TUTORIAL KLINIK
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Fahmil Agung N 111 17 071
Ni Putu Melly Okthaviany N 111 17 134
Puput Indriany N 111 17 117
Rahmah Thaha N 111 17 100
PEMBIMBING:
dr. Merry Tjandra, M.Kes., Sp.KJ.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Ds. Sakitan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pendidikan terakhir : SMA
Tanggal Pemeriksaan : 21 Mei 2018
Tempat Pemeriksaan : Ruangan Srikaya
LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama
Mengamuk. Tiba-tiba memukul kaca spion mobil milik orang lain.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien laki-laki berusia 33 tahun masuk rumah sakit dengan
keluhan mengamuk dengan cara tiba-tiba memukul kaca spion mobil milik
orang lain, 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien
mengeluhkan susah tidur selama 1 minggu, dan setelah itu timbullah
keluhan mengamuk dari pasien. Sedangkan, untuk intake oral dan nafsu
makan pasien cukup baik. Pasien juga mengaku sering melihat bayangan
hitam. Pasien mengatakan tidak ada bisikan dari bayangan hitam tersebut,
juga pasien tidak merasa diganggu oleh bayangan hitam tersebut.
Bayangan hitam muncul saat pasien sedang duduk melamun.
Pasien menyangkal pengnah mengkonsumsi obat-obatan atau
alkohol. Pasien juga tidak mempunyai masalah pada keluarga maupun
lingkungan tetangga dan lingkungan pekerjaan. Pasien mengaku bahwa
pasien cukup dekat dengan anak-anak tetangga pasien, dan pasien
mengaku merasa sedih kepada anak kecil yatim piatu yang merupakan
salah satu tetangga pasien. Pasien mengaku sering membantu anak yatim,
dan merasa kesal kepada orang kaya yang tidak ingin bersedekah kepada
anak yatim.
Pasien memiliki riwayat dirawat psikiatri dengan keluhan yang
sama kurang lebih 6 bulan yang lalu, tetapi minum obat tidak teratur.
1. Hendaya/disfungsi :
- Hendaya sosial (+)
- Hendaya pekerjaan (+)
- Hendaya pengggunaan waktu senggang (+)
c) Riwayat Psikiatri :
Pasien pernah dirawat sebelumnya di RSD Madani selama kurang
lebih 6 bulan.
4. Riwayat Kehdupan Pribadi
a) Riwayat Prenatal dan perinatal
Pasien lahir normal, cukup bulan, dirumah, dan dibantu
oleh bidan.
b) Riwayat masa kanak awal (1-3 tahun)
Pasien tidak dapat mengingat riwayat ini dengan jelas.
c) Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja awal (4-11 tahun)
Pasien diasuh oleh kedua orangtuanya, dimana
pertumbuhan dan perkembangan baik. Kemudian pasien
disekolahkan di SDN sakitan. Pasien mengaku dapat bergaul
dengan teman-temannya. Pasien juga dapat menulis, menghitung
dan membaca dengan baik.
d) Riwayat Masa Remaja Akhir (12-18 tahun)
Pasien melanjutkan sekolahnya ketahap SMP dan SMA
sering bersosialisasi dengan temannya dilingkungan sekitar.
e) Riwayat Masa Dewasa (>18)
Pada saat beranjak dewasa pasien menikah dan memiliki 1
orang anak. Berkerja sebagai petani dan tukang ojek.
6. Situasi Sekarang
Pasien kooperatif saat dilakukan anamnesis. Pasien tampak tenang,
pasien masih susah tidur dan makan dengan baik.
Status Lokalis
GCS : E4V5M6
Status Neurologis
B. Delusion
- Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan
tertentu dari luar; atau
- Delusion of influence : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu
kekuatan tertentu dari luar; atau
- Delusion of passivity : waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah
terhadap suatu kekuatan tertentu dari luar; (tentang “dirinya“ : secara jelas
merujuk ke pergerakan tubuh atau anggota gerak atau ke pikiran, tindakan,
atau penginderaan khusus);
- Delusional perception : pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna,
sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
C. Halusinasi auditorik:
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku
pasien atau
- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara
yang berbicara) atau
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
2. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas :
1) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide – ide berlebihan (over loaded
ideas) yang menetap, atau yang apabila terjadi setiap hari selama berminggu
– minggu atau berbulan – bulan terus menerus;
2) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
relevan atau neologisme;
3) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme dan stupor;
Furol diatasnya gaduh gelisa
4) Gejala-gejala “negatif”, seperti sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons
emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan
penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi
harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau
medikasi neuroleptika
5) Adanya gejala – gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun
waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
prodormal);
6) Harus ada suatu perbuatan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal
behaviour), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak
berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan
penarikan diri secara sosial.
