Motor induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai
peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan
mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.
a. Komponen
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 1):
Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
- Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan
dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan
pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
- Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi.
Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada
bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang
dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.
Bila daya pertama kali diberikan pada motor dalam keadaan diam, stator bereaksi
sebagai lilitan primer transformator dengan menghasilkan fluksi magnit yang
berputar dengan kecepatan sinkron. Rotor yang menjadi kumparan sekunder yang
dihubung singkat, akan mengalir arus sirkulai yang tinggi dan sebagai
akibatnya arus start pada stator juga tinggi.
Setelah rotor berputar searah dengan putaran medan stator, selisih putaran antara
rotor dengan medan putar stator menjadi kecil, menyebabkan arus sirkulasi rotor
turun dan arus stator juga berkurang.
Hubungan antara arus stator dan kecepatan putaran rotor ditunjukan pada gambar.
arus sesaat pada rotor dipengaruhi oleh frekuensi suplai, tahanan dan induktansi
rotor adalah impedansi rotor yang menjadi factor yang membatasi besarnya
arus rotor. Karena pada motor, frekuensi rotor akan berubah saat kecepatan motor
berubah, maka sebagai konsekuensinya torsi yang dihasilkan dapat berubah.
Hubungan antara torsi dengan kecepatan putaran rotor ditunjukkan pada gambar.
Dengan mengubah tahanan rotor melalui tahanan asut dari rangkaian luar pada
motor slip-ring dengan rotor lilit maka torsi yang dihasilkan dapat diatur.
Karakteristik torsi-putaran dari motor slip-ring dengan tiga tahapan pengaturan
tahanan rotor ditunjukkan pada gambar
Dengan :
Ns= kecepatan putar dari medan putar stator dalam rpm.
F = frekuensi arus dan tegangan stator
P = banyaknya kutub.
Garis – garis fluks dari stator tersebut yang berputar akan memotong penghantar –
penghantar rotor sehingga pada penghantar – penghantar tersebut timbul EMF
(Elektro Motoris Force) atau GGL (Gaya Gerak Listrik) atau tegangan induksi.
Berhubung kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka pada
kumparan tersebut mengalir arus. Arus yang mengalir pada penghantar rotor yang
berada dalam medan magnit berputar dari stator, maka pada penghantar rotor
tersebut timbul gaya gaya yang berpasangan dan berlawanan arah, gaya tersebut
menmbulkan torsi yang cenderung memutar motornya, rotor akan berputar dengan
kecepatan putar (Nr) mengikuti putaran medan putar stator (NS).
10.3. Slip
Slip timbul karena perbedaan perputaran medan putar stator dan perputaran rotor :
Ada tiga macam slip:
Slip mutlak, dinyatakan oleh persamaan :
Latihan soal
Name plate suatu motor induksi mengandung data sebagai berikut; 25 HP, 220/380
volt, fase tiga, 50 Hz, 1440 ppm, 38 amp. Jika motor mengambil daya 20800 Watt
Jawab :
a) Selip = 0,04
b) Cos phi = 0,83
c) Kopel = 123,7 Newton meter