Sop RM
Sop RM
TUJUAN pemberian nomor pasien masuk atau nomor rekam medis kepada pasien yang
berkunjung / berobat di Klinik Diagnostik Rapha .
Pemberian nomor rekam medis secara unit numbering system diberikan hanya
KEBIJAKAN satu kali kepada pasien pada saat pertama kali berkunjung / berobat dan
digunakan seterusnya saat berobat kembali ke Klinik Diagnostik Rapha .
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
4. Pelaksana Registrasi mencatat nomor rekam medis pada kartu atau lembaran
sebagai berikut :
a. Kartu Identitas berobat ( KIB ).
PROSEDUR b. Kartu Indek Utama Pasien ( KIUP ).
c. Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan
5. Pelaksana Registrasi mencatat secara urut pada buku penggunaan nomor rekam
medis sebagai bukti bahwa nomor tersebut telah dipergunakan.
1. Pelaksana Registrasi
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rekam Medis
PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS
RAWAT JALAN DI LOKET REGISTRASI PASIEN
Kegiatan pengisian data pasien pada dokumen rekam medis rawat jalan
PENGERTIAN baik oleh petugas loket registrasi, petugas medis di instalasi rawat jalan
maupun ruang tindakan.
Sebagai acuan yang baku kepada petugas kesehatan mengenai
TUJUAN
pengisian data pada dokumen rekam medis rawat jalan
Tanggal Terbit
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
4. Pengisian data medis pasien pada dokumen rekam medis rawat jalan
hanya dilakukan oleh petugas medis dan perawat Klinik Rapha Diagnostik.
5. Data yang dicatat oleh perawat pada dokumen rekam medis rawat jalan
meliputi :
a. Tanggal
b. Anamnesa / pemeriksaan fisik
Dicatat bmengenai keluhan dan kondisi fisik pasien pada saat
diperiksa.
PROSEDUR
6. Data yang dicatat oleh dokter yang memeriksa pada dokumen rekam
medis rawat jalan meliputi :
a. Diagnosa penyakit
( Diisi oleh dokter )
b. Terapi
( Diisi oleh dokter )
7. Kelengkapan pengisian data pada dokumen rekam medis rawat jalan
menjadi tanggung jawab petugas kesehatan terkait.
1. Instalasi Rekam Medik
UNIT TERKAIT 2. Pelaksana Registrasi
3. Instalasi Terkait
SISTEM PENAMAAN PASIEN
Sistem penamaan pasien adalah penulisan nama pasien pada kartu dan berkas
rekam medis pasien yang dimaksudkan untuk memberikan identitas kepada
seorang pasien serta untuk membedakan antara pasien yang satu dengan
PENGERTIAN
pasien yang lainnya, sehingga mempermudah atau memperlancar didalam
memberikan pelayanan rekam medis kepada pasien yang datang berobat ke
Klinik Rapha Diagnostik Rapha.
Memberikan acuan yang baku bagi petugas klinik, petugas rekam medis yang
TUJUAN dalam penulisan penamaan pasien pada kartu maupun berkas rekam medis
pasien.
Petugas klinik dalam menuliskan nama pasien harus lengkap dan jelas, minimal
KEBIJAKAN
dua suku kata.
1. Penulisan penamaan pasien diberlakukan untuk semua unit pemberi
pelayanan kepada pasien di klinik baik instalasi rawat jalan, instalasi
penunjang medis, serta berlaku untuk pasien dewasa, anak-anak, maupun
bayi.
2. Penulisan penamaan pasien dicantumkan pada semua berkas rekam
PROSEDUR medis ( KIB, KIUP, Berkas Rekam Medis, Buku register, dan lain-lain ).
3. Petugas klinik dalam menuliskan nama pasien menggunakan huruf balok
atau huruf besar, dan sesuai dengan ejaan baru yang telah disempurnakan.
4. Sebutan bapak dan saudari tidak dipergunakan, sebutan yang masih
dipergunakan yaitu Tn / Ny / Sdr / Nn / An / dan By.
SISTEM PENAMAAN PASIEN
Tanggal Terbit
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
Tanggal Terbit
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR 01-04-2017
8. Gelar-gelar
a. Gelar kesarjanaan seperti DR, Dr, SH, B.Sc, B.A, dan
sebagainya maupun gelar pangkat / jabatan seperti Mayjen,
Letjen, dan sebagainya, bukan merupakan bagian dari
pengindekan, penulisan gelar tersebut ditulis dibelakang setelah
penulisan nama dan diberi tanda kurung. Bila gelar tersebut lebih
dari satu maka penulisan gelar diurutkan sesuai abjad.
Nama : Dr. Sri Lestari Budi Raharjo
Di indeks : Sri Lestari, Budi Raharjo, ( Dr )
Tanggal Terbit
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
1. Pelaksana Registrasi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rekam Medis
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Penunjang Medis
PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS
Cara penyimpanan DRM yang telah selesai proses pelayanan, pengolahan data
selanjutnya disimpan dan dijajar di dalam rak filling dengan menggunakan sistem
Terminal Digit Filling. Agar memudahkan dalam pengambilan dan pengembalian DRM,
PENGERTIAN dan untuk menjaga kerahasiaan isi dokumen tersebut.
TUJUAN Untuk memudahkan pencarian dan pengembalian kembali DRM apabila dibutuhkan.
Permintaan data rekam medik oleh unit lain dari dalam klinik
PENGERTIAN
maupun luar klinik.
1. Dokumen rekam medis tidak boleh keluar dari ruang rekam medis
khususnya penyimpanan tanpa tanda keluar / permintaan, kecuali
untuk keperluan pengobatan dan kepentingan lain dengan ijin
tertulis dari pihak terkait dan atau atas ijin / sepengetahuan direktur
PROSEDUR Klinik Diagnostik Rapha.
2. Pengambilan Dokumen rekam medis dilakukan oleh penanggung
jawab failing secara langsung untuk pasien yang diperiksa di klinik
untuk memperlancar proses pelayanan.
PENGAMBILAN KEMBALI DOKUMEN REKAM MEDIS DARI
RAK PENYIMPANAN
Tanggal Terbit
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
3. Pengambilan dokumen rekam medis rawat inap dilakukan apabila ada
permintaan dari ruang / bangsal untuk pasien yang beropname (rawat
ulang), riset medis, pendidikan, klaim asuransi, kepentingan hukum dan
kepentingan lain yang membutuhkan dokumen rekam medis.
4. Untuk pasien rawat ulang pelayanan peminjaman dokumen rekam medis,
petugas bangsal / ruangan menghubungi instalasi rekam medis lebih dulu
melalui telephone dengan menyebutkan identitas pasien secara lengkap.
5. Pengambilan kembali dokumen rekam medis dari rak penjajaran /
PROSEDUR penyimpanan dilakukan oleh penanggung jawab failing, dengan
menyisipkan formulir trecer yang sebelumnya sudah diisi identitas DRM
yang akan dipinjam.
6. Trecer disimpan agak maju ke depan sebagai tanda bahwa rekam medis
tersebut dipinjam oleh bagian intern klinik.
7. Peminjam harus menulis terlebih dahulu pada buku ekspedisi peminjaman
dokumen rekam medis untuk menghindari kehilangan dan untuk
mempermudah pemantauan keberadaan dokumen rekam medis.
PENGAMBILAN KEMBALI DOKUMEN REKAM MEDIS DARI
RAK PENYIMPANAN
Tanggal Terbit
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
8. Dokumen rekam medis yang akan dipinjam ditulis terlebih dahulu pada
buku ekspedisi peminjaman dokumen rekam medis, hal ini untuk
mempermudah dalam pemantauan keberadaaan dokumen rekam medis.
9. Penanggung jawab failing bertanggung jawab terhadap pengecekan
PROSEDUR terhadap ketentuan berapa lama peminjaman dokumen rekam medis oleh
peminjam dan bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen rekam
medis.
10. Penanggung jawab failing bertanggung jawab terhadap pengembalian
dokumen rekam medis ke dalam rak penyimpanan.
1. Pelaksana registrasi
UNIT TERKAIT 2. Penanggung jawab failing
3. Instalasi Rawat Jalan
KEAMANAN DOKUMEN REKAM MEDIK
TUJUAN Selain petugas rekam medik tidak diperkenankan masuk keruang penyimpanan.
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
1. Pemaparan isi rekam medik hanya boleh dilakukan atas ijin tertulis
pasien / direktur pada hal-hal tertentu.
