target pemasaran di tingkat dunia berdasarkan pada proses
pengembangan kemampuan teknis yang didukung dengan inovasi, integrasi, dan
fokus pada pelanggan. Sementara itu, PT ALS Indonesia memiliki misi untuk
memenuhi dan menjaga reputasi sebagai konsultan dan penyedia jasa
laboratorium lingkungan, memberikan tanggapan yang cepat dan positif terhadap
suatu perubahan untuk mendukung PT ALS Indonesia menjadi bagian grup
konsultan dan jasa laboratorium yan kompetitif.
Ruang Lingkup
2. Laboratorium organik
Laboratorium ini khusus untuk menganalisis senyawa-senyawa
organik. Matriks sampel yang dianalisis di laboratorium ini berupa air dan
zat padat. Analisis yang dilakukan antara lain analisis Volatil Organic
Compounds (VOC), total petroleum hidrokarbon, oil and grase, fenol, dll.
Instrumen yang digunakan untuk mendukung analisis di laboratorium ini
antara lain kromatografi gas, kromatografi cair kinerja tinggi, dll.
3. Laboratorium mikrobiologi
Analisis yang dilakukan di laboratorium ini meliputi analisis
mikroba dan bakteri. Matriks sampel yang dianalisis berupa air, makanan,
kosmetik, dll. Instrumen yang mendukung analisis di laboratorium ini
salah satunya mikroskop cahaya.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Nitrat (NO3-) merupakan salah satu ion anorganik yang menjadi bagian
dari siklus nitrogen. Di perairan, nitrat dihasilkan dari proses nitrifikasi, yaitu
reaksi oksidasi amonia menjadi nitrit (NO2) dengan bantuan Nitrosomonas dan
reaksi oksidasi nitrit menjadi nitrat dengan bantuan Nitrobacter pada kondisi
aerob (Effendi 2003). Secara alami, keberadaan nitrat di perairan kadarnya tidak
lebih dari 0,1 mg/L. Adanya senyawa nitrat dalam air dengan kadar lebih dari 0,2
mg/L dapat menstimulasi terjadinya eutrofikasi. Eutrofikasi adalah suatu peristiwa
terjadinya ledakan pertumbuhan alga yang sangat cepat (blooming algae) akibat
kadar senyawa nitrogen dan fosfor yang tinggi. Eutrofikasi menimbulkan dampak
penurunan terhadap ekosistem air (Rustadi 2009). Pemantauan kadar nitrat dalam
air sangat diperhatikan untuk keperluan rumah tangga, seperti air minum. Nitrat
menjadi ancaman yang serius bagi kesehatan manusia terutama untuk bayi karena
dapat menyebabkan penyakit cyanosis (methemoglobinemia) atau disebut
sindrom bayi biru (blue-baby syndrom) (Herlambang 2006).
PT ALS Indonesia melakukan analisis kadar nitrat dalam air menggunakan
metode reduksi kolom kadmium-tembaga (Cd-Cu) secara spektrofotometri
Ultraviolet Visible (UV-Vis). Metode ini dapat digunakan untuk analisis nitrat
pada beberapa sampel air seperti air laut, air minum, air tanah, air permukaan, dan
limbah cair (inlet/outlet). Kelebihan metode ini antara lain memiliki nilai
ketepatan yang tinggi, nilai ketidakpastian yang rendah, dan sangat baik
digunakan untuk analisis kadar nitrat dibawah 0.1 ppm (APHA et al. 2012).
Sementara itu, kekurangan dari metode ini antara lain waktu analisis yang cukup
lama, kurang ramah lingkungan, dan banyaknya pengganggu. Berdasarkan
Material Safety Data Sheet (MSDS), Cd memiliki sifat toksik dan bahaya
terhadap kerusakan lingkungan.
