BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masalah yang dihadapinya dalam bentuk peran serta yang luas. Yang perlu
(Depkes, 2000)
paling utama untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi
(Depkes, 2006)
menjadi 238.699 Posyandu. Namun bila ditinjau dari aspek kualitas masih
kader yang belum memadai. (Depkes RI, 2005). Dari hasil survei Depkes
tahun 2005 mencatat beberapa hal masalah Posyandu yang pertama adalah
hanya sekitar 40% posyandu yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik,
kedua masih terdapat posyandu yang belum memiliki jumlah kader yang
cukup dan hanya 30% kader yang terlatih, yang ketiga sebagian besar kader
(Depkes, 2005)
kematian bayi telah berhasil diturunkan dan umur harapan hidup rata-rata
bangsa Indonesia telah meningkat secara bermakna. Jika tahun 1995 Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masing-masing adalah
(Susenas 1995), maka pada tahun 2003 AKI turun mejadi 307/100.000
kelahiran hidup (SDKI, 2003), dan pada tahun 2007 turun lagi menjadi
37/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2003) dan di tahun 2007 menjadi 34/1000
kelahiran hidup (SDKI, 2008). Sementara itu umur harapan hidup rata-rata
meningkat dari 68,1 tahun pada tahun 2005, lalu 68,5 tahun 2006 menjadi
beberapa tahun terakhir ini, banyak posyandu yang kinerjanya menurun, yang
disebabkan antara lain karena faktor kader yang kurang berfungsi (Depkes,
kader, diantaranya faktor dari internal kadernya sendiri misalnya umur kader,
3.327 posyandu dengan jumlah kader sebanyak 12.925 kader dan kader yang
aktif sebanyak 8.676 (67,13%). Kabupaten Biak Numfor merupakan salah satu
Numfor pada tahun 2014 adalah sebanyak 257 buah posyandu dengan jumlah
kader sebanyak 1.285 orang kader posyandu dan dari data yang peneliti
peroleh bahwa seluruh posyandu tersebut masih berada dalam kategori 100 %
posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Paray pada tahun 2014
adalah 8 buah dengan jumlah kader sebanyak 40 orang kader posyandu dan
hanya terdapat 24 kader saja yang berperan aktif (60%) dalam melaksanakan
pelayanan secara rutin tiap bulan di posyandu sedang 16 kader (40%) dapat
dikatakan bahwa mereka kurang aktif secara rutin dalam mengikuti pelayanan
4
motivasi dari kader sendiri dan pendapatan/upah pada kader tersebut juga
tersebut.
Melihat kondisi di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti faktor
Puskesmas Paray Distrik Biak Kota Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua
Tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
2. Tujuan Kusus
a. Membuktikan hubungan antara umur kader dengan kinerja kader
imbalan.
3. Ruang Lingkup Sasaran
Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Paray Distrik Biak Kota,
Sectional
5. Ruang Lingkup Lokasi
6
Kota.
6. Ruang Lingkup Waktu
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 April s/d 14 Mei 2016.
7. Keaslian Penelitian
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini atau disebutkan