PEMBAHASAN
Dalam bab pembahasan ini penulis akan membahas permasalahan tentang Asuhan
Keperawatan pada Ny. A dengan intra sectio caesarea di IBS RSUD Bener
Tegalrejo. Pembahasan akan diuraikan sesuai masalah yang ditemukan dengan
menggunakan pendekatan konsep dasar yang mendukung. Penulis akan
menguraikan tentang kesenjangan yang muncul pada asuhan keperawatan antara
teori dengan kasus yang penulis kelola. Penulis akan membahas tentang
pengkajian, diagnosa keperawatan dan intervensi.
A. Pengkajian
1) Data yang terdapat dikasus dan data yang terdapat di teori pada
asuhan keperawatan intra sectio caesarea adalah masalah
perdarahan.
Perdarahan itu sendiri adalah keluarnya darah dari pembuluh darah
akibat rusaknya pembuluh darah. Perdarahan dapat terjadi di dalam
tubuh (perdarahan internal), seperti ruptur organ ataupun pembuluh
darah besar, ataupun di luar tubuh (perdarahan eksternal) seperti
perdarahan melalui vagina, mulut, rectum, atau melalui luka dari kulit
(Lammers, 2009). Apabila perdarahan telah mencapai 15% dari total
estimasi jumlah darah tubuh, maka diperlukan pergantian cairan untuk
mengembalikan kehilangan darah yang keluar akibat perdarahan.
Kehilangan darah melebihi 15% dari total estimasi jumlah darah tubuh
akan menyebabkan terjadinya hipoperfusi jaringan dan mengarah
kepada keadaan syok hemoragik (Leksana, 2007).
Jika pendarahan dibawah 10% dari jumlah estimasi darah dalam tubuh,
mekanisme kompensasi tubuh akan mengatasi kekurangan volume
cairan yang hilang, namun secara klinis tidak terlihat nyata
dikarenakan volume darah yang hilang pun tidaklah banyak. Saat
tubuh kehilangan darah lebih dari 15% dari volume darah yang
beredar, tubuh akan segera memindahkan volume sirkulasinya dari
organ non vital (organ-organ pencernaan, kulit, otot) ke organ-organ
vital (otak dan jantung) untuk menjamin perfusi yang cukup ke organ-
organ vital. Saat terjadi perdarahan akut, curah jantung dan denyut
nadi akan turun akibat penurunan volume darah yang menyebabkan
penurunan venous return dan volume preload jantung. Hal ini dapat
menyebabkan hipoperfusi ke seluruh jaringan tubuh apabila tidak
dikompensasi dengan baik. Perubahan ini akan mengaktivasi
baroreseptor di arcus aorta dan atrium. Selanjutnya akan terjadi
peningkatan aktivitas simpatis pada jantung sebagai mekanisme
kompensasi dari penurunan preload, yaitu peningkatan denyut jantung,
vasokontriksi perifer dan redistribusi aliran darah dari organ-organ
nonvital seperti kulit, organ-organ pencernaan, dan ginjal (Pujo et al.,
2013; Udeani, 2013).
A. Kesimpulan
Sectio Caesaria adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi melalui
sayatan pada dinding uterus yang masih utuh (intact) (Sarwono Prawirohardjo,
2009). Jenis- jenis sectio caesarea terbagi menjadi 2 yakni sayatan memanjang
( longitudinal ) dan sayatan melintang ( transversal ).
Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan
menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin dan kegagalan proses persalinan
normal ( Dystasia ) seperti disproporsi kepala panggul, disfungsi uterus, distosia
jaringan lunak, plasenta previa, gawat janin dan letak lintang.
Pengkajian pada pasien Ny. A dilakukan secara komprehensif, meliputi
seluruh aspek bio – psiko – sosial dan spiritual karena kenyamanan psikologis
pasien sangat berpengaruh agar pasien tidak mengalami kecemasan saat menjalani
operasi sectio caesarea.
Masalah keperawatan yang muncul dari kasus tersebut yakni resiko infeksi
dan resiko syok (hipovolemik). Dengan ditegakkan diagnosa tersebut maka
intervensi yang dapat dilakukan berupa manajemen cairan, pengurangan
perdarahan, kontrol infeksi dan perawatan luka.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges. 2000. Rencana Perawatan Maternal dan Bayi Edisi : 2. Alih Bahasa :
Monica Ester. Jakarta : EGC.
Hacker. 2001. Essensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Alih Bahasa : Adi
Nugroho. Jakarta : Hipokrates.
Kasdu, Dini. (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya. Jakarta. Puspa
Swara.
Dewi, Y., dkk. 2007. Operasi Caesar, Pengantar dari A sampai Z. EDSA
Mahkota.
Mochtar, Rustam. (2002) .Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial
jilid2. Jakarta: EGC.
Wiknjosastro, Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Penerbit Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Saifudin, Abdul B. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal &
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Grace, Pierce A., dan Borley, Neil R., 2006. Nyeri Abdomen Akut. Dalam:
Safitri, Amalia, ed. At a Glance Ilmu Bedah. Edisi ketiga. Jakarta:
Erlangga, 28-29.
Grace, Pierce A., dan Borley, Neil R., 2006. Nyeri Abdomen Kronik. Dalam:
Safitri, Amalia, ed. At a Glance Ilmu Bedah. Edisi ketiga. Jakarta:
Erlangga, 30-31.
Oxorn, Harry dan William R. Forte. (2010). Ilmu Kebidanan, Patologi dan
Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Esentia Medika.