MODUL ENDODONTIK
PERAWATAN SALURAN AKAR TUNGGAL GIGI 11
Alat :
• Alat Diagnosis (Kaca mulut, sonde, pinset dan ekskavator)
• Bur diamond bulat dan bur fisure
• K- File
• H- File
• Lampu spiritus
• Sliding caliper
• Spreader
• Jarum ekstirpasi
• Jarum Milller
• Lampu spiritus
• Jarum irigasi, spuit
• Lentulo
• Endo block
Bahan :
• Gutta percha
• Paper point
• Pasta pengisi saluran akar (endometason, ZoE,)???
• Cavit
• Bahan irigasi (Salin, hidrogen peroksida)
• Bahan sterilisasi (dressing)
c. Preparasi Akses
Preparasi akses merupakan fase yang paling penting dari perawatan
saluran akar. Akses merupakan kunci untuk keberhasilan tahap pembersihan,
pembentukan, dan obturasi saluran akar. Tujuan utama preparasi akses yaitu
memperoleh akses yang lurus, menghemat jaringan gigi dan membuka atap
pulpa untuk memajankan orifis dan membuang tanduk pulpa di gigi anterior.
Untuk mendapatkan akses yang lurus secara ideal adalah dengan melewatkan
instrumen ke kamar pulpa tanpa menyentuh dindingnya dan dapat lurus ke
saluran akar tanpa hambatan (Walton, 2003). Open akses dilakukan dengan
menggunakan endo akses bur untuk menghilangkan seluruh atap kamar pulpa
untuk mencegah terjadinya “gouging”, lalu dilebarkan menggunakan
diamendo bur, Dinding kavitas diratakan dengan bur fissure sampai
berbentuk divergen ke arah insisal (Chong,2010).
Gerakan file maju mundur (osilasi) pada saat perlahan- lahan masuk
menuju apeks
Pada saat file menuju apeks, posisi file terlihat dilayar unit menunjukan
file masih didalam saluran atau menembus.Misalnya didapatkan bahwa
Apex locator menunjukkan ujung file berhenti pada angka 0,5, maka itu
sudah dapat dijadikan panjang kerja. Range berhenti file pada apex locator
agar tidak perforasi adalah 0,2-1 mm.
Mempermudah obturasi
1 30 (IAF) 22 mm File 30 PK 22 mm
2 35 22 mm File 30 PK 22 mm
3 40 22 mm File 35 PK 22 mm
4 45 (MAF) 22 mm File 40 PK 22 mm
5 50 21 mm File 45 PK 22 mm
6 55 20 mm File 45 PK 22 mm
7 60 120 mm File 45 PK 22 mm
3) Toksisitas rendah
1) Memiliki fungsi biologis dan sifat fisik sehingga debris tidak berkumpul di
apeks
2) Melumasi saluran akar bila instrumen tidak dapat menjangkau di saluran
akar yang kering
h. Dressing/sterilisasi
Tujuan dressing adalah:
Teknik Obturasi.
1) Pengisisan saluran akar dilakukan secara kondensasi lateral (lateral
condensation method).
2) Pilih gutta percha point dengan ukuran MAF, sebagai master cone
(gutta percha utama). Potong sesuai dengan panjang kerja
menggunakan gunting.
3) Saluran akar maupun gutta percha utama diolesi dengan pasta
saluran akar atau sealer (endhomethason atau eugenol)
4) Saluran akar diolesi sealer dengan menggunakan lentulo yang
diputar dengan putaran low spead contra angel. Gerakannya
dengan gerakan ditarik kearah koronal.
5) Gutta percha utama dimasukkan ke dalam saluran akar, kemudian
ditekan semaksimal mungkin ke arah lateral menggunakan
spreader. Sisa ruang saluran akar diisi dengan gutta percha
tambahan sampai penuh.
6) Kelebihan gutta percha dipotong sampai orifis menggunakan
pluggeryang dipanaskan, kemudian dipadatkan menggunakan
plugger.
7) Kavitas ditumpat dengan menggunakan tumpatan sementara
(cavit).
8) Lakukan roentgen foto untuk mengetahui apakah pengisian saluran
akar sudah hermetis.
Sealer ini bisa diabsorbsi bila masuk ke jaringan periradikular, memiliki sifat
lubrikasi yang bagus, working time 30 menit bila diaduk dengan
perbandingan 1 : 1, sangat cocok untuk kasus dengan iregularitas saluran
akar, mengurangi respon inflamasi dan memiliki aktivitas antimikroba.
Kekurangannya yaitu dapat mewarnai gigi bila tidak dihilangkan secara
sempurna sehingga harus dibilas dengan xylol, namun saat ini sudah diugrade
menjadi sealer non staining.
2) Ca (OH)2
5) Resin sealer
6) N2
Keuntungannya yaitu secara continue melepasnkan gas formaldehid
sehingga fiksasi menjadi lebih lama dan antiseptik nya terus berjalan
GAMBARAN KLINIS
Foto Rontgen Periapikal gigi 11 :
a. Area radiolusen pada saluran akar (belum pernah dirawat
endodontik).
b. Lamina dura tidak terputus.
c. Area radiolusen pada mahkota gigi hingga kamar pulpa.
d. Apek telah menutup dan tidak mengalami resopsi dan terdapat area
radiolusen pada apeks.
e. Terdapat cabang saluran akar ke arah lateral pada 1/3 apikal
Operator Pembimbing
Bakar, Abu. 2008. Kedokteran Gigi Klinis. Yogyakarta : Quantum Sinergis Media
Cohen, Stephen, Hargraves, Kenneth. 2011. Cohen’s Pathway of the pulp tenth
edition. China : Mosby Elsevier
Garg, Nisha. 2010. Texbook of Endodontics second edition. New Delhi : Jaypee
Brothers Medical Publishers
Putri, Megananda. 2011. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan
Pendukung Gigi. Jakarta : EGC
Walton, Richard. 2003. Prinsip & Praktik Ilmu Endodonsia Edisi 3. Jakarta :EGC
Yanti, Nevi. 2004. Biokompabilitas Larutan Irigasi Saluran Akar. Diunduh dari :
e-USU Repository Universitas Sumatera Utara