BAB 4
4.1. Hasil
7502424.
Barat.
daerah, Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat selalu
sarana dan prasarana pendukung yang aman dan nyaman. Hal ini tentunya
efektivitas.
teknologi kedokteran
paripurna
Medis/Non Medis
yang lalu, sesak bertambah berat dengan keluhan sesak nafas sejak 2
terutama saat berjalan dan disertai hari yang lalu, klien juga mengeluh
dengan nyeri dada bagian kiri. Dari hasil badan terasa lemas, di IGD pasien
pemeriksaan didapatkan nyeri dengan diberikan oksigen sebanyak 3 lpm
skala 6 (0-10), TD 120/70 mmHg, N 120 dan terpasang cairan infuse RL 7
dengan irama ireguler, RR 38x/mnt, dari tpm serta dilakukan pemeriksaan
IGD Puskesmas Labuapi klien sudah EKG dengan hasil : irama sinus,
mendapat terapi infuse RL 10 tpm, Heart Rate : 75 kali/menit, axis
injeksi furosemide 1 amp/iv dan O2 4 normal, gelombang P normal,
lpm. Dari IGD klien dipindahkan ke gelombang QRS normal,
ruang rawat inap ruang Gili Gede, saat gelombang T inverted, pasien juga
dianamnesa klien mengeluh sesak nafas, diberikan obat furosemid 10 mg
RR 28 X/Menit, N 110x/mnt secara intravena. Hasil pemeriksaan
TTV, Tekanan Darah : 110/70
mmHg, Nadi : 72 x/menit,
Respirasi : 29 x/menit, Suhu :
36,5oC, Kemudian pasien dibawa
ke Ruang gili Gede pada pukul
18.00 WITA untuk mendapatkan
perawatan lebih lanjut dan
mendapatkan intruksi terapi cairan
infuse RL 7 tpm, injeksi Furosemid
1a/8 jam,
Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan pernah dirawat Klien mengatakan tidak pernah
dengan penyakit yang sama yakni mengalami masalah kesehatan
penyakit jantung (CHF) dan Diabetes seperti ini sebelumnya.
Mellitus di RSUD Kota Mataram sekitar
6 bulan yang lalu
Riwayat penyakit keluarga Klien mengatakan memiliki penyakit Klien mengatakan tidak memiliki
keturunan dalam keluarga seperti DM penyakit keturunan dalam keluarga
dan penyakit paru. seperti DM, Hipertensi, asma dan
TBC.
Riwayat Bio Psiko Sosial Pengkajian tahap 1 Pengkajian tahap 1
Spiritual (Calista Roy) Kebutuhan fisiologis Kebutuhan fisiologis
Respirasi Respirasi
Sebelum sakit : Sebelum sakit :
klien mengatakan bahwa klien jarang klien mengatakan bahwa klien
mengalami gangguan pernafasan seperti sering mengalami gangguan
sesak. namun ketika klien melakukan pernafasan seperti sesak, sesak akan
aktivitas berat klein merasakan sesaak bertambah ketika klien melakukan
namun tidak separah waktu sakit. aktifitas sedang.
Nutrisi Nutrisi
Sebelum sakit : Sebelum sakit :
klien mengatakan bahwa nafsu Klien mengatakan bahwa nafsu
5
makannya baik, dengan pola makan 3x makan pasien baik, dengan pola
kali 24 jam. klien makan dengan menu makan 3 kali dalam 24 jam, pasien
yang bervaariasi, seperti nasi, ikan laut, makan dengan menu yang
daging-dagingan, sayur-sayuran, pasien bervariasi, seperti nasi, ikan ,
tidak memiliki alergi makanan. daging-dagingan, sayur-sayuran.
Klien tidak memiliki alergi
makanan.
Eliminasi Eliminasi
Sebelum Sakit : Sebelum sakit :
klien mengatakan bahwa dia tidak klien mengatakan bahwa klien tidak
mempunyai gangguan eliminasi, BAB 1 mempunyai gangguan eliminasi,
kali dalam 24 jam dengan kostitensi BAB, 1 kali dalam 24 jam dengan
lunak dan bau khas faces. BAK 3-4kali konsintensi lunak dan bau khas
dalam 24 jam dengan warna kuning faces, BAK 3-4 kali dalam 24 jam
jernih dan bau khas urine dengan warna kuning jernih dan
bau khas urine.
Sense/rasa Sense/rasa
Sebelum sakit : Sebelum sakit :
klien mengatakan ingatan memorynya klien mengatakan inagatn
masih baik, kesadaran klien baik. Klien memorinya masih baik, klien sering
sering sering mengalami pusing ketika pusing ketika tekanan darahnya
tekanan darahnya naik. Pendengaran naik akan teteapi klien tidak pernah
serta penciuman klien masih baik mengalami stroke. Pendengaran,
pengelihatan serta penciuman klein
masih baik.
minum air mineral yang di belikan oleh hanya minum air mineral yang
istrinya.Tampak terpasaang infus RL 8 dibelikan oleh keluarganya.
tpm (720cc/24 jam). Tampak terpasang infuse RL
720cc/24 jam.
Neurologi Neurologi
Sebelum sakit: Sebelum sakit:
klien mengatakan tidak pernah klien mengatakan tidak pernah
mengalami nyeri dada. mengalami nyeri ulu hati.
dan selalu minta di bantu oleh istri, anak, secara mandiri meskipun terkadang
dan saudaranya dia meminta bantuan kepada suami,
dan saudaranya.
Observasi Kasus 1 Kasus 2
Keadaan Umum Sedang Sedang
Kesadaran Compos Menthis Compos Menthis
Tekanan Darah 120/70 mmHg 100/60 mmHg
Nadi 100 x/menit 98 x/menit
Suhu 37,00c 37,80c
Respirasi 29 x/menit 27 x/menit
GCS E : 4 V: 5 M: 6 (15) E : 4 V : 5 M : 6 (15)
Pemeriksaan fisik Head To Toe Kasus 1 Kasus 2
Kepala Inspeksi: bentuk kepala normocephal, Inspeksi :bentuk kepala
rambut beruban, distribusi rambut normocephal, rambut beruban,
merata, kulit kepala bersih, tidak ada panjang, kulit kepala tampak bersih,
edema. tidak ada lesi tidak ada edema.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan
oedema pada kulit kepala. edema pada kulit kepala.
Wajah Inspeksi: Bentuk wajah oval, tampak Inspeksi: bentuk wajah oval, tidak
pucat ada lesi
Palpasi : tidak ada oedema pada wajah Palpasi : tidak ada edema pada
wajah
Mata Inspeksi : mata tampak simetris kiri dan Inspeksi : mata tampak simetris
kanan, konjungtiva pucat dan tampak konjungtiva merah muda, seklera
anemis, seklera putih, tidak ada kelainan putih, tidak ada kelainan pada mata.