Spektrofotometri UV-Vis merupakan metode analisis kuantitatif yang
didasarkan pada interaksi absorpsi cahaya oleh suatu zat. Absorpsi cahaya oleh
suatu zat dapat memengaruhi komponen elektronik, vibrasional, dan rotasional
dari keadaan dasar energi molekulernya. Peristiwa yang terjadi pada
spektrofotometri didasarkan pada hukum Lambert-Beer. Hukum Lambert-Beer
menyatakan bahwa banyaknya radiasi/cahaya yang diserap berbanding lurus
dengan konsentrasi suatu zat di dalam sampel (Skoog et al. 2014). Komponen
dasar spektrofotometer terdiri atas sumber radiasi, pemilih panjang gelombang,
kompartemen sampel, detektor, dan transduser atau pengolah sinyal. Prinsip kerja
spektrofotometri UV-Vis yaitu mengukur daya sinar yang diserap atau diteruskan
oleh suatu partikel sebagai fungsi dari panjang gelombang (Harvey 2000).
Spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk analisis kadar nitrat karena larutan
yang terbentuk menghasilkan warna merah keunguan. Intensitas warna akan
berbanding lurus dengan konsentrasi.
Metode reduksi kolom Cd-Cu secara spektrofotometri UV-Vis ini
mengalami modifikasi dari metode standarnya. Modifikasi yang dilakukan yaitu
mengubah perbandingan volume yang digunakan untuk pembuatan larutan
NH4Cl-EDTA encer dari 3:5 menjadi 3:2. Modifikasi tersebut bertujuan
5
meningkatkan efektifitas pencucian kolom Cd-Cu saat aktivasi dan efisiensi bahan
yang digunakan. Suatu metode yang mengalami modifikasi harus divalidasi, agar
data yang dihasilkan akurat dan terpercaya. Menurut Harvey (2000), validasi
adalah proses untuk membuktikan bahwa suatu metode analisis menghasilkan
data analitik dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima oleh pihak-pihak
yang berkepentingan/pengguna. Definisi validasi menurut SNI 19-17025-2000
yaitu konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang objektif bahwa
persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi.
Sementara itu, perbedaan validasi metode dan verifikasi metode terletak
pada parameter yang digunakan dan tidak adanya modifikasi pada metode standar.
Menurut Eurachem (2014), verifikasi metode adalah konfirmasi mengenai metode
standar yang diadopsi langsung tanpa ada perubahan atau modifikasi metode
standar tersebut. Parameter validasi dan verifikasi metode pada dasarnya sama
namun perbedaannya terletak pada parameter robustness dan ruggedness.
Beberapa parameter dalam memvalidasi suatu metode antara lain linearitas, limit
deteksi, limit kuantisasi, ketelitian/presisi yang terdiri atas keterulangan
(repeatability) dan ketertiruan (reproducibility), ketepatan, perolehan kembali
(recovery), ketidakpastian (uncertainty), selektifitas, sensitifitas, daerah kerja
(range), robustness, dan ruggedness (Riyanto 2015).
Tujuan
METODE
Bahan
Bahan kimia yang digunakan terdiri atas KNO3, butiran Cd dengan ukuran
40-60 mesh, HCl 3N, CuSO4 2%, CuSO4·5H2O, NH4Cl, asam
etilenadiaminatetraasetat (EDTA), NH4OH pekat, sulfanilamida, N-(1-naftil)-
etilenadiaminadihidroklorida, asam fosfat pekat, glass wool, akuades, dan
Certified Reference Material (CRM) ERA nomor lot Q032-505.
6
Alat
Alat-alat yang digunakan antara lain oven, desikator, neraca analitik, labu
Erlenmeyer 125 mL, gelas ukur 100 mL, gelas piala 500 mL, gelas piala 100 mL,
sudip, batang pengaduk, labu takar 1000 mL, labu takar 100 mL, labu takar 50
mL, labu takar 25 mL, seperangkat kolom reduksi, stop watch, statif, botol PE
(polietilena), mikropipet, dan spektrofotometer UV-Vis Shimadzu UV-1601PC.
Metode Percobaan
takar 100 mL. Deret standar dibuat dari larutan standar NO3 10 ppm
menggunakan labu takar 50 mL (Tabel 1).
Tabel 1 Pembuatan deret standar
antara konsentrasi dan absorbansi. Larutan yang digunakan untuk parameter Limit
Deteksi Instrumen (LDI) adalah larutan blanko yang berisi akuades. Untuk
parameter Limit Deteksi Metode (LDM), sebelumnya dilakukan pengujian LDM
estimasi dengan cara mereduksi larutan standar NO3 dengan konsentrasi terkecil
dari deret standar (0.0100 ppm). Hasil perhitungan nilai LDM estimasi dijadikan
acuan untuk pembuatan larutan standar NO3 yang akan digunakan sebagai
parameter LDM. Menurut Eurachem (1998), nilai limit deteksi baik LDI, LDM
estimasi, ataupun LDM dapat diperoleh berdasarkan perhitungan secara
matematis menggunakan rumus yang sama yaitu :
gelombang (λ) 540 nm. Koreksi terhadap nitrit yang telah ada sebelumnya dalam
larutan atau sampel, dilakukan dengan cara mengukur larutan dengan
spektrofotometer UV-Vis pada λ = 540 nm tanpa melalui tahap reduksi kolom Cd-
Cu. Total nitrat dalam suatu larutan atau sampel dapat dihitung berdasarkan
selisih antara total nitrit hasil reduksi dan nitrit yang sudah ada sebelumnya dalam
sampel. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
NO3-N (ppm) = [T] – [NO2]
dimana [T] adalah konsentrasi total nitrit hasil reduksi (ppm), dan [NO2] adalah
konsentrasi nitrit yang sudah ada sebelumnya dalam sampel (ppm).
O
sulfanilamide 4-sulfamoilbenzenadiazonium
NHCH2CH2NH2.2HCl
+
N NHCH2CH2NH2.2HCl
N
+N SO3H + SO3H N +H+
4-
sulfamoilbenzenadia N-(1-naftil)- Asam (E)-4-((4-((2-aminoetil)amino)naftalen-1-
zonium etilenadiaminadihidroklorida il)diazenil)benzenasulfonat
melapisi permukaan Cd. Oleh karena itu, sampel yang mengandung minyak dan
lemak harus diekstrak terlebih dahulu dengan pelarut organik. Residual klorin
dapat mengoksidasi kolom Cd dan menurunkan efisiensi reduksi nitrat menjadi
nitrit. Penghilangan residual klorin dapat dilakukan dengan cara menambahkan
natrium tiosulfat (Na2S2O3). Sementara itu, ion-ion logam seperti Cu2+, Fe2+,dan
Fe3+ dapat menurunkan efisiensi reduksi kolom Cd-Cu. Penambahan larutan
EDTA pada setiap sampel yang akan direduksi dapat menghilangkan pengganggu
yang berasal dari ion-ion logam tersebut. EDTA akan mengompleks ion-ion
logam tersebut (APHA et al. 2012).
Validasi metode merupakan usaha untuk menjamin mutu hasil pengujian
melalui konfirmasi pengadaan bukti yang objektif. Validasi suatu metode
diperlukan jika suatu metode standar mengalami modifikasi. Modifikasi yang
dilakukan pada percobaan praktik lapang ini yaitu mengubah volume
perbandingan antara NH4Cl-EDTA dan air dari 3:5 menjadi 3:2 pada pembuatan
larutan NH4Cl-EDTA encer. Modifikasi tersebut bertujuan meningkatkan
efektifitas pencucian kolom Cd-Cu saat aktivasi dan efisiensi bahan yang
digunakan. Parameter validasi yang diuji antara lain linearitas, limit deteksi
instrumen, limit deteksi metode, limit kuantisasi, ketelitian yang mencakup
keterulangan dan ketertiruan, ketepatan, ketidakpastian, serta perolehan kembali.
Validasi metode penentuan nitrat dalam air dengan reduksi kolom Cd-Cu secara
spektrofotometri UV-Vis menunjukkan hasil yang memenuhi kriteria standar PT
ALS Indonesia (Tabel 2). Hal tersebut menginterpretasikan bahwa metode ini
tervalidasi dengan baik serta menghasilkan data yang terpercaya dan sahih.
