Anda di halaman 1dari 2

Virus Papiloma

1. Pengertian
Virus papiloma manusia atau Human papillomavirus (HPV) adalah virus DNA dari
keluarga papillomavirus yang mampu menginfeksi manusia. Seperti semua papillomaviruses, HPV
membentuk infeksi yang produktif hanya dalam keratinosit pada kulit atau selaput lendir.
Kebanyakan infeksi HPV bersifat subklinis dan akan menimbulkan gejala fisik, namun pada
beberapa orang infeksi subklinis akan menjadi klinis dan dapat menyebabkan papiloma jinak
(seperti kutil [verrucae] atau papiloma sel skuamosa), atau kanker serviks, vulva, v*gina, p*nis,
orofaring dan anus. HPV telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Selain
itu, infeksi HPV 16 dan 18 merupakan penyebab dari jenis kanker orofaringeal (tenggorokan) yang
unik.
Lebih dari 30 hingga 40 jenis HPV biasanya ditularkan melalui hubungan seksual dan
menginfeksi daerah anogenital. Beberapa jenis HPV yang menular secara seksual dapat
menyebabkan kutil kelamin. Infeksi persisten dengan tipe HPV "berisiko tinggi" berbeda dengan
infeksi HPV yang menyebabkan kutil, infeksi tersebut kemungkinan akan berkembang menjadi
jejas / luka prakanker dan kanker yang bersifat invasif. infeksi HPV merupakan penyebab hampir
dari semua kasus kanker serviks. Namun, kebanyakan infeksi tidak menyebabkan penyakit.

2. Gejala klinis infeksi HPV berbeda – beda tergantung letak infeksi:

a. Infeksi mukosa

Infeksi mukosa anus dan genital menyebabkan penyakit yang disebut kondiloma
akuminata (kutil kelamin), yaitu tonjolan massa jinak seperti kembang kol yang dapat ditemui
di sekitar anus, lubang vagina, bibir vagina, vulva, dan penis. Penyakit ini juga dapat
berbentuk tonjolan dengan permukaan halus seperti kutil. Kondiloma akuminata umumnya
tidak nyeri, namun gatal dan berdarah jika sering tergesek pakaian. Terdapat varian ganas dari
penyakit ini, yaitu karsinoma verukosa, dimana tonjolan kembang kol tersebut disertai nanah
dan dapat merusak jaringan sekitar.

Infeksi HPV pada mulut rahim (serviks) umumnya tidak menimbulkan gejala dan hanya
dapat diketahui dari pemeriksaan Pap smear. Infeksi HPV pada anus dapat menyebabkan
kanker anus yang menimbulkan gejala perdahan dan sensasi adanya massa pada anus. Selain
di daerah anus dan genital, infeksi HPV juga dapat terjadi pada mulut, hidung, jalan napas dan
mata.

b. Infeksi kulit

Infeksi HPV pada kulit menyebabkan kelainan kulit seperti kutil (veruka vulgaris),
berbentuk bulat, kasar, berlapis – lapis dan permukaan tidak beraturan. Kelainan ini umumnya
tidak nyeri namun gatal dan sering ditemui di tangan, jari – jari, kaki, dan lutut. Kelainan ini
jinak dan dapat menghilang dengan sendirinya.

c. Epidemodysplasia verruciformis

EV merupakan suatu kanker kulit yang umumnya ditemukan pada orang dengan sistem
imun rendah (penderita AIDS atau penerima transplantasi organ). Kanker ini hanya ditemui
pada sebagian kecil orang dengan faktor genetik yang meningkatkan kerentanan terhadap
infeksi HPV tipe tertentu. Kelainan kulit berupa kulit mendatar dengan bentuk tidak beraturan
berwarna merah – kecokelatan. Kelainan ini dapa dapat ditemui pada semua bagian tubuh
kecuali mulut dan dapat menghancurkan jaringan sekitar.
3. Mekanisme infeksi

Mekanisme infeksi virus diawali dengan protein menempel pada dinding sel dan
mengekstraksi semua protein sel kemudian protein sel itu ditandai (berupa garis-garis)
berdasarkan polaritasnya. Jika polaritasnya sama dengan polaritas virus, maka dapat dikatakan
bahwa sel yang bersangkutan terinfeksi virus. Setelah itu, virus menginfeksi materi genetiknya
ke dalam sel yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi gen jika materi genetik virus ini
bertemu dengan materi genetik sel. Setelah terjadi mutasi, DNA virus akan bertambah banyak
seiring pertambahan jumlah DNA sel yang sedang bereplikasi. Ini menyebabkan displasia
(pertumbuhan sel yang tidak normal) jadi bertambah banyak dan tak terkendali sehingga
menyebabkan kanker.

4.

Anda mungkin juga menyukai