Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI

DI POLIKLINIK SPESIALIS RAWAT JALAN

RSUD DELI SERDANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) Bidang Gizi Klinik

DISUSUN OLEH :

SETIA JAYA TAFONAO


P01031214091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
2018
LAPORAN PENYULUHAN GIZI

DI RUANGAN DAHLIA RSUD DELI SERDANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) Bidang Gizi Klinik

DISUSUN OLEH :

SETIA JAYA TAFONAO


P01031214091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
2018
LAPORAN KONSULTASI GIZI

DI POLIKLINIK SPESIALIS RAWAT JALAN

RSUD DELI SERDANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) Bidang Gizi Klinik

DISUSUN OLEH :

SETIA JAYA TAFONAO


P01031214091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penyuluhan dan
Konsultasi Gizi di RSUD Deli Serdang dengan baik.
Laporan ini tersusun tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Hanip Fahri, MM, M.Ked (KJ), Sp KJ selaku Direktur RSUD Deli Serdang.
2. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Medan.
3. Bernike Doloksaribu, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Medan.
4. Berlin Sitanggang, SST, M.Kes selaku Kepala Prodi D-IV Gizi.
5. Filia Devi Nasution, SST, M.Kes selaku Kepala Instalasi Gizi di RSUD Deli
Serdang.
6. Eva Iriani Tarigan, SST selaku Pembimbing Penyuluhan dan Konsultasi Gizi.
7. Seluruh Pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuannya selama
penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun serta berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Lubuk Pakam, Maret 2018

Penulis
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN PENYULUHAN
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DI RUANG DAHLIA
RSUD DELI SERDANG

NAMA : KADERMAN MATIUS HARITA


NIM : P01031214079

Dosen Pembimbing Pembimbing Rumah Sakit

Mincu Manalu, S.Gz. M.Kes Eva Iriani Tarigan, SST


Nip. 196801221990032001 Nip. 197002141997022005

Mengetahui,
Kepala Instalasi Gizi RSUD Deli Serdang

Filia Devi Nasution, SST, M.Kes


Nip. 19770609 200012 2 002
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KONSULTASI GIZI


DI POLI SPESIALIS PENYAKIT DALAM
RSUD DELI SERDANG

NAMA : KADERMAN MATIUS HARITA


NIM : P01031214079

Dosen Pembimbing Pembimbing Rumah Sakit

Mincu Manalu, S.Gz. M.Kes Eva Iriani Tarigan, SST


Nip. . 196801221990032001 Nip. 197002141997022005

Mengetahui,
Kepala Instalasi Gizi RSUD Deli Serdang

Filia Devi Nasution, SST, M. Kes


Nip. 19770609 200012 2 002
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK), yang bermula sejak saat konsepsi hingga
anak berusia 2 tahun, merupakan masa paling kritis untuk memperbaiki perkembangan fisik
dan kognitif anak. Status gizi ibu hamil dan ibu menyusui, status kesehatan dan asupan gizi
yang baik merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif
anak, menurunkan risiko kesakitan pada bayi dan ibu. Ibu hamil dengan status gizi kurang
akan menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, penyebab utama terjadinya bayi pendek
(stunting) dan meningkatkan risiko obesitas dan penyakit degeneratif pada masa dewasa

