Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN APAR

BAB I

DEFINISI

I. Pengertian

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah Alat pemadaman yang bisa dibawa / dijinjing

dan gunakan / dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri. Apar merupakan alat

pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara manual dan langsung diarahkan pada

posisi dimana api berada. Apar dikenal sebagai alat pemadam api portable yang mudah

dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu karena

bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran.

Dikarenakan fungsinya untuk penanganan dini, peletakan APAR-pun harus ditempatkan di

tempat-tempat tertentu sehingga memudahkan didalam penggunaannya.

II. Fungsi / kegunaan

APAR Untuk mencegah dan memadamkan kebakaran yang masih kecil.

III. Pemasangan dan penempatan APAR :

a. Setiap APAR dipasang pada posisi yang mudah dilihat dan dijangkau.

b. Pemasangan APAR harus sesuai dengan jenis benda / tempat yang dilindungi.

c. Setiap APAR harus dipasang menggantung.

d. Pemasangan APAR dengan ketinggian max. 1,2 mtr.

e. Pemasangan APAR tidak boleh diruangan yang mempunyai suhu lebih dari 49º C dan di

bawah 4º C
IV. Persyaratan Teknis APAR :

a. Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat )

b. Dilengkapi dengan etiket cara – cara penggunaan yang memuat urutan singkat dan

jelas tetang cara penggunaannya

c. Segel harus dalam keadaan baik

d. Tidak ada kebocoran pada membran tabung gas tekanan tinggi ( Cartridge )

e. . Slang harus dalam keadaan baik dan tahan tekanan tinggi.

f. APAR jenis busa / foam, tabung dalamnya tidak bocor serta lubang pengeluaran

tidak tersumbat

g. Bahan baku pemadaman harus selalu dalam keadaan baik

h. Tutup tabung harus baik dan tertutup rapat

i. Warna tabung harus mudah dilihatJenis-jenis APAR

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) terdiri dari beberapa jenis, antara lain :

1. Jenis Air (Water).

APAR jenis air terdapat dalam bentuk stored pressure type (tersimpan bertekanan) dan

gas cartridge type (tabung gas). Sangat baik digunakan untuk pemadaman kelas A.

2. Jenis Busa (Foam).

Jenis busa adalah bahan pemadam api yang efektif untuk kebakaran awa minyak.

Biasanya digunakan dari bahan tepung aluminium sulfat dan natrium bicarbonat yang

keduanya dilarutkan dalam air. Hasilnya adalah busa yang volumenya mencapai 10 kali

lipat. Pemadaman api oleh busa merupakan sistem isolasi, yaitu untuk mencegah oksigen

untuk tidak ikut dalam reaksi.


3. Jenis Tepung Kimia Kering (Dry Chemical Powder). Jenis ini efektif untuk kebakaran

kelas B dan C dan juga bisa kelas A. Tepung serbuk kimia kering berisi dua macam

bahan kimia, yaitu Sodium Bicarboanat & Natrium Bicarbonat, Gas CO2 atau nitrogen

sebagai pendorong. Khusus untuk pemadaman kelas D (logam) seperti Magnesium,

Titanium, Zarcanium, dan lain-lain digunakan metal-dry powder yaitu campuran Sodium,

Potasium, dan Barium Chloride.

4. Jenis Halon. APAR jenis ini efektif untuk menanggulangi kebakaran jenis cairan yang

mudah terbakar dan peralatan listrik bertegangan (kebakaran kelas B dan C). Bahan

pemadaman api gas Halon biasanya terdiri dari unsur-unsur kimia seperti chlorine,

flourine, bromide dan iodine.

5. Jenis CO2. Bahan pemadam jenis CO2 efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B

(minyak) dan C (listrik). Berfungsi untuk mengurangi kadar oksigen dan efektif untuk

memadamkan kebakaran yang terjadi di dalam ruangan (indoor). Pemadaman dengan gas

arang ini dapat mengurangi kadar oksigen sampai dibawah 12%.

Anda mungkin juga menyukai