Anda di halaman 1dari 2

Indonesia sudah memakai BPJS sejak 2014 yang diatur oleh PT Askes di mana

dapat memberikan layanan pengobatan dan terapi secara gratis, baik di pelayanan
kesehatan milik pemerintah ataupun swasta. Sayangnya, pembiayaan negara masih
sangat rendah dibandingkan dengan luasnya wilayah Indonesia. Dengan populasi
masyarakat Indonesia yang mencapai lebih dari 240.000.000, pelayanan kesehatan,
terutama rumah sakit di Indonesia didominiasi untuk melakukan import pada alat
kedokteran sebagai pelayanan kesehatan. Tahun 2011, sebanyak 37,851 alat
kedokteran diimpor ke negara ini dibandingkan dengan alat kedokteran lokal yang
hanya berjumlah 2872. Bisa dilihat bahwa 90% alat kedokteran di Indonesia berasal
dari impor. (http://www.morulaa.com/medical-device/market-overview-indonesia-
medical-device-market/)
Sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia menawarkan
potensi yang besar untuk pemasaran alat kedokteran. Sektor ini menawarkan
keuntungan yang besar terutama pada perusahan-perusahaan dari Amerika Serikat.
Nilai total alat kedokteran yang diimport naik dari US 726 juta pada tahun 2015
hingga menjadi US 2030 juta pada tahun 2018.
(https://2016.export.gov/industry/health/healthcareresourceguide/eg_main_108589.
asp)

Tabel . Jumlah Rumah Sakit di Indonesia.

Chategory Ownership General Specialistic Total


Hospital Hospital
General Goverment 723 88 811
Hospital
Ministry of 14 18 32
Health
Provincial 49 40 89
Goverment
Local 432 12 444
Goverment
City 73 15 88
Goverment
Other 3 0 3
Ministry
Indonesia 112 3 115
National
Army
Police 40 0 40
Republic of
Indonesia
Non profit 513 213 726
Goverment
Private Non 294 160 454
hospital Goverment
Goverment 70 7 77
TOTAL 1600 468 2068
Source : Ministry of Health Indonesia, 2012

Anda mungkin juga menyukai