Status gizi pada 1000 HPK akan berpengaruh terhadap kualitas kesehatan,
intelektual, dan produktivitas pada masa yang akan datang Ibu dan bayi memerlukan gizi
yang cukup dan berkualitas untuk menjamin status gizi dan status kesehatan; kemampuan
motorik, sosial, dan kognitif; kemampuan belajar dan produktivitasnya pada masa yang akan
datang. Anak yang mengalami kekurangan gizi pada masa 1000 HPK akan mengalami
masalah neurologis, penurunan kemampuan belajar, peningkatan risiko drop out dari
sekolah, penurunan produktivitas dan kemampuan bekerja, penurunan pendapatan,
penurunan kemampuan menyediakan makananan yang bergizi dan penurunan kemampuan
mengasuh anak. Selanjutnya akan menghasilkan penularan kurang gizi dan kemiskinan
pada generasi selanjutnya. Mempertimbangkan pentingnya gizi bagi 1000 HPK, maka
intervensi gizi pada 1000 HPK merupakan prioritas utama untuk meningkatkan kualitas
kehidupan generasi yang akan datang. Intervensi pada 1000 HPK difokuskan pada 2 jenis
intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik
merupakan rangkaian berbagai kegiatan yang cukup cost effective khususnya untuk
mengatasi masalah gizi pendek, sedangkan intervensi gizi sensitif merupakan berbagai
kegiatan program pembangunan yang memberi pengaruh pada status gizi masyarakat
terutama kelompok 1000 HPK, seperti penanggulangan kemiskinan, pendidikan, gender, air
bersih, sanitasi, serta kesehatan lingkungan.

Pola pemberian ASI, MP ASI dan faktor yang memengaruhi status gizi dikaji
menggunakan kuesioner terstruktur. Data tersebut selanjutnya ditampilkan dalam bentuk
statistik deskriptif. Tingkat pengetahuan ibu hamil terkait gizi ibu hamil, tingkat pengetahuan
ibu menyusui terkait ASI Eksklusif, serta tingkat pengetahuan ibu baduta terkait gizi yang
baik untuk baduta diukur dengan menggunakan kuesioner. Tingkat pengetahuan
dikategorikan cukup apabila ibu dapat menjawab dengan benar ≥60% dari pertanyaan yang
disediakan

B. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Khusus
Pasien dan Keluarga pasien mampu memahami 1000 hari pertama
kehidupan.
b. Tujuan Umum
1. Mampu memahami Pengertian 1000 hari pertama kehidupan.
2. Mampu memahami Gejala-gejala 1000 hari pertama kehidupan.
3. Mampu memahami Faktor risiko 1000 hari pertama kehidupan.
4. Mampu memahami Masalah Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan.
5. Mampu memahami Pengelolaan Diet pada 1000 hari pertama
kehidupan meliputi Tujuan, Jenis, dan Syarat Diet.
6. Mampu memahami Makanan yang tepat dikonsumsi oleh Pasien yang
baik sejak kehamilan maupun setelah lahir sampai umur 2 tahun..
7. Mampu memahami 1000 hari pertama kehidupan.
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Rencana Kegiatan
- Bidang Studi : Manajemen Asuhan Gizi Klinik
- Materi : 1000 hari pertama kehidupan
- Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien Penderita
Yang memiliki anak dibawah dua tahun serta ibu yang
sedang hamil.
- Waktu dan Tempat Penyuluhan
 Hari / Tanggal : Selasa, 13 Februari 2018
 Waktu : 10.30 wib s/d Selesai
 Tempat : Ruang kenanga
- Metode : Ceramah, Tanya Jawab, dan Diskusi
- Media /alat Bantu : Leaflet dan power poit 1000 hari pertama kehidupan
- Evaluasi :
Evaluasi dilakukan pada saat akhir dari Proses Penyuluhan, cara evaluasi
adalah dengan bertanya kepada peserta penyuluhan apakah ada bagian /
materi yang kurang dimengerti.