Tabel 2 Hasil validasi metode penentuan nitrat dalam air
Parameter validasi Kriteria standar yang diterima Hasil
Linearitas R2= 0.9950 R2= 0.9992
Limit Deteksi Instrumen (LDI) Respon positif 0.0031
Limit Deteksi Metode (LDM) estimasi Respon positif 0.0237
LDM Respon positif 0.0254
Limit Kuantisasi (LK) 2
RSD (%) ≤ CV Horwitz (%) 4.29% ≤ 16.67%
3
Ketelitian :
Keterulangan
2
Low curve RSD (%) ≤ CV Horwitz (%) 9.02% ≤ 19%
3
2
Midle curve RSD (%) ≤ CV Horwitz (%) 1.08% ≤ 15%
3
2
High curve RSD (%) ≤ CV Horwitz (%) 0.36% ≤ 12.18%
3
Ketertiruan 2 A: 1.08% ≤ 15%
RSD (%) ≤ CV Horwitz (%)
3 B : 1.71% ≤ 14.79%
Ketepatan >90% 99.08%
Ketidakpastian ± nilai ketidakpastian 𝑥̅ = -0.19
Perolehan kembali >90% 𝑥̅ = 99.08%
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Direktur Utama
General Manager
Staff
Pemasaran & Login Lab
Customer Officer Administration
Service
Pelanggan
Bagian penerimaan
contoh Analisis setiap
Sampel parameter dilakukan
disimpan di tidak melebihi dari
ruang lama waktu analisis
1 Minggu Pencatatan dalam pendingin yang ditentukan
buku penerimaan
sampel
Analisis sesuai
permintaan Pengawasan setiap analisis :
pelanggan a. Blanko
b. CRM (Certified
Reference Material)
c. Duplo
Penyimpanan setiap parameter hasil d. Spike
analisis dalam arsip berbeda
3 Hari
Memasukkan data
ke komputer
100 mL 10 cm
3 cm diameter dalam
Ruang sisa 2 cm
Butiran Cd-Cu
25 cm
3.5 mm diameter kolom bagian 18.5 cm
dalam
Glass wool
Selang tygon
Keran/cerat
Lampiran 4 Kolom Cd-Cu yang dipakai untuk reduksi NO3 menjadi NO2
19
1,6000
y = 2,7691x + 0,0182
1,4000
R² = 0,9992
1,2000
1,0000
Absorbansi
0,8000
0,6000
0,4000
0,2000
0,0000
0,0000 0,1000 0,2000 0,3000 0,4000 0,5000 0,6000
Konsentrasi NO3 (ppm)
20
Contoh perhitungan :
𝑛 𝑋𝑖
Rerata (𝑥̅ ) = ∑𝑖=1
𝑛
(0.0006 + 0.0020 + 0.0007 + 0.0019 + 0.0013 + 0.0010 + 0.0001)ppm
=
7
= 0.0011 ppm
∑𝑛 ̅ 2
𝑖=1(𝑋𝑖−𝑋)
Standar Deviasi = √
𝑛−1
Contoh perhitungan :
𝑛 𝑋𝑖
Rerata (𝑥̅ ) = ∑𝑖=1
𝑛
(0.0100+0.0190+0.0100+0.0102+0.0100+0.0122+0.0165)ppm
= = 0.0126 ppm
7
∑𝑛 ̅ 2
𝑖=1(𝑋𝑖−𝑋)
Standar Deviasi =√
𝑛−1
(0.0100 − 0.0126)2 + (0.0190 − 0.0126)2 + (0.0100 − 0.0126)2 + (0.0102 − 0.0126)2 + (0.0100 − 0.0126)2 + (0.0122 − 0.0126)2 + (0.0165 − 0.0126)2
=√
7−1
= 0.0037
∑𝑛 ̅ 2
𝑖=1(𝑋𝑖−𝑋)
Standar Deviasi = √
𝑛−1
(0.0201 − 0.0209)2 + (0.0219 − 0.0209)2 + (0.0207 − 0.0209)2 + (0.0201 − 0.0209)2 + (0.0238 − 0.0209)2 + (0.0207 − 0.0209)2 + (0.0193 − 0.0209)2
=√
7−1
= 0.0015
∑𝑛 ̅ 2
𝑖=1(𝑋𝑖−𝑋)
Standar Deviasi =√
𝑛−1
