Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

LAPORAN TERMODINAMIKA
Oleh:
Azhari Wildan Akhmad, Fawwaz Dafa Labibah, Hariyanti, Masita Amanatur Rohmah,
Septian Abdul Hadi Rosyid

Energi dalam adalah total energi yang dikandung dalam sebuah sistem dengan
mengecualikan energi kinetik pergerakan sistem sebagai satu kesatuan dan energi potensial
sistem akibat gaya-gaya dari luar. Perubahan energi dalam dapat diketahui dengan mengukur
kalor dan kerja, yang akan timbul bila suatu sistem bereaksi.
Volume molar dan densitas cairan merupakan properti yang penting pada perhitungan
neraca massa maupun energi. Nilai kedua properti tersebut pada zat cair maupun gas
dipengaruhi oleh temperatur. Metode estimasi didasarkan pada sifat-sifat fisik molekul bahan.
Contoh properti yang dapat dikorelasikan dengan sifat fisis adalah volume molar dan densitas.
Panas spesifik didefinisikan sebagai energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
satuan massa suatu zat sebesar satu derajat. Aliran panas yang terjadi dari atau ke suatu benda
menyebabkan terjadinya perubahan suhu. Hubungan antara energi panas dan aliran dengan
perubahan suhu disebut panas spesifik. Panas spesifik bertujuan untuk mengukur panas spesifik
berdasarkan hukum kekekalan energi.
Proses pemanasan dan ekspansi gas secara umum bisa didefinisikan sebagai proses
termodinamika. Proses termodinamika bisa terjadi dalam berbagai keadaan. Proses volume
konstan (isochoric process) adalah sebuah proses termodinamika dimana volume sistem tetap
konstan selama mendapat pasokan panas. Karena gas tidak mengalami perubahan volume,
maka usaha yang dilakukan oleh gas sama dengan nol. Proses tekanan konstan (isobaric
process) terjadi apabila panas ditambahkan pada sistem dengan kondisi tekanan yang tetap.
Ketika gas dipanaskan pada tekanan konstan, temperatur dan volume gas akan meningkat.
Proses temperatur konstan (isothermal process) adalah proses dimana temperatur sistem tetap
konstan selama ekspansi atau kompresi. Proses adiabatik adalah proses dimana zat kerja tidak
menerima atau memberikan kalor ke lingkungan selama ekspansi atau kompresi. Kondisi ini
bisa terjadi apabila zat kerja terisolasi secara termal.
Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uapnya.
Semua zat padat dan cair memiliki kecenderungan untuk menguap menjadi suatu bentuk gas.
Tekanan dari uap yang berada dalam kesetimbangan itu disebut dengan tekanan uap jenuh.
Kesetimbangan uap cair merupakan kondisi suatu liquid dan gasnya berada pada
kesetimbangan satu sama lain. Kondisi yang terjadi yaitu kecepatan evaporasi sama dengan
kecepatan kondensasi pada level molekuler. Kesetimbangan uap cair menggunakan dua zat
yang dapat larut dengan baik. Cairan yang jatuh pada labu destilat pada saat proses destilasi
disebut destilat yang berupa etanol. Cairan yang masih tertinggal di dalam labu bundar
dinamakan residu yang berupa akuades.
Kelarutan dapat diartikan sebagai konsentrasi bahan terlarut dalam suatu larutan jenuh
pada suatu suhu tertentu. Berdasarkan tingkat kejenuhannya, larutan dapat dibedakan menjadi
3 jenis, yaitu larutan tidak jenuh, larutan jenuh, dan larutan sangat jenuh. Larutan tidak jenuh
yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk
membuat larutan jenuh atau larutan yang partikel-partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan
pereaksi. Larutan jenuh adalah larutan yang di dalamnya terjadi kesetimbangan dinamis antara
zat yang melarut dan mengendap. Larutan sangat jenuh adalah larutan yang mengandung lebih
banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh atau dengan kata lain larutan yang
tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan di dalam larutan.
Kata kunci: Termodinamika, Penentuan Energi Dalam, Pengukuran dan Estimasi Volume
Molar serta Densitas Cairan pada Berbagai Temperatur, Penentuan Panas
Spesifik, Ekspansi Gas Ideal, Tekanan Uap Suatu Zat Cair, Tekanan Uap Jenuh,
Kesetimbangan Uap Cair, dan Kelarutan.

Anda mungkin juga menyukai