B. Rincian Kegiatan Penyuluhan


No Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Waktu
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengar dan
3. Menjelaskan tujuan Penyuluhan Memperhatikan

2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang Pengertian Mendengarkan dan


(20 menit) 1000 hari pertama kehidupan. Memperhatikan
2. Menjelaskan tentang yang
termasuk 1000 hari pertama
kehidupan
3. Menjelaskan Faktor Risiko 1000
hari pertama kehidupan.
4. Menjelaskan tentang
pencegahan 1000 hari pertama
kehidupan.
5. Menjelaskan tentang perubahan
gaya hidup
6. Menjelaskan tentang diet Gizi
pada 1000 hari pertama
kehidupan.
7. Menjelaskan makanan yang
tepat dikonsumsi oleh
pasienbaik dalam kandungan
maupun setelah lahir hingga
umur 2 tahun.
3 Penutup 1. Memberikan Kesempatan 1. Memberikan
(5 menit) peserta penyuluhan untuk pertanyaan
bertanya 2. Mendengarkan dan
2. Menjawab Pertanyaan dari Memperhatikan
Peserta
3. Kesimpulan dari Penyuluhan
4. Salam Penutup
BAB III
HASIL PELAKSANAAN

 Hari / Tanggal : Selasa, 13 Februari 2018


 Waktu : 10.30 wib s/d Selesai
 Acara : Penyuluhan
 Topik : Diet Pada 1000 hari pertama kehidupan
 Pemateri : Setia jaya tafonao
 Prasarana : Leaflet Diet 1000 hari pertama kehidupan
 Metode : Ceramah dan Diskusi
 Jumlah Peserta : 14 orang
 Hasil Diskusi :
Peserta bertanya tentang makanan yang boleh dan tidak diperbolehkan
dikonsumsi oleh penderita 1000 hari pertama kehidupan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1000 hari pertama kehidupan yaitu 270 hari selama kehamilan dan 730 hari
setelah lahir sampai umur 2 tahun. 1000 hari pertama kehidupan merupakan
periode emas dimana pada masa inilah terjadi pertumbuhan otak anak yang
sangat pesat sehingga dikatakan periode emas. Pada kehidupan selanjutnya
agak terjadi kesulitan untuk pertumbuhan otak anak.

B. Saran
Setelah dilakukan Penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat memahami
dan mematuhi kebutuhan atau yang di konsumsi selama 1000 HPk.
Lampiran 1. Materi Penyuluhan

A. Pengertian 1000 hari pertama kehidupan


1000 hari pertama kehidupan dihitung mulai dari anak masih dalam kandungan
(9 bulan =270 hari) dan sampai anak tersebut berusia 2 tahun (730 hari)
dengan catatan 1 bulan =30 hari.
B. Faktor Risiko
 Pertumbuhan otak terhambat
 Pertumbuhan masa tubuh dan komposisi badan sehingga anak bisa stunting
atau pendek di bandingkan standart tinggi anak seusianya.
 Metabolisme, glukosa, lipids, protein, hormone/receptor/gen
 Namun ada juga dampak jangka panjang yaitu perkembangan kognitifnya
juga akan terhambat, hasilnya, kecerdasannya akan mengurang serta
ketangkasan berpikirnya sehingga anak tidak berprestasi.
 Kekurangan nutrisi sejak dalam kandungan dan periode awal kehidupannya
akan berdampak pada tumbuh kembang anak pada kehidupan selanjutnya
C. Pencegahan
 Menerapkan pola hidup sehat
 Rajin berolah raga
 Kontrol berat badan
 Kontrol atau rajin imunisasi setelah anak lahir
 Rajin minum tablet tambah darah selama kehamilan untuk mencegah
terjadinya anemia
D. Perubahan gaya hidup
 Stop merokok
 Tidak konsumsi alkohol
 Usahakan berat badan normal
 Hindari stress
 Perbanyak makan buah dan sayur
.
E. Bahan makanan untuk anak 0-2 tahun
 0-6 bulan di berikan ASI saja tanpa tambahan apapun
 6-24 bulan bisa diberikan makanan pendamping ASI
 1-2 tahun makanan hampir mirip dengan orang dewasa hanya saja tetap
di batasi dan perhatikan kondisi si Anak
 Makanan padat sejenis ubi jalar, kentang, dan jagung manis.

Lampiran 1. Foto pada saat Konsultasi Gizi

Anda mungkin juga menyukai