Anda di halaman 1dari 5

PEMBERIAN OBAT ATAU

CAIRAN INTRAVENA
No.Dokumen :021/SOP/UKP/IV/2016

No.Revisi :
SOP TanggalTerbit : 2 Mei 2016

Halaman : 1/5

UPTD PUSKESMAS dr.HendiFitriyadi.Z


DTP CIRUAS Nip 19830723 201001 1 008
1. Pengertian Penggunaan dan pemberian obat dan/atau cairan intravena merupakan
prosedur pemberian obat dan/ atau cairan dengan metode invasif
memakai jarum atau pemasangan infus melalui jalur intravena.

2. Tujuan Pemberian obat dan/atau cairan meminimalkan efek samping dan


mempertahankan kadar terapeutik obat dalam darah; Mengembalikan dan
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh;
Transfuse darah dan produk darah; dan Memberikan nutrisi parenteral
dan suplemen nutrisi.

3. Kebijakan SK Kepala puskesmas No./ /KAPUS/2016 tentang pemberian cairan


intravena.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan
5. Prosedur -

6. Langkah - langkah A. PERSIAPAN


1. Petugas memberikan penjelasan kepada pasien tentang prosedur
yang akan dilakukan
2. Petugas memberikan informed consent untuk ditanda tangani oleh
pasien
3. Petugas mempersiapkan alat injeksi
a. Kapas alkohol
b. Sarung tangan
c. Obat yang sesuai
d. Spuit
e. Bak spuit
f. Baki obat
g. Plester
h. Perlak pengalas

1
i. Pembendung vena (torniquet)
j. Kassa steril (bila perlu)
k. Bengkok
4. Petugas mempersiapkan alat standar infus
a. Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
b. Jarum / wings needle/abocath sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan
c. Perlak dan tourniquet
d. Plester dan gunting
e. Bengkok
f. Sarung tangan bersih
g. Kassa seteril
h. Kapas alkohol dalam tempatnya
i. Bethadine dalam tempatnya
B. PROSEDUR KERJA
1. Prosedur kerja injeksi
a. Cuci tangan
b. Siapkan obat dengan prinsip 6 benar (benar pasien, benar rute
dengan resep, benar waktu dan frekuensi pemberian, pemberian
resep, tanggal kadarluarsa)
c. Petugas memberitahu dan menjelaskan kepada pasien prosedur
yang akan diberikan
d. Atur pasien pada posisi yang nyaman
e. Pasang perlak pengalas
f. Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
g. Letakkan pembendung
h. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi obat
atau cidera dan nyeri yang berlebihan.
i. Pakai sarung tangan
j. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol,
dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter
sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk
membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.

2
k. Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non
dominan.
l. Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm
dibawah area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat
kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser,
memudahkan penusukan. Sejajar vena yang akan ditusuk perlahan
dan pasti. Pegang jarum pada posisi 30.
m. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam
vena
n. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari
spuit dan tangan dominan menarik plunger.
o. Observasi adanya darah pada spuit
p. Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan-
lahan.
q. Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat
dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan menggunakan
kapas alkohol pada area penusukan
r. Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang
diberi betadin
s. Kembalikan posisi klien
t. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam bengkok
u. Buka sarung tangan
v. Cuci tangan
w. Dokumentasikan tindakan
2. Prosedur kerja infus
a. Petugas mencuci tangan
b. Petugas memberitahu tindakan yang akan dilakukan
c. Petugas mengisi selang infus
d. Petugas membuka plastic infus set dengan benar
e. Petugas tetap melindungi ujung selang infus steril
f. Petugas menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan
posisi cairan infus mengarah keatas
g. Petugas menggantung cairan infus di standar cairan infus
h. Petugas mengisi cairan infus set dengan cara menekan (tapi
jangan sampai terendam)

3
i. Petugas mengisi selang infus dengan cairan yang benar
j. Petugas menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan
kesterilan
k. Petugas mengecek adanya udara dalam selang
l. Petugas pakai sarung tangan
m. Petugas memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
n. Petugas meletakkan perlak dan pengalas
o. Petugas memilih vena yang tepat dan benar
p. Petugas memasang tourniquet
q. Petugas mendesinfektan vena dengan alcohol dari atas kebawah
dengan sekali hapus
r. Petugas memeriksa abocath apakah ada kerusakan atau tidak
s. Petugas menusukan abocath pada vena yang telah dipilih
t. Petugas memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah
dalam abocath
u. Petugas membuka tourniquet
v. Petugas menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih
dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan sambil dibiarkan
menetes sedikit
w. Petugas memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak
menyentuh area penusukan untuk fiksasi
x. Petugas membalut dengan kassa betadin steril dan menutupnya
dengan kassa steril kering
y. Petugas memberi plester dengar benar dan mempertahankan
keamanan abocath agar tidak tercabut
z. Petugas mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien
aa. Petugas membereskan alat-alat dan memperhatikan bagaimana
respon pasien
bb. Petugas kembali cuci tangan
cc. Petugas mencatat tindakan yang dilakukan
C. EVALUASI
Petugas memperhatikan kelancaran infus, dan memperhatikan juga
respon klien terhadap pemberian tindakan.

4
D. DOKUMENTASI
Petugas mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan,
hasil tindakan, reaksi respon klien terhadap pemasangan infus, cairan
dan tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena yang dipasang, dan
petugas yang melakukan) pada catatan dokumentasi

7. Bagan Alir -
8. Hal – hal yang -
perlu diperhatikan
9. Unit Terkait Dokter, Perawat dan Bidan
10. Dokumen terkait 1. Informed Consent
2. Rekam medis
11. Rekaman historis
No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai