Anda di halaman 1dari 3

materi78.co.

nr FIS 2

Fluida Statis
A. PENDAHULUAN Tekanan alat ukur barometer
Fluida adalah segala zat yang dapat mengalir, P=0
yaitu zat cair dan gas.
Fluida statis adalah ilmu yang mempelajari Po
h
fluida dalam keadaan diam.
B. TEKANAN
A B Po = ρ.g.h
Tekanan didefinisikan sebagai besar gaya yang
bekerja pada permukaan benda tiap satuan luas.
P = tekanan (Pa atau Nm-2)
F raksa
P= F = gaya tekan (N)
A A = luas permukaan tekan (m2)
Tekanan bejana U berhubungan
Satuan tekanan yang sering digunakan:
1 bar = 105 Pa
1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg
h1
= 1,01 bar = 1,01 x 105 Pa h2 oli
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang
dimiliki zat cair yang hanya disebabkan oleh A B
beratnya sendiri. air

Ph = ρ.g.h
ρ1.h1 = ρ2.h2
Ph = tekanan hidrostatik (Pa)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3) C. HUKUM PASCAL
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman zat cair dari permukaan (m) Hukum Pascal berbunyi:
Tekanan mutlak adalah penjumlah tekanan Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
yang terdapat dalam suatu zat ditambah dengan ruang tertutup diteruskan sama besar ke
tekanan luar (atmosfer). segala arah.
Tekanan mutlak zat cair
Hukum Pascal dapat dirumuskan:
P = Po + ρ.g.h
F1 F2 F2 D2 2
= =( )
Tekanan gauge (alat ukur) P1 = P2 A1 A2 F1 D1

P = Pgauge + Po Po = tekanan luar (Pa atau atm) Penerapan hukum Pascal:


1) Dongkrak, rem dan mesin pres hidrolik
Hukum pokok hidrostatika menyatakan semua
2) Pompa ban sepeda
titik yang terletak pada satu bidang datar dalam
3) Mesin hidrolik pengangkat mobil
satu jenis zat cair memiliki tekanan yang sama.
D. HUKUM ARCHIMEDES
P1 = P2 ρ1.h1 = ρ2.h2
Hukum Archimedes berbunyi:
Tekanan alat ukur manometer terbuka
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda
Po yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke
P = Po + ρ.g.h dalam suatu fluida sama dengan berat fluida
yang dipindahkan benda tersebut.

h Gaya apung dapat dirumuskan:


gas
FA = Wudara – Wfluida
A B

MEKANIKA FLUIDA 1
materi78.co.nr FIS 2
Gaya Archimedes dapat dirumuskan: 2) Kapal laut
Agar dapat tetap mengapung, besi dibuat
FA = ρf.vbf.g
berongga, sehingga volume air yang
FA = gaya Archimedes (N) dipindahkan menjadi besar, dan me-
ρf = massa jenis fluida (kg/m3) nyebabkan gaya apung menjadi besar.
vbf = volume benda yang tercelup (L)
g = percepatan gravitasi (m/s2) 3) Kapal selam
Memiliki tangki pemberat yang dapat diisi
Persamaan dari hukum Archimedes:
sesuai keperluan. Agar mengapung, tangki
ρb W diisi udara, sedangkan agar tenggelam,
=
ρf FA tangki diisi air.
4) Balon udara
Hukum Archimedes digunakan untuk
Cara kerja balon udara:
menentukan letak benda yang dicelupkan ke
dalam suatu fluida. a. Agar naik, balon diisi gas panas sehingga
volumenya bertambah, volume udara
FA yang dipindahkan menjadi besar, FA > W.
1 b. Setelah ketinggian yang diinginkan
2
FA tercapai, agar balon udara melayang,
volume balon dijaga agar FA = W.
W c. Agar turun, gas panas dikeluarkan dari
3 FA
balon udara sehingga volume balon
berkurang, sehingga FA < W.
W 4
E. TEGANGAN PERMUKAAN DAN KAPILARITAS
W Tegangan permukaan adalah kecenderungan
Kasus yang terjadi pada benda terhadap fluida: permukaaan zat cair untuk menegang sehingga
permukannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan.
1) Terapung (balok 1 dan 2)
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai
Terjadi apabila: W < FA
perbandingan gaya tegangan permukaan
Vbf < Vb
dengan panjang permukaan.
ρb < ρf
γ = tegangan permukaan (N/m)
2) Melayang (balok 3) F
γ= F = gaya tegangan permukaan (N)
Terjadi apabila: W = FA d d = panjang permukaan (m)

Vbf = Vb Akibat gaya kohesi dan gaya adhesi, setiap


ρb = ρf fluida memiliki tegangan permukaan dengan
3) Tenggelam (balok 4) miniskus berbeda (gejala kapilaritas).
Terjadi apabila: W > FA Kohesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel
sejenis, contohnya antar partikel air.
Vbf = Vb
Adhesi adalah gaya tarik-menarik antar dua
ρb > ρf
partikel berbeda, contohnya antara fluida dengan
Massa jenis benda terapung dapat dihitung:
dinding tabung.
ρf . Vbf Σ ρf . Vbf Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk oleh
ρb = ρb =
Vb Vb pertemuan antara permukaan fluida dengan
dinding tabung.
Penerapan hukum Archimedes:
1) Jika kohesi > adhesi, maka θ > 90°, dan
1) Hidrometer
terbentuk miniskus cembung.
Digunakan untuk mengukur massa jenis fluida.
m θ
hbf =
A × ρf
raksa
hbf = tinggi hidrometer yang tercelup (m)
m = massa hidrometer (kg)
A = luas penampang hidrometer (m2)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3)

MEKANIKA FLUIDA 2
materi78.co.nr FIS 2
2) Jika kohesi < adhesi, maka θ < 90°, dan
terbentuk miniskus cekung.

air

Kapilaritas adalah peristiwa naik turunnya


permukaan fluida di dalam pipa kapiler atau
pembuluh sempit.
Kenaikan atau penurunan fluida dalam pipa
kapiler dapat dirumuskan:

2 γ cos θ
h=
ρ.g.r
h = ketinggian fluida pada pipa kapiler
γ = tegangan permukaan (N/m)
θ = sudut kontak
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitas (m/s2)
r = jari-jari pipa kapiler (m)

1) Apabila θ < 90°, berarti pada pipa kapiler


terjadi kenaikan tinggi fluida.
2) Apabila θ > 90°, berarti terjadi penurunan
tinggi fluida (nilai negatif).
Tegangan permukaan dan gejala kapilaritas
dalam kehidupan sehari-hari:
1) Air panas atau air detergen tegangan
permukaannya lebih rendah dari air normal
sehingga lebih baik untuk mencuci pakaian,
karena lebih mudah membasahi kain dan
melepas kotoran.
2) Serangga seperti nyamuk dapat hinggap di
atas air karena tegangan permukaan.
3) Antiseptik memiliki tegangan permukaan
rendah sehingga dapat menyebar ke seluruh
bagian luka.
4) Gejala kapilaritas xilem pada tumbuhan
dalam menyerap air dan unsur hara.
5) Gejala kapilaritas sumbu obor dan minyak
tanah.
6) Tisu yang dibasahi salah satu ujungnya dapat
menjadi basah seluruhnya.

MEKANIKA FLUIDA 3

Anda mungkin juga menyukai