Anda di halaman 1dari 17

PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

PROPOSAL TEKNIS
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

I. PENGENALAN TERHADAP PEKERJAAN


Pengembangan beberapa wilayah di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Sehingga
aktifitas masyarakat suatu wilayah terus berjalan membenahi dan membangun
wilayahnya serta mengelola potensi sumber daya alam dan asset manusia yang
dimilikinya. Melalui pendekatan dari berbagai aspek/sektoral yang secara umum
membuat gambaran tentang keadaan geografi, kondisi social dan perkembangan
perekonomian, yang lebih menunjukkan arah serta lokasi dimana kegiatan sektoral
tersebut dapat dikembangkan. Pendekatan tersebut mendorong lahirnya konsep
pengelolaan potensi sumber daya alam dan asset manusia yang harus mampu
meningkatkan suatu daerah menjadi target tujuan investasi yang menarik.
Mengingat potensi sumberdaya alam dan asset manusia merupakan hal yang dinamis,
maka data-data dan informasi tentang status terkini tentang potensi daerah dan
keberadaannya di beberapa wilayah di Indonesia menjadi sangat penting dalam
perumusan kebijakan investasi di daerah serta membantu para calon investor dalam
mendapatkan potensi sumberdaya yang dimiliki tersebut maka perlu untuk dilakukannya
pemetaan terhadap potensi sumber daya tersebut sebagai acuan bagi para calon investor
untuk berinvestasi.
Dengan adanya peta peluang potensi investasi daerah tersebut, diharapkan dapat menjadi
salah satu faktor pendorong dalam meningkatkan investasi di Indonesia. Latar belakang
pekerjaan Penyusunan Peta Potensi Investasi Daerah disajikan pada Gambar 1.1

PROYEK/PEKERJAAN LINGKUP PEKERJAAN – OUTPUT ANTARA - OUTPUT TUJUAN ANTARA TUJUAN AKHIR

Potensi SDA dan SDM


bersifat DINAMIS

Survey/up-date

Data Terkini Potensi SDA


dan SDM

PROYEK PENYUSUNAN PETA


Data Processing
INVESTASI DAERAH 2010

Data Potensi Investasi

· Sebagai bahan
Pemetaan pertimbangan
perumusan
kebijakan Mendukung
Data dan Lokasi Potensi investasi peningkatan
Investasi daerah investasi di
· Sebagai acuan Indonesia
investor untuk
melakukan
investasi

Gambar 1.1 Latar Belakang Pekerjaan Penyusunan Peta Potensi Investasi Daerah
.

1
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

Sebagai upaya membantu propinsi untuk menawarkan sejumlah proyek yang telah
dinyatakan siap dan menjadi unggulan di wilayah propinsi, dengan Kementerian Dalam
Negeri membuat program Regional Champion. Daerah-daerah yang masuk dalam
kelompok Regional Champion ini merupakan daerah yang dianggap telah siap sebagai
daerah tujuan investasi. Kriteria yang digunakan antara lain: (i) pertumbuhan ekonomi
daerah; (ii) komitmen terhadap reformasi, terutama iklim investasi; (iii) ketersediaan dan
kualitas sumberdaya manusia; dan (iv) ketersediaan dan kualitas sarana-prasarana.

1.a. Variabel Konsep


Beberapa variabel yang menjadi pertimbangan dalam pengembangan konsep,
yaitu masukan, batasan dan kriteria untuk mengembil keputusan tertentu antara
lain:
1. Data awal Potensi Investasi Daerah untuk dikembangkan berupa:
- Input dari daerah: hasil musrenbang, renstra
- Input dari Konsultan: hasil kajian literatur/desk study
- Penetapan awal (Lampiran Teknis 1)
2. UU & regulasi (UU investasi, DNI, peraturan sektoral, dll) sebagai Filter-1:
3. Pertimbangan keekonomian (Biaya Investasi, simulasi NPV, IRR, BEP, B/C
ratio, dll) sebagai Filter-2
Keterkaitan antar variabel dalam konsep disajikan pada Gambar 1.2

Gambar 1.2 Keterkaitan antar Variabel Konsep

1.b. Tahap-tahap Pengembangan Gagasan


Secara garis besar, tahap-tahap pengembangan gagasan Pekerjaan Penyusunan
Peta Potensi Investasi Daerah adalah sebagai berikut:
- Eksplorasi potensi investasi daerah, untuk mendapatkan daftar panjang (long
list) potensi investasi daerah;
- Penyaringan Tahap-1 (aspek regulasi), untuk mendapatkan daftar menengah
(medium list) potensi investasi daerah;

2
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

- Penyaringan Tahap-2 (aspek keekonomian), untuk mendapatkan daftar


pendek (short list) potensi investasi daerah;
- Survey dan Pemetaan, untuk mendapatkan data pendukung yang diperlukan
dalam penyusunan potensi investasi daerah.
- Pengolahan, sinkronisasi dan integrasi data untuk mendapatkan hasil kajian
dalam format yang telah ditetapkan.

