Disusun oleh:
Ayash Azka 17.01.941.005
b. Landasan Teori
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Contoh
eksoterm: membakar minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh endoterm: asimilasi
dan fotosintesis.
c. Tujuan
Untuk mengetahui reaksi eksotermis dan endotermis
Bahan
- Akuades
- Detergen
- Pupuk urea
c. Prosedur Kerja
Penentuan reaksi eksotermis dan endotermis
- Timbang 50 g pupuk urea dan 50 g detergen
- Siapkan 2 gelas kimia 100 mL yang telah diisi 50 g dengan pupuk dan detergen
- Hidupkan stopwatch sambil menambahkan 50 ml akuades ke dalam gelas kimia
- Aduk hingga homogen, sambil melalukan pengecekan suhu dengan thermometer.
- Catat perubahan suhu
- Lakukan percobaan tersebut pada garam, gula, dan pupuk urea.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
2 Aquades+Detergen 25 30 -5 Eksoterm
c. Pembahasan
Pada percobaan pertama yaitu aquades dengan pupuk urea menunjukan
adanya perubahan suhu yang mula-mula larutan pupuk urea sebesar 25 oC
setelah dicampur aquades suhunya menurun menjadi 20 oC. Reaksi tersebut
merupakan reaksi endoterm karena reaksi tersebut menyerap kalor dari
lingkungan ke sistem yang menyebabkan menurunnya suhu campuran
(lingkungan).
Pada percobaan kedua yaitu aquades dengan detergen menunjukan suhu
yang mula-mula larutan pupuk urea sebesar 25 oC setelah dicampur dengan
aquades suhunya naik menjadi 30 oC. Reaksi tersebut merupakan reaksi
eksoterm karena reaksi tersebut melepas kalor dari sistem ke lingkungan yang
menyebabkan naiknya suhu campuran (lingkungan)
IV. PENUTUP
a. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Sugiawati, V. A. 2013. “Penggunaan strategi Konflik Kognitif dalam Pembelajaran TPS
untuk Mereduksi Miskonsepsi Siswa pada Materi Termokimia” [Jurnal Nalar
Pendidikan]. Vol 1. Hal: 26. Universitas Negeri Makasar (ID)