1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Sumber dana ini merupakan sumber dana dari
modal sendiri. Modal sendiri
Maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham
dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka
pencahariannya dapat dilkukan dengan menjual saham kepada pemegang sahm lama. Akan
tetapi jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat
mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar modal. Di samping itu
pihak perbankan dapat pula menggunakan cadangan-cadangan laba yang belum digunakan.
Cadangan-cadangan bank, maksudnya adlah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang
tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan untuk
mengantisipasi laba tahun yang akan datang.
Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun
yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu
Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih
besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.
b. Pinjaman antar bank (call money) biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-
bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring.Pinjaman ini bersifat jangka pendek
dengan bunga yang relatif tinggi.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh
perbankkan dari pihak luar negeri
d. Surat berharga pasar uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan
SBPU kemudian diperjualkan kepada pihak yang berminat,baik perusahaan keuangan maupun
nonkeuangan.
B. Simpanan Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan,
definisi ini dijelaskan dalam undang-undang perbankkan nomor 10 tahun 1998.
Berdasarkan pengertian giro diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Simpanan pihak ketiga
Simpanan pihak ketiga berupa penyimpanan sejumlah uang di bank dalam bentuk
giro. Simpanan ini dilakukan atas kesepakatan antara pihak bank dan nasabah,dimana
nasabah menyimpan dananya dibank, untuk kemudian dikelola oleh pihak bank, dan dalam
setoran pertama untuk membuka rekening giro ini masingmasing bank mematok jumlah yang
berbeda.
3. Cara penarikan
Ada beberapa jenis sarana yang dapat dipakai untuk menarik dana yang tertanam
di rekening giro, adalah sebagai berikut :
3
a. Cek
Cek merupakan surat perintah dari nasabah kepada pihak bank yang memelihara
rekening giro, untuk membayar kepada pihak yang disebutkan didalam cek atau kepada pihak
yang memegang cek tersebut.
Untuk lebih jelasnya cek terbagi lagi menjadi beberapa jenis cek, yaitu :
1.) Cek atas nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu yang terlis
jelas didalam cek
b. Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang
bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau
bank lainnya.
C. Simpanan Tabungan
Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Mengenai syarat administrasi, besarnya bunga dan setoran awal simpanan tabungan disetiap
bank menjadi berbeda, sesuai dengan prosedur masing-masing bank dan perjanjian
kesepakatan antara pihak bank dan nasabah.
Alat penarikan yang digunakan untuk mengambil dana yang tersimpan di
dalam simpanan tabungan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Buku tabungan
adalah buku yang dipegang oleh nasabah, yang diberikan kepada nasabah pada
awal menabung. Di dalamnya berisi catatan penambahan dana dan penarikan dana oleh
nasabah.Bila nasabah akan menarik dana dengan menggunakan buku tabungan maka
nasabah perlu menambahkan slip penarikan, yang dapat dijumpai di bank yang bersangkutan
sebagai alat bukti bahwa benar telah terjadi penarikan sejumlah uang tertentu oleh nasabah
pada tanggal tertentu.
7
2. Kartu penarikan
Adalah kartu yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah dana pada mesin penarikan uang
yang telah disediakan oleh pihak bank pada lokasi tertentu, dimana kita lebih mengenal kartu
penarikan ini dengan nama ATM (Automated Teller machine).
3. Surat Kuasa
Adalah surat yang berisi pernyataan nasabah yang memberikan kuasa pada si pemegang surat
kuasa yang terdapat tandatangan nasabah dan si pemegang surat kuasa untuk menarik
sejumlah dana dari rekening nasabah, selain itu disertakan fotocopy tanda pengenal si
pemegang surat kuasa dan buku tabungan nasabah.
Dalam hal perhitungan bunga simpanan tabungan ada beberapa metode yang dapat
digunakan yaitu dengan cara :
Berikut ini adalah transaksi simpanan tabungan yang terjadi pada rekening Tn.
Syurga selama bulan September 2006
Tgl. 1 September Setor tunai Rp 15.000.000
10 September Transfer masuk Rp 3.700.000
19 September Tarik tunai Rp 4.200.000
26 September Setor tunai Rp 5.300.000
30 September Tarik tunai Rp 3.500.000
Untuk perhitungan bunga dengan menggunakan saldo terendah suku bunga ditetapkan 12%,
sedangkan untuk saldo bunga harian ditetapkan sebagai berikut :
Dari Tgl 1 s/d 10 bunga = 16% PA
Tgl 11 s/d 20 bunga = 13% PA
Tgl 21 s/d 30 bunga = 11% PA
Hitungan bunga berisi untuk bunga dengan menggunakan saldo terendah dan saldo bunga
harian, dengan pajak 10% PA
8
9
D. Simpanan Deposito
Jangka waktu simpanan deposito lebih lama bila dibandingkan dengan simpanan
giro ataupun simpanan tabungan, serta tidak dapat diambil setiap waktu. Menurut undang-
undang no.10 tahun 1998 deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan bank.
Alat yang dapat digunakan untuk penarikan simpanan deposito tergantung dari jenis
depositonya. Seperti alat yang digunakan untuk menarik deposito berjangka adalah bilyet
deposito sedangkan untuk menarik sertifikat deposito digunakan sertifikat deposito.
1. Deposito berjangka
Merupakan deposito yang diterbitkan oleh bank umum, dimana didalam deposito
berjangka diterbitkan atas nama orang atau lemabag dan terdapat nilai nominal dari uang.
Jangka waktu deposito bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, dan 24 bulan.
Pengambilan bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau pada saat jatuh tempo
baik tunai ataupun nontunai dengan cara pemindahbukuan, dan pendapatan bunga bunga
bersih didapat dari bunga dipotong pajak.Jumlah yang disetorkan pada simpanan deposito
berjangka untuk saat ini ada peraturan dari pemerintah bahwa batas minimalnya adalah
sebesar Rp 5.000.000. dan bila nasabah mengambil dananya sebelum jatuh temponya maka
nasabah dikenakan penalty rate. Sedangkan insentif yang diberikan
untuk nasabah yang memiliki nominal dana yang cukup besar dapat berupa spesial rate
maupun hadiah ataupun cindera mata.
2. Sertifikat Deposito
Merupakan jenis deposito yang diterbitkan atas unjuk, maksudnya adalah didalam
sertifikat deposito yang diterbitkan hanya ada nilai nominalnya tidak disertai dengan nama
orang ataupun lembaga. Sehingga sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kepada pihak lain.
Sertifikat deposito dapat diterbitkan dengan jangka waktu, 2, 3, 4, 6, dan 12 bulan.Pengambilan
bunga dapat dilakukan dimuka, baik tunai maupun nontunai.
3. Deposito on call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama 1 bulan.
Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 100 juta rupiah,
tergantung dari bank yang menerbitkan deposito on call tersebut.