Engkoz 184
Engkoz 184
Dimensi tiga merupakan bangun dengan ukuran yang terdiri atas panjang, lebar, dan tinggi.
Dimensi tiga juga sering disebut juga dengan bangun ruang. Materi dimensi tiga yang akan
dibahas pada halaman ini meliputi unsur dimensi tiga yang akan sering disebut ketika
membahas materi dimensi tiga nantinya. Unsur tersebut adalah diagonal sisi, diagonal ruang,
bidang frontal, dan bidang diagonal. Unsur tersbut dapat dilihat pada gambar di bawah.
Selain itu, juga akan diulas materi tentang kedudukan antar titik, garis, dan bidang. Hubungan
kedudukan pada materi dimensi tiga meliputi kedudukan antar titik, garis, dan bidang.
Kedudukan titik yang akan dibahas pada materi dimensi tiga adalah kedudukan titik pada
garis, kedudukan titik di luar garis, kedudukan titik pada bidang, dan kedudukan titik di luar
bidang.
Kedudukan Titik
1. Titik Terletak pada Garis
Contoh: Titik A dan Garis AB
2. Titik Terletak di Luar Garis
Contoh: Titik C dan garis AB
1. Berimpit
Sebuah garis dikatakan berimpit jika kedua garis saling bersekutu.
Contoh: garis AB dan garis AB
2. Berpotongan
Kedua garis dikatakan berpotongan jika mempunyai satu titik persekutuan yang
disebut dengan titik potong.
Contoh: Garis AB dan AD
3. Sejajar
Kedua garis dikatakan sejajar jika dua garis itu terletak pada satu bidang dan tidak
mempunyai titik persekutuan.
Contoh garis AB dan EF
4. Bersilangan
Kedua garis dikatakan bersilangan jika dua garis itu tidak sejajar sekaligus tidak
berpotongan.
Contoh: Garis EH dan AB
1. Berimpit
Dua bidang dikatakan berimpit jika kedua bidang tersebut saling bersekutu.
Contoh: bidang ABFE dan bidang ABFE
2. Sejajar
Dua bidang dikatakan sejajar jika kedua bidang tersebut tidak bersekutu pada satu
titik manapun.
Contoh: bidang ABFE dan bidang DCGH
3. Berpotongan
Dua bidang dikatakan berpotongan jika kedua bidang itu mempunyai sebuah garis
persekutuan atau garis perpotongan.
Contoh: bidang ABCD dan bidang ABFE