Anda di halaman 1dari 6

GEOGRAFI

FENOMENA – FENOMