Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERANCANGAN FILTER PASIF HARMONISASI PADA


SISTEM KELISTRIKAN KOTA MAKASSAT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
 MUH. WAHYUDIN NUR (10582157215)
 ICHAN (10582159315)
 ASMAR (10582156315)
 AHMAD AZHAR (10582 )
 MUH RIAN EKA DURI (10582 )

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT saya panjatkan, karena dengan rahmat
dan hidayah-nyalah sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang “)”.
Demikian makalah ini penulis susun dan penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dimohon kritik dan saran yang
membangun untuk memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat diberi respon baik dari setiap pembaca. Atas
perhatian dan waktunya untuk memeriksa dan membaca makalah ini penulis
mngucapkan terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam sektor industri, energi listrik merupakan komponen yang sangat


penting. Permasalahan kualitas daya akan muncul dengan semakin
berkembangnya penerapan teknologi elektronika dalam bidang industri. PT.
(Perseroan Terbatas) Semen Tonasa V Sulawesi Selatan, produsen semen
terbesar di kawasan timur Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar di
desa Bungoro, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer
dari kota Makassar selanjutnya disebut “PT. Semen Tonasa unit ke V”,
merupakan group bisnis global yang bergerak di bidang industri semen yang
mampu menghasilkan 2,5 juta ton semen per tahun. Sistem kelistrikan PT.
Semen Tonasa V yang terletak di dekat kota Makassar mempunyai beberapa
alternatif suplai energi untuk kebutuhan beban operasionalnya yaitu
PLN(Perusahaan Listrik Negara), 2 unit Generator dan 1 unit Emergency
Generator.
Kegagalan sistem distribusi yang disebabkan oleh gangguan harmonisa
adalah permasalahan serius dalam sistem peralatan tenaga listrik. Akibat dari
distorsi harmonisa adalah meningkatnya rugi-rugi dan dan panas energi pada
setiap bagian peralatan dalam sistem distribusi tenaga listrik seperti kabel,
transformator serta komponen lainnya. Variable Frequency Drives (VFD)
adalah contoh dari beban non linear yang menimbulkan harmonisa arus. Sistem
kelistrikan industri pada umumnya menggunakan kapasitor daya untuk
meningkatkan kualitas daya dan kompensasi daya reaktif. Apabila pada sistem
kelistrikan tersebut terdapat sumber arus harmonisa seperti Variable Frequency
Drives (VFD) maka kapasitor dapat digunakan sebagai komponen filter
harmonisa untuk mengurangi gangguan harmonisa [10]. VFD tersusun atas
komponen elektronika daya yaitu rectifier dan inverter yang dipergunakan pada
motor untuk efisiensi pemakaian energi listrik [1]. Untuk mengurangi amplitudo
satu atau lebih frekuensi tertentu dari sebuah arus maupun tegangan, dapat
digunakan filter harmonisa [6].
Metode yang dipergunakan guna mengatasi masalah ini adalah dengan
memanfaatkan filter pasif atau filter harmonik untuk jaringan distribusi
tegangan rendah dengan besar suplai tegangan antara 220V hingga 380V. Filter
pasif adalah filter yang menggunakan elemen pasif yaitu kapasitor, induktor,
dan resistor. Perancangan filter pasif tersebut akan dilakukan dengan
menggunakan simulasi pada software Electrical Transient Analyzer Program
(ETAP). Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengurangi harmonisa agar suplai
daya mempunyai frekuensi yang baik sehingga tidak menjadi ancaman pada
peralatan pada sisi tegangan rendah.
BAB II
DASAR TEORI

Harmonisa sistem tenaga adalah gelombang-gelombang sinus dengan


frekuensi kelipatan (integer) dari frekuensi fundamental, yang dapat diuraikan
menjadi jumlah gelombang dengan frekuensi dasar dan distorsi harmonisanya.
Gelombang non sinusoidal dapat terbentuk dengan menjumlahkan gelombang –
gelombang sinusoidal.

A. Total Harmonic Distorsion

Untuk mengetahui besarnya pengaruh harmonisa pada sistem


tenaga listrik digunakan istilah Total Harmonic Distortion (THD) yang
didefinisikan sebagai sebagai persentase total komponen harmonisa
terhadap komponen fundamentalnya (komponen dapat berupa tegangan
atau arus).

reaktansi induktif dan kapasitifnya sama dengan nol. Kualitas


sebuah filter (Q) ditentukan dari ketajaman pada penalaannya. Filter
dengan Q yang tinggi ditala secara tajam pada satu frekuensi harmonik
yang rendah (contohnya ke-5) dan nilai yang umum diantara 30 dan 60.
Filter dengan Q yang rendah biasanya dalam batas 0,5 sampai 5 memiliki
impedansi yang rendah pada jangkauan frekuensi yang lebar.

Faktor kualitas ( Q ) filter didefinisikan sebagai


perbandingan antara induktansi (kapasitansi) pada resonansi dengan
besarnya resistansi.
Tabel 1. Limit distorsi tegangan berdasarkan IEEE Std 519-1992

Tegangan Bus Pada PCC Distorsi Tegangan THD (%)


Individual (%)
69 kV dan ke bawah 3 5
69,001 kV sampai 161 kV 1,5 2,5
161,001 kV dan ke atas 1 1,5

B. Filter Pasif

Filter pasif merupakan salah satu metode penyelesaian yang efektif


dan ekonomis untuk masalah harmonik. Filter pasif sebagian besar
didesain untuk memberikan bagian khusus untuk mengalihkan arus
harmonik yang tidak diinginkan dalam sistem tenaga Filter pasif berfungsi
untuk mengurangi amplitudo satu atau lebih frekuensi tertentu dari sebuah
tegangan atau arus dengan cara menyediakan jalur yang rendah
impedansinya pada frekuensi-frekuensi harmonisa.
Filter pasif seri memiliki karakteristik sebagai resonansi paralel
dan merupakan tipe filter yang bersifat sebagai penghalang, yang memiliki
impedansi tinggi pada frekuensi tertentu. Sebagai contohnya adalah
penggunaan komponen penghalus atau perata gelombang pada peralatan
elektronika daya. Sedangkan filter pasif paralel memiliki karakteristik
sebagai resonansi seri dan merupakan filter yang bertipe trap yang
memiliki impedansi yang rendah pada frekuensi tertentu. Filter pasif dapat
dikombinasikan secara seri dan paralel. Dengan penambahan filter
harmonisa pada suatu sistem tenaga listrik yang mengandung sumber-
sumber harmonisa, maka penyebaran arus harmonisa ke seluruh jaringan
dapat ditekan sekecil mungkin. Filter pasif tersusun dari komponen-
komponen resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C). Filter dengan
penalaan tunggal (Single Tuned Shunt Filter ) adalah filter yang dipilih
dalam perencanaan filter tugas akhir ini.

C. Filter dengan Penalaan Tunggal

Filter dengan penalaan tunggal menala salah satu orde harmonisa


biasanya pada orde harmonisa rendah. Sebuah shunt filter menyediakan
jalur dengan impedansi rendah untuk suatu frekuensi harmonisa jika pada
frekuensi tersebut reaktansi induktif dan kapasitifnya sama dengan nol.
Filter ini terdiri dari rangkaian seri kapasitor, reaktor dan resistor (RLC).

X0
Q= R (2)

Pada frekuensi resonansi nilai reaktansi induktor atau kapasitor


sebagai berikut:

1 L
X0=ωnL= = (3)
ωn C C
Pass band (PB) menyatakan batas frekuensi filter sama dengan
resistansinya. Disini besarnya impedansi sama dengan √2 R0. Sedangkan
hubungan faktor kualitas dan pass band (PB) dinyatakan sebagai berikut:

W0
Q= (4)
PB

Dengan W0 adalah penalaan frekuensi dalam rad/sec. Kualitas


sebuah filter (Q) ditentukan dari ketajaman penalaannya. Nilai Q yang
tinggi ditala secara tajam pada satu frekuensi harmonisa yang rendah
(contohnya ke-5) dan nilai yang umum digunakan antara 30 dan 60.
BAB III

SISTEM KELISTRIKAN DAN PEMODELAN

Pada sistem kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V Sulawesi Selatan


terbagi atas beban-beban yang dikelompokkan dalam sembilan “Electrical
Room” (ER) sesuai dengan proses produksi Pabrik Semen Tonasa V
tersebut. Kesembilan ER beban tersebut disuplai oleh Generator yang
memiliki kapasitas 2x35 MW. Untuk sistem kelistrikannya, selain suplai
energi listrik sebesar 2x35 MW, Pabrik Semen Tonasa V Sulawesi Selatan
juga memiliki emergency supply energi listrik sebesar 1,25 MW pada
Emergency Generator.

tem kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V Sulawesi Selatan


menggunakan standar IEC (International Electrotechnical Commission)
dengan frekuensi 50 Hz.

1
Z (w) = R + j ωL − (1) (2.49)
ωC
Rangkaian filter ini mempunyai impedansi yang rendah pada
frekuensi resonansinya. Sebuah shunt filter dikatakan ditala pada sebuah
frekuensi, jika pada frekuensi tersebut

Gambar 1. Model Sistem Kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V Sulawesi


BAB IV
SIMULASI DAN ANALISIS

Pemodelan ini dilakukan berdasarkan data-data peralatan sistem


kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V Sulawesi Selatan untuk kondisi pembebanan
minimum dimana dalam simulasi load flow analysis tidak dihubungkan dengan
power Grid U1 dan bus B.PLN. Simulasi aliran daya di sistem kelistrikan Pabrik
Semen Tonasa V Sulawesi Selatan dilakukan untuk mengetahui aliran daya pada
saat kondisi operasi rata-rata.

Langkah simulasi dan analisis akan dilakukan pada sistem kelistrikan


Pabrik Semen Tonasa V Sulawesi Selatan meliputi peredaman tingkat distorsi
harmonisa dengan pemasangan filter pasif di sisi tegangan rendah (low voltage).

Langkah pertama yang diambil yakni dengan menganalisis dan


mengevaluasi aliran daya pada sistem kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V
Sulawesi Selatan dengan melakukan running load flow. Setelah menganalisis dan
mengevaluasi aliran daya, analisis pada harmonisa juga dilakukan tentunya
dengan evaluasi yang baik. Kemudian dilakukan pemasangan filter pasif dengan
perencanaan yang baik pada sisi tegangan rendah (low voltage). Hasil dari
simulasi pemasangan filter pasif tersebut kemudian dilakukan perbandingan
tingkat distorsi harmonisa sebelum dan sesudah pemasangan filter harmonisa.

1. THDv (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan


Berikut di bawah ini adalah data lengkap mengenai nilai THDv
(Total Harmonic voltage Distortion) tegangan sistem kelistrikan Pabrik
Semen Tonasa V Sulawesi Selatan :

Standar Standar
Rating THDv IEEE % IEEE
ID Bus
(kV) (%) % THDv THDI
(%) % TDD
Bus27 6.3 1.16 5 0.75 15
581 SS 51 6.3 1.16 5 1.15 8
581 SS 52 6.3 1.29 5 1.04 5
581 SS 53 6.3 1.16 5 1.15 8
582 ER 51 6.3 1.22 5 3.71 8
582 ER 52 6.3 1.22 5 2.29 8
582 ER 53 6.3 1.21 5 0.78 15
582 ER 54 6.3 1.1 5 2.09 8
582 ER 55A 6.3 1.33 5 3.24 5
582 ER 56 6.3 1.25 5 1.61 12
582 ER 57 6.3 1.28 5 1.35 8
582 ER 58A 6.3 1.2 5 2.82 8
582 ER 58B 6.3 1.19 5 3.16 8
583 GS 51 6.3 1.29 5 1.03 20
582ER51LV 0.4 4.17 5 8.8 8
582ER52ALV 0.4 2.52 5 3.15 8
582ER53LV 0.4 1.04 5 0.8 8
582ER54ALV 0.4 3.84 5 8.06 8
582ER54BLV 0.4 0.99 5 0.79 12
582ER55A LV01 0.4 4.2 5 4.47 8
582ER55A LV02 0.4 1.79 5 2.54 8
582ER55BLV 0.4 1.13 5 0.83 8
582ER57 LV01 0.4 1.06 5 0.76 8
582ER57 LV02 0.4 1.22 5 1.02 20
582ER58LV 0.4 0.98 5 0.76 8
582ER58ALV 0.4 5.35 5 11.39 8
582ER58ALVTR01 0.4 6.43 5 10.55 8
582ER58ALVTR02 0.4 1.44 5 1.2 12
B.VFD4 0.69 7.94 5 7,05 8
B.VFD6 0.69 9.13 5 6,96 5
B.VFD5 0.69 14.84 5 28,37 5
B.VFD14 0.69 14.77 5 29,53 8

Bus pada sistem kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V yang memiliki


nilai THDv (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan di atas 4,00
yang akan dilakukan perancangan dan pemasangan filter pasif pada sisi
tegangan rendah. Bus yang memiliki nilai THDv (Total Harmonic voltage
Distortion) tegangan lebih dari 3,80 adalah bus 582ER51LV,
582ER54ALV, 582ER55A LV01, 582ER58ALV, 582ER58ALVTR01,
B.VFD4, B.VFD5, B.VFD6, B.VFD14 yang diberi warna kuning dan
merah dalam kolom nilai THDv (Total Harmonic voltage Distortion)
tegangan. Untuk mengetahui orde dominan THDv (Total Harmonic
voltage Distortion) tegangan sistem, maka dapat dilihat melalui spektrum
THDv (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan pada bus
582ER51LV, 582ER54ALV, 582ER55A LV01, 582ER58ALV,
582ER58ALVTR01, B.VFD4, B.VFD5, B.VFD6, B.VFD14.

Gambar 2. Spektrum THDv (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan bus 582ER51LV
Berikut adalah salah satu contoh Perencaan Filter Harmonisa
(Filter Pasif pada Sisi Tegangan Rendah):

2. Perencanaan Perbaikan Faktor Daya Bus 582ER51LV Bus


582ER51LV memiliki faktor daya 83 % lagging.

Perbaikan faktor daya pada bus ini direncanakan hingga mencapai


95 %. Daya reaktif yang akan diinjeksikan ke sistem kelistrikan Pabrik
Semen Tonasa V Sulawesi Selatan melalui bus 582ER51LV diperoleh dari
perhitungan di bawah ini:

Besarnya daya reaktif yang akan diinjeksikan ke bus 582ER51LV


adalah sebesar 344 kVAR.

3. Perencanaan Filter Harmonisa Untuk Bus 582ER51LV

Dari perhitungan kapasitor yang akan dikonfigurasi dengan


induktor dan resistor, total kapasitor yang dibutuhkan untuk meredam
harmonisa bus 582ER51LV sebesar 646 kVAR.
Perhitungan Single Tuned Filter Orde 5,
Filter tipe Single Tuned Filter Orde 5 yang direncanakan
memerlukan kompensasi daya reaktif sebesar 344 kVAR. Filter ini
dipasang dengan hubungan delta pada level tegangan line to line 0,4 kV.
Perhitungan nilai-nilai dari komponen kapasitor, induktor, dan resistor
adalah sebagai berikut:
a. Kapasitor (C)
Diketahui frekuensi fundamental sistem kelistrikan Pabrik
Tonasa V Sulawesi Selatan menggunakan 50 Hz.

