Anda di halaman 1dari 12

KLIPING SOSIOLOGI

KELOMPOK SOSIAL TENTANG JENIS-JENIS KELOMPOK


BURUH

Kelompok 6

Kelas XI IPS 2

Disusun oleh :

1. Nur aini istigfarotun ( )


2. Siti lailatul latifah ( 32 )
3. Syah rany ( 33 )
4. Wafiq jihara nailan N. ( 34 )
5. Yuliana tri utami ( 35 )
6. Yuni ayu milladiyah ( 36 )

Madrasah Aliyah Negeri Kendal


Tahun Pelajaran 2018/2019
KELOMPOK BURUH TANI

Petani dan para buruh tani merupakan kelompok rentan. Kegiatan bercocok
tanam yangmengadalkan keadaan cuaca membuat para petani menjadi
kelompok rentan
Seasonality. Masih adanya kemungkinan akan pembebasan lahan pertanian,
membuat para buruh taniterancam kehilangan pekerjaan. Hal yang sama
juga berlaku untuk petani yang alih profesi sebagai buruh proyek. Pekerjaan
proyek bersifat sementara sehingga sewaktu waktu merekadapat kehilangan
pekerjaan.Banyak kelompok tani yang berada di Kelurahan Tondangow. Namun
sampai saat ini hanyatersisa satu kelompok tani yang masih bertahan, yakni
Masasawangan. Banyaknya kelompok tani yang tidak aktif disebabkan oleh kelompok
yang tidak mampu mengolah bantuanmenjadi modal yang berkelanjutan dan letak
lahan yang tidak pada satu hamparan. Beberapakelompok memiliki pemikiran,
bahwa bantuan yang diberikan merupakan hak milikanggotak e l o m p o k .
Pemikiran tersebut membuat beberapa kelompok kehabisan
m o d a l d a n mengakibatkan tidak aktifnya kelompok.Banyak petani yang
mengalami kesulitan dalam menigkatkan nilai dari hasil panen mereka.Petani
kelurahan Tondangow memiliki keberagaman dalam bercocoktanam. Terdapat
petaniyang menanam cabe, jagung, padi, kacang tanah, jahe dan tanaman
holtikultura lainnya.Melihat hal tersebut , maka persoalan yang dihadapi
sebetulnya adalah intensifikasi usahatani. !alam proses produksi perlu diberikan
beberapa sentuhan meliputi pengetahuan terkaitteknik bercocok tanam yang baik
agar dapat memaksimalkan hasil, serta peralatan pendukung proses
produksi.Tanaman jagung adalah tanaman terbanyak kedua setelah padi
yang palig banyak ditanamoleh para petani Kelurahan Tondangow. Harga
jagung terbilang bergerak secara dinamis.
Terkadang petani jagung kelurahan Tondangow mendapat keuntungan yang
lebih pada
saat panen, namun terkadang petani tidak mendapat keuntungan atau bahkan hingg
a merugi.Harga jagung dipasaran Rp. 3.500-Rp. 4.000 per kilo. Keterbatasan
kapasitas para petani jagung membuat mereka mengalami kesusahan dalam
meningkatkan nilai jagung dipasaran.Kapasitas yang minim membuat para
petani selalu menjual hasil panennya tanpa berpikir mau mengolahnya
terlebih dahulu untuk menjadikan hasil panen mereka memiliki nilai yanglebih. (ntuk
itu untuk sector pertanian dibutuhkan pengembangan usaha pasca panen.
Hasil pertanian tidak harus langsung dijual, akan tetapi juga dibuka kemungkinan
yang lain berupa pengolahan hasil. )ebagai contoh pengolahan produk jagung
menjadi pakan ternak. BeberapaKeuntungan yang diharapkan adalah petani
memperoleh nilai tambah dari produk yang
dijuald a n p e t a n i d a p a t m e n i n g k a t k a n p o s i s i t a w a r k a r e n a p r o
d u k o l a h a n l e b i h t a h a n l a m a dibandingkan produk primer. Produk
pertanian tertentu tidak tahan lama sehingga sering kali petani berada dalam posisi
lemah dalam penentuan harga.)elain tananaman padi, tanaman jagung
merupakan tanaman terbanyak kedua yang
dipilih para petani untuk menjadi komuditasnya. Jagung memiliki masa tanam 3hing
ga 4 bulan hingga masa panen. Adanya kelompok tani masasawangan yang
memiliki lahan seluas 8,5 hektar yang terbagimenjadi 3 bagian waktu
tanam dan memiliki fokus dalam tanaman jagung. alam satu kali panen
mampu menghasilkan minimal 3 ton jagung. Hasil dari kelompok
tani masasawangan belum ditambah dengan hasil panen petani lainnya yang memilih
jagung sebagaikomuditasnya. Hasil panen jagung yang melimpah dapat untuk diman
faat atau dikelola kembali menjadi pakan ternak.

Pengalaman kelompok tani Massawangan sebagai kelompok yang s


a m p a i s a a t i n i d a p a t mempertahankan keberlanjutan kegiatannya merupakan
good practices yang dapat digunakansebagai referensi pengembangan kelompok
lainBerdasarkan informasi yang diperoleh dari sejumlah petani, mereka pernah
memanfaatkanfasilitas yang disediakan oleh pertamina geothermal dalam pengeringan
hasil panen seperti jagung dan padi. )udah tentu hal ini dapat diperhitungkan sebagai
potensi pengembanganusaha tani, khususnya pasca panen untuk membentu proses
pengeringan, khususnya di musimhujan.
KELOMPOK BURUH BANGUNAN

Dalam pandangan sebagian orang buruh atau kuli bangunan memang


pekerjaan rendahan atau pilihan profesi terakhir bagi mereka yang tidak
berpendidikan tinggi atau berketerampilan khusus, karena untuk menjadi kuli
bangunan tidaklah memerlukan ijazah dan keahlian khusus cukup bermodalkan
fisik yang kuat saja dan patuh sama mandornya (pemimpin buruh lepas).

Tapi, tahukan oleh kita bahwa pekerjaan kuli bangunan itu bukanlah profesi
biasa, sebuah pekerjaan berat yang menguras tenaga ekstra dengan resiko tinggi
bahkan dapat mengancam keselamatan hidup. Ditambah upah yang kadang tidak
seberapa, pola makan yang kurang sehat, belum lagi yang ditipu oleh mandornya
dengan tidak membayarkan upah alias kabur entah kemana.
Setiap hari mereka berhadapan dengan berbagai macam material berat yang
diperlukan untuk membangun struktur sebuah bangunan. Mulai dari mengaduk
semen, mengikat bata, mengangkut bebatuan, melakukan pengecoran yang
tingginya berlantai-lantai, merobohkan sebuah bangunan, dan pekerjaan kasar
lainya yang apapun mereka lakukan demi mendapatkan bayaran untuk menghidupi
keluarganya.

Kita kadang terlalu menaruh curiga berlebihan pada mereka para buruh
bangunan hanya karena sebagian dari mereka berpenampilan bak preman dan
bergaya bahasa (maaf) tidak berpendidikan. Saya sangat prihatin pada orang-orang
yang menilai buku dari sampulnya, malahan ada yang tidak tanggung-tanggung
dalam melabeli mantan pelaku kriminal bagi mereka yang memiliki tato
ditubuhnya. Seharusnya kita juga harus tahu latar belakang mereka kenapa harus
sampai bekerja kasar memilih profesi demikian agar tidak mudah dalam memberi
penilaian buruk.
Kalau dipikir-pikir kita sudah berlaku tidak adil bagi mereka yang yang
telah berperan penting dalam kehidupan kita. Lihatlah bangunan yang menjulang
tinggi dan gedung yang bertingkat mewah, itu semua berkat jasa mereka para
buruh bangunan.
Sudah selayaknya kita merubah pola pikir tidak sehat demikian, memandang
rendah pada profesi yang amat mulia. Mereka juga adalah manusia sama seperti
kita bagian dari sebuah keluarga, yang mau tidak mau suka tidak suka mereka
harus banting tulang bekerja apa saja untuk mencukupi kebutuhan hidup dan kita
harus menghormatinya. Kalau saja mereka mendapatkan kesempatan bekerja
ditempat yang lebih nyaman, tentu mereka tidak akan mengambil pekerjaan yang
super melelahkan itu.

KELOMPOK BURUH PABRIK


Banyak orang yang berfikir kalau kerja di pabrik cuma ngerusak badan,
hasilnya nggak banyak, cuma habisin waktu doang, dan banyak lagi
pandangan-pandangan buruk tentang buruh pabrik di mata masyarakat. Tapi
faktanya, banyak kok remaja lulusan SMA/K yang datang ke dinsosnakertrans
buat cari lowongan kerja di pabrik. Banyak alasannya. Mungkin pengen cari
pengalaman, nggak mau sekolah lagi, nggak keterima kuliah, pengen bantu
ekonomi orang tua, terpaksa, dan banyak lagi.

Tapi keputusanmu buat jadi buruh pabrik dan nggak nerusin sekolahmu,
nggak sepenuhnya salah. Dan kenyataanya, kerja jadi buruh pabrik malah
banyak mendatangkan hal positif.

1. Jadi karyawan pabrik emang melelahkan, Tapi itu jadi kesempatan buat uji
kemampuan fisikmu.
Saat sekolah, kamu sering banget ngerasain berangkat pagi pulang
pagi. Tapi di pabrik, hal itu mustahil terjadi. Mustahil banget kalo kamu kerja
dari pagi sampai sore, dari sore sampai pagi, hampir setiap hari dan kamu
merasa biasa aja. Apalagi kalau pabrik tempatmu kerja sedang banyak order
dan kamu harus ikut lembur. Kadang jam lembur nggak cuma satu-dua jam,
namun bisa sampai 8 jam lebih. Kamu mungkin awalnya berfikir, kalau kamu
nggak akan sanggup melakukan itu. Tapi jam kerja yang gila itu membuatmu
belajar untuk mengeksplor batas kemampuan fisikmu sampai ke titik paling
maksimal.

2. Selain uji kemampuan fisik, mentalmu juga akan terlatih

Di pabrik, marahnya atasan ke bawahan nggak selembut marahnya


guru ke murid. Kata-kata yang dikeluarin tu nggak difilter, apa yang ada di
otaknya dikeluarin semua. Di minggu pertama masa kerja, kamu mungkin
akan kasihan dengan mereka yang dimarah-marahin sama atasan. Namun di
minggu-minggu selanjutnya, kamu akan ngerasain apa yang mereka rasain.
Entah karena kerjaanmu yang selalu salah, kerjamu yang lamban, atau
karena hal lain.
3. Kamu akan punya pengaturan waktu yang baik karena kamu sadar bahwa
setiap menit itu berharga.

Di dunia industri, target nggak sama kayak tugas sekolah yang kalau
nggak selesai hari ini bisa dilanjut besok. Kalau satu jam harus bisa dapet
hasil 100, ya harus dapet segitu. Kalau nggak bisa ya siap-siap aja, mandor
akan muncul di depanmu dengan tampang garang kayak singa. Tapi dengan
gitu, kamu pun jadi bisa mengatur waktumu dengan baik. Nggak cuma dalam
pekerjaan, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kamu bisa tau dengan tepat
berapa waktu yang kamu butuhin untuk melakukan sebuah kegiatan.
Contoh gambar lain dari kelompok buruh pabrik :

Anda mungkin juga menyukai