Anda di halaman 1dari 19

ELEMEN – ELEMEN ELEVATOR

Komponen Lift
Komponen Utama Elevator dalam hoistway:
1. Control System
2. Geared Machine
Apabila kita ingin
3. Primary Velocity Tranducer
mengetahui sistem kerja elevator, 4. Governor
maka kita harus mengetahui 5. Hoisting Ropes
komnponen utama dalam elevator 6. Roller Guide/ Guide Shoe
tersebut. Untuk mempermudah 7. Secondary Possition
Tranducer
kita mengetahui cara kerja
8. Door Operator
elevator secara keseluruhan, disini 9. Entrance Protection
saya akan menggolongkan tata System
letak komponen-komponen 10. Load Weighing
elevator dalam empat bagian Tranducers
ruangan, yaitu 11. Car Safety Device
12. Traveling Cable
1. Komponen diam / tetap 13. Elevator Rail
2. Komponen bergerak. 14. Counterweight
15. Compesation Ropes
3. Komponen Pelengkap 16. Governor Tension
4. Alat Penganaman dan Sheave
Keselamatan 17. Counterweight Buffer
18. Car Buffer
Komponen Diam / Tetap (stand still components)
1. Rel Pemandu ( guide rail )
Rel pemandu dibuat dari baja canai liat (ductile steel ) dengan tegangan batas
( yield point ) maksimal 370 N/mm2 biasa disebut structural steel.
Rel yang bengkok, terputir atau berubah bentuk dan sebagainya tidak boleh
dipasang, oleh karena itu cara pengepakan dan handling selama transport harus
mengikuti aturan, dan petunjuk produsennya. Rel pemandu harus dipasang secara
vertikal dan diikat dengan braket dan diangker baut ke dinding beton ruang luncur.
Masing-masing kereta dan bobot imbang bergerak mengikuti sepasang rel yang kekar.
Jarak spasi (rentang) braket-braket harus mengikuti perhitungan agar tidak terjadi
tegangan tekuk (buckling stress) saat rel berfungsi menahan gaya reaksi pesawat
pengaman.Tegangan tekuk maksimal yang diizinkan sebesar 140 N/mm² untuk baja
mutu st 370. Batang rel panjang 5 m disambung satu sama lain dengan plat
Ada dua versi ukuran rel, yaitu versi Amerika mengikuti ASME dan versi
Eropamengikuti ISO, BS dan EN.81.
Fungsi rel ada empat macam, yaitu :
1. Sebagai pemandu jalannya kereta dan bobot imbang (Counterweight).
2. Sebagai penahan gaya-gaya reaksi saat bongkar muat.
3. Sebagai penahan gaya reaksi saat pesawat pengaman bekerja
4. Sebagai tempat memasang saklar dan tuas.
2. Penyanga / Peredam ( Buffer )
Jika sangkar atau counter weight (beban penyeimbang) bergerak ke arah
paling bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).
Ada 2 macam jenis Buffer, yaitu :

1. Buffer Spiral. 2. Buffer Minyak


3. Mesin & Motor
Mesin dan motor merupakan kesatuan penggerak jalannya kereta yang
duduk mati diruang mesin, diatas ruang luncur atau alternatif dipasang dilantai dasar.

A. Geared Elevator
Geared elevator dengan penggerak
motor AC geared biasanya dipergunakan pada
lift berkecepatan rendah dan sedang.

B. Gearless Elevator
Sebaliknya Gearless elevator dengan
penggerak motor DC (AC VVVF) dipergunakan
pada lift kecepatan tinggi. Pada umumnya lift
jenis traksi meletakkan motor traksi dan panel
control diatas ruang luncur (hoistway)
4. Panel Control
Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini
terdapat inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk
mengatur geraknya elevator.
5. ARD (Automatic Rescue Drive)
berfungsi apabila sumber listrik dari PLN mendadak mati dan lift akan
berhenti disembarang tempat setelah lebih dari 7 detik maka ARD akan
bekerja untuk menjalankan lift ke lantai terdekat. Setelah lift sampai pada
lantai otomatis lift akan mati. Lift akan normal kembali setelah listrik PLN
hidup kembali.
6. Ruang Lincur ( Hoist Way )
Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi
berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap
lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen utama yang
tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.
7. Pit
Perpanjangan ruang luncur (Hoisway) bagian bawah, dimana tempat
berhentinya lift /elevator pada bagian bawah/ lantai bawah.
8. Landing Door/ Pintu Pendaratan
Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar.
9. Vane Plate/ Pelat Bendera
Dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur pemberhentian
kereta pada lantai yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu
pendaratan (landing door).
Komponen Gerak
1. Kereta ( car, cabin ) atau Cab )
Kereta sebagai sarana penumpang yang digerakkan oleh motor listrik (drive),
melaluibeberapa power transmission (roda puli traksi, roda gigi reduksi dan tali baja
traksi) kereta bergerak mengikuti rel pemandu vertikal dengan dibantu oleh 2 pasang
roller guide (untuk kecepatan diatas 90 m/m) atau dengan sepatu luncur (untuk
kecepatan)lift dibawah 90 m/m).
2. Counter weight

Bobot imbang atau counter weight biasanya terpasang dibelakang atau


disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan
yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini
diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada keretadan
faktor keseimbangan.
3. Governoor
Memutuskan power/aliran listrik ke kontrol panel lift jika governor
mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda
pulley governoor). Menjepit sling governoor (catching).Secara mekanik bandul
governoor akan menjepit sling overnor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling
ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge
yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan
pengereman secara paksa terhadap lift. Governoor termasuk dalam pengaman pada
Elevator.
4. Tali kawat baja traksi (hoist steel wire ropes / Cables)
Memutuskan power/aliran listrik ke kontrol panel lift jika governor mendeteksi
terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governoor).
Menjepit sling governoor (catching).Secara mekanik bandul governoor akan menjepit
sling overnor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan menarik
safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan
mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.
Komponen Pelengkap
1. COP (Car Operating Panel)
Ada satu atau lebih COP. Biasanya
terletak pada sisi depan kereta (front return
panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-
tombol lantai dan tombol pengatur buka tutup
pintu.
2. Alarm Buzzer
Yang berfungsi untuk memberi tanda
bila lift berbeban penuh atau tanda-tanda lain

3. Safety Link
Mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta
yang dihubungkan dengan governor di kamar mesin. Berfungsi untuk menahan
kereta over speed ke bawah (dalam keadaan darurat).
4. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch)
Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk memastikan
agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses
penyelamatan.
Komponen Pengaman
1. Limit switch
Ada 4 Jenis Limit switch yaitu :
a. Limit switch (upper/bagian atas), Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas
travel lantai tertingginya.
b. Emergency exit (manhole), Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam
sangkar melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka
dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.
c. Limit switch (Lower/bagian bawah), berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas
travel lantai terendahnya.
d. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi merupakan double proteksi untuk
menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi.

2. Weighing Device (pendeteksi beban)


berfungsi memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing
device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif
pintu lift akan tetap
3. Emergency exit (manhole)
Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui
manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar
bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.

4. Emergency light (lampu emergency)

Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman


sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.

5. Door lock switch

Berfungsi mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi


(running).Pintu hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.

6. Interphone,

Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building


maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi
pemdaman listrik atau hal emergency.

Anda mungkin juga menyukai