1.c. Keluaran

Produk atau keluaran dari hasil pelaksanaan pekerjaan ini adalahberupa data dan
peta potensi investasi daerah dan dalam format GIS yang tersinkronisasi dan
terintegrasi dengan .

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pekerjaan ini adalah memberikan solusi dan alternative bagi publik
khususnya calon investor agar secara mudah dan cepat mendapatkan data dan informasi
tentang potensi investasi daerah yang benar-benar dibutuhkannya, sesuai dengan kondisi
dan perkembangan terakhir.
Tujuannya adalah tersedianya data dan informasi potensi investasi unggulan daerah,
peluang-peluang usaha termasuk didalamnya tentang ketersediaan lahan, ketersediaan
bahan baku, ketersediaan sarana prasarana serta kawasan khusus dan data terkait lainnya
tiap wilayah di Indonesia berupa buku kajian dan peta secara terpadu, lengkap, akurat dan
terkini secara memadai sebagai bahan promosi investasi yang lebih fokus sehingga
mampu meningkatkan competitive advantage daerah sehingga menjadi daerah yang
menarik untuk tujuan investasi.

III. METODOLOGI
3. a. Pendekatan
Secara garis besar, dua pendekatan akan digabungkan dalam rangkaian pekerjaan
penyusunan peta potensi daerah, terutama pada tahap eksplorasi potensi daerah, yaitu
pendekatan bottom-up dan pendekatan top-down. Dengan pendekatan bottom-up, daerah
diminta menyajikan hasil identifikasi potensi daerah masing-masing. Di sisi lain, dengan
pendekatan top-down, juga telah melakukan penetapan awal komoditas-komoditas atau
bidang-bidang yang merupakan potensi investasi untuk masing-masing daerah (lihat
Lampiran Teknis-1).
Kedua pendekatan di atas akan dipertemukan dalam sebuah workshop untuk
menghasilkan daftar potensi investasi yang secara perundangan mungkin dilakukan dan
secara keekonomian layak untuk dikembangkan.
Pendekatan partisipatif dan multi-sektor juga dilakukan melalui Focused Group Discussion
(FGD) di daerah untuk menumbuhkan komitmen dan dukungan daerah terhadap investasi
yang akan dilakukan.

3. b. Metode
Metode pelaksanaan pekerjaan meliputi serangkaian kegiatan yang secara ringkas dapat
disajikan sebagai berikut:

3
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

1) Eksplorasi, verifikasi, seleksi dan formulasi potensi investasi daerah, meliputi


kegiatan-kegiatan:
- Penyebaran kuesioner
- Kajian dokumen sekunder/Desk study
- Workshop
- Focused Group Discussion (FGD)
- Survey dan pemetaan
2) Formulasi dan organisasi data yang akurat dan terkini menjadi data potensi
investasi daerah
- Penyusunan Draft Dokumen Kajian
- Workshop
- Finalisasi Dokumen Kajian
3) Pengolahan format penyajian data potensi investasi daerah
- Sinkronisasi data
- Integrasi data
4) Presentasi akhir
5) Penyusunan dan penyampaian Laporan Akhir dan keluaran-keluaran proyek

Adapun penjelasan detail tiap langkah atau tahapan kegiatan adalah sebagai berikut:

1. KEGIATAN PERSIAPAN
Kegiatan ini untuk mempersiapkan rencana kerja dan bahan-bahan yang diperlukan
untuk implemtasi. Kegiatan persiapan ini meliputi kegiatan-kegiatan penunjang
seperti:
- Pembentukan tim
- Identifikasi kebutuhan data sekunder
- Identifikasi kebutuhan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan
- Membuat kuesioner dalam rangka penentuan potensi investasi unggulan
daerah yang nantinya digunakan pada saat survey lapangan
- Finalisasi jadwal personil dan pembagian tugas lapangan
- Penyusunan Laporan Pendahuluan
- Presentasi Laporan Pendahuluan, yaitu melakukan presentasi rencana dan
jadwal pelaksanaan pekerjaan penyusunan peta potensi peluang investasi
daerah kepada Direktorat Pengembangan Potensi Daerah
- Finalisasi rencana kerja dan Laporan Pendahuluan berdasarkan masukan-
masukan yang didapatkan dari kegiatan presentasi
Output utama kegiatan persiapan adalah LAPORAN PENDAHULUAN (Inception
Report)

4
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

2. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER


Kegiatan ini untuk mendapatkan data sekunder terkait dengan investasi daerah
mengacu pada daftar kebutuhan dokumen yang disusun pada tahap persiapan.
Kegiatan penunjang terkait dengan pengumpulan data sekunder meliputi:
- Browsing data internet
- Kunjungan kepada dinas/instansi terkait
- Pengelompokan dokumen
- Pengiriman kuesioner kepada dinas/instansi daerah terkait
Analisis potensi dan masalah diawali dengan pengkajian data dan informasi yang
tersedia dan secara aktual dan masih berlaku secara sah di masing-masing Provinsi
dan Kabupaten/Kota wilayah kajian. Melalui tahap ini, gambaran awal potensi daerah
dari provinsi dan kabupaten/kota wilayah kajian serta kebijakan yang ada pada saat
ini yang menyangkut investasi (termasuk aspek pasar), sedikit-banyak sudah dapat
diperoleh, sehingga untuk selanjutnya dapat dirumuskan cakupan pekerjaan untuk
tahap berikutnya.
Data dan informasi yang ada tersebut pada tahap awal sudah dapat dianalisis dan
dikelompok-kelompokkan, agar dapat diperoleh suatu ekstraksi informasi yang lebih
sintetis. Proses yang dapat dikenakan pada data dan informasi untuk mendapat
informasi baru antara lain meliputi kompilasi, pemaduan data, pemasukan data,
analisis statistik, analisis sintetik, atau interpretasi data dan interpretasi kebijakan.
Dalam pengumpulan data ini, koordinasi perlu dilakukan dengan lintas sektor terkait,
baik di Pusat maupun di daerah, untuk memperoleh data maupun klarifikasi informasi
berbagai institusi terkait. Koordinasi terutama dilakukan dengan Institusi Penanaman
Modal Propinsi (IPMP) daerah kajian untuk memperoleh data maupun klarifikasi
informasi mengenai potensi, sebaran, waktu, kapasitas bahan baku, ketersediaan
lahan dan infrastruktur investasi maupun pelaku usaha di wilayah propinsi dan
kabupaten/kota setempat
Output yang didapatkan dari kegiatan ini adalah dokumen/data sekunder terkait
investasi daerah sebagaimana diidentifikasi pada kegiatan persiapan.

3. KAJIAN DATA SEKUNDER (DESK STUDY)


Kajian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data awal potensi investasi di 10 propinsi
wilayah kajian dan 23 propinsi lainnya. Dari kajian ini diharapkan dapat tersusun
daftar panjang (long list) potensi investasi untuk masing-masing daerah. Perlu dicatat
bahwa, sesuai dengan kerangka acuan kerja, peluang investasi yang akan digali
difokuskan pada 2 bidang, yaitu: (i) bidang industri pangan; dan (ii) pengelolaan usaha
tani berskala besar.
Kegiatan penunjang terkait dengan kajian data sekunder meliputi:
- Penyusunan daftar panjang potensi investasi di 10 propinsi wilayah kajian
- Penyusunan daftar investasi unggulan di 23 propinsi di luar wilayah kajian

5
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

Output yang dihasilkan dari kajian data sekunder berupa: (i) daftar panjang (long list)
potensi investasi di 10 propinsi wilayah kajian; dan (ii) daftar investasi unggulan di 23
propinsi di luar wilayah kajian.

4. WORKSHOP TAHAP PERTAMA


Ada 2 pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan daftar peluang investasi di
daerah, yaitu: (i) pendekatan top-down; dan (ii) pendekatan bottom up. Pendekatan
top-down dimasudkan sebagai pendekatan penyusunan peluang investasi yang
dilakukan oleh tim konsultan dengan melibatkan pihak pusat dalam hal ini .
Sedangkan pendekatan bottom-up dimaksudkan sebagai upaya penyusunan daftar
peluang investasi yang dilakukan oleh pihak daerah sendiri.
Workshop ini dimaksudkan sebagai rapat penyusunan peta potensi investasi daerah
dengan seluruh daerah yang terkait untuk mendapatkan masukan identifikasi awal
terhadap peluang usaha, ketersediaan lahan, dan sarana prasarana penunjang
investasi serta program pengembangan yang diunggulkan daerah. Melalui kegiatan
workshop tahap pertama ini pula, daftar peluang investasi dari pendekatan bottom-up
dan top-down dipertemukan untuk mendapatkan titik temu dan hasil akhir yang lebih
realistis.
Kegiatan penunjang terkait dengan workshop tahap pertama meliputi:
- Identifikasi waktu, tempat dan peserta workshop
- Penyusunan daftar acara workshop
- Persiapan bahan-bahan, peralatan dan logistik workshop.
Output yang dihasilkan dari workshop tahap pertama ini berupa daftar menengah
(middle list) peluang investasi prioritas di 10 propinsi.

5. KAJIAN KEEKONOMIAN POTENSI DAERAH


Pada tahap ini setiap tenaga ahli sesuai bidang keahliannya melakukan kajian
keekonomian potensi investasi untuk melihat gambaran nilai investasi, NPV, IRR, BEP,
B/C ratio dll. Potensi-potensi yang secara keekonomian tidak layak sebagai peluang
investasi dikeluarkan dari daftar. Dari kegiatan ini dihasilkan daftar pendek (short-
list) potensi investasi daerah, baik untuk 10 propinsi kajian maupun 23 propinsi
sisanya.

6. FOCUSSED GROUP DISCUSSION (FGD)


Yang dimaksudkan dengan pengumpulan pendapat (FGD) dalam kegiatan ini
terutama ditekankan pada FGD dengan stake-holder potensi daerah, dikaitkan secara
langsung dengan pengumpulan data dan informasi. Dengan demikian, dalam FGD ini,
dua hal dilaksanakan secara sekaligus: (i) pengumpulan pendapat murni tentang
aspek sosial kemasyarakatan, dan (ii) pengumpulan data menyangkut potensi.
Dengan pendekatan ini, dua hal tercapai sekaligus, yaitu pencapaian aspek partisipatif
kegiatan dan diperolehnya data.

6
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan FGD akan disajikan di bawah ini:
- Diskusi Kelompok Terfokus (Focussed Group Discussion - FGD). Diskusi ini
bertujuan untuk melakukan pemetaan masalah. Dalam kegiatan ini, FGD akan
diadakan dengan aparat pemerintah yang terkait dengan investasi dan potensi
daerah.
- Trianggulasi (crosscheck). Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan
pengecekan ulang kondisi riil potensi di tingkat lapangan. Kegiatan ini
dilakukan dengan cara peninjauan lapangan secara langsung terhadap obyek-
obyek terkait.
- Perumusan. Masing-masing kelompok mengajukan rumusan masalah yang
terkait dengan potensi daerah dan investasi untuk ditanggapi oleh peserta lain.
Focus Group Discussion dilakukan di 10 propinsi sasaran sebagai tindak lanjut atas
daftar sementara peluang investasi yang dihasilkan dari workshop tahap pertama.
Kegiatan penunjang terkait dengan Focus Group Discussion meliputi:
- Identifikasi waktu, tempat dan peserta FGD
- Penyusunan daftar acara FGD
- Persiapan bahan-bahan, peralatan dan logistik FGD
Dari kegiatan FGD ini, selain didpatkan masukan dari dinas-dinas daerah dan instansi
terkait, juga diharapkan tercipta komitmen dan dukungan, baik teknis mupun politis
terhadap rencana pengembangan investasi daerah.

7. SURVEY DAN PEMETAAN


Sebelumnya, perlu terlebih dahulu digaris-bawahi bahwa anggaran yang disusun
pemberi kerja hanya mengalokasikan masing-masing 5 hari untuk setiap propinsi
kepada Tim Survey untuk melakukan survey dan pemetaan. Sehingga metodologi,
cakupan dan kedalaman survey harus menjadi perhatian utama Tim Konsultan.
Setelah didapatkan daftar tetap peluang investasi prioritas untuk masing-masing
propinsi, maka selanjutnya dilakukan survey ke 10 (sepuluh) provinsi terpilih pada
ruang lingkup peluang usaha, ketersediaan lahan, dan sarana prasarana
penunjang investasi serta program pengembangan yang diunggulkan daerah yang
akan dibuat peta potensi investasi daerahnya secara mendalam.
Survey dan pemetaan dilakukan untuk mendapatkan data pendukung peluang
investasi meliputi:
- Peta administratif wilayah Indonesia terbaru.
- Peta infrastruktur eksisting di daerah (terkait pengembangan potensi investasi
di daerah bersangkutan)
- Identifikasi awal terhadap peluang investasi daerah objek kajian dan
pemetaan.
- Komoditi unggulan dan program pengembangan daerah.

7
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

- Ketersediaan lahan (untuk peluang investasi sector primer)


- Ketersediaan bibit (untuk peluang investasi sector primer)
- Jumlah produksi yang terserap pada saat ini dan potensi pengembangan jika
peluang pasar dan industrinya masih potensial (untuk peluang investasi sector
primer)
- Pemasaran distribusi hasil panen eksisting (untuk peluang investasi sector
primer dan sekunder)
- Jumlah produksi/bahan baku (untuk peluang investasi sector sekunder)
- Jumlah produksi/bahan baku yang terserap saat ini dan potensi
pemanfaatannya jika masih ada yang tidak terserap (untuk peluang investasi
sector sekunder)
- Pendataan terhadap potensi investasi yang ditawarkan pemerintah daerah
objek kajian dan pemetaan
- Pelaku usaha, kapasitas produksi dan peluang pasar
- Perhitungan keekonomian terhadap peluang investasi yang ditawarkan
- Sarana dan prasarana penunjang investasi diantaranya infrastruktur jalan,
pelabuhan, bandara, air bersih, listrik, gas, telekomunikasi, kawasan industri,
data tenaga kerja dan lain-lain
Detail teknis metodologi pembuatan peta potensi daerah disajikan pada Lampiran
Teknis-2

8. PENYUSUNAN DRAFT DOKUMEN KAJIAN


Selanjutnya dilakukan penyusunan draft dokumen kajian. Sebelum penyusunan
dilakukan, terlebih dahulu dibuat outline dan desain peta potensi investasi daerah
(data hasil olahan SIG dalam rangka penyusunan peta potensi investasi daerah
diserahkan ke Direktorat P2D). Dokumen disusun berdasarkan outline yang telah
disetujui oleh Direktorat P2D.
Untuk 10 (sepuluh) provinsi terpilih, potensi investasi daerah dikaji dan dipetakan
secara mendalam, sedangkan untuk yang 23 (dua puluh tiga) lainnya dilakukan
melalui pengumpulan data primer maupun sekunder dari instansi teknis terkait untuk
dikaji dan dipetakan dengan mengacu kepada format data Sistem Informasi Potensi
Investasi Daerah.
Kegiatan penunjang terkait dengan Penyusunan Draft Dokumen Kajian meliputi:
- Penyusunan outline dan disain peta potensi investasi daerah
- Penyusunan draft dokumen kajian mendetail peluang investasi daerah di 10
propinsi wilayah kajian
- Penyusunan draft dokumen kajian sekilas peluang investasi daerah di 23
propinsi wilayah kajian

8
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

Output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: (i) draft dokumen kajian
mendetail peluang investasi daerah di 10 propinsi wilayah kajian dalam format data
Sistem Informasi Potensi Investasi Daerah; (ii) draft dokumen kajian sekilas peluang
investasi daerah di 23 propinsi wilayah kajian dalam format data Sistem Informasi
Potensi Investasi Daerah.

9. WORKSHOP TAHAP KEDUA


Workshop tahap kedua dilakukan untuk mempresentasikan hasil kajian dan pemetaan
dari survey yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dari dan instansi
teknis terkait lainnya.
Kegiatan penunjang terkait dengan workshop tahap kedua meliputi:
- Identifikasi waktu, tempat dan peserta workshop
- Penyusunan daftar acara workshop
- Persiapan bahan-bahan, peralatan dan logistik workshop.
Output yang dihasilkan dari workshop tahap kedua ini berupa tanggapan dan
masukan-masukan atas draft dokumen kajian peluang investasi.

10. FINALISASI DOKUMEN KAJIAN


Finalisasi hasil kajian dilakukan dengan cara melakukan perubahan dan koreksi atas
masukan dari dan instansi teknis terkait lainnya yang didapatkan selama workshop.

11. SINKRONISASI DAN INTEGRASI DATA


Sinkronisasi data digital dilakukan agar kajian dan peta dapat dimasukkan sebagai
konten pada website . Uraian detail teknis metodologi sinkronisasi dan integrasi data
disajikan pada Lampiran Teknis-3.

12. PRESENTASI AKHIR


Selanjutnya dilakukan presentasi akhir hasil pekerjaan Penyusunan Peta Potensi
Investasi Daerah kepada .

Jenis-jenis kegiatan, output tahapan, kegiatan penunjang, tenaga ahli yang berperan, pihak
lain yang berperan dan jangka waktu tiap tahapan disajikan pada Tabel 3.1.

9
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

Tabel 3.1. Jenis-jenis kegiatan, output tahapan, kegiatan penunjang, tenaga ahli yang berperan, pihak lain yang berperan dan
jangka waktu tiap tahapan
DURASI
STAKEHOLDER TENAGA AHLI YANG PEKERJAAN
STEP KEGIATAN UTAMA KEGIATAN PENDUKUNG OUTPUT
YANG TERLIBAT TERLIBAT
(bulan)
1 PERSIAPAN - Pembentukan tim  LAPORAN - - Team Leader 0.75
PENDAHULUAN - Project Support
- Identifikasi kebutuhan data (Inception Report)
sekunder - Ahli Geologi &
Mineral
- Identifikasi kebutuhan
- Ahli Sumberdaya
bahan-bahan dan peralatan
Alam
yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan - Ahli Statistik
- Ahli Ekonomi
- Membuat kuesioner dalam
Manajemen
rangka penentuan potensi
investasi unggulan daerah - Ahli Infrastruktur
yang nantinya digunakan - Ahli Pemetaan/GIS
pada saat survey lapangan
- Finalisasi jadwal personil dan
pembagian tugas lapangan
- Penyusunan Laporan
Pendahuluan
- Presentasi Laporan
Pendahuluan, yaitu
melakukan presentasi
rencana dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan
penyusunan peta potensi
peluang investasi daerah
kepada Direktorat
Pengembangan Potensi
Daerah
- Finalisasi rencana kerja dan

10
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

DURASI
STAKEHOLDER TENAGA AHLI YANG PEKERJAAN
STEP KEGIATAN UTAMA KEGIATAN PENDUKUNG OUTPUT
YANG TERLIBAT TERLIBAT
(bulan)
Laporan Pendahuluan
berdasarkan masukan-
masukan yang didapatkan
dari kegiatan presentasi

2 PENGUMPULAN - Team Leader  Dokumen Hasil kajian - - Team Leader 0.50


DATA SEKUNDER mengkoordinasikan LSM/Donor - PDPPM - Project Support
keseluruhan kegiatan internasional
- PDKPM - Ahli Geologi &
- Identifikasi kebutuhan data  Dokumen Hasil kajian Mineral
- PT SETEMPAT
- Identifikasi sumber data LSM/Perguruan tinggi
- SETDA - Ahli Sumberdaya
setempat/nasional
- Identifikasi cara Alam
 Dokumen Hasil - BAPPEDA
pengumpulan data - Ahli Statistik
musrenbang
- Pembagian tugas - Ahli Ekonomi
pengumpulan data  Data dinas
Manajemen
pengembangan
- Pelaksanaan pengumpulan - Ahli Infrastruktur
investasi daerah
data
- Ahli Pemetaan/GIS
- Browsing data internet
- Surveyor
- Kunjungan kepada
dinas/instansi terkait
- Pengelompokan dokumen
- Pengiriman kuesioner kepada
dinas/instansi daerah terkait
3 KAJIAN DATA - Team Leader  Daftar Panjang Potensi - Team Leader 0.50
SEKUNDER / DESK mengkoordinasikan Investasi (LONG LIST) - Project Support
STUDY keseluruhan kegiatan 10 propinsi
- Ahli Geologi &
- Penyusunan daftar panjang  Potensi Investasi Mineral
potensi investasi di 10 Unggulan 23 Propinsi
- Ahli Sumberdaya
propinsi wilayah kajian
Alam
- Penyusunan daftar investasi
- Ahli Statistik
unggulan di 23 propinsi di
- Ahli Ekonomi

11
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

DURASI
STAKEHOLDER TENAGA AHLI YANG PEKERJAAN
STEP KEGIATAN UTAMA KEGIATAN PENDUKUNG OUTPUT
YANG TERLIBAT TERLIBAT
(bulan)
luar wilayah kajian Manajemen
- Ahli Infrastruktur
- Ahli Pemetaan/GIS
4 WORKSHOP TAHAP - Team Leader  Daftar Menengah - - Team Leader 0.10
PERTAMA mengkoordinasikan Potensi Investasi - PDPPM - Project Support
keseluruhan kegiatan (MEDIUM LIST)
- PDKPM - Ahli Geologi &
- Identifikasi tempat dan waktu  Potensi Investasi Mineral
- SETDA
pelaksanaan workshop Unggulan 23 Propinsi
- BAPPEDA - Ahli Sumberdaya
- Identifikasi peserta workshop Alam
- Penyusunan anggaran - Ahli Statistik
pelaksanaan workshop
- Ahli Ekonomi
- Persiapan tempat, bahan, Manajemen
peralatan dan logistik
- Ahli Infrastruktur
- Pelaksanaan workshop
- Ahli Pemetaan/GIS
- Konsolidasi hasil-hasil
- Surveyor
workshop
5 KAJIAN - Team Leader  Daftar Pendek Potensi - - Team Leader 0.50
KEEKONOMIAN mengkoordinasikan Investasi Daerah - Project Support
POTENSI DAERAH keseluruhan kegiatan (SHORT LIST)
- Ahli Geologi &
- Setiap tenaga ahli melakukan Mineral
kajian keekonomian potensi
- Ahli Sumberdaya
investasi untuk melihat
Alam
gambaran nilai investasi,
NPV, IRR, BEP, B/C ratio dll - Ahli Statistik
- Ahli Ekonomi
Manajemen
- Ahli Infrastruktur
- Ahli Pemetaan/GIS
6 FGD DI DAERAH - Identifikasi waktu, tempat Komitmen dan dukungan - PDPPM - Team Leader 0.10