(0.0514 − 0.0514)2 + (0.0527 − 0.0514)2 + (0.0509 − 0.0514)2 + (0.0557 − 0.0514)2 + (0.0493 − 0.0514)2 + (0.0497 − 0.0514)2 + (0.0503 − 0.0514) 2
=√
7−1
= 0.0022
LK = 𝑥̅ + 10Standar Deviasi
= 0.0126 + 10(0.0037)
= 0.0495
Penentuan nilai LK menggunakan data LDM estimasi
∑𝑛 ̅ 2
𝑖=1(𝑋𝑖−𝑋)
Standar Deviasi =√
𝑛−1
(0.0241 − 0.0216)2 + (0.0236 − 0.0216)2 + (0.0232 − 0.0216)2 + (0.0201 − 0.0216)2 + (0.0203 − 0.0216)2 + (0.0196 − 0.0216)2 + (0.0201 − 0.0216)2
=√
7−1
= 0.0019
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
Ketelitian (%) = (1 − ( )) x 100
𝑥̅
0.0019
= (1 − (0.0216)) x 100 = 91.20 %
∑𝑛 ̅ 2
𝑖=1(𝑋𝑖−𝑋)
Standar Deviasi = √
𝑛−1
(0.1029 − 0.1034)2 + (0.1042 − 0.1034)2 + (0.1022 − 0.1034)2 + (0.1045 − 0.1034)2 + (0.1030 − 0.1034)2 + (0.1023 − 0.1034)2 + (0.1050 − 0.1034)2
=√
7−1
= 0.0011
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
Ketelitian (%) = (1 − ( )) x 100
𝑥̅
0.0011
= (1 − (0.1034)) x 100 = 98.94 %
Uji statistik :
1. Uji Fisher (Uji F)
A : Hasil analis A
B : Hasil analis B
Hipotesis :
H0 : SA2 = SB2
H1 : SA2 ≠ SB2
Kaidah penolakan :
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Kesimpulan :
Fhitung < Ftabel, H0 diterima. Variansi data berasal dari distribusi
dasar yang sama.
Hipotesis :
H0 : 𝑥̅1 = 𝑥̅2
H1 : 𝑥̅1 ≠ 𝑥̅2
Kaidah penolakan :
Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
26
Kesimpulan :
thitung < ttabel, H0 diterima. Tidak ada perbedaan hasil analisis secara
nyata yang dilakukan oleh kedua analis tesebut.
Perolehan
Konsentrasi yang Ketidakpastian
Ulangan kembali
terbaca oleh alat (ppm) (±bias)
(%)
1 20.1000 -0.10 99.50
2 19.8900 -0.31 98.47
3 19.9000 -0.30 98.51
4 20.0900 -0.11 99.46
5 19.9700 -0.23 98.86
6 20.0900 -0.11 99.46
7 20.0600 -0.14 99.31
Rerata 20.0143 -0.19 99.08
Standar Deviasi 0.0925
Ketepatan (%) 99.08
Kriteria yang Nilai ketepatan dan perolehan kembali > 90%
diterima ± nilai ketidakpastian
Berdasarkan sertifikat analisis CRM ERA, nilai konsentrasi tetap untuk parameter
nitrat dan nitrit (NO3-N & NO2-N) adalah 20.2000 mg/L atau 20.2000 ppm,
dengan nilai ketidakpastian 5.56 %.
Contoh perhitungan :
𝑛 𝑋𝑖
Rerata (𝑥̅ ) = ∑𝑖=1
𝑛
(20.1000+19.8900+19.9000+20.0900+19.9700+20.0900+20.0600)ppm
=
7
= 20.0143 ppm
∑𝑛 ̅ 2
𝑖=1(𝑋𝑖−𝑋)
Standar Deviasi = √
𝑛−1
(20.1000 − 20.0143)2 + (19.8900 − 20.0143)2 + (19.9000 − 20.0143)2 + (20.0900 − 20.0143)2 + (19.9700 − 20.0143)2 + (20.0900 − 20.0143)2 + (20.0600 − 20.0143)2
=√
7−1
= 0.0925
Ketidakpastian = Konsentrasi yang terbaca oleh alat (ppm) – konsentrasi CRM (ppm)
= (20.1000 – 20.2000) ppm
= -0.10 ppm