Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )

PENYULUHAN KESEHATAN LANSIA

1. Topik Penyuluhan : Kesehatan Lansia


2. Waktu : 30 menit
3. Sasaran : orang tua yang berusia 45 tahun ke atas
4. Lokasi : Balai Desa Duampanuae
5. Tanggal Pelaksanaan : 15 Januari 2004
6. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan ini diharapkan lansia dapat mengetahui
bagaimana menjaga kesehatan di hari tua.
7. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini lansia akan mampu :
1. Menyebutkan pengertian dari proses penuaan
2. Menyebutkan perubahan fisik dan perubahan mental yang terjadi sebagai akibat adanya
proses penuaan
3. Menyebutkan berbagai macam cara mengatasi perubahan usia
4. menyebutkan contoh-contoh gaya hidup sehat
5. menyebutkan penyebab dan faktor-faktor resiko terjadinya kecelakaan pada lansia
6. Menyebutkan cara mencegah resiko kecelakaan pada lansia
8. Pokok Bahasan
A. Pengertian proses penuaan
B. Perubahan fisik dan mental akibat proses penuaan
C. Cara mengatasi perubahan pada lansia
D. Contoh gaya hidup sehat
E. Penyebab dan faktor resiko kecelakaan pada lansia
F. Pencegahan resiko kecelakaan pada lansia
9. Kegiatan belajar mengajar
Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media dan alat
kegiatan pengajaran
Pendahuluan  Memperkenalkan diri  Duduk dan  Fliptchart
 Menjelaskan kesehatan mendengarkan  Leaflet
lansia secara umum  Pengeras suara
 Menjelaskan TIU & TIK

Penyajian  Menjelaskan pengertian  Duduk dan


proses penuaan mendengarkan
 Menjelaskan perubahan
Fisik dan mental yang
terjadi akibat proses
penuaan
 Menjelaskan berbagai
macam cara mengatasi
perubahan pada lansia
 Menjelaskan contoh gaya
hidup sehat
 Menjelaskan penyebab dan
faktor resiko kecelakaan
pada lansia
 Menjelaskan cara mencegah
resiko kecelakaan pada
lansia

Penutup  Memberikan kesempatan  Duduk,


untuk bertanya pada peserta mendengarkan dan
 Memberikan rangkuman bertanya aktif
materi penyuluhan
 Menanyakan kesepakatan
rencana pertemuan
selanjutnya

10. Metode : Ceramah dan Tanya jawab


11. Evaluasi : Mood Meter
12. Sumber :
Penanggung jawab : Mahasiswa Keperawatan Unhas
Dana : Swadaya masyarakat

Materi Penyuluhan
A. Pengertian
Proses penuaan adalah terjadinya kemunduran fungsi tubuh secara fisiologis akibat
adanya pertambahan usia.
B. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia
 Perubahan Fisik
a. Perubahan yang pertama kali terjadi pada usia 40-an, yaitu :
o Adanya garis senyum
o Mulai tumbuh uban
o Sendi-sendi yang kaku
o Farsightedness atau rabun dekat
b. Dalam usia 50-an
o Kulit menjadi kering dan berkurangnya elastisitas kulit serta timbul bintik-
bintik coklat
o Otot melelmah
o Tulang-tulang menjadi kecil dan rapuh
o Wanita berhenti menstruasi / haid dan tidak dapat lagi mempunyai keturunan
o Bagi laki-laki tetap bisa memproduksi sperma tapi memerlukan waktu lama
untuk bisa ereksi.
c. Usia 70-an, panca indera tidak setajam semula
o Penglihatan menjadi berkurang
o Pendengaran berkurang ketajamannya
o Kemampuan untuk merasa dan membaui berkurang
o Organ-organ tubuh yang lain ikut melemah
o Kecepatan reaksi melambat
o Pencernaan melemah
o Urat nadi mengeras dan elastisitasnya berkurang
o Kerja jantung menjadi tidak efektif
d. Usia 80-an :
o Kandung kemih sulit dikontrol
o Daya ingat, terutama peristiwa yang baru saja terjadi menjadi berkurang
o Kebingungan kecil sering terjadi
 Perubahan Mental
Kemampuan intelektual tidak pernah berubah, jika kemampuannya berkurang
maka hal tersebut disebabkan oleh penyakit yang diderita dan bukan oleh faktor usia.
Kita bisa terus belajar jika kita menginginkannya walaupun mungkin lebih lambat
tingkatannya. Mungkin terjadi sedikit kesulitan dengan pola berpikir abstrak, tetapi
kemampuan pemecahan masalah berdasarkan pada pengalaman dan logika malah
meningkat.
C. Mengatasi Perubahan Usia
 KULIT
 Gunakan pelembab sehabis mandi untuk mencegah kulit kering dan mengurangi
kerut
 Menggunakan payung dan oleskan krim penahan matahari ketika berpergian di
siang hari
 Kenakan sarung tangan karet sewaktu mencuci, jangan memakai detergent yang
kuat.
 RAMBUT
 Gunakan shampo ringan setiap 3-4 hari
 Cuci rambut dengan air dingin atau air hangat. Air panas dapat merusak akar
rambut
 Gunakan pewarna rambut jika uban terasa sangat mengganggu penampilan.
 MATA
 Jika penglihatan mulai kabur, periksakan ke dokter mata. Mungkin Anda
membutuhkan kacamata
 Periksakan mata setiap 2-3 kali setahun untuk mengetahui ada atau tidaknya
katarak dan glaucoma (penyakit di mata akibat peningkatan tekanan pada bola
mata)
 Pergunakan lampu yang terang saat membaca
 PENDENGARAN
 Hindari musik dan suara yang keras
 Hubungi dokter jika mengalami masalah pendengaran
 Gunakan alat Bantu pendengaran jika direkomendasikan oleh dokter
 SEKS
 Orang-orang berusia lanjut masih mampu menikmati kehidupan seks meskipun
pada pria perlu waktu lama untuk ereksi
 Wanita lansia dengan vagina kering, mungkin perlu memakai cairan pelican
seperti jelly yang tersedia di apotek.
 Laki-laki memerlukan rangsangan yang lebih lama untuk melakukan ereksi
 KONTROL KANDUNG KEMIH
 Apabila mulai tidak bisa mengontrol kandung kemih, minta nasehat dokter.
 Lakukan senam panggul dengan latihan dilantai (kegel exercise) untuk
memeperbaiki kandung kemi. Tanyakan dokter tentang senam tersebut.
 Kenakan pembalut (pampers) untuk mengurangi rasa tidak enak
 JANTUNG DAN OTOT
 Latihan olahraga akan memperkuat otot, jantung dan paru-paru. Tetapi sebelum
mulai, periksa ke dokter dahulu bila anda tidak pernah latihan atau mempunyai
masalah kesehatan
 Jalan cepat, bersepeda, dan berenang adalah cara latihan yang baik bagi lansia
 Lakukan perlahan-lahan sampai porsi latihan mencapai 15-60 menit termasuk
pemanasan dan pendinginan, 3-5 kali seminggu.
 PIKIRAN
 Peliharalah pikiran anda dengan berita-berita terakhir dengan cara mendengarkan
radio, menonton TV dan membaca surat kabar, majalah dan buku
 Berdiskusi dan bertukar pikiran dengan famili Anda dan teman-teman
 Mainkan suatu permainan dan bacakan cerita pada cucu Anda
 Pelajarilah keahlian, permainan dan bahasa baru
 Tawarkan jasa anda pada organisasi sosial dan aktiflah dalam masyarakat di
sekeliling anda
 PERSENDIAN
 Jaga kelenturan sendi-sendi dengan latihan peregangan
 Gerakan memutar leher, bau, pergelangan tangan dan kaki
 Sit-up
 Angkat kaki ke depan, belakang dan samping
 Tekuk siku-siku dan lutut
 Bungkukkan badan ke muka, ke belakang dank ke samping
 Bermainlah seolah-olah sedang memainkan piano dengan jari-jari
 Dianjurkan latihan yoga atau taici untuk menjaga kelenturan sendi-sendi dan
memperbaiki keseimbangan badan dan menghindari kecelakaan
 Jaga kehangatan tangan dan kaki di malam hari untuk mencegah kekakuan di
pagi hari
 TULANG-TULANG
 Osteoporosis atau penipisan tulang biasa terjadi pada wanita lebi dari 60 tahun. Hal
itu bisa dihindari dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup
kalsium atau menelan tablet kalsium
 Para wanita yang telah menapai menopause sebaiknya konsultasi dengan dokter
apakah perlu tambahan hormone
 GIGI
 Sikat gigi setiap habis makan pagi dan sebvelum tidur. Bersihkan sela-sela gigi satu
kali setiap hari.
 Gantilah gigi yang telah goyah. Gigi palsu yang tepat akan membantu anda
mengunyah dengan benar dan kemungkinan gigi tertelan kecil.
 Konsultasi dengan dokter gigi secara teratur untuk mengontrol adanya lubang dan
penyakit gusi. Juga untuk memastikan bahwa gigi palsu sudah terpasang dengan
tepat.
D. Contoh Gaya Hidup Sehat
 Berhenti atau menghindari rokok
Apabila anda berhenti merokok, akan menurunkan resiko kanker paru, serangan
jantung dan penyakit paru-paru lain seperti bronchitis dan pneumonia. Anda akan
jarang terserang flu dan batuk serta energi bertambah besar. Indera perasa dan
penciuman menjadi lebih baik dan jarang sesak nafas.
 Makanlah secara bijaksana
1. Pilihlah makanan dari segala jenis makanan untuk diet yang seimbang (karboidrat,
protein, serat) dan minumlah 6-8 gelas air sehari
2. Karena keaktifan sehari-hari telah menurun maka makanlah dengan porsi yang
kecil dan kurangi jumlah gula. Hal ini akan mencegah kegemukan dan juga
melindungi kerusakan gigi
3. Kurangi garam dan saus, karena garam menyebabkan penumpukan air dalam
tubuh. Hal ini bisa menyebabkan tekanan darah meningkat pada lansia.
4. Kurangi makanan berlemak untuk mengurangi resiko penyakit jantung
5. makanlah sayur dan buah-buahan setiap hari. Hal ini untuk mencegah sembelit dan
menmabah vitamin
6. makanlah kalsium yang cukup untuk mencegah osteoporosis
 Berolahraga secara teratur, agar dapat membantu anda :
1. Memperbaiki kesehatan anda dan membuat anda merasa sehat
2. Menguatkan jantung dan paruparu
3. mengurangi berat badan
4. membuat tidur lebih nyenyak
5. menghindari stress
 Kendalikan stress
1. Jaga hubungan baik dengan keluarga dan juga teman atau relasi
2. milikilah suatu hobi seperti main catur, bertukang, melukis, dll
3. lakukan sesuatu untuk orang lain. Masaklah makanan untuk keluarga atau buatlah
sebuah kegiatan bersama di lingkungan anda
 Nikmati hidup secara penuh dengan gaya hidup sehat
E. Penyebab kecelakaan pada lansia
Pada umumnya terjadinya kecelakaan pada manula disebabkan :
 Kecelakaan lalu lintas
 Jatuh
 Tersedak
 Kebakaran
Faktor-faktor resiko terjadinya kecelakaan di usia lanjut meliputi :
 Perubahan fisik pada proses penuaan seperti memburuknya penglihatan, pendengaran
dan keseimbangan
 Kecacatan karena penyakit seperti arthritis, stroke atau kelemahan otot
 Kebingungan jiwa akibat depresi, obat, alcohol atau penyakit
 Penerangan di rumah kurang baik
 Tangga dan ruangan yang bertingkat-tingkat
 Lantai yang sangat licin, karpet yang longgar ataupun berlipat-lipat dan tumpahan
cairan di lantai.
F. Pencegahan resiko kecelakaan pada lansia
Buatlah rumah anda lebih aman dengan melakukan hal-hal berikut :
 Pasang lampu yang terang
 Miliki lampu yang dapat dinyalakan disamping tempat tidur anda jika anda
memerlukan untuk bangun di malam hari
 Pasangla bel panggilan atau bel biasa dikamar anda
 Gunakan lantai yang tidak licin seperti keramik kasar, linoleum, mosaic atau karpet
yang menutupi seluruh ruangan
 Hindari karpet kecil dan licin serta tikar
 Berhenti sejenak apabila pergi dari ruangan terang ke gelap, supaya memberikan
kesempatan pada mata untuk menyesuaikan diri
 Hindari memiliki perabotan yang banyak dan atur sedemikian rupa sehingga anda
memiliki cukup ruang untuk bergerak
 Belilah bangku atau kursi yang berat sehingga tidak mudah goyang atau terbalik
 Pergunakan lampu dan kipas angina pada langit-langit dan dinding daripada
mempergunakan lampu meja atau lampu yang berdiri di lantai
 Gunakan shower daripada bak air. Pasanglah pegangan tangan dalam ruang mandi
anda, atau gunakan kursi plastic untuk duduk selama mandi. Pasang tirai shower
supaya bagian kamar mandi lain tetap kering
 Belilah cangkir dengan pegangan yang besar dan kuat
 Pakailah sepatu dan sandal dengan alas yang tidak licin. Gunakan tongkat untuk
berjalan bila diperlukan, terutama ditempat ramai
 Jangan merokok, terutama di tempat tidur
 Pasanglah alat pemadam kebakaran dan pelajari cara menggunakannya
 Bertemanlah dengan tetangga dan sepakati tanda-tanda untuk keadaan gawat darurat

EVALUASI PASCA PENYULUHAN

1. Metode : Mood meter


2. Aturan :
Membagi 4 klasifikasi berdasarkan pemahaman dari materi yang diberikan :
a. Klasifikasi I : Bila peserta penyuluhan memahami > 75 % (> ¾) dari materi yang
diberikan
b. Klasifikasi II : Bila peserta penyuluhan memahami antara 75 % - 50 % dari materi yang
diberikan.
c. Klasifikasi III: Bila peserta penyuluhan memahami antara 25 % - 50 % dari materi yang
diberikan.
d. Klasifikasi IV : Bila peserta penyuluhan memahami < 25 % ( < ¼ ) dari materi yang
diberikan.
3. Teknis Pelaksanaan Evaluasi :
a. Setelah selesai penyuluhan pemateri menentukan area untuk klasifikasi I, II, III &
IV
b. Menjelaskan klasifikasi untuk area I, II, III, & IV dan mengajak peserta
penyuluhan untuk memilih tempat sesuai dengan daya pemahamannya.

Denah Pelaksanaan :

II

III

IV

Keterangan gambar :

: Pembawa Materi

I : Undangan/ peserta, tempat klasifikasi I, II , III & IV

: Moderator

: Observer

: Notulen

: Tempat Duduk

Rujukan :
Soejoenoes, Ariawan, Panduan Kesehatan Keluarga, Yayasan Essentia Medica,
Jakarta,1996
Lueckenotte Anette Giesler, Pengkajian Gerontologi, Edisi 2, Jakarta, EGC, 1997

Anda mungkin juga menyukai