Adapun menurut PPDGJ III,skizofrenia dibagi menjadi :
A. Skizofrenia paranoid
Tipe ini paling stabil dan paling sering. Awitan subtype ini
biasanya terjadi lebih belakangan bila dibandingkan dengan
bentuk-bentuk skizofrenia lain. Gejala terlihat sangat konsisten,
pasien dapat atau tidak bertindak sesuai dengan wahamnya.pasien
sering tak kooperatif dan sulit untuk kerjasama, mungkin agresif,
marah, atau ketakutan, tetapi pasien jarang sekali memperlihatkan
perilaku disorganisasi. Waham da halusinasi menonjol sedangkan
afek dan pembicaraan hamper tidak terpengaruh.
B. Skizofrenia disorganisasi
Gejala-gejalanya adalah :
(1) Afek tumpul, ketolol-tololan atau tak serasi
(2) Sering inkoheren
(3) Waham tak sistematis
(4) Perilaku disorganisasi seperti menyeringai dan menerisme
C. Skizofrenia katatonik
Pasien mempunyai paling sedikit satu dari (atau kombinasi)
beberapa bentuk katatonia :
- Stupor katatonik atau mutisme yaitu pasien tidak berespons
terhadap lingkungan atau orang. Pasien menyadari hal-hal yang
sedang berlangsung di sekitarnya
- Negativism katatonik yaitu pasien melawan semua perintah-
perintah atau usaha-usaha untuk menggerakkan fisiknya
- Rigiditas katatonik yaitu pasien secara fisik sangat kaku atau
rijit
- Postur katatonik yaitu pasien mempertahankan posisi yang
tidak biasa atau aneh
- Kegembiraan katatonik yaitu pasien sangat aktif dan gembira
D. Skizofrenia tak terinci
Pasien mempunyai halusinasi, waham, dan gejala-gejala psikoaktif
yang menonjol (misalnya kebingungan) atau memenuhi kriteria
skizofrenia tetapi dapat digolongkan pada tipe paranoid, katatonik,
hebefrenik, residual, dan depresi pasca skizofrenia.
E. Skizofrenia residual
Pasien dalam keadaan remisi dari keadaan akut tetapi masih
memperlihatkan gejla-gejala residual (penarikan diri secara social,
afek datar atau tak serasi, perilaku eksentrik, asosiasi melonggar,
atau pikiran tak logis)
F. Depresi pasca skizofrenia
Suatu episode depresif yang mungkin brlangsung lama dan timbul
sesudah suatu serangan penyakit skizofrenia.beberapa gejala
skizofrenia masih ada tapi tidak mendominasi.
G. Skizofrenia simpleks
Skizofrenia simpleks adalah suatu diagnosis yang sulit dibuat
secara meyakinkan karena bergantung pada pemastian
perkembangan yang berlangsung perlahan, progresif darigejala
“negative” yang khas dari skizofrenia residual tanpa adanya
riwayat halusinasi, waham atau manifestasi lain tentang adany
suatu episode psikotik sebelumnya, dan disertai dengan perubahan-
perubahan yang bermakna pada perilaku perorangan, yang
bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok,
kemalasan, dan penarikan diri secara social.
H. Skizofrenia lainnya
(5) Termasuk : skizofrenia senestopatik, gangguan skizofreniform,
ytt
(6) Termasuk : skizofrenia siklik, skizofrenia laten, gangguan lir-
skizofrenia akut
2. Bagaimana mekanisme susah tidur?
Jawab :
Adanya stressor → gagal melakukan adaptasi terhadap stressor → terjadi
perubahan keadaan fungsional berbagai neurotransmitter dan sistem pemberi
sinyal intraneuronal → terjadinya perubahan pada pengaturan sistem
adrenegik → ↓ regulasi dari reseptor adrenergik beta → ↓ norepinefrin
bersama dengan ↓ serotonin → sinyal di kirim ke korteks serebri, sistem
limbik (amigdala dan hipokampus), batang otak dan medulla
spinalis → respon rasa takut yang berlebih → gelisah.
AXIS III
AXIS IV
Tidak ada
AXIS V