Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH

ADMINITRASI PEMBANGUNAN KES.

ADMINITRASI
Adminitrasi dan Manajemen sering
dipersamakan, namun yang jelas memang
tidak dapat dipisahkan.
Adminitrasi:
Arti Sempit: Tata Usaha, Pekerjaan
Perkantoran, dll.

Arti Luas: Menyangkut Manajemen


Keseluruhan, Asas Manajemen, Proses
Manajemen, Fungsi Manajemen dan
Kelembagaannya.

Adminitrasi

Manajemen

HAM

Kepemimpinan
Pengertian Manajemen:
1. John D. Miller (Manajemen adl Proses
pengarahan & pemberian fasilitas kerja orang
yg diorganisirkan dalam kelompok formal
untuk mencapai tujuan yg dikehendaki)
2. Harold Koontz & Cyril Odonnell
(Manajemen adl Usaha mencapai suatu tujuan
tertentu melalui kegiatan orang lain). Dalam
artian setiap manajer mengkoordinasikan
sejumlah aktivitas orang lain, meliputi:
perencanaan, pengorganisasian,pengaturan
staf, pengarahan & pengendalian).
3. G.R. Terry (Manajemen merupakan suatu
proses yg khas, yg terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan,
& pengendalian yg dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yg telah
ditentukan dg memanfaatkan sumber daya
manusia & sumber daya lainnya).
4. Profesor Oei Liang Lee (Manjemen adl
Ilmu & Seni merencanakan,
mengorganisir, mengarhkan,
mengkoordinasikan serta mengawasi
tenaga manusia dengan bantuan alat-alat
untuk mencapai tujuan yg telah
ditetapkan.
Manajemen sbg Ilmu  bersifat obyektif dan
sistematis yg berdasarkan fakta-fakta/
kebenaran yg universal.
Manajemen sbg Seni  bersifat inovatif, &
kreativitas dg kemajuan keterampilan.
Jadi seorang manajer yg baik  adalah
seorang ilmiahwan sekaligus secara seorang
seniman.
Seorang manajer hendaknya mamapu menja-
lankan fungsi-fungsi manajemen & unsur-
unsur manajemen agar dicapai tujuan secara
berdaya guna dan berhasil guna, artinya
seorang manajer hendaknya dapat
menjalankan fungsi-fungsi manajemen 
dicapai tujuan secara berdaya guna & berhasil
guna.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN:
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Mengorganisir)
3. Actuating (Menggerakkan Orang Lain)
4. Staffing (Menyusun & mengatur Staf)
5. Budgeting (Menyuusn RAPB)
6. Directing (Memberikan Pengarahan)
7. Coordinating (Hubungan Koordinasi)
8. Evaluating (Melaksanakan Pengamatan &
Penilaian)
9. Controlling (Pengendalian & Pengawasan)

PENDAPAT PARA AHLI


G.R.Terry Henry Fayol Luther Gulick Koontz
O’Donnell
POAC: POCCC: POSDCORB: POSDC:
Planning Planing Planing Planing
Organizing Organizing Organizing Organizing
Actuating Commanding Staffing Staffing
Controlling Coordinating Directing Directing
Controlling Coordinating Controlling
Reporting
Budgeting

UNSUR-UNSUR MANAJEMEN: 6 M
1. Men,  Tenaga Yg Dimanfatkan
2. Money,  Anggaran Yg Dibutuhkan
3. Materials,  Bahan/Material Yg Diperlukan
4. Machines,  Mesin/Alat Yg Dipergunakan
Dalam Berproduksi
5. Marketing, Pasar & Pemasaran Hasil Produksi
HUBUNGAN FUNGSI&UNSUR MANAJEMEN:

MEKANISME KERJA FUNGSI MANAJEMEN:


PERENCANAAN

KEINGINAN PENGORGANISASIAN
&
KEBUTUHA
N PENGARAHAN
TUJUAN

PENGKOORDINASIAN

INFORMASI
PENGAWASAN

HUBUNGAN/KRONOLOGIS:
MANAJEMEN SBG SISTEM

SISTEM  Suatu Struktur konseptual yg


terdiri dari fungsi-fungsi yg saling berhubungan
dan bekerja sbg satu unit organik untuk mencapai
keluaran yang diinginkan secara efektif dan
efisien.
 Suatu kesatuan yg utuh dan
terpadu dari berbagai elemen yg berhubungan
serta saling mempengaruhi yg dg sadar
dipersiapkan untuk mencapai tujuan yg telah
ditetapkan.

UNSUR-UNSUR SISTEM:
LINGKUNGAN

INPUT PROSES OUTPUT IMPACT

UMPAN BALIK

1. MASUKAN  Kumpulan bagian atau


elemen yg terdapat dalam sistem dan yg
diperlukan untuk dapat berfungsi sbg
sistem tersebut. (meliputi: Tenaga, Dana,
Sarana, Metode, dll)
2. PROSES  Kumpulan bagian atau
elemen yg terdapat dalam sistem dan
yg berfungsi untuk mengubah masukan
menjadi keluaran yang direncanakan
(meliputi: POAC, dll)
3. KELUARAN  Kumpulan bagian
atau elemen yg dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem
(contoh: pelayanan kes. Di Puskesmas,
dll).
4. Dampak  Akibat yg dihasilkan oleh
keluaran suatu sistem (contoh: jika
pelayanan baik  kejadian kesakitan
& kematian rendah, dll)
5. UMPAN BALIK  Kumpulan bagian
atau elemen yg merupakan keluaran
dari sistem dan sekaligus sebagai
masukan bagi sistem tersebut.
6. LINGKUNGAN  Dunia di luar
sistem yg tidak dikelola oleh sistem
tetapi mempunyai pengaruh besar
terhadap sistem (contoh: Kebijakan,
Peraturan & Per-UU-an, dll).
PROSES PERENCANAAN

PERENCANAAN  Sebagai proses dasar


di mana manajemen memutuskan tujuan dan
cara mencapainya. Atau Pemilihan
sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnya apa yg harus dilakukan, kapan,
bagaimana dan oleh siapa, dengan
mempertimbangkan kondisi di waktu yg akan
datang.

TAHAP PEMBUATAN PERENCANAAN:


1. MENETAPKAN TUJUAN (Serangkaian
Tujuan)  Perencanaan dimulai dengan
keputusan-keputusan tentang keinginan atau
kebutuhan organisasi. Tanpa rumusan yg jelas
 Sumber Daya yg ada tdk digunakan secara
efektif.
2. MERUMUSKAN KEADAAN SAAT INI
 Berdasarkan data-data yg dimiliki.
3. MENGIDENTIFIKASI KEKUATAN,
PELUANG, KELEMAHAN, DAN
HAMBATAN  Lingkungan Internal &
Eksternal.
4. MENGEMBANGKAN SERANGKAIAN
KEGIATAN  Berbagai Alternatif kegiatan.
ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN:
1. PROTECTIVE BENEFITS  Dihasilkan
dari pengurangan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2. POSITIVE BENEFITS  Dpt.
Meningkatnya sukses pencapaian tujuan
organisasi.

MANFAAT PERENCANAAN:
1. Membantu Manajemen untuk
menyesuaikan diri dg perubahan
lingkungan.
2. Membantu dalam kristalisasi persesuaian
pada masalah-masalah utama.
3. Memungkinkan manajer memahami
keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
4. Membantu Penempatan Tanggung Jawab
lebih tepat.
5. Memberikan cara pemberian perintah
untuk beroperasi.
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi
di antara berbagai bagian organisasi.
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci
dan lebih mudah dipahami.
8. Meminimumkan pekerjaan yg tidak pasti.
9. Menghemat waktu, usaha dan dana.
TIPE PERENCANAAN
1. RENCANA STRATEGIK (STRATEGIC
PLANS)  Dirancang memenuhi tujuan-
tujuan organisasi yg lebih luas, dan
mengimplementasikan misi yg memberikan
alasan khas keberadaan organisasi.

2. RENCANA OPERASIONAL (OPERA-


TIONAL PLANS)  Menguraikan lebih
terperinci bagaimana rencana strategik akan
dicapai, yang terbagi dalam 2 bagian yaitu:
a. Rencana Sekali Pakai; Dikembangkan
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan
tidak digunakan kembali bila telah tercapai.
b. Rencana Tetap; Merupakan pendekatan
standar untuk penanganan situasi-situasi yg
dapat diperkirakan dan terjadi berulang-
ulang.

BERDASARKAN PERIODE WAKTU:


1. Rencana Jangka Panjang (masa 5 tahun) 
Top Manajer
2. Rencana Jangka Menengah (2-3 tahun) 
Manajer Menengah.
3. Rencana Jangka Pendek (1 tahun)  Manajer
Lini
PERENCANAAN
BATASAN:
1. Kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dari
berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang
dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan (Billy E.
Goetz).
2. Pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik
(Le Breton).
3. Upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat
pokok yang dipandang paling penting dan yang akan
dilaknakan menurut urutannya guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Maloch dan Deacon).
4. Suatu proses menganalisis dan memahami sistem yang
dianut, merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus
yang ingin dicapai, memperkirakan segala kemampuan
yang dimiliki, menguraikan segala kemungkinan yang
dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan,
menganalisis efektivitas dari berbagai kemungkinan
yang terpilih, serta mengikatnya dalam suatu sistem
pengawasan yang terus menerus sehingga dapat dicapai
hubungan yang optimal antara rencana yang dihasilkan
dengan sistem yang dianut (Levey & Loomba).
Komponen Dalam Perencanaan:
1. Peramalan (Forcasting): Suatu upaya
menduga apa yang akan terjadi pada masa depan,
2. Penyelesaian Masalah (Problem
Solving): Suatu upaya menghilangkan hambatan
atau masalah,
3. Penyusunan Program (Programming):
Suatu upaya menyusun rangkaian kegiatan yang akan
dilaksanakan,
4. Penyusun Rancangan (Designing): Suatu
upaya menghasilkan pedoman (bagan) kerja,
5. Penkajian Kebijakan (Policy Analysis):
Suatu upaya untuk menyelesaikan masalah,
6. Proses Pengambilan Keputusan
(Decision Making Process): Suatu upaya
menetapkan keputusan.

Aspek Pokok Dalam Perencanaan:


a. Hasil dari Pekerjaan Perencanaan (Outcome of
Planning)  disebut sebagai Rencana (Plan), yang
dapat berbeda antara satu kegiatan dengan kegiatan yang
lainnya, contoh: Bidang Kesehatan, disebut Health Plan,
Bidang Pendidikan, disebut Rencana Pendidikan
(Educational Plan).
b. Perangkat Perencanaan (Mechanic of Planning) 
Satuan organisasi yang ditugaskan dan atau yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pekerjaan
perencanaan, contoh: Subag Perencanaan, dll.
c. Proses Perencanaan (Process of Planning)  Langkah-
langkah yang harus dilaksanakan pada pekerjaan
perencanaan.
1) Rumusan Misi.
2) Rumusan Masalah (Memiliki Tolok Ukur)
3) Rumusan Tujuan Umum & Tujuan Khusus
4) Rumusan Kegiatan (Kegiatan Pokok atau Tambahan)
5) Asumsi-Asumsi Kegiatan
6) Strategi Pendekatan (Institusi atau Komunitas)
7) Kelompok Sasaran (Langsung atau Tdk. Langsung)
8) Rencana Waktu Pelaksanaan
9) Organisasi dan tenaga Pelaksana.
10)Biaya & Metode Penilaian/Kriteria Keberhasilan

MACAM PERENCANAAN:
1. Jangka Waktu Berlakunya Rencana:
Jangka Panjang
Jangka Menengah
Jangka Pendek
2. Frekuensi Penggunaan Rencana:
Digunakan Satu Kali
Digunakan Berulang Kali
3. Tingkatan Rencana:
Induk
Operasional
Harian
4. Filosofi Perencanaan:
Memuaskan
Optimal
Adaptasi
5. Orientasi Waktu Perencanaan:
Masa Lalu – Kini
Masa Depan
6. Ruang Lingkup Perencanaan:
Strategik
Taktis
Menyeluruh
Terpadu
Pembangunan Bidang Kesehatan adalah :
1. Meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pelayanan kesehatan
3. Menjamin kesinambungan pelayanan
kesehatan
1. Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi, dengan indikator :
1) Prosentase cakupan kunjungan Ibu hamil K4 ;
2) Prosentase cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan ;
3) Prosentase Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk ;
4) Prosentase cakupan kunjungan neonatus ;
5) Prosentase cakupan kujungan bayi ;
6) Prosentase cakupan Bayi Berat Lahir Rendah / BBLR yang ditangani.
2. Pelayanan kesehatan Anak Pra sekolah dan Usia sekolah, denganindikator :
1) Prosentase cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah ;
2) Prosentase cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih/guru UKS/Dokter Kecil ;
3) Prosentase cakupan pelayanan kesehatan remaja.
3. Pelayanan Keluarga Berencana, dengan indikator prosentase cakupan peserta aktif KB.
4. Pelayanan Imunisasi, dengan indikator prosentase Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI).
5. Pelayanan Pengobatan / Perawatan, dengan indikator :
1) Prosentase cakupan rawat jalan ;
2) Prosentase cakupan rawat inap.
6. Pelayanan Kesehatan Jiwa, dengan indikator prosentase pelayanan gangguan jiwa di sarana
pelayanan kesehatan umum.
7. Pemantauan pertumbuhan balita, dengan indikator :
1) Prosentase balita yang naik berat badannya ;
2) Prosentase Balita Bawah Garis Merah.
8. Pelayanan gizi, dengan indikator :
1) Prosentase cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun ;
2) Prosentase cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe ;
3) Prosentase cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi Bawah Garis Merah dari
keluarga miskin ;
4) Prosentase balita gizi buruk mendapat perawatan.
9. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Komprehensif, dengan indikator :
1) Prosentase akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani
rujukan ibu hamil dan neonatus;
2) Prosentase ibu hamil resiko tinggi / komplikasi yang ditangani ;
3) Prosentase neonatal resiko tinggi / komplikasi yang ditangani.
10. Pelayanan gawat darurat, dengan indikator prosentase sarana kesehatan dengan kemampuan
pelayanan gawat darurat yang dapat diakses mesyarakat.
11. Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
dan Gizi Buruk, dengan indikator :
1) Prosentase Desa / Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam ;
2) Prosentase Kecamatan bebas rawan gizi.
12. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio, dengan indikator angka Acute Flacid Paralysis
(AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun.
13. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Paru, dengan indikator prosentase kesembuhan
penderita TBC BTA positif.
14. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA, dengan indicator prosentase cakupan balita
dengan pneumonia yang ditangani.
15. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV – AIDS, dengan indikator :
1) Prosentase klien yang mendapatkan penanganan HIV – AIDS;
2. Prosentase infeksi menular seksual yang diobati.
16. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Denggue (DBD), dengan indikator
prosentase penderita DBD yang ditangani.
17. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare, dengan indikator prosentase Balita dengan
diare yang ditangani.
18. Pelayanan Kesehatan Lingkungan, dengan indikator prosentase Institusi yang dibina.
19. Pelayanan Pengendalian Vektor, dengan indikator rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes.
20. Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum, dengan indikator prosentase tempat umum yang
memenuhi syarat.
21. Penyuluhan Perilaku Sehat, dengan indikator :
1) Prosentase Rumah Tangga sehat ;
2) Prosentase bayi yang mendapat ASI – ekslusif ;
3) Prosentase Desa dengan garam beryodium baik ;
4) Prosentase Posyandu Purnama.
22. Penyuluhan Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif (P3 NAPZA) berbasis masyarakat, dengan indikator prosentase upaya penyuluhan P3
NAPZA oleh petugas kesehatan.
23. Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan, dengan indikator :
1) Prosentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan ;
2) Prosentase pengadaan obat esensial ;
3) Prosentase pengadaan obat generik.
24. Pelayanan penggunaan obat generik, dengan indikator prosentase penulisan resep obet generik.
25. Penyelenggaraan pembiayaan untuk pelayanan kesehatan perorangan, dengan indikator
prosentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar.
26. Penyelenggaraan pembiayaan untuk keluarga miskin dan masyarakat rentan, dengan indikator
cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin dan masyarakat rentan.
(3) Di luar jenis pelayanan yang tersebut pada ayat (2), Daerah tertentu dapat menyelenggarakan
jenis pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan, meliputi :
 Pelayanan Kesehatan Kerja, dengan indikator cakupan prosentase pelayanan kesehatan kerja
pada pekerja formal.
 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut, dengan indikator prosentase cakupan pelayanan
kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut.
 Pelayanan Gizi Tambahan, dengan indikator prosentase cakupan wanita usia subur yang
mendapatkan kapsul yodium.
 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV – AIDS, dengan indikator prosentase darah
donor diskrining terhadap HIV – AIDS.
 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria, dengan indikator prosentase penderita
malaria yang diobati.
 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta, dengan indikator prosentase penderita kusta
yang selesai berobat (RFT rate).
 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Filariasis, dengan indikator prosentase kasus
Filariasis yang ditangani.

Anda mungkin juga menyukai