Anda di halaman 1dari 3

Nama

  :  Nais  Maghfiroh  
NPM   :  F220165046  

Kelas   :  IIA-­‐  Farmasi  


Matkul  :  AIK  III  
PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

A. Pengertian Manusia Menurut Pandangan Islam

Manusian dalam pandangan islam, manusia itu makhluk yang mulia dan
terhormat di sisi-Nya., yang diciptakan Allah dalam bentuk yang amat baik. Manusia
diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan Allah, berupa
Al-Qur’an menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia mampu berbudya. Allah
menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya (at-Tin:95:4). Namun demikian,
manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai khalifah (makhluk
alternatif) tetap hidup dengan ajaran Allah ( QS. Al-An’am :165). Karena ilmunya
itulah manusia dilebihkan (biasa dibedakan) dengan makhluk lainnya, dan Allah
menciptakan manusia untuk berkhidmat kepada-Nya, sebagaimana firman Allah
dalam surat Adz-Dzariyat(51):56.

B. Penciptaan Manusia Menurut Bibel

Penjelasan-penjelasan Bibel dijelaskan di dalam Kitab Genesis dalam ayat-ayat


yang membahas penciptaan secara keseluruhan. Salah satu ayat yang ada di dalam
Kitab Genesis berbunyi: “ Lalu Tuhan berkata, ‘Biarlah kita membuat manusia dalam
citra kita, sesuai dengan kita, dan jadilah mereka menguasai ikan di laut, burung di
atas bumi serta setiap makhluk yang melata di atas bumi’.

C. Penciptaan Manusia Menurut Al-Qur’an

Al-Qur’an menyatakan prose’s penciptaan manusia mempunyai dua tahapan yang


berbeda, yaitu : pertama, disebut dengan tahapan primodial. Manusia pertama, Adam
a.s. diciptakan dari al-tin (tanah), al-turob (tanah debu), min shat (tanah liat) , min
hamain masnun (tanah lumpur hitam yang busuk) yang dibentuk Allah dengan
seindah-indahnya, kemudian Allah meniupkan ruh dari-Nya kedalam diri (manusia)
tersebut. Kedua, disebut dengan tahapan biologi. Di dalam proses ini, manusia
diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan air mani (nutfah) yang tersimpan dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nutfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah)
yang menggantung dalam rahim. Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya
segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu
kepadanya ditiupkan ruh. Hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim menyatakan
bahwa ruh dihembuskan Allah swt, kedalam janin setelah ia mengalami
perkembangan 40 hari nutfah, 40 hari ‘alaqah dan 40 hari mudghah.

Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya itu ditegaskan dlam banyak ayat .


Beberapa di antaranya sebagai berikut:

a. manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian
kecilnya (spermazoa).
b. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
c. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bgaikan lintah.
d. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim

1. Setetes mani

Sebelum proses pembuahan terjadi 250 juta sperma terpancar dari laki-laki
pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu ssetiap
siklusnya. Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai
menuju sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok-belok, kadar
keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan ‘menyapu’ dari dalam
saluran reproduksi wanita, dan juga gaya gravitasi yang berlawanan. Sel telur
hanya akan membolehkan masuk satu sperma saja.

2. Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim

Setelah lewat 40 hari, dari air mani tersebut, Allah menjadikannya segumpal
darah yang disebut ‘alaqah. Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel
telur wanita, terbentuk sebuah sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” , zigot ini
akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi
“segumpal daging”. Kemudian zigot melekat pada dinding rahim seperti akar
yang kokoh menancap di bumi dengan karangnya.

3. Pembungkusan Tulang Oleh Otot

Disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an bahwa dalam rahim ibu, mulanya


tulang- tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus
tulang-tulang ini, ayat Al-Qur’an ( QS. Al- Mu’minun:14).
Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan
dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat
tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras, kemudian sel-
sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan
membungkus tulang-tulang ini.

4. Saripati Tanah Dalam Campuran Air Mani

Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Ketika mani
disinggung di Al-Qur’an, fakta yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern,
juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran, ayat Al-
Qur’an (QS. As-Sajdah 32:7-8).

“ Yang memperindah segala sesuatu Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan
manusia dari tanah, kemudian Dia menjadikan Keturunannya dari sri pati yang
hina (air mani)”.

 
 
 

Anda mungkin juga menyukai