b. Induktor (L)
Orde harmonisa yang hendak diredam adalah orde 5
sehingga didapat frekuensi tuning sebesar 250 Hz. Pemilihan
frekuensi tuning untuk meredam harmonisa diberi toleransi
dibawah 250 Hz menjadi frekuensi tuning sebesar 247 Hz.
Pergeseran frekuensi tuning ini bertujuan untuk meng-cover
frekuensi harmonisa yang akan diredam agar didapat performa
filter yang maksimal.

c. Resistor (R)
Faktor kualitas filter (Q) untuk jenis Single Tuned Filter
berada dalam rentang 30 sampai 60 dan dipilih Q = 40. Maka nilai
resistornya adalah:
4. HASIL PERCOBAAN

a. Harmonisa Sistem Setelah Pemasangan Filter Harmonisa


Hasil analisis harmonisa setelah pemasangan filter pasif
pada sisi tegangan rendah (0,4 kV) dapat dilihat pada tabel (3)

Tabel 3. Nilai THDv (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan sistem


kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V Sulawesi Selatan

Rated THDv (%) Standar Kondisi


ID Bus Sebelum Setelah IEEE

kV Harmonisa
Pemasangan Pemasangan (%)

Filter Filter

582ER55A LV02 0.4 1.79 1.83 5 Safe

582ER55BLV 0.4 1.13 0.61 5 Safe

582ER57 LV01 0.4 1.06 0.55 5 Safe

582ER57 LV02 0.4 1.22 0.68 5 Safe

582ER58LV 0.4 0.98 0.58 5 Safe

582ER58ALV 0.4 5.35 3.17 5 Safe

582ER58ALVTR01 0.4 6.43 3.5 5 Safe

582ER58ALVTR02 0.4 1.44 1.09 5 Safe

B.VFD4 0.69 7.94 3.36 5 Safe

B.VFD5 0.69 14.84 5.28 5 Safe

B.VFD6 0.69 9.13 3.13 5 Safe

B.VFD14 0.69 14.77 5.63 5 Safe

Dari Tabel (3) di atas, bahwa seluruh bus di sistem


kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V Sulawesi Selatan memiliki
nilai THDv (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan yang
sudah memenuhi standar IEEE Std. 519 -1992. Berikut adalah hasil
spektrum dan frequency scan pada bus yang telah dipasang filter
pasif:

5. Perbandingan Tingkat Distorsi Harmonisa Sebelum dan Sesudah


Pemasangan Filter Harmonisa.

Berikut adalah perbandingan tingkat distorsi harmonisa sebelum


dan sesudah pemasangan filter pasif pada sisi tegangan rendah (0,4 kV)
untuk melihat peforma filter harmonisa yang telah dipasang pada sistem
kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V Sulawesi Selatan. Perbandingan
harmonisa (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan sebelum dan
sesudah pemasangan filter dapat dilihat di tabel (4)

Tabel 4. Perbandingan THDv (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan


sebelum dan sesudah pemasangan filter pada bus tegangan rendah

THDv (%) Standar


Rated Sebelum Setelah Kondisi
ID Bus IEEE
kV Pemasangan Pemasangan Harmonisa
(%)
Filter Filter
Bus27 6.3 1.16 0.71 5 Safe
581 SS 51 6.3 1.16 0.71 5 Safe
581 SS 52 6.3 1.29 0.73 5 Safe
581 SS 53 6.3 1.16 0.71 5 Safe
582 ER 51 6.3 1.22 0.75 5 Safe
582 ER 52 6.3 1.22 0.75 5 Safe
582 ER 53 6.3 1.21 0.75 5 Safe
582 ER 54 6.3 1.1 0.67 5 Safe
582 ER 55A 6.3 1.33 0.79 5 Safe
582 ER 56 6.3 1.25 0.71 5 Safe
582 ER 57 6.3 1.28 0.72 5 Safe
582 ER 58A 6.3 1.2 0.73 5 Safe
582 ER 58B 6.3 1.19 0.71 5 Safe
583 GS 51 6.3 1.29 0.73 5 Safe
582ER51LV 0.4 4.17 2.34 5 Safe
582ER52ALV 0.4 2.52 2.29 5 Safe
582ER53LV 0.4 1.04 0.62 5 Safe
582ER54ALV 0.4 3.84 2.24 5 Safe
582ER54BLV 0.4 0.99 0.6 5 Safe
582ER55A
0.4 4.2 1.9 5 Safe
LV01