pada mata. Palpasi: tidak ada nyeri tekan dan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan dan tidak edema pada daerah sekitar mata
kterdapat oedema pada daerah sekitar
mata
Telinga Inspeksi: kedua daun telinga simetris, Inspeksi: kedua daun telinga
tidak ada serumen simetris, tidak ada serumen
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
edema di daun telinga dan edema di daun telinga
Hidung Inspeksi : lubang hidung simetris, tidak Inspeksi : lubang hidung simetris,
ada kelainan, tampak pernafasan cuping tidak ada polip dan secret,
hidung, tampak terpasang oksigen 3 liter terpasang oksigen 3 liter/menit
per menit dengan menggunakan nasal nasal kanul
kanul Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan di di sekitar hidung
sekitar hidung
Rongga Mulut Inspeksi: mukosa bibir tampak lembab, Inspeksi: mukosa mulut lembab,
lidah bersih, gigi lengkap, tidak tampak lidah bersih gigi lengkap putih dan
peradangan gusi, palatum keras, tonsil, bersih, tidak ada peradangan pada
tidak tampak pembesaran ukuran gusi
tonsil,terdapat karang gigi. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan di area sekitar mulut
massa
Leher Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena Inspeksi : Tidak ada pembesaran
jugularis, kelenjar getah bening, dan vena jugularis, kelenjar getah
9
Abdomen Inspeksi : tidak terdapat adanya asites, Inspeksi : tidak terdapat adanya
tidak ada jaringan parut. asites,
Auskultasi : terdengar bising usus Auskultasi : terdengar bising usus
10x/menit, peristaltik usus 14x/menit 9x/menit, peristaltik usus 18x/menit
Palpasi : tidak ada asites, tidak ada nyeri Palpasi : tidak ada nyeri tekan,
tekan, tidak teraba massa tidak ada asites
Perkusi : suara perkusi timpani Perkusi : suara perkusi timpani
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorim ( Pemeriksaan Darah Lengkap)
Tanggal pemeriksaan
1. Kasus 1 : 19/04/2018
2. Kasus 2 : 24/04/2018
Tabel 4.2 Pemeriksaan Penunjang.
Jenis Pemeriksaan Hasil kasus 1 Hasil kasus 2 Satuan Nilai Normal
HGB 13,9 14.8 g/dl 13,0-18,0
RBC 4,91 4,08 10^6/uL 4,5-5,5
HCT 41,5 47,0 % 40,0-50,0
MCV 84,5 82,8 fL 82,0-92,0
MCH 27,5 27,3 Pg 27,0-31,0
MCHC 32,5 32,2 g/dL 32,0-37,0
10
Pemeriksaan elektrolit
Tabel 4.3 pemeriksaan Urin dan gula darah
Tanggal pemeriksaan :
1. Kasus 1 : 19/04/2018
2. Kasus 2 : 24/04/2018
Pemeriksaan Hasil kasus 1 Hasil kasus 2 Satuan Nilai normal
Ureum 26 22 Mg/dl 10-50
kreatinin 12 12,5 Mg/dl 0,9-13
GDS 136 - Mg/dl <160,00
Terapi Kasus 2
No. Nama Obat Jam Pemberian Keterangan
Terapi tanggal 25 April 2018
1. Infus RL 10 tpm a. infus RL berfungsi sebagai sumber
elektrolit dan air untuk hidrasi
2. Furosemid 1 ampul/8jam 06.00 wita, 13.00 b. obat furosemid yang berfungsi untuk
wita, 20.00 wita membuang cairan berlebih di dalam
tubuh
3. Spronolacton 25 mg 17.00 wita c. obat spironolacton berfungsi untuk
4. Ramipril 2,5 mg 17.00 wita menurunkan tekanan darah
d. obat untuk penghambat enzim
pengubah angiotensin
5. Bubur diit jantung RG 06.00 wita, 12.00 e. terapi diit jantung
wita, 17.00 wita
6. Oksigen 3 liter/menit f. nasal kanul
Terapi tanggal 26 April 2018
1. Infus RL 10 tpm a. infus RL berfungsi sebagai sumber
elektrolit dan air untuk hidrasi
2. Furosemid 1 ampul/8jam 06.00 wita, 13.00 b. obat furosemid yang berfungsi untuk
wita, 20.00 wita membuang cairan berlebih di dalam
tubuh
3. Spronolacton 25 mg 17.00 wita c. obat spironolacton berfungsi untuk
menurunkan tekanan darah
4 Ramipril 2,5 mg 17.00 wita d. obat untuk penghambat enzim
pengubah angiotensin
5. Bubur diit jantung RG 06.00 wita, 12.00 e. terapi diit jantung
wita, 17.00 wita
6. Oksigen 3 liter/menit f. nasal kanul
1. Analisa Data
Nama : Tn”S”
No. RM : 603945
Tabel 4.9 Analisa Data
Kasus 1
No. Simptom Etiologi Problem
1. Data subjektif Gagal pompa ventrikel kanan Pola nafas tidak
efektif
a. klien mengeluh sesak
b. klien mengatakan sesaknya Penurunan ekspansi paru
bertambah ketika melakukan
aktifitas ringan bertambah
mendesak jika terlalu banyak beraktivitas
diafragma
f. CRT> 2 detik
g. Spo2 : 96%
TTV
TD: 120/80 mmHg
N: 120 x/menit
S: 36,50C
RR :28x/menit
2. Data subjektif Gagal jantung Intoleransi
a. klien mengatak tidak ada Aktivitas
tenaga Beban systole meningkat
b. klien mengatakan sesak
c. jika melakukan aktivitas Kontraktilitas menurun
Data objektif
a. klien tampak tidak
b. menghabiskan makanan
yang di berikan
c. makanan tampak masih
d. Tersisa
e. klien tampak lemah tidak
f. ada tenaga
g. K/U : sedang
TTV
TD: 120/80 mmhg
N: 87 x/menit
S: 36,50 C
A : TB : 160 cm,BB : 50 kg
B : Hb : 13,9 g/dl, Leukosit :
5960/mm3
Eritrosit : 4,91 juta/mm3
Trombosit :198.000/mm3
Hematokrit : 41,5%
Na+ : 137 mmol/l
Ka+ : 5,1 mmol/l
Cl+ : 108 mmol/l
13
Kasus 2
No Symtomp Etiologi Problem
1 Data Subjektif : Gagal jantung Pola nafas tidak
a. klien mengeluh sesak efektif
b. klien mengatakan sesaknya
bertambah jika melakukan aktivitas Kongesti pulmunalis
sedang
Indeks barthel
a. Makan : 1=butuh bantuan
b. Mandi : 0=tergantung orang lain
c. Perawatan diri : 0= membutuhkan
bantuan orang lain
d. Berpakaian : 1=sebagian di bantu
e. Buang air kecil : 2=kontinensia
f. Buang air besar: 2=kontinensia
14
Rumusan Diagnosa.
15: E4, V5, M6), Keadaan umum sedang, tekanan darah 120/80
Spo2 : 96%.
RR 28x/menit.
137 mmol/l, Ka+ : 5,1 mmol/l, Cl+ : 108 mmol/l, C: tanda umum :
37,80C, RR 27x/menit.
Nama : Tn”S”
No. RM : 603945
Suhu : 36 C
RR : 24x/menit
19.30 wita 1 Memposisikan klien dengan posisi klien tampak nyaman dan
semi fowler rileks
19.40 wita 1 Mengkaji bunyi nafas, frekuensi Adanya suara ronchi dan
nafas, mengobservasi pergerakan lobus superior kanan,
dinding dada, dan pernafasan cuping tampak pernafasan cuping
hidung hidung dan tidak terdapat
tarikan dinding dada
20.00 wita 1 Mengajarkan kepada klien dan Klien tampak lebih rileks
keluarga klien tentang tehnik saat bernafas
relaksasi untuk peningkatan pola
pernafasan
Sabtu,
21 April 2018 2 Menganjurkan klien tingkatkan klien mengatakan akan
14.30 wita istirahat, batasi aktivitas dan berikan beristirahat
aktivitas senggang yang tidak berat
15.00 wita 1 Mengevaluasi bunyi nafas dan masih terdengar suara nafas
frekuensi nafas
klien mendapatkan terapi
15.15 wita 1 Mengobservasi O2 yang digunakan O2 nasal kanul 3 liter
klien
Sabtu,
21 April 2018 1 mempertahankan penambahan Iklien tampak terpasang O2
19.30 wita oksigen sesuai program nasal kanul 2 liter
Minggu,
22 April 2018
08.30 wita 1,2,3 Mengobservasi tanda-tanda vital tanda-tanda vital klien:
klien. TD : 120/80
N : 82x/menit
S : 36,2C
RR : 24x/menit
Minggu,
22 April 2018
13.30 wita 2 Mengkaji sejauh mana klien mampu klien tampak mampu
melakukan aktivitas beraktifitas dengan mandiri
13.50 wita 1 Mengkaji bunyi nafas, frekuensi Adanya suara ronchi dan lobus
nafas, mengobservasi pergerakan superior kanan, tampak
dinding dada, dan pernafasan pernafasan cuping hidung dan
cuping hidung tidak terdapat tarikan dinding
dada
14.00 wita 1 Menjelaskan kepada klien dan klien dan keluarga mengerti
keluarga klien tentang tehnik tentang tehnik relaksasi yang di
relaksasi untuk peningkatan pola jelaskan
pernafasan
14.20 wita 1 Berkolaborasi dalam pemberian Klien tampak terpasang nasal
oksigen 3 liter dengan nasal kanull kanul dengan O2 3 liter/menit
Selasa,
24 April 2018
19.00 wita 2 Menganjurkan klien tingkatkan tanda-tanda vitasl klien TD :
istirahat, batasi aktivitas, dan 150/80mmHg, N : 80x/menit, S
berikan aktivitas senggang yang : 36,5C, RR : 22x/menit
tidak berat
06.50.00 wita 1 Memposisikan pasien dengan posisi klien tampak nyaman dan rileks
semi fowler
07.00 wita 1 Mengkaji bunyi nafas, frekuensi Adanya suara ronchi dan lobus
nafas, mengobservasi pergerakan superior kanan, tampak
24
Nama : Tn”S”
No. RM : 603945
Tabel 4.13 Evaluasi Keperawatan Kasus 1
Hari/ No.
Catatan Perkembangan Paraf
Tanggalaam Dx
Minggu, S:
22 April 2018 a. Klien mengatakan sudah tidak sesak
20.00 wita b. klien mengatakan rileks saat bernafas
O:
a. Klien tampak tidak sesak
b. Tidak nampak pernafasan cuping hidung
c. Tidak tampak otot bantu nafas
d. Frekuensi nafas 20x/menit
e. Klien sudah tidak menggunakan alat abntu nafas
f. klien tampak rileks saat bernafas
1
g. tidak terdengar suara nafas tambahan (ronchi)
A: Masalah pola nafas tidak efektif sudah teratasi
P: Intervensi di pertahankan:
a. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas tambahan
b. Kaji atau pantau frekuensi nafas
c. Perhatikan pergerakan dinding dada
d. Berikan posisi yang nyaman seperti posisi semi fowler
e. Informasikan kepada klien dan keluarga klien tentang
teknik relaksasai untuk peningkatan pola pernafasan
25
Minggu, S:
22 April 2018 a. klien mengatakan sudah tidak lemah
20.00 wita b. klien mengatakan sudah tidak begitu sesak jika melakuakn
aktivitas ringan (bangun dari tidur)
O:
a. Klien tampak segar
b. Klien tampak mampu beraktivitas ringan dengan mandiri
A: Masalah intoleransi aktivitas dapat teratasi
2
P: Intervensi di lanjutkan
a. Observasi tanda-tanda vital
b. Anjurkan klien tingkatkan istirahat, batasi aktivitas
senggang yang berat
c. Anjurkan menghindari prilaku yang meningkatkan tekanan
abdomen
d. Pertahankan tirah baring sementara klien sakit
e. Pertahankan penambahan oksigen sesuai program
Minggu, 3 S:
22 April 2018 a. Klien mengatakan nafsu makannyya bertambah
20.00 wita b. Klien mengatakan sudah menghabiskan makananyang di
berikan
c. Klien mengatakan sudah tidak lemah
O:
a. Klien tampak segar
b. Klien menghabiskan makanan yg di berikan
c. Klien tampak mampu beraktifitas ringan dengan mandiri
A: Masalah resiko ketidakseimbangan nutrisi dapat teratasi
P: Intervensi di lanjutkan
a. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
b. Anjurkan klien untuk makan sedikt tapi sering
c. Sajikan makanan dalam keadaan hangat
d. Anjurkan kepada klien untuk tidak memberi makanan
sembarangan
Rabu, 2 S :
25 April a. Klien mengatakan sudah tidak lemah
2018 b. Klien mengatakan sesak sudah berkurang saat
16.00 melakukan aktivitas ringan
O:
a. Klien tampak segar
b. Klien tampak masih di bantu saat melakuakn aktifitas
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan
Observasi tanda-tanda vital
a. Anjurkan klien tingkatkan istirahat, batasi aktivitas
b. Pertahankan tirah baring sementara kliuen sakit
c. Pertahankan penambahan oksigen sesuai program
4.2. Pembahasan
yang ditemukan pada kasus 1 dan 2 sehingga dapat di jadikan sebagai bahan
Asuhan Keperawatan.
pengkajian keperawatan
yaitu persamaan klien kasus 1 dan klien kasus 2 berdasarkan data yang
di peroleh adalah klien pada kasus 1 dan klien pada kasus 2 sama-
maka terjadi pula peningkatan tekanan atrium (LAP) karena atrium dan
peroleh adalah klien pada kasus 1 memiliki keluhan sesak nafas dan
keadaan umum klien lebih baik di bandingkan dengan klien pada kasus
1 dapat dilihat dari tanda tanda vital klien , pernafasan 22x/menit, tidak
ada suara nafas tambahan, klien masih mampu makan ½ porsi yang
NIC NOC (2015) klien dengan CHF akan mengalami sesak yang di
tekanan kapiler paru meningkat dan terjadi edema pada paru yang
klien mengeluh lemah, tidak ada tenaga, klien sesak jika terlalu banyak
bertenaga. Menurut Nanda NIC NOC (2015) klien dengan CHF akan
makan berkurang
diagnosa diantaranya :
peningkatan ADH
2 maka dapat di temukan bahwa antara tinjauan teori dan kasus yang
furosemid 1 ampl.
teratasi dengan baik yaitu Intoleransi aktifitas, pola nafas tidak efektif,
keperawatan pada kasus 1 dan 2 adalah dari segi waktu, penulis tidak
Pada kasus 1, sejak klien masuk Rawat Inap Gili Gede pada
tanggal 19 april 2018 dan di rawat oleh penulis mulai tanggal 19 april
signifikan ke arah yang lebih baik, semakin hari kondisi klien secara
lebih baik.
1.1 Kesimpulan
Setelah penulis menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dari Bab 1 sampai Bab
4, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dan
juga penulis dapat memberikan saran yang kiranya dapat dijadikan bahan
Kasus CHF.
1.1.1 Pengkajian
menggunakan data primer dan data sekunder yaitu data yang diperoleh
bukan hanya dari klien, tetapi juga dari keluarga klien. Dalam proses
keperawatan yang sama pada kasus 1 dan 2 yaitu : pola nafa tidak
1.1.3 Perencanaan
35
36
memenuhi kebutuhan.
1.1.4 Pelaksanaan
kegiatan pada tahap ini dapat terlaksana dengan baik, hal ini dapat
1.1.5 Evaluasi
diharapkan.
1.2 Saran
1.2.3 Perawat
CHF
yang akurat dan dapat dipahami oleh pasien terutama pada kasus
CHF
DAFTAR PUSTAKA
Huda Nurarif, Amin dan Hardhi Kusuma. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC, Jilid 1.
Yogyakarta: Media Action.
Ihdayanti, Atni dan Siti Arifah. (2009). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan
Mekanisme Koping pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di RSU
Pandan Arang Boyolali.
Saferi Wijaya, Andra dan Yessie Meriza Putri. (2013). KMB 1, Keperawatan
Medikal Bedah, Keperawatan Dewasa. Yogyakarta: Nuha Medika.
LEMBAR PERSETUJUAN
(Inform Consent)
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
“AsuhanKeperawatanPadaKlienDenganGangguanSistem kardiovaskuler
PadaKasus CHF”
Demikian surat persetujuanini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa ada
Mataram,................................. 2017
Peneliti Responden
(__________________) (__________________)