12
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

DURASI
STAKEHOLDER TENAGA AHLI YANG PEKERJAAN
STEP KEGIATAN UTAMA KEGIATAN PENDUKUNG OUTPUT
YANG TERLIBAT TERLIBAT
(bulan)
dan peserta FGD stakeholder daerah - PDKPM - Project Support
- Penyusunan daftar acara FGD terhadap investasi yang - PT SETEMPAT - Ahli Geologi &
tertuang dalam Daftar Mineral
- Persiapan bahan-bahan, - SETDA
Pendek Potensi Investasi
peralatan dan logistik FGD - BAPPEDA - Ahli Sumberdaya
Prioritas (SHORT LIST)
Alam
- SPKD terkait
- Ahli Statistik
- Ahli Ekonomi
Manajemen
- Ahli Infrastruktur
- Ahli Pemetaan/GIS
- Surveyor
7 SURVEY DAN - Team Leader Informasi pendukung - PDPPM - Team Leader 0.15
PEMETAAN mengkoordinasikan kajian seperti: peluang - PDKPM - Project Support
keseluruhan kegiatan usaha, ketersediaan lahan,
- PT SETEMPAT - Surveyor
- Penyusunan jadwal survey dan sarana prasarana
penunjang investasi dll - SETDA
meliputi: lokasi, waktu,
durasi, target survey, petugas - BAPPEDA
survey, dan peralatan survey - SPKD terkait
- Persiapan bahan-bahan dan
peralatan survey
- Pelaksanaan survey dan
pemetaan
- Konsolidasi hasil-hasil survey
8 PENYUSUNAN - Team Leader  draft dokumen kajian - Team Leader 1.00
DRAFT DOKUMEN mengkoordinasikan mendetail peluang - Project Support
KAJIAN keseluruhan kegiatan investasi daerah di 10
- Ahli Geologi &
- Penyusunan outline dan propinsi wilayah kajian
Mineral
disain peta potensi investasi dalam format data
Sistem Informasi - Ahli Sumberdaya
daerah
Potensi Investasi Alam

13
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

DURASI
STAKEHOLDER TENAGA AHLI YANG PEKERJAAN
STEP KEGIATAN UTAMA KEGIATAN PENDUKUNG OUTPUT
YANG TERLIBAT TERLIBAT
(bulan)
- Penyusunan draft dokumen Daerah; - Ahli Statistik
kajian mendetail peluang - Ahli Ekonomi
 draft dokumen kajian
investasi daerah di 10 Manajemen
sekilas peluang
propinsi wilayah kajian
investasi daerah di 23 - Ahli Infrastruktur
- Penyusunan draft dokumen propinsi wilayah kajian - Ahli Pemetaan/GIS
kajian sekilas peluang dalam format data
investasi daerah di 23 - Surveyor
Sistem Informasi
propinsi wilayah kajian Potensi Investasi
Daerah.

9 WORKSHOP TAHAP - Team Leader  Masukan-masukan - Team Leader 0.10


KEDUA mengkoordinasikan terhadap draft kajian - Project Support
keseluruhan kegiatan
- Ahli Geologi &
- Kajian mendalam Mineral
pengembangan produk
- Ahli Sumberdaya
unggulan tiap daerah
Alam
meliputi: potensi SDA, SDM,
pemasaran, infrastruktur - Ahli Statistik
pendukung dan draft cash- - Ahli Ekonomi
flow dan perhitungan awal Manajemen
kelayakan usaha dengan - Ahli Infrastruktur
memasukkan faktor-faktor
- Ahli Pemetaan/GIS
resiko / SWOT
- Surveyor
10 FINALISASI - Team Leader  Dokumen Final kajian - Team Leader 0.90
DOKUMEN KAJIAN mengkoordinasikan mendetail peluang - Project Support
keseluruhan kegiatan investasi daerah di 10
- Ahli Geologi &
- Identifikasi tempat dan waktu propinsi wilayah kajian
Mineral
pelaksanaan workshop dalam format data
Sistem Informasi - Ahli Sumberdaya
- Identifikasi peserta workshop Alam
Potensi Investasi
- Penyusunan anggaran Daerah; - Ahli Statistik
pelaksanaan workshop
- Ahli Ekonomi

14
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

DURASI
STAKEHOLDER TENAGA AHLI YANG PEKERJAAN
STEP KEGIATAN UTAMA KEGIATAN PENDUKUNG OUTPUT
YANG TERLIBAT TERLIBAT
(bulan)
- Persiapan tempat, bahan,  Dokumen Final kajian Manajemen
peralatan dan logistik sekilas peluang - Ahli Infrastruktur
- Pelaksanaan workshop investasi daerah di 23 - Ahli Pemetaan/GIS
- Konsolidasi hasil-hasil propinsi wilayah kajian
- Surveyor
workshop dalam format data
Sistem Informasi
- Disain Grafis Specialist mulai
Potensi Investasi
melakukan perancangan
Daerah.
format tampilan data GIS
11 SINKRONISASI DAN - Team Leader  Data hasil kajian - - Team Leader 0.90
INTEGRASI DATA mengkoordinasikan sinkron dan - Project Support
keseluruhan kegiatan terintegrasi
- Ahli Geologi &
- Edit bahasa Mineral
- Sinkronisasi data ke dalam - Ahli Sumberdaya
- Penterjemahan dokumen ke Alam
dalam bahasa Inggris - Ahli Statistik
- Integrasi data ke dalam GIS - Ahli Ekonomi
- Penggandaan materi akhir Manajemen
- Ahli Infrastruktur
- Ahli Pemetaan/GIS
- Surveyor
- Ahli Disain Grafis
12 PRESENTASI AKHIR - Team Leader Masukan-masukan dari - - Team Leader 0.10
mengkoordinasikan - Project Support
keseluruhan kegiatan
- Ahli Geologi &
Mineral
- Ahli Sumberdaya
Alam
- Ahli Statistik

15
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

DURASI
STAKEHOLDER TENAGA AHLI YANG PEKERJAAN
STEP KEGIATAN UTAMA KEGIATAN PENDUKUNG OUTPUT
YANG TERLIBAT TERLIBAT
(bulan)
- Ahli Ekonomi
Manajemen
- Ahli Infrastruktur
- Ahli Pemetaan/GIS
- Surveyor
- Ahli Disain Grafis
13 PENYUSUNAN - Team Leader LAPORAN AKHIR - - Team Leader 0.40
LAPORAN AKHIR mengkoordinasikan BUKU - Project Support
keseluruhan kegiatan
PETA - Ahli Geologi &
CD Mineral
- Ahli Sumberdaya
Alam
- Ahli Statistik
- Ahli Ekonomi
Manajemen
- Ahli Infrastruktur
- Ahli Pemetaan/GIS
- Surveyor
- Ahli Disain Grafis

16
PENYUSUNAN PETA POTENSI INVESTASI DAERAH

IV. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Sebagaimana tersaji dalam uraian metodologi pelaksanaan pekerjaan,ruang lingkup
pekerjaan mencakup dan tidak terbatas pada:
- Pendataan/survey
- Pemetaan
- Kajian potensi investasi, yang meliputi: (i) peluang usaha; (ii) ketersediaan lahan;
(iii) sarana dan prasarana penunjang investasi di daerah.
- Fokus pada 10 Propinsi: (i) Sumatera Selatan; (ii) Sumatera Barat; (iii) Kalimantan
Selatan; (iv) Kalimantan Timur; (v) Selawesi Tenggara; (vi) Sulawesi Barat; (vii)
Sulawesi Tengah (viii) Maluku Utara; (ix) Papua; (x) Bangka Belitung.
- Tambahan untuk 23 Propinsi lain: pendataan, pemetaan dan kajian ringkas.

V. OUTPUT:

Produk/keluaran dari hasil pelaksanaan pekerjaan ini adalah Peta Potensi Daerah dan
Laporan Kegiatan sebagaimana disyaratkan dalam KAK. Secara lebih rinci, produk
kegiatan ini akan berupa:
 Untuk 10 (sepuluh) provinsi terpilih masing-masing propinsi terdiri dari:
- 5 Eks peta dengan ukuran kertas A3, dalam Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia.
- 5 eks buku kajian potensi daerah yang dicetak dengan ukuran ½ A4, dengan
format penulisan 2 kolom dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
- 5 Eks buku peluang investasi yang dicetak dengan ukuran ½ A4, dengan
format penulisan 2 kolom dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
 Untuk 23 (dua puluh tiga) provinsi terpilih masing-masing propinsi terdiri dari:
- 5 Eks peta dengan ukuran kertas A3, dalam Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia.
- 5 eks buku kajian potensi daerah yang dicetak dengan ukuran ½ A4, dengan
format penulisan 2 kolom dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
 30 eks buku peluang investasi seluruh propinsi (gabungan 10 propinsi terpilih dan
23 propinsi lainnya) yang dicetak dengan ukuran ½ A4, dengan format penulisan
2 kolom dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
 CD Interaktif (autorun flash based interactive) yang berisi Peta Potensi Investasi
Daerah dan Kajiannya (seluruh provinsi) digandakan sebanyak 200 keping, dalam
Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

LAMPIRAN TEKNIS-3 17

Anda mungkin juga menyukai