Tabel 4. Perbandingan THDv (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan


sebelum dan sesudah pemasangan filter pada bus tegangan rendah (lanjutan)

Rated THDv (%) Standar Kondisi


ID Bus Sebelum Setelah IEEE
kV Pemasanga Pemasanga Harmonisa
n n (%)
Filter Filter
582ER55A LV02 0.4 1.79 1.83 5 Safe
582ER55BLV 0.4 1.13 0.61 5 Safe
582ER57 LV01 0.4 1.06 0.55 5 Safe
582ER57 LV02 0.4 1.22 0.68 5 Safe
582ER58LV 0.4 0.98 0.58 5 Safe
582ER58ALV 0.4 5.35 3.17 5 Safe
582ER58ALVTR01 0.4 6.43 3.5 5 Safe
582ER58ALVTR02 0.4 1.44 1.09 5 Safe
B.VFD4 0.69 7.94 3.36 5 Safe
B.VFD5 0.69 14.84 5.28 5 Safe
B.VFD6 0.69 9.13 3.13 5 Safe
B.VFD14 0.69 14.77 5.63 5 Safe

Dari Tabel (4) dapat dilihat bahwa performa filter harmonisa yang
dipasang di bus tegangan rendah 0,4 KV memberikan hasil redaman yang
baik.Semua bus beban mengalami penurunan distorsi harmonisa tegangan yang
signifikan.
BAB V
KESIMPULAN

Sistem kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V Sulawesi Selatan


memiliki kualitas daya yang masih belum baik, hal ini dapat dilihat
ketika dilakukan running simulasi aliran daya (load flow).

Nilai THDv (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan pada


sistem kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V Sulawesi Selatan dari hasil
pengukuran didapat melebihi standar IEEE 519-1992. Saat existing,
Variable Frequency Drive (VFD) dan Charger merupakan penyebab
tingginya nilai THDv (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan.
Harus dilakukan perencanaan filter pasif yang dipasang pada sisi
tegangan rendah (low voltage) untuk meningkatkan nilai power factor
dan meredam distorsi harmonisa serta meminimalkan potensi
resonansi pada sistem kelistrikan.

Bus yang akan dilakukan pemasangan filter harmonisa adalah


bus 582ER51LV, 582ER54ALV, 582ER55A LV01, 582ER58ALV,
582ER58ALVTR01, B.VFD4, B.VFD5, B.VFD6, B.VFD14. Hasil
simulasi dan analisis pemasangan filter pasif pada sisi tegangan
rendah dengan metode individual sebagai upaya meningkatkan
kualitas daya pada sistem kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V
Sulawesi Selatan disajikan sebagai berikut:

1. Single Tuned Filter orde 5 dipasang pada bus 582ER51LV,


582ER54ALV, 582ER55A LV01, 582ER58ALV,
582ER58ALVTR01, B.VFD5, dan B.VFD14 untuk meredam
harmonisa orde 5.
2. Single Tuned Filter orde 11 dipasang pada bus B.VFD4 dan
B.VFD6 untuk meredam harmonisa orde 11
3. Nilai THDv (Total Harmonic voltage Distortion) tegangan
untuk keseluruhan sistem berhasil diturunkan.
4. Untuk meningkatkan power factor atau nilai cos θ, tidak hanya
menggunakan kapasitor bank saja, akan tetapi juga dilakukan
peredaman nilai THDv (Total Harmonic voltage Distortion)
tegangan dengan pemasangan filter pasif pada sisi tegangan
rendah, hal ini dikarenakan bus pada level tegangan rendah
masih memiliki nilai THDv (Total Harmonic voltage
Distortion) tegangan yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai