BAB 2
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
2.1.1. Geografis Commented [U1]: No. 2.1.1. geografi dihapus, tidak diminta
dalam buku petunjuk penyusunan buku putih, uraian tetap
Kabupaten Kotawaringin Barat berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang terletak di daerah
khatulistiwa yaitu pada 1019’ sampai dengan 3036’ Lintang Selatan dan 110025’ sampai dengan
112050’ Bujur Timur.
II - 1
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Tabel 2.1. Wilayah Administrasi Kabupaten Kotawaringin Barat Commented [U4]: Menjadi table 2.2. menjadi Nama,Luas
wilayah Per-kecamatan dan jumlah kelurahan,lihat template hal.50
Luas Form tabel harus sesuai dengan template buku petunjuk penyusunan
Ibukota Banyaknya Desa / Persentase Luas buku putih (table ini diganti)
No. Kecamatan
Kecamatan Kelurahan (Km2) Terhadap Kabupaten
Dari Tabel 2.1. terlihat bahwa Kecamatan Kumai merupakan kecamatan terluas dengan luas
wilayah 2.921 km2 (27,14 % luas kabupaten), dan Kecamatan Pangkalan Lada merupakan
kecamatan yang terkecil dengan luas wilayah 229 km2 (3,08 % luas kabupaten).
2.1.3.1. Topografi Commented [U5]: No. 2.1.3. kondisi fisik dan no. 2.1.3.1
topografi dihapus, tidak diminta dalam buku petunjuk BPS. Uraian
Topografis wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat digolongkan menjadi 4 bagian terdiri dari: tetap dipakai
Dataran, Daerah dataran berombak, Daerah berombak berbukit, dan Daerah berbukit‐bukit
yang terdiri dari:
1. Sebelah utara adalah pegunungan dan macam tanah latosol tahan terhadap erosi.
2. Bagian tengah terdiri dari tanah podsolik merah kuning juga tahan terhadap erosi.
3. Sebelah selatan terdiri dari danau dan rawa alluvial/organosol banyak mengandung air.
Wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat berada pada ketinggian 0–500 m dari permukaan laut
dan kemiringan antara 0‐40%. Ketinggian tempat berpengaruh terhadap suhu udara, yaitu
setiap naik 100 meter suhu akan turun rata‐rata 0,06 derajat Celsius. Hal tersebut akan
menyebabkan semakin tinggi suatu tempat, maka suhu semakin rendah. Dengan demikian
dipakaiketinggian merupakan faktor yang perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap
tumbuh‐tumbuhan, dapat dilihat pada Tabel 2.2 Tinggi dari Permukaan Laut dan Persentase
Tingkat Kemiringan Menurut Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat.
II - 2
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Gambar 2.1
Wilayah Administratif Kabupaten Kotawaringin Barat Commented [U6]: Peta ini menjadi 2.2. judul Peta Adminidtrasi
(Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat) Kabupaten dan cakupan wiayah kajian . Peta ukuran A3. Skala
1:25.000 atau 1:50.000.
II - 3
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Tabel 2.2. Tinggi dari Permukaan Laut dan Persentase Tingkat Kemiringan Menurut
Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat Commented [U7]: Tabel ini dihapus, karena tidak diminta dalam
buku petunjuk penyusunan buku putih
Luas (Ha)
Kecamatan
0–2% 2 – 15 % 15 – 40 % > 40 % Jumlah
Kotawaringin
45.903,35 64.739,94 3.000,60 0 113.643,89
Lama
Arut Selatan 113.593,76 69.107,06 34.963,03 0 217.663,86
Kumai 278.812,90 22.572,55 0 0 301.385,44
Pangkalan
16.610,11 56.222,47 0 0 72.832,58
Banteng
Pangkalan
7.189,56 24.120,18 0 0 31.309,74
Lada
Arut Utara 0 292.410,98 121.342,23 72.460,00 249.450,98
Jumlah 462.109,98 292.410,98 159.305,86 72.460,00 986.286,49
% 46,85 29,65 16,15 7,35 100
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Stasiun Meteorologi Pangkalan Bun Tahun 2011,
mengalami musim hujan sepanjang tahun dengan curah hujan 2087 mm atau 205 hari hujan
(HH). Dengan penyinaran matahari rata-rata 61,9%. Rata-rata suhu udara sepanjang tahun 2011
adalah 27,6oC yang berkisar antara 21,5oC- 33,6oC. Sedangkan curah hujan sepanjang tahun
2011 berkisar antara 16 mm sampai 487 mm. Dengan kelembaban udara tercatat relatif tinggi
berkisar antara 87% sampai 92% dengan rata-rata selama tahun 2011 adalah 89,2 %.
Kondisi suhu udara tiga tahun terakhir, kecepatan angin, banyaknya curah hujan dan persen
penyinaran matahari dan kelembaban udara dapat dilihat pada Tabel 2.3, Tabel 2.4 dan Tabel
2.5dan Tabel 2.6 berikut ini.
II - 4
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Gambar 2.2
Peta Kemiringan Lereng Commented [U9]: Peta ini dihapus, karena tidak diminta dalam
(Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat) buku petunjuk penyusunan buku putih
II - 5
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Tabel 2.3. Suhu Udara Rata-Rata Maksimum/Minimum Commented [U10]: Tabel ini dihapus, tidak diminta dalam buku
petunjuk penyusunan buku putih
Suhu Udara (0C)
No. Bulan 2009 2010 2011
Maks Maks Min Min Maks Min
1. Januari 31,6 23,3 33,8 22,0 32,9 22,9
2. Pebruari 32,4 23,2 32,7 23,3 33,5 22,1
3. Maret 31,9 23,0 32,7 23,1 32,7 22,2
4. April 32,4 23,3 33,3 23,7 32,7 22,4
5. Mei 32,7 23,5 33,5 23,8 33,6 22,8
6. Juni 32,5 23,1 32,6 23,5 32,6 22,4
7. Juli 31,4 21,8 32,2 22,7 32,5 21,5
8. Agustus 32,1 22,3 31,8 23,0 32,6 22,0
9. September 33,4 22,5 32,4 23,2 31,4 22,0
10. Oktober 32,8 22,9 32,6 23,2 33,3 23,2
11. Nopember 32,1 23,3 32,6 23,2 32,5 23,2
12. Desember 31,9 23,4 32,5 22,1 32,6 23,2
Sumber : Kotawaringin Barat Dalam Angka, Tahun 2012
Tabel 2.4. Kecepatan Angin Rata-Rata (Knot) Commented [U11]: Tabel ini dihapus, tidak diminta dalam buku
petunjuk penyusunan buku putih
Tahun
No. Bulan
2002 2003 2007 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Januari 05 06 05 05 06 06 06 06 06 05
2. Pebruari 05 05 05 05 06 05 07 06 06 05
3. Maret 05 05 05 05 05 06 05 05 06 05
4. April 05 05 05 05 05 05 06 05 05 02
5. Mei 05 06 05 06 05 05 06 05 05 02
6. Juni 05 06 06 06 05 06 06 06 05 03
7. Juli 06 06 06 06 05 06 06 06 05 03
8. Agustus 07 06 06 06 06 06 06 06 06 03
9. September 07 06 06 06 07 06 07 07 06 04
10. Oktober 06 06 06 06 07 06 06 06 06 03
11. Nopember 06 05 05 05 05 06 06 05 05 02
12. Desember 05 06 05 06 05 05 06 05 05 03
Sumber : Kotawaringin Barat Dalam Angka, Tahun 2012
II - 6
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Tabel 2.5. Banyaknya Curah HujanDi Kabupaten Kotawaringin Barat (mm) Commented [U12]: Tabel ini dihapus, tidak diminta dalam buku
petunjuk penyusunan buku putih
Tahun
No. Bulan
2009 2010 2011
1. Januari 135,8 288,1 151,0
2. Pebruari 131,8 392,1 77,0
3. Maret 372,2 489,9 254,0
4. April 310,1 267,6 306,0
5. Mei 110,2 375,2 128,0
6. Juni 65,2 291,6 16,0
7. Juli 319,0 391,9 79,0
8. Agustus 94,5 211,7 41,0
9. September 15,6 380,0 117,0
10. Oktober 222,5 220,5 178,0
11. Nopember 238,1 418,0 253,0
12. Desember 407,4 155,4 487,0
2.422,4 3.882,0 2.087,0
Tahun 2008 2.957,2
2007 3.145,6
2006 2.492,7
2005 2.637,6
2004 2.286,3
2003 2.993,7
2002 3.133,1
2001 2.963,4
Sumber : Kotawaringin Barat Dalam Angka, Tahun 2012,
Tabel 2.6. Penyinaran Matahari dan Kelembaban Udara Commented [U13]: Tabel ini dihapus, tidak diminta dalam buku
petunjuk penyusunan buku putih
Tahun
2009 2010 2011
No Bulan
Penyinaran Kelembaban Penyinaran Kelembaban Penyinaran Kelembaban
Matahari % % Matahari % % Matahari % %
1. Januari 44 90 42 88 65 89
2. Pebruari 59 88 56 84 63 88
3. Maret 60 90 55 88 51 91
4. April 54 89 55 89 47 91
5. Mei 68 88 57 89 72 90
6. Juni 73 86 60 89 75 87
7. Juli 67 87 52 90 71 88
II - 7
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Tahun
2009 2010 2011
No Bulan
Penyinaran Kelembaban Penyinaran Kelembaban Penyinaran Kelembaban
Matahari % % Matahari % % Matahari % %
8. Agustus 79 84 61 89 80 87
9. September 60 83 49 90 61 88
10. Oktober 57 85 62 89 55 89
11. Nopember 49 90 53 90 53 90
12. Desember 44 89 54 91 50 92
Sumber : Kotawaringin Barat Dalam Angka, Tahun 2012.
Terdapat 4 daerah aliran sungai, yaitu DAS Kotawaringin lokasi lintas provinsi (Kalimantan Barat
dan Kalimantan Tengah), DAS Kumai lokasi Kabupaten Kotawaringin Barat, DAS Bulu Kecil lokasi
lintas kabupaten (Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Seruyan) dan DAS Cabang
lokasi kabupaten (Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Seruyan) dengan luasan DAS
dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.7.Keadaan Sungai di Kabupaten Kotawaringin Barat Commented [U15]: Tabel ini dihapus, tidak diminta dalam buku
petunjuk penyusunan buku putih
Dapat Dilayari Rata-rata Rata-rata Lebar
No. Nama Sungai Panjang (Km)
(Km) Kedalaman (m) (m)
1 Kumai 175.00 100.00 6.00 300.00
2 Lamandau 300.00 250.00 6.00 200.00
3 Arut 250.00 190.00 4.00 100.00
Sumber : Kotawaringin Barat Dalam Angka, Tahun 2012
Tabel 2.8.Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota Commented [U16]: Tabel ini menjadi Tabel 2.1. sesuai buku
petunjuk penyusunan buku putih
No DAS Luas (km²)
1 Kotawaringi 13.903
2 Kumai 2.442
3 Bulu Kecil 1.854
4 Cabang 356
Sumber: Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Kotawarigin Barat
II - 8
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
II - 9
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Fisiografi menjelaskan bentuk wilayah dilihat dari proses pembentukannya. Secara garis besar,
satuan fisiografis yang terdapat di Kabupaten Kotawaringin Barat dikelompokkan kedalam 5
satuan fisiografi, yaitu :
b. Dataran Gambut
Dataran gambut atau dome terbentuk dari endapan bahan organik dalam kondisi drainase
yang terhambat. Dataran ini dapat dijumpai di daerah Tanjung Puting, daerah belakang
pantai dan daerah belakang sungai.Dataran gambut yang luas ditemukan diantara muara
Sungai Lamandau dan Sungai Arut.
d. Daerah Dataran
Dataran ini merupakan daerah peralihan antara dataran teras-teras dengan daerah
perbukitan. Dataran ini dijumpai mulai dari batas Tanjung Puting ke utara dan dari selatan
Pangkalan Bun hingga utara di daerah Pangkut.
e. Daerah Perbukitan
Daerah perbukitan merupakan daerah patahan dan lipatan yang terbentuk dari batuan
beku dengan material penyusun granit dan batuan pasir serta terbentuk dari endapan
dengan bahan induk batuan liat, lempung dan pasir. Bentuk wilayah berbukit hingga
bergunung. Daerah ini ditemukan sekitar jalan Runtu – Nanga Bulik dan sebelah utara
Pangkut.
II - 10
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Jenis tanah di daerah selatan berbeda jenis tanah yang terdapat di daerah utara. Jenis tanah yang
terbentuk erat hubungannya dengan bahan induk (geologi), iklim dan keadaan medannya. Secara
garis besar, jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Kotawaringin Barat adalah sebagai berikut:
d. Aluvial,
Jenis tanah ini terbentuk hasil endapan, banyak terdapat di sekitar daerah aliran sungai
Lamandau, Arut, dan Kumai serta di daerah pantai sampai kebagian tengah kecamatan
Kumai. Tanah tersebut relatif lebih subur jika dibandingkan dengan tanah-tanah yang
mengalami perkembangan lanjut.
e. Organosol,
Tanah ini terbentuk dari bahan organik yang tertimbun di tempat tersebut, menyebar di
kecamatan Kumai dan sedikit di kecamatan Kotawaringin lama dan Arut Selatan. Warna
tanah ini hitam bersifat asam.
II - 11
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
f. Oksisol (Lateritik),
Jenis tanah oksilik (lateritik) terdapat bagian atas (hulu) kecamatan Arut Utara. Keadaan
medan bergelombang, berbukit, dan bergunung dengan solum tanahnya dalam. Tanah
jenis ini memiliki tekstur halus, berdrainase baik, hanya saja daerah ini curah hujan sangat
tinggi. Warna tanah oksolik adalah kuning kemerahan dan termasuk jenis tanah yang
telah lanjut mengalami perkembangan pelapukan.
II - 12
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Gambar 2.4
Peta Jenis Tanah Commented [U19]: Peta ini dihapus, tidak diminta dalam buku
(Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat) petunjuk penyusunan buku putih
II - 13
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Susunan geologi yang terdapat di Kabupaten Kotawaringin Barat tersusun atas 10 formasi, yaitu:
1. Batuan Terobosan Sintang,
2. Granit Mandahan,
3. Granit Sukadana,
4. Batuan GA Berapi,
5. Tonalik Sepauk,
6. Formasi Dahor,
7. Endapan Rawa,
8. Batuan Gunungapi,
9. Alluvium, dan
10. Formasi Laut.
Rincian mengenai susunan geologi di Kabupaten Kotawaringin Barat dapat dilihat pada Tabel 2.9
dan Gambar 2.5.
Berdasarkan Tabel 2.10 di bawah terlihat bahwa formasi geologi terbanyak yang terdapat di
Kabupaten Kotawaringin Barat adalah formasi endapan rawa dan formasi dahor masing-masing
seluas 336.093,50 Ha dan 223.223,25 Ha.
Tabel 2.9.Formasi Geologi Di Kabupaten Kotawaringin Barat Commented [U21]: Table ini dihapus, idak diminta dalam buku
petunjuk penyusunan buku putih
Kecamatan
No. Jenis Formasi Pangk. Jumlah (%)
Ktw. Lama Arut Selatan Kumai Arut Utara Pangk. Lada
Banteng
1. Batuan Terobosan Sintang 0 0 0 89,22 0 0 89,22 0,01
2. Granit Mandahan 265,77 0 0 1.159,50 0 0 1.425,27 0,16
3. Granit Sukadana 0 0 0 84.598,66 0 0 84.598,66 9,71
4. BatuanGA Berapi 10.173,09 0 0 2.115,31 0 0 12.288,40 1,41
5. Tonalit Sepauk 0 0 0 47.049,37 0 0 47.049,37 5,40
6. Formasi Dahor 50.565,04 50.084,89 57.449,03 5.959,05 34.956,68 24.208,56 223.223,25 25,61
7. Endapan Rawa 52.640,00 118.916,03 120.353,27 0 37.083,02 7.101,18 336.093,50 38,56
8. Batuan Gunungapi 0 48.533,61 0 108.479,87 792,87 0 157.806,35 18,11
9. Alluvium 0 0 1.997,15 0 0 0 7.041,34 0,81
10. Formasi Laut 0 0 1.997,15 0 0 0 1.997,15 0,23
JUMLAH 113.643,89 217.663,86 186.711,46 249.450,98 72.832,57 31.309,74 871.612,50 100,00
Sumber : RTRW Tahun 2007 (Diolah dari Peta Geologi Kalimantan Tengah, Tahun 2004)
* Luas lebih kecil, karena sebagian data tidak ada di Kawasan Taman Nasional Tanjung Putting.
II - 14
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Gambar 2.5 Commented [U22]: Peta ini dihapus, tidak diminta dalam buku
petunjuk penyusunan buku putih
Peta Geologi
(Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat)
II - 15
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
2.2. DEMOGRAFI
Berdasarkan data Kabupaten Kotawaringin Barat dalam angka 2012, bahwa jumlah penduduk
pada tahun 2011 tercatat 245.762 jiwa yang tersebar secara tidak merata di enam Kecamatan.
Dari jumlah penduduk tersebut yang terbanyak berada di Kecamatan Arut Selatan (101.805
jiwa) dan yang terendah berada di Kecamatan Arut Utara (17.746 jiwa). Tidak meratanya
penyebaran penduduk ini diakibatkan oleh berbagai hal, antara lain: kondisi geografis,
ketersediaan sarana dan prasarana yang tersedia sehingga menyebabkan ketersediaan jumlah
sumber daya manusia di masing-masing wilayahnya.
Sementara itu, dari data yang terkumpul selama lima tahun terakhir, menunjukkan bahwa
perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat selalu bertambah tiap
tahunnya, dengan laju pertumbuhan sebesar 3,74%. Hal ini tentu akan menambah ketersediaan
jumlah sumber daya manusia yang ada juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
II - 16
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Tabel 2.10.Jumlah Penduduk Dan Kepadatannya 5 Tahun Terakhir Commented [U24]: Tabel menjadi table 2.3.Sesuai Template
BPS
Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan (%) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
No. Kecamatan
2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 -2008 2008 - 2009 2009 -2010 2010 -2011 2007 2008 2009 2010 2011
1. Arut Selatan 89.607 91.043 92.983 100.361 101.805 - - 25.233 26.956 27388 1,577 2,086 7,351 1,418 37,336 37,935 38,743 41,817 42,419
2. Kumai 43.644 44.682 45.367 47.161 47.674 - - 10.112 10.827 11027 2,323 1,510 3,804 1,076 14,941 15,297 15,531 16,145 16,321
3. Kotawaringin Lama 17.292 17.535 17.768 17.100 17.358 - - 4.821 4.729 4807 1,386 1,311 -3,906 1,486 14,197 14,397 14,588 14,039 14,251
4. Arut Utara 13.644 14.292 14.292 16.709 17.746 - - 4.524 4.710 4971 4,534 0,000 14,465 5,844 5,082 5,323 5,323 6,223 6,609
5. Pangkalan Lada 26.707 27.172 27.321 28.493 28.909 - - 7.347 7.868 8033 1,711 0,545 4,113 1,439 116,624 118,655 119,306 124,424 126,240
6. Pangkalan Banteng 32.538 33.071 33.273 31.559 32.270 - - 8.712 9.014 9228 1,612 0,607 -5,431 2,203 24,914 25,322 25,477 24,165 24,709
Sumber: Kabupaten Kotawaringin Barat Dalam Angka, 2008 sampai 2011
Tabel 2.3.Jumlah Penduduk Saat Ini Dan Proyeksinya Untuk 5 Tahun Commented [U25]: Tabel menjadi table 2.3. Sesuai Template
BPS
Proyeksi Penduduk (jiwa) Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
No. Kecamatan
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2012 - 2013 2013 - 2014 2014 - 2015 2015 - 2016 2016 - 2017 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1. Arut Selatan 104.971 108.137 111.303 114.470 117.636 120.802 28.240 29.092 29.943 30.795 31.647 32.499 2,928% 2,84% 2,77% 2,69% 2,62% 43,74 45,06 46,38 47,70 49,01 50,33
2. Kumai 48.237 48.799 49.362 49.924 50.487 51.049 11.157 11.287 11.417 11.547 11.678 11.808 1,153% 1,14% 1,13% 1,11% 1,10% 16,51 16,71 16,90 17,09 17,28 17,48
3. Kotawaringin Lama 17.370 17.382 17.394 17.407 17.419 17.431 4.810 4.814 4.817 4.820 4.824 4.827 0,070% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 14,26 14,27 14,28 14,29 14,30 14,31
4. Arut Utara 18.848 19.950 21.052 22.154 23.256 24.358 5.280 5.588 5.897 6.206 6.514 6.823 5,524% 5,23% 4,97% 4,74% 4,52% 7,02 7,43 7,84 8,25 8,66 9,07
5. Pangkalan Lada 29.473 30.036 30.600 31.164 31.728 32.291 8.190 8.346 8.503 8.660 8.816 8.973 1,877% 1,84% 1,81% 1,78% 1,75% 128,70 131,16 133,63 136,09 138,55 141,01
6. Pangkalan Banteng 32.189 32.109 32.028 31.947 31.867 31.786 9.205 9.182 9.159 9.136 9.113 9.090 -0,251% -0,25% -0,25% -0,25% -0,25% 24,65 24,59 24,52 24,46 24,40 24,34
Jumlah 251.088 256.414 261.740 267.066 272.392 277.717 66.882 68.309 69.737 71.164 72.592 74.019 1,883% 1,813% 1,749% 1,690% 1,635% 39,147 39,869 40,591 41,313 42,035 42,757
Sumber: Hasil Analisis, 2013
Demografi merupakan gambaran ringkas kondisi kependudukan di tingkat kecamatan, Rumus untuk menghitung proyeksi penduduk 5 tahun:
Pt = Po (1 + r )t
Keterangan:
Pt = jumlah penduduk pada tahun t (2017).
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (2012)
r = angka pertumbuhan penduduk
t = waktu (5)
II - 17
PENYUSUNAN BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Secara umum Kabupaten Kotawaringin Barat masih sangat tergantung dengan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat. Meskipun ada
kecenderungan meningkatnya PAD tetapi kontribusinya terhadap APBD masih dibawah 10%. Pendapatan KabupatenKotawaringin Barat sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 25 Pendapatan Daerah
dikelompokkan atas 3 (tiga) komponen yaitu:
a. pendapatan asli daerah;
b. dana perimbangan; dan
c. lain-lain pendapatan daerah yang sah
Pada tabel dibawah ini disajikan data target dan realisasi APBD Kabupaten Kotawaringin Barat mulai tahun 2008 – 2012
Tabel 2.12.Target Dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun Anggaran 2008-2012 Commented [U26]: Menjadi tabel 2.5. Sel-sel yang tidak terisi,
apakah tidak ada datanya ? jika tidak ada data dijelaskan
Tahun Rata-rata
NO REALISASI ANGGARAN 2008 2009 2010 2011 2012 Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)
A. PENDAPATAN 565.903.431.853,10 567.162.976.255,88 567.195.632.981,86 645.687.706.364,35 771.039.121.031,98 8,37
a.1 Pendapatan Asli Daerah 30.237.426.417,10 35.429.548.643,88 42.815.214.150,86 48.201.992.905,35 65.265.940.703,51 21,50
a.1.3. Hasil pengelolaan keuangan daerah yang 1.772.439.234,24 3.204.652.289,07 3.295.802.354,33 4.216.918.525,62 4.720.678.017,73 30,89
dipisahkan
a.1.4. Lain-lain PAD yang sah 10.468.033.202,86 7.229.943.303,61 6.264.507.016,73 7.143.407.754,48 8.735.707.398,77 -1,99
a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 499.627.178.783,00 518.230.639.252,00 510.741.217.815,00 517.762.011.239,00 688.515.498.273,47 9,16
a.2.1. Dana Perimbangan dari Pusat 466.933.203.983,00 476.697.131.751,00 445.888.477.000,00 517.762.011.239,00 583.842.053.425,00 6,13
II - 18
PENYUSUNAN BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
a.2.1.1 Dana bagi hasil pajak 29.309.180.125,00 31.960.664.637,00 41.406.958.462,00 57.887.933.559,00 44.210.434.792,00 13,69
a.2.1.2 Dana bagi hasil bukan pajak 16.802.236.836,00 12.991.563.114,00 11.785.191.538,00 - 24.750.777.633,00 -32,99
a.2.1.3 Dana alokasi umum 362.789.904.000,00 368.740.904.000,00 379.204.727.000,00 432.771.977.680,00 486.941.691.000,00 7,78
a.2.1.4. Dana alokasi khusus 58.031.883.022,00 63.004.000.000,00 13.491.600.000,00 27.102.100.000,00 27.939.150,00 -17,26
a.2.2. Transfer dari Pusat lainnya 32.693.974.800,00 19.595.210.000,00 40.669.818.432,00 49.754.499.000,00 16,87
a.2.2.1 Dana Penyesuaian 32.693.974.800,00 19.595.210.000,00 40.669.818.432,00 - 49.754.499.000,00 16,87
a.2.3. Transfer Pemerintah Propinsi - 21.938.297.501,00 24.182.922.383,00 - 54.918.945.848,47 -22,44
a.2.3.1 Bagi Hasil Pajak Provinsi 0,00 21.938.297.501,00 24.182.922.383,00 0 54.918.945.848,47 -22,44
a.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 36.038.826.653,00 13.502.788.360,00 13.639.201.016,00 79.723.702.220,00 17.257.682.055,00 86,16
a.3.1 Hibah 16.133.942.584,00 13.252.788.360,00 13.639.201.016,00 15.267.736.276,00 17.257.682.055,00
a.3.2. Dana darurat - - - - -
Dana bagi hasil pajak dari provinsi
a.3.3 - - - -
kepada kabupaten
Dana penyesuaian dan dana otonomi
a.3.4 - - - 38.319.945.444,00 -
khusus
a.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi - 250.000.000,00 - 25.986.020.500,00 -
a.3.6 Pendapatan Lainnya 19.904.884.069,00 - - 150.000.000,00 -
B BELANJA 570.879.732.418,20 602.284.689.574,50 596.418.204.453,54 730.802.994.671,76 673.760.546.764,65 4,81
b.1. Belanja Tidak Langsung 214.762.887.990,00 251.406.782.826,50 294.343.986.826,90 289.734.799.163,88 354.192.519.072,00 13,71
b.1.1. Belanja pegawai 176.676.958.240,00 206.942.488.425,50 250.394.175.218,90 257.830.637.847,00 322.697.200.322,00 16,30
b.1.2. Bunga - - - 151.666.665,00 -
b.1.3. Subsidi - - - -
b.1.4. Hibah 2.493.340.000,00 9.925.385.000,00 17.208.276.830,00 7.291.976.016,00 6.876.600.000,00 77,03
b.1.5. Bantuan sosial 9.836.636.500,00 11.526.439.258,00 8.627.406.000,00 5.414.870.300,00 - -11,30
b.1.6. Belanja bagi hasil 25.453.514.000,00 22.445.805.143,00 17.316.058.094,00 2.077.662.000,00 24.616.707.000,00 240,54
II - 19
PENYUSUNAN BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Realisasi belanja Sanitasi di Kabupaten Kotawaringin Barat setiap tahun meningkat. Belanja sanitasi subsektor drainase mempunyai porsi yang
terbanyak. Data Realisasi belanja Sanitasi di Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2008 - 2012 disajikan pada Tabel 2.13 di bawah ini.
Tabel 2.4. Rekapitulasi Realisasi Belanja sanitasi SKPD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008-2012 Commented [U27]: Menjadi tabel 2.6. Sel-sel yang tidak terisi,
apakah tidak ada datanya ? jika tidak ada data dijelaskan
Tahun
No Subsektor / SKPD 2008 2009 2010 2011 2012
A Air Limbah 1.450.000.000,00 2.354.300.000,00 1.227.746.700,00 1.358.500.000,00 1.381.995.375,00
Dinas Pekerjaan Umum 1.450.000.000,00 2.354.300.000,00 1.222.946.700,00 1.358.500.000,00 1.381.995.375,00
RSUD Sultan Imanuddin - - 4.800.000,00 - -
BLH - - 252.793.557,00 - -
B Air Bersih / Air Minum 6.055.900.000,00 6.989.000.000,00 6.654.469.990,00 4.344.831.500,00 6.909.901.480
Dinas Pendidikan - - 153.760.000,00 - 239.859.180,00
Dinas Pekerjaan Umum 6.055.900.000,00 6.989.000.000,00 6.500.709.990,00 4.344.831.500,00 6.660.242.300,00
RSUD Sultan Imanuddin - - - - 9.800.000,00
C Persampahan 606.300.000,00 1.046.933.000,00 6.112.976.150,00 8.469.667.750,00
Dinas Pekerjaan Umum 6.112.976.150,00 6.349.462.000,00 8.311.157.750,00
II - 20
PENYUSUNAN BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Belanja sanitasi per kapita Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun meningkat setiap tahunnya. Data Belanja sanitasi per kapita Kabupaten
Kotawaringin Barat Tahun 2008-2012 disajikan pada Tabel 2.14 di bawah ini.
II - 21
PENYUSUNAN BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Tabel 2.14.Belanja Sanitasi per Kapita Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008-2012 Commented [U28]: Menjadi table 2.7. sesuai template buku
petunjuk penyusunan buku putih
Tahun
No Deskripsi Rata-rata
2008 2009 2010 2011 2012
Total Belanja Sanitasi
1 19.952.490.000,00 19.240.701.000,00 26.830.705.190,00 29.247.670.526,00 30.982.850.305,00 25.250.883.404,00
Kabupaten Kotawaringin Barat (Rupiah)
2 Jumlah Penduduk (Jiwa) 227.795 231.004 241.383 245.762 251.088 239.406
Belanja Sanitasi Perkapita (Rp/jiwa) 87.589,67 78.267,09 111.154,08 115.533,84 122.832,49 105.473,06
Dalam peta perekonomian tergambarkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan gambaran potensi
wilayah kabupaten sekaligus kemampuan pemerintah dalam mengelola sumber daya yang ada. Pada tabel di bawah terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi
yang ditunjukkan oleh PDRB mengalami trend peningkatan. Kecuali pada tahun 2009 (6,44%) mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008 (6,95%),hal
tersebut disebabkan dampak dari krisis global yang terjadi pada akhir tahun 2008,dimana sektor riil mengalami dampak paling besar.
Tabel 2.15. Peta Perekonomian Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008-2012(data 2012 baru akan keluar bulan Oktober 2013) Commented [U29]: Menjadi table 2.8. Sel-sel yang tidak terisi,
apakah tidak ada datanya ?jika tidak ada dijelaskan
Tahun
No Deskripsi
2008 2009 2010 2011 2012
1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.) 2.295.687,30 2.443.634,70 2.603.937,14 2.783.348,41 -
2 Pendapatan Perkapita Kabupaten Kotawaringin Barat 9.465.023,70 9.455.741,26 10.076.037,89 10.770.276,90 -
3 Inflasi (%) 12,46 2,81 6,78 5,58 3,99
4 Upah Minimum Kabupaten(Rp) 781.185,00 890.550,00 1.059.754,00 1.239.912,00 1.401.101,00
3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,95 6,44 6,56 6,89 6,95
Sumber: RKPD kab.Kotawaringin Barat thn 2013
II - 22
PENYUSUNAN BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
II - 23
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
2.4.1. Kebijakan Penataan Ruang Commented [U30]: No.2.4.1. dihapus, uraian sub judul tetap
dipakai
Memperhatikan rumusan tujuan penataan ruang, kapasitas sumber daya wilayah, kebijakan
penataan ruang nasional dan provinsi untuk Kabupaten Kotawaringin Barat, maka rumusan
kebijakan penataan ruang adalah sebagai berikut :
a. Pengaturan keseimbangan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan;
b. Pengembangan pertanian dan perkebunan sawit didukung oleh agroindustri yang
berwawasan lingkungan;
c. Pengembangan dan pelestarian potensi sumber daya kelautan sepanjang pantai kumai yang
tidak merusak lingkungan;
d. Pengembangan pariwisata berbasis cagar budaya kerajaan kotawaringin dan pariwisata
ekologis berbasis hutan untuk taman nasional tanjung puting, taman wisata tanjung
keluang dan suaka margasatwa sungai lamandau;
e. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara; dan
f. Penetapan pusat-pusat kegiatan dengan pendekatan pengembangan wilayah dan dukungan
prasarana wilayah guna mengatasi dan mengurangi ketimpangan pertumbuhan antar
wilayah;
2.4.2. Kebijakan Struktur Ruang Commented [U31]: No.2.4.1. dihapus, uraian sub judul tetap
dipakai
II - 24
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
jasa, pelayanan masyarakat dan lain-lain. PKLp ini terletak di ibukota Kecamatan yaitu di Kota Kumai
Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat.
Pusat Pelayanan Kawasan (PKK) merupakan pusat permukiman/kegiatan dengan skala kecamatan atau
beberapa desa/kelurahan (hirarki III) dengan arahan pengembangan dan pelayanan sesuai dengan
fungsi dan potensi yang dimilikinya. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) meliputi Ibukota Kecamatan (IKK)
Pangkalan Banteng kawasan ini diharapkan menjadi kawasan perkotaan dengan fungsi sebagai pusat
produksi pertanian dan perkebuanan (agropolitan area) dengan skala pelayanan beberapa kecamatan
serta menunjang kota dengan
Lokasi yang direncanakan sebagai PPK di Kabupaten Kotawaringin Barat adalah beberapa pusat
permukiman/kegiatan yang menjadi Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dengan skala kecamatan atau
beberapa desa/kelurahan (hirarki III) dengan arahan pengembangan dan pelayanan sesuai dengan
fungsi dan potensi yang dimilikinya. Meliputi Pangkalan Banteng, IKK Pangkalan Lada, IKK Kotawaringin
Lama dan IKK Arut Utara, Desa Runtu Kecamatan Arut Selatan , Desa Teluk Bogam Dan Desa Kubu Di
Kecamatan Kumai, Desa Sidomulyo Kecamatan Pangkalan Banteng, dan Despot Riam Durian
Kecamatan Kotawaringin Lama
Tabel 2.5.Rencana Sistem Pusat Perkotaan/Kegiatan Commented [U32]: Tabel 2.21 dihapus, Sub Judul tetap
dipakai
Arahan
Pusat
Tingkat Arahan Pengembangan Pengembangan Arahan Pengembangan
Pengembangan
Pelayanan Kegiatan Utama Kegiatan Penunjang Sarana dan Prasarana
Kegiatan
Utama
Pusat Kegiatan Ibukota Kabupaten Pusat pemerintahan dan Pendidikan Pengembangan jalan
Wilayah (PKW) Kotawaringin Barat pelayanan publik Kesehatan arteri primer
(Kota Pangkalan Perekonomian jasa Peribadatan Pengembangan
Bun) kebupaten dan regional Perdagangan/ prasarana lingkungan
Pusat distribusi dan pemasaran Pengembangan
koleksi barang dan jasa Permukiman fasilitas perdagangan
Pusat jasa pendukung Pariwisata dan jasa
kegiatan perekonomian Pengembangan
(pengolahan dan fasilitas pendidikan
pemasaran) dan kesehatan
Pusat pengembangan Pengembangan
wilayah bagian barat Kal- kawasan pariwisata
Teng Optimalisasi Bandara
Iskandar
II - 25
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Arahan
Pusat
Tingkat Arahan Pengembangan Pengembangan Arahan Pengembangan
Pengembangan
Pelayanan Kegiatan Utama Kegiatan Penunjang Sarana dan Prasarana
Kegiatan
Utama
Pusat Kegiatan Kota .Kumai Pusat pengembangan Pelayanan sosial Pengembangan jalan
Lokal (PKL) (Kecamatan Kumai) sekunder untuk Perumahan arteri sekunder
menunjang pusat Pertanian Pengembangan dan
pelayanan kota hirarki I Perkebunan dan perbaikan jalan akses
(PKW) kehutanan ke PPK
Pusat permukiman Industri Pengembangan
perdesaan di seluruh Pariwisata fasilitas lingkungan
kecamatan Pengembangan
Perdagangan dan jasa fasilitas perdagangan
skala wilayah dan jasa
pengembangan Pengembangan
Pusat pengumpul hasil fasilitas pendidikan
bumi dan kesehatan
Outlet masuk wilayah Pengembangan
kabupaten/provinsi industri
melalui laut Optimalisasi
Industri pengolahan pelabuhan Kumai
hasil-hasil pertanian
Distributor barang dan
jasa skala regional
Pusat Pelayanan (IKK) Pangkalan Pusat pengembangan Pelayanan sosial Pengembangan jalan
Kawasan (PPK) Banteng, IKK sekunder untuk Perumahan arteri sekunder
Pangkalan Lada, IKK menunjang pusat Pertanian Pengembangan dan
Kotawaringin Lama pelayanan kota hirarki I Perkebunan perbaikan jalan akses
dan IKK Arut Utara, (PKW) ke PPK
desa Runtu Pusat permukiman Pengembangan
Kecamatan Arut perdesaan di seluruh fasilitas lingkungan
Selatan , desa Teluk kecamatan Pengembangan
Bogam dan desa Perdagangan dan jasa fasilitas perdagangan
Kubu di Kecamatan skala wilayah dan jasa
Kumai, desa pengembangan Pengembangan
Sidomulyo Pusat pemerintahan dan fasilitas pendidikan
Kecamatan pelayanan publik skala dan kesehatan
Pangkalan Banteng, kecamatan Pengembangan
dan Despot Riam Pusat pengumpul hasil fasilitas agropolitan
Durian Kecamatan bumi area
Kotawaringin Lama
PusatPelayanan Semua desa yang Pusat pengembangan Permukiman Pengembangan jalan
Lingkungan (PPL) ada di Kabupaten tersier untuk menunjang Pertanian poros desa
Kotawaringin Barat pusat pelayanan kota Perkebunan Pengembangan
hirarki II dan III Perdagangan fasilitas lingkungan
Pengumpul hasil bumi Pengembangan
agropolitan fasilitas perdagangan
dan jasa
Pengembangan
fasilitas pendidikan
dan kesehatan
Pengembangan
fasilitas agropolitan
area
Sumber: Hasil Rencana, Tahun 2011
II - 26
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Gambar 2.6
Peta Rencana Sistem Pusat Kegiatan Commented [U33]: Peta ini menjadi Peta 2.3. Rencana Pusat
(Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat) Pelayanan Kabupaten Kobar. Legenda PKW,PKLP,PPK,PPL
diperjelas supaya mudah dibaca. Peta ukuran A3. Skala 1:25.000
atau 1:50.000
II - 27
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Gambar 2.7
Peta Rencana Struktur Ruang Commented [U34]: Peta ini dihapus, tidak diminta dalam buku
(Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Kotawaringin Barat) petunjuk BPS
II - 28
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
2.4.3. Kebijakan Pola Ruang Commented [U35]: No. 2.4.3. dihapus, uraian tetap dipakai
I. KAWASAN LINDUNG
i. Kawasan Hutan Lindung Commented [U36]: Kawasan Lindung dihapus sampai dengan
sub.kawsan Cagar Budaya
Rencana pola penetapan Kawasan Hutan yang meliputi kawasan hutan lindung,
mengacu pada peraturan terkait oleh menteri kehutanan tanpa mengubah fungsi
dan penggunaan ruangnya. Walaupun begitu, sampai dengan tahun 2009, telah
diajukan beberapa usulan peninjauan kembali dalam rangka melakukan pelepasan,
perluasan, maupun perubahan fungsi ruang yang saat ini merupakan kawasan
hutan lindung oleh pemerintah daerah dalam rangka memaksimalkan fungsi dan
pemanfaatan ruang yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Tujuan ditetapkan hutan lindung adalah mencegah terjadinya erosi, bencana banjir,
sedimentasi dan menjaga fungsi hidrologi tanah untuk menjamin ketersediaan
unsur hara tanah dan air permukaan. Berdasarkan hasil uji konsistensi dengan
RTRWP Kalteng Tahun 2011, maka hingga akhir tahun perencanan 2031, hutan
lindung di Kabupaten Kotawaringin Barat diarahkan pengembangannya menjadi
hutan yang dapat dikonversi menjadi hutan produksi. Pengembangan kawasan
untuk ditetapkan menjadi hutan lindung dalam Penataan Ruang Wilayah di
Kabupaten Kotawaringin Barat saat ini meliputi 10.088,82Ha. Lebih jelasnya lihat
Tabel 2.22.
II - 29
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
a. Kawasan Bergambut
Kawasan gambut yang perlu dilindungi adalah kawasan yang mempunyai
kedalaman > 3m pada hulu sungai dan rawa, yang berfungsi untuk melindungi
hidrologi wilayah. Tanah gambut mempunyai ekosistem hutan gambut dan gambut
mempunyai kemampuan yang besar untuk menyimpan air (dari alam). Kawasan
bergambut berada diantara Sungai Arut dan Sungai Lamandau Kecamatan Arut
Selatan dan Kecamatan Kotawaringin Lama seluas kurang lebih 132,927 hektar.
II - 30
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Meliputi Desa Pasir Panjang Kecamatan Arut Selatan dan Desa Sekonyer Kecamatan
Kumai
Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya merupakan kawasan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga
berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Kawasan tersebut di
Kabupaten Kotawaringin Barat terdiri dari:
II - 31
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
II - 32
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Taman Wisata Alam Tanjung Keluang ditetapkan berdasarkan berita acara tata
batas tanggal 5 mei 2011 seluas 2.558,80 Ha. Taman Wisata Tanjung Keluang secara
secara administratif pemerintahan, terletak di Kecamatan Kumai.
Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang
terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Kawasan
berhutan bakau habitat tumbuhnya di Sungai Mambang Desa Kubu hingga Desa
Sungai Bakau di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat seluas 6,973 Ha.
Taman Wisata Alam Tanjung Keluang ditetapkan berdasarkan berita acara tata
batas tanggal 5 mei 2011 seluas 2.558,80 Ha. Taman Wisata Tanjung Keluang secara
secara administratif pemerintahan, terletak di kecamatan Kumai.
II - 33
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Kawasan cagar budaya merupakan kawasan yang dilindungi karena memiliki nilai
sejarah dan pengetahuan. Kawasan cagar budaya yang ada di Kabupaten
Kotawaringin Barat yaitu Istana Kuning/Keraton Lawang Agung Bukit Indera
Kencana, Astana Mangkubumi di Kecamatan Arut Selatan, Astana Al-Nursari,
Makam dan Masjid Kyai Gede dan Makam Raja Kuta Tanah di Kecamatan
Kotawaringin Lama.Di Kecamatan Arut Utara yaitu Rumah Adat, Batu Patahan,
Tiang Pantar, Balai Pinyang Laman, Batu Dahiang Burung, Sapundu, Rumah Betang
Kuning, Batu Lancang, Tempayan Hermaung Yadana Dan Monumen Iskandar Sambi.
Kawasan hutan kota yang telah ditetapkan dengan Perda seluas 785,75 Ha,
meliputi:
Kawasan Wisata Alam Kelurahan Sidorejo seluas 5 Ha SK. Bupati Nomor :
188.45/2/HUK;
Kawasan Pangkalan TNI AU seluas 713 Ha SK. Bupati Nomor : 3 Tahun 2009;
Hutan Kota Desa Purbasari seluas 55,75 Ha SK. Bupati Nomor : 188.45/16/HUK;
Kawasan Klinik Rehabilitasi Orang Utan seluas 12 Ha SK. Bupati Nomor :
188.45/1/HUK pebruari Tahun 2007;
Hutan lindung dalam arti khusus Desa Pasir Panjang Kecamatan Arut Selatan
seluas 411 Ha;
Hutan Kota di Kecamatan Arut Selatan dan Kumai (penanaman turus jalan di
Kecamatan Arut Selatan seluas 25 Ha); dan
Hutan Kota di Kecamatan Arut Selatan (penanaman turus jalan di Kota
Pangkalan Bun seluas 10 Ha).
a. Kawasan Rawan Kebakaran Hutan Commented [U37]: Dihapus sampai dengan potensi
pertambangan sirkon
Kebakaran hutan merupakan salah satu dari realitas kondisi yang ada saat ini.
Dampak dari kebakaran hutan berupa kabut asap tidak hanya dirasakan secara lokal
namun juga secara regional (lintas wilayah/negara). Untuk itu perlu dilakukan suatu
rencana yang mengakomodir kawasan rawan kebakaran hutan yang ada di
Kabupaten Kotawaringin Barat. Adapun lokasi dari kawasan rawan kebakaran hutan
adalah kawasan yang sebelumnya telah terjadi kebakaran (bekas kebakaran). Di
II - 34
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Kabupaten Kotawaringin Barat terdapat 1.122 titik rawan atau seluas 205 km2.
Kawasan-kawasan yang perlu ditetapkan sebagai kawasan rawan kebakaran hutan
adalah kawasan yang terletak di daerah pesisir, dekat pantai dan muara sungai.
Tahapan ketiga adalah kegiatan pemadaman api. Pada tahap ini usaha lokal untuk
memadamkan api menjadi sangat penting karena upaya di tingkat lebih tinggi
memerlukan persiapan lebih lama sehingga dikhawatirkan api sudah menyebar
lebih luas. Pemadaman api di kawasan bergambut jauh lebih sulit daripada di
kawasan yang tidak bergambut. Hal in terkait dengan kecepatan api yang sangat
cepat dan tipe api di bawah permukaan. Strategi pemadaman api secara
konvensional seperti pada kawasan hutan dan lahan tidak bergambut harus
dikombinasikan dengan cara-cara khas untuk kawasan bergambut, terutama untuk
memadamkan api di bawah permukaan. Pemadaman api di bawah pemukaan
dengan menyemprotkan air ke atas permukaan lahan tidaklah efektif, karena tanah
gambut mempunyai daya hantar air vertikal yang sangat rendah. Cara lainnya
adalah dengan membuat parit yang dialiri, atau penyemprotan air melalui lubang
yang telah digali hingga batas api di bawah permukaan.
II - 35
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
II - 36
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
ekspor. Kawasan Hutan Produksi terdiri dari 3 kawasan, yaitu Kawasan Hutan
Produksi Tetap (HP) dan Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan
Produksi yang dapat dikonversi (HPK). Dalam draft Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2009, kawasan hutan produksi yang masuk ke
dalam wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar terletak di kecamatan
Arut Utara, Arut Selatan dan di Kecamatan Kotawaringin Lama, serta sebagian kecil
di Kecamatan Pangkalan Banteng, yang terdiri dari Kawasan Hutan Produksi
Terbatas (HPT) seluas 49.315 Ha dan Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) seluas
246.315 Ha dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) seluas 156.063 Ha.
II - 37
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Kecamatan Arut Utara seluas 350 hektar, Kecamatan Pangkalan Lada seluas 620
hektar, Kecamatan Pangkalan Banteng seluas 840 hektar, Kecamatan Kotawaringin
Lama seluas 3.175 hektar dan Kecamatan Kumai seluas 10.686 hektar
b. Kawasan Hortikultura
c. Kawasan Perkebunan
seluas (156 Km x 4 mil) yang berada di perairan laut sepanjang garis pantai, yaitu Desa
Teluk Bogam, Kubu, Keraya, Teluk Pulai, Sebuai dan Sungai Bakau Kecamatan Kumai;
Untuk kawasan perikanan tangkap tradisional yang diperbolehkan harus berada di luar
zonasi konservasi terumbu karang dan biota laut yang dilindungi dan zona alur
transportasi laut.
Kawasan budidaya perikanan darat terdiri dari keramba, tambak dan rumput laut;
Keramba berada di Kelurahan Raja Seberang hingga Kelurahan Baru Kecamatan Arut
Selatan dan simpang Sungai Lamandau dan Sungai Arut hingga danau Seluluk;
Tambak diarahkan Desa Sungai Bakau, Kumai Hilir (Teluk Pengarangan), Sungai
Cabang Timur, Keraya, Sebuai di Kecamatan Kumai dan Desa Tanjung Putri
Kecamatan Arut Selatan;
Rumput laut diarahkan di Sungai Bakau dan Teluk Bogam Kecamatan Kumai.
v. Kawasan Pertambangan
II - 38
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Kawasan industri adalah tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan
kawasan industri menurut Keppres nomor 41 Tahun 1996. Pengembangan kawasan
industri di Kabupaten Kotawaringin Barat berdasarkan Peraturan Daerah No. 5 Tahun
2008 tentang Rencana Kawasan Industri Kabupaten Kotawaringin Barat.
Lokasi kawasan industri berada di kelurahan Kumai hulu, berada di sebelah selatan
pelabuhan CPO dan pelabuhan Kumai, dan seberang sungai Kumai, berseberangan
dengan pelabuhan CPO pelindo III.
Pemanfaatan ruang untuk daya tarik wisata di Kabupaten Kotawaringin Barat terletak
pada wisata alam yang dapat ditingkatkan pengembangannya secara fisik dan non fisik
sehingga dapat berfungsi dan bernilai tambah. Lokasi-lokasi wisata yang ada di Kabupaten
Kotawaringin Barat antara lain:
II - 39
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Jika dilihat dari kecenderungan yang ada pada umumnya permukiman yang dibangun
oleh pribadi (masyarakat) ada tiga jenis yaitu yang tertata dengan rapi, sembarangan dan
tidak teratur, serta kampung kumuh. Permukiman yang dibangun/dikembangkan oleh
pengembang umumnya berupa rumah dalam berbagai tipe, sedangkan untuk rumah
dinas tidak ada penambahan.
II - 40
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Tabel 2.7. Rencana Pengembangan Perumahan Commented [U38]: Table ini dihapus, tidak diminta dalam buku
petunjuk BPS
Jumlah Pertambahan Kebutuhan Rumah Tahun 2031 (Unit) Luas Lahan yang Dibutuhkan Untuk Pertambahan Rumah Tahun 2031 (Km2)
Kecamatan
Besar Sedang Kecil Jumlah Besar Sedang Kecil Jumlah
Kotawaringin Lama 638 1.913 3.826 6.377 318.866,36 478.299,54 765.279,26 1.562.445,16
Arut Selatan 3.305 9.915 19.830 33.049 1.652.458,38 2.478.687,57 3.965.900,11 8.097.046,06
Kumai 1.610 4.829 9.658 16.097 804.846,65 1.207.269,97 1.931.631,95 3.943.748,57
Arut Utara 503 1.510 3.019 5.032 251.611,39 377.417,09 603.867,34 1.232.895,83
Pangkalan Banteng 1.200 3.600 7.200 12.001 600.038,96 900.058,43 1.440.093,50 2.940.190,89
Pangkalan Lada 985 2.955 5.910 9.850 492.508,46 738.762,70 1.182.020,31 2.413.291,47
Total 8.241 24.722 49.444 82.407 4.120.330,20 6.180.495,30 9.888.792,48 20.189.617,98
Sumber: Hasil Rencana, Tahun 2031
II - 41
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Arahan pengembangan untuk kawasan perumahan di Kabupaten Kotawaringin Barat pada masa
mendatang adalah sebagai berikut :
a. Pembangunan rumah tidak boleh merusak kondisi lingkungan yang ada.
b. Dalam penataan rumah harus memperhatikan lingkungan dan harus berpegang pada
ketentuan KDB dan KLB yang telah ditetapkan.
c. Pada kawasan-kawasan atau lokasi-lokasi yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan
bersifat khusus sebaiknya tidak dialihfungsikan untuk permukiman atau kegiatan lain yang
diperkirakan dapat menurunkan kualitas lingkungan.
d. Mendorong partisipasi masyarakat untuk mengadakan rumah sendiri tetapi penataannya
harus mengikuti rencana tata ruang dan advis planning yang dikeluarkan oleh Dinas
Permukiman dan Prasarana Wilayah.
e. Untuk pengembangan perumahan yang dilakukan oleh developer harus disertai juga dengan
pembangunan fasilitas umum dan sosial terutama pada RTH dan lapangan olah raga, tempat
ibadah, makam, perbelanjaan, serta jalan yang menghubungkan dengan jalan yang ada
disekitarnya dan jalan utama kota.
f. Pada kawasan terbangun kota, harus disediakan ruang terbuka hijau yang cukup yaitu:
Untuk kawasan yang padat, minimum disediakan area 10% dari luas total kawasan.
Untuk kawasan yang berkepadatan bangunannya sedang harus disediakan ruang terbuka
hijau minimum 20 % dari luas kawasan.
Untuk kawasan berkepadatan bangunan rendah harus disediakan ruang terbuka hijau
minimum 30 % terhadap luas kawasan secara keseluruhan.
Untuk kawasan permukiman, taman harus disediakan ruang terbuka hijau 60 % terhadap
luas kawasan secara keseluruhan.
II - 42
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
d. Kawasan peruntukan ruang terbuka hijau seluas 24.420 hektar tersebar di Kecamatan
Arut Utara, Arut Selatan, Kumai dan Pangkalan Banteng.
e. kawasan peruntukan lainnya untuk pertahektarnan dan keamanan adalah
Komando Distrik Militer (KODIM)-1014/Pangkalan Bun Di Kecamatan Arut
Elatan
Komando Rayon Militer (KORAMIL) Yang Terdapat Di Kecamatan-Kecamatan
Di Wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat
Lanud TNI-AU Tipe “D” Di Pangkalan Bun.
f. kawasan peruntukan evakuasi bencana berada pada ibukota masing-masing kecamatan
yaitu kecamatan arut utara di pangkut, kecamatan arut selatan di pangkalan bun,
kecamatan pangkalan banteng di karang mulya, kecamatan pangkalan lada di pangkalan
lada, Kecamatan Kumai di Kumai dan Kecamatan Kotawaringin Lama.
Sedangkan sebaran kawasan budidaya di Kabupaten Kotawaringin Barat dapat dilihat pada Gambar 2.9.
II - 43
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Gambar 2.8 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Kotawaringin Barat Commented [U39]: Peta ini menjadi peta 2.4. ukuran peta A3.
Skala 1:25.000 atau 1:50.000
II - 44
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Gambar 2.9Peta Sebaran Kawasan Budidaya Kabupaten Kotawaringin Barat Commented [U40]: Peta ini dihapus, tidak diminta dalam buku
petunjuk BPS
II - 45
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Kotawaringi Barat seperti Sekolah Lanjutan Pertama relatif menyebar dalam Bagian Wilayah Kota
sehingga masyarakat tidak kesulitan dalam transportasi ke sekolah. Dilihat dari proporsi antara jumlah SD dan TK terlihat bahwa banyak anak yang
langsung masuk ke SD tanpa melalui TK terlebih dahulu.
Juga jika dilihat semakin sedikitnya sekolah pada jenjang yang lebih tinggi berarti banyak anak yang putus sekolah atau melanjutkan sekolah di lain
kota. Total lembaga pendidikan mencapai 375 buah dengan jumlah siswa dan guru sebesar 63.554 jiwa atau sekitar 26% jumlah penduduk. (Lihat
Tabel 2.24)
Tabel 2.8.Jumlah Sarana PendidikanDi Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2011 Commented [U41]: Tabel ini menjadi table 2.9. Fasilitasi
Pendidikan yang tersedia di Kab. Kobar. Tabel diperbaiki & sesuai
TK Tingkat SD Tingkat SMTP Tingkat SMTA Universitas dengan template Buku petunjuk penyusunan buku putih
II - 46
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Peranan sumber daya manusia yang berkualitas memegang peranan penting bagi suksesnya kegiatan pembangunan di suatu wilayah atau daerah.
Salah satu kunci dalam menentukan kualitas sumber daya manusia dapat diihat dari tingkat kesehatannya. Air minum yang memenuhi syarat
kesehatan sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan. Kondisi kesehatan penduduk dan lingkungannya bersinergi dengan ketersediaan sumber air
baku air minum yang bebas dari pencemaran.
Berkaitan dengan hal tersebut ketersediaan sarana kesehatan untuk melayani kesehatan penduduk dengan pasokan air minum yang sehat dan
cukup sangatlah penting. Pelayanan kesehatan penduduk dilayani oleh adanya sarana kesehatan berupa Rumah Sakit, Puskesmas dan Puskesmas
Pembantu.
Rumah Sakit Daerah Sultan Imanudin memiliki kapasitas 155 tempat tidur. Selain RSUD fasilitas kesehatan yang terdapat di Kabupaten Kotawaringin
Barat adalah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Kondisi untuk tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.25 dibawah ini.
Tabel 2.9.Jumlah Sarana KesehatanDi Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013 Commented [U43]: Tabel ini dihapus, tidak diminta dalam buku
petunjuk penyusunan buku putih
SARANA KESEHATAN
No. Kecamatan Puskesmas Total
Rumah Sakit Puskesmas Poskesdes/Polindes
Pembantu
1 Kotawaringin Lama - 2 12 12 26
2 Arut Selatan 1 5 14 8 28
3 Kumai - 3 17 10 30
4 Pangkalan Banteng - 2 17 14 33
5 Pangkalan Lada - 2 5 5 12
6 Arut Utara - 2 7 5 14
Jumlah 1 16 72 54 143
Sumber: Berdasarkan keputusan Bupati Kotawaringin Barat No. 440/1775/KD.B tgl 01 Mei 2013 tentang Penetapan status Puskesmas dan Wilayah Kerjanya di Kabupaten Kotawaringin Barat
II - 47
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Penyakit diare menjadi penyakit menular paling besar penderitanya selain ISPA (Infeksi Saluran pernapasan Atas) dan TBC. Tercatat 71.807 kejadian
diare pada tahun 2010 dan untuk ISPA mencapai 38.014 kejadian, malaria 198 dan TBC 131. Kejadian diare di semua kecamatan menunjukkan pola
yang proporsional dengan jumlah penduduk. Kondisi ini menunjukkan masih perlunya peningkatan kualitas lingkungan terutama sanitasi termasuk
pasokan air bersih/minum terutama pola konsumsi air minum yang sehat. Kualitas udara yang buruk terlihat dengan tingginya kejadian ISPA, kondisi
sangat dimengerti karena potensi bahaya kebakaran hutan sangat besar.
Tabel 2.10.Jumlah Kejadian PenyakitDi Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2010 Commented [U44]: Tabel ini dihapus, tidak diminta dalam buku
petunjuk penyusunan buku putih
Kejadian Penyakit Menular
No. Kecamatan
Diare ISPA Malaria TB Paru
1 Kotawaringin Lama 4.540 2.367 29 3
2 Arut Selatan 29.615 16.636 41 49
3 Kumai 15.800 9.802 87 36
4 Pangkalan Banteng 13.048 5.113 30 24
5 Pangkalan Lada 4.552 3.008 5 14
6 Arut Utara 4.252 1.088 6 5
Jumlah 71.807 38.014 198 131
Sumber : kabupaten Kota Waringin Barat Dalam Angka 2011
2.5.2. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan persoalan multidimensional yang memiliki batas beragam, belum ada satu batasan tunggal dalam menjelaskan fenomena
kemiskinan secara jelas. Namun secara umum cara pengukuran kemiskinan yang dilakukan adalah dengan menggunakan batas garis kemiskinan
(proverty line). Indikator sosial masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat masih terlihat rentan dan bermasalah yang ditunjukkan dengan masih
adanya kelompok-kelompok keluarga dengan kondisi kesejahteraan keluarga 10% - 30% terendah diindonesia yang ditunjukkan dalam tabel 2.27
dibawah.
II - 48
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
Tabel 2.11.Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Kotawaringin Barat Commented [U45]: Tabel ini menjadi table 2.10. Jumlah
penduduk miskin per kecamatan. Kolom table disesuaikan dengan
Jumlah Individu template, hal 55
Nama
Kelompok 1 *) Kelompok 2 *) Kelompok 3 *) TOTAL
Kecamatan
KOTAWARINGIN LAMA 1.039 724 1.008 2.771
ARUT SELATAN 5.033 2.068 1.949 9.050
KUMAI 6.755 2.331 1.933 11.019
PANGKALAN BANTENG 1.690 1.046 1.032 3.768
PANGKALAN LADA 2.601 1.839 1.542 5.982
ARUT UTARA 412 284 317 1.013
JUMLAH 17.530 8.292 7.781 33.603
Ket:
Kelompok 1 : Individu dengan kondisi kesejahteraan sampai dengan 10% terendah di Indonesia
Kelompok 2 : Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 11% - 20% terendah di Indonesia
Kelompok 3 : Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 21% - 30% terendah di Indonesia
Sumber: Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial. Maret 2012
Tabel 2.12. Jumlah Rumah di Kabupaten Kotawaringin Barat Commented [U46]: Tabel ini menjadi table 2.11. Jumlah umah
Perkecamatan. Dan seharusnya ada uraian
II - 49
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
KEPALA BADAN
KELOMPOK
JABATAN SEKRETARIAT
FUNGSIONAL
BIDANG
BIDANG BIDANG BIDANG
PELESTARIAN DAN
ANALISIS DAMPAK PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
PEMULIAHAN KUALITAS
LINGKUNGAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN
UPTD
II - 50
BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013
II - 51