PROSEDUR
2. Untuk kepentingan berobat agar mengikuti prosedur yang berlaku.
Isi rekam medik adalah milik pasien sedangkan dokumen rekam medik adalah
PENGERTIAN
milik klinik, oleh karena itu dokumen rekam medik tidak menjadi hak pasien.
Untuk melindungi kepentingan pasien dari klinik akan informasi medis, dan agar
TUJUAN informasi medis pasien dapat berkesinambungan dari waktu ke waktu dan dari
satu tempat pelayanan ke tempat pelayanan lain.
1. Setiap pasien yang datang berobat kerumah sakit, baik rawat jalan
maupun rawat inap akan disiapkan dokumen rekam medik yang akan
didistribusikan oleh petugas Klinik (Rekam Medis) ke tempat pelayanan.
2. Apabila pasien membutuhkan dokumen rekam medik maka akan
PROSEDUR diberikan resume medis.
3. Dokumen rekam medik tidak diserahkan kepada pasien tetapi dipegang
oleh petugas Klinik ( Rekam Medis, Perawat, dokter ).
4. Peminjaman dokumen rekam medik untuk kepentingan penelitian harus
dengan ijin Direktur.
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR 01-04-2017
Tanggal Terbit
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR 01-04-2017
6. Pemberian nomor rekam medis untuk pasien baru rawat jalan diberikan
pada saat pasien datang untuk mendaftar ulang untuk dibuatkan KIB (
kartu Identitas Berobat ) dengan pesan setiap kali berobat di Klinik
Diagnostik Rapha pasien atau keluarga pasien harus membawa KIB.
7. Pasien dipersilahkan untuk menuju ke unit pelayanan yang dituju setelah
menyelesaikan biaya administrasi.
8. Pelaksana registrasi menyerahkan dokumen rekam medis rawat jalan ke
perawat poliklinik.
PROSEDUR
9. Pelaksana registrasi memasukkan data identitas pasien pada :
a. Buku register pendaftaran pasien/ per dokter.
b. Buku sensus harian instalasi gawat darurat.
c. Data KIUP elektronik atau computer ( LAN ).
10. Kelengkapan pengisian identitas pasien pada dokumen rekam medis
rawat jalan menjadi tanggung jawab Pelaksana registrasi.
11. Selesai pemeriksaan dokumen rekam medis dikembalikan kepada
Penanggung jawab failing.
1. Pelaksana registrasi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Jalan
3. Ruang Tindakan
PENATALAKSANAAN PASIEN DI RUJUK
PENGERTIAN Tata cara atau prosedur pasien yang dirujuk keluar klinik yang lebih tinggi
Agar pasien mendapatkan layanan medis yang lebih baik sehingga dapat
TUJUAN
menunjang perawatan
1. Pasien dirujuk ke luar Klinik Diagnostik Rapha yang lebih tinggi
dimaksudkan agar mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik
sehingga dapat menunjang perawatannya.
KEBIJAKAN
2. Pengelolaannya harus lebih hati-hati karena merupakan pengobatan
lanjutan yang memerlukan data dasar awal sebagai pendukung
pengobatan selanjutnya
RAWAT JALAN
1. Pasien umum yang berkunjung ke poliklinik rawat jalan mendaftar ke
TPPRJ sesuai dengan prosedur yang ada.
2. Pasien diarahkan sesuai dengan penyakit yang sedang diderita.
3. Setelah pasien diperiksa di masing-masing poli dan jika membutuhkan
pemeriksaan yang lebih terperinci sedangkan Klinik tidak mempunyai
fasilitas yang dibutuhkan maka pasien tersebut dibuatkan surat rujukan
untuk dirujuk ke Rumah sakit yang lebih tinggi.
PROSEDUR 4. Surat rujukan diberikan kepada pasien yang bersangkutan atau
keluarganya dengan isi mengenai informasi mengenai penyakit pasien
yang terakhir.
5. Identitas pasien yang dirujuk dimasukan kedalam buku register.
6. Untuk pasien Askes/Asuransi lainya prosedurnya sama dengan pasien
umum hanya untuk kelengkapanya lainya pasien atau keluarganya
berhubungan dengan pihak ketiga dalam hal ini PT Askes/Asuransi
lainnya yang bekerja sama dengan Klinik Diagnostik Rapha.
Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan dokter lainnya, antara dokter
TUJUAN dengan paramedis dalam usaha memberikan pelayanan, pengobatan dan
perawatan lebih lanjut.
Pasien yang dinyatakan sembuh / APS pada saat pulang diberi resume akhir.
Bagi pasien yang mendapat perawatan lanjutan di RS / institusi lain berguna
PROSEDUR untuk memberikan informasi medis pada dokter atau paramedis RS tujuan.
Pasien hanya membawa resume medis karena berkas rekam medis milik sarana
pelayanan kesehatan sehingga tidak boleh dibawa oleh pasien.
Instalasi RM
UNIT TERKAIT
Ruang Tindakan
PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM
PENGERTIAN Tata cara atau prosedur visum et repertum yang diminta oleh pasien sendiri
, kepolisian , dan asuransi.
Agar supaya pihak yang membutuhkan visum et repertum dapat lebih mudah
TUJUAN dalam mendapatkannya dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR 01-04-2017
1. Untuk mengetahui pasien rawat jalan yang berobat pada hari itu.
2. Untuk mengetahui jumlah kunjungan pasien lama yang berobat pada hari itu.
3. Untuk mengetahui jumlah kunjungan pasien baru yang berobat pada hari itu.
TUJUAN
4. Untuk mengetahui diagnosa penyakit pasien yang berobat pada hari itu.
5. Untuk mengetahui cara pembayaran pasien yang berobat pada hari itu.
Sebagai dasar dalam perekapan data pasien klinik.
KEBIJAKAN Mengumpulkan sensus harian rawat Jalan setiap hari ke bagian EDP.
1. Setiap hari setelah pelayanan pasien rawat jalan selesai perawat poliklinik
membuat sensus harian rawat jalan.
PROSEDUR 2. Petugas rekam medik koding / indexing dibantu EDP mengambil sensus
harian yang telah dibuat setiap hari.
3. Dilakukan Checking mengenai kelengkapan isi sensus harian rawat jalan.
4. Dilakukan perekapan data dan disusun setiap bulan dan triwulan.
PENGUMPULAN SENSUS HARIAN
RAWAT JALAN
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
Untuk mengetahui keadaan klinik secara garis besar yang meliputi tipe
TUJUAN klinik, kapasitas tempat tidur dengan perincian dan jenis - jenis pelayanan
di Klinik Diagnostik Rapha.
Tanggal Terbit
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
PROSEDUR 4. Data dibuat tahunan per 31 Desember dan dapat dilaporkan sewaktu –
waktu dibutuhkan.
5. Data diteliti oleh Ka Instalasi Medis dan kemudian dimintakan tanda tangan
Pimpinan Klinik.
6. Data dikirim ke Dinas Propinsi, tembusan Dinkes Kabupaten dan arsip.
Kegiatan pengelompokan data penyakit rawat inap dan rawat jalan terbanyak
PENGERTIAN berdasarkan jenis penyakit dan kelompok umur
Untuk mengetahui 10 besar penyakit terbanyak secara akurat.
TUJUAN
10 besar penyakit terbanyak perlu ditentukan untuk mengetahui secara garis
besar jenis jenis penyakit penyebab kematian di klinik, baik rawat jalan maupun
KEBIJAKAN di ruang tindakan sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan oleh
Komite Medik atau instansi kesehatan yang lebih atas.
Untuk mengetahui kelengkapan isi rekam medik yang telah dilakukan perawatan,
TUJUAN
tindakan medik baik secara kualitas dan kuantitas.
1. Rekam medik pasien yang telah selesai dirawat dan dikembalikan oleh
petugas ruang rawat inap dengan menggunakan buku ekspedisi
pengembalian dokumen rekam medik.
PROSEDUR
2. Dokumen diserahkan ke bagian assembeling untuk diteliti kelengkapan isi
dan diurutkan sesuai dengan nomor lembar rekam medik.
ASSEMBLING REKAM MEDIK
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
3. Bila ditemukan ada kekurangan mengenai jumlah dan isi rekam medik
maka berkas dikembalikan keruang rawat / dokter yang merawat untuk
PROSEDUR dilengkapi dan dicatat pada buku analisis medis.
4. Hasil analisis dilaporkan kepada ketua Komite rekam medik dan
selanjutnya diteruskan kepada Direktur untuk di tindak lanjuti.
UNIT TERKAIT Petugas Filling Seksi Rekam Medik
PENATAAN ARSIP LAPORAN
Mengurutkan semua arsip laporan yang sudah ada sesuai dengan periode
PENGERTIAN
laporan per jenis laporan.
Memilah – milah arsip laporan sesuai dengan jenis laporan dengan benar
KEBIJAKAN
sehingga tidak tercampur dengan laporan lain.
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
1. Koding
Ambil 10 ( sepuluh ) berkas rekam medik dan cek apakah ada
kesalahan dalam memberi kode penyakit berdasarkan ICD X .
2. Peningkatan Mutu
PROSEDUR Cek jadwal rapat dan lihat notulennya apakah sudah dijalankan.
3. Penyimpanan
Cek apakah dokumen dikembalikan tepat waktu, utuh dan
kehilangan.
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
Informasi yang didapat dari seluruh kegiatan klinik untuk dihimpun, diolah,
dianalisa, dan disajikan untuk kebutuhan manajemen klinik dan memenuhi
KEBIJAKAN
laporan sesuai permintaan departemen kesehatan RI, DINKES propinsi dan
DINKES Kota.
Hasil analisa data yang diolah sumbernya dari informasi dokumen rekam medis
masing-masing pasien, disamping untuk memenuhi laporan ke jenjang instansi
PROSEDUR
kesehatan yang lebih atas dan agar dapat digunakan sebagai pengambilan
keputusan bidang kesehatan dan kebutuhan manajemen klinik.
1. Instalasi RM
UNIT TERKAIT
2. Poliklinik
ENTRY DATA PASIEN RAWAT JALAN
KE KOMPUTER
01-04-2017
Memasukan data pasien baik identitas pasien , data ekonomi , dan jenis
PENGERTIAN
pelayanan pasien yang berkunjung ke Klinik Diagnostik Rapha
Agar semua data pasien di Klinik Diagnostik Rapha dapat diakses dengan
TUJUAN
mudah dan cepat.
KEBIJAKAN Semua petugas pendaftaran di harapkan mampu / bisa entry data ke Komputer.
1. Pasien baru
1. Tekan tombol power pada hardisk dan pada layar monitor
Komputer.
2. Akan keluar menu – menu di layar Komputer
PROSEDUR 3. Pilih menu Hope Klinik Diagnostik Rapha
4. Isi username & password , kemudian ok
5. Klik / pilih Out Patien , kemudian pilih lagi Patien
6. Klik pendaftaran pasien
ENTRY DATA PASIEN RAWAT JALAN
KE KOMPUTER
Tanggal Terbit
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
2. Pasien lama
Untuk pasien lama poin 1 s/d 7 sama dengan pasien baru
Pasien lama biasanya membawa kartu berobat , sehingga
langsung saja scan barcode kartu atau ketik no rm pasien
tersebut pada kolom nomor rekam medis, akan muncul data
pasien tersebut.
UNIT TERKAIT Petugas Registrasi
Instalasi Rekam Medis
PEMBUATAN KIB
01-04-2017
KIB adalah kartu identitas pasien sebagai tanda bukti bahwa pasien pernah berkunjung
PENGERTIAN / berobat ke rumah sakit dimana kartu ini akan digunakan untuk mencari berkas rekam
medis lama jika pasien berobat kembali ke rumah sakit yang bersangkutan.
Sebagai acuan yang baku kepada petugas pendaftaran pasien dalam hal melayani
TUJUAN
pasien di loket pendaftaran khusunya dalam pembuatan KIB ( kartu identitas berobat )
Pada dasarnya KIB dibuat dan diberikan kepada pasien pada saat pasien
berkunjung / berobat pertama kali ke rumah sakit, kecuali jika KIB pasien rusak
PROSEDUR
/ hilang , maka perlu dibuatkan lagi untuk memperlancar proses pelayanan
kepada jika berkunujng / berobat kembali.
Tata cara pengembalian dokumen rekam medis rawat jalan yang telah
PENGERTIAN
selesai pelayanan.
Agar Rekam Medis pasien rawat jalan tidak hilang dan apabila sewaktu-
TUJUAN
waktu digunanakn sudah tersedia pada Rak Penyimpanan.
1. Pengembalian dokumen Rekam Medis pasien rawat jalan setelah
KEBIJAKAN selesai pelayanan
2. Memudahkan dalam pelayanan kesehatan pasien selanjutnya
1. Dokumen rawat jalan yang dibutuhkan diantar oleh penanggungjawab
filing memakai buku expedisi sebagai pengendali sesuai dengan poli
masing-masing
2. Setelah selesai pemeriksaan/pelayanan di poliklinik perawat poliklinik
yang mengembalikan dokumen rekam medis ke loket registrasi untuk
PROSEDUR
dilakukan penyimpanan sambil mencocokkan jumlah pasien yang
diperiksa dan melaporkan sensus harian rawat jalan pada siang hari itu
juga/esok harinya.
3. Penangungjawab filing menandatangani buku ekspedisi pengembalian
dokumen rawat jalan.
1. Penanggungjawab Filing
UNIT TERKAIT
2. Loket Registrasi
KIUP ELEKTRONIK
Kiup Elektronik adalah suatu data yang berisikan identitas pasien yang
tersimpan dalam perangkat komputer yang digunakan untuk membantu
PENGERTIAN
mencari nomor rekam medis pasien jika pasien lama berobat kembali dan
tidak membawa kartu identitas berobat ( KIB ).
Sebagai kunci untuk memudahkan dan mempercepat pelaksana registrasi
TUJUAN untuk mencari nomor rekam medis pasien dan dokumen rekam medis
apabila pasien tidak membawa KIB.
Satu pasien hanya memiliki satu kartu indeks utama pasien dan disimpan
KEBIJAKAN
abadi di PC.
Pemberian nomor pada formulir rekam medis yang akan disusun dalam satu
dokumen rekam medis pasien yang menjalani pelayanan di Klinik Diagnostik
PENGERTIAN
Rapha. Kepala Instalasi Rekam Medis bertanggungjawab atas penggunaan
dan pengadaan nomor rekam medis.
Untuk memudahkan identitas satu formulir dengan formulir yang lain yang
TUJUAN masing – masing mempunyai tujuan pengumpulan data yang berbeda –
beda.
Setiap formulir rekam medis wajib menggunakan nomor
Untuk pengajuan formulir baru dari bagian lain harus dikonsultasikan
KEBIJAKAN dengan Instalasi Rekam Medis untuk menentukan penomoran
formulir rekam medisnya dan dimintakan persetujuan Pimpinan
Klinik Diagnostik Rapha.
1. Setiap formulir harus ada penomorannya
2. Penomoran formulir rekam medis disesuaikan dengan formulir yang
PROSEDUR sudah dilaksanakan
3. Sebelumnya dimintakan persetujuan Pimpinan Klinik
4. Pelaksanaan dan sosialisasi dengan instalasi terkait
1. Kepala Instalasi Rekam Medik
UNIT TERKAIT
2. Pelaksana Registrasi
NOMOR REKAM MEDIS GANDA
TUJUAN pemberian nomor pasien masuk atau nomor rekam medis kepada pasien
yang berkunjung / berobat di Klinik Diagnostik Rapha.
Pemberian nomor rekam medis secara unit numbering system diberikan
KEBIJAKAN hanya satu kali kepada pasien pada saat pertama kali berkunjung / berobat
dan digunakan seterusnya saat berobat kembali ke Klinik Diagnostik Rapha
1. Penomoran secara Unit Numbering System untuk setiap unit pelayanan
kesehatan di Klinik Diagnostik Rapha baik Poliklinik / Instalasi Rawat
Jalan, Ruang Tindakan, maupun Penunjang Medis berlaku mulai
PROSEDUR
tanggal 1 April 2017.
Pemberian nomor rekam medis dilakukan di bagian loket registrasi
untuk pasien yang baru pertama kali berobat di Klinik Diagnostik Rapha.
NOMOR REKAM MEDIS GANDA
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
01-04-2017
2. Urutan kronologis penomoran rekam medis sesuai dengan urutan yang telah
baku di bank nomor pada loket registrasi pasien.
PROSEDUR
3. Jika ditemukan 2 nomor Rekam Medis Ganda, maka diambil nomor yang
pertama kali digunakan.
1. Pelaksana Registrasi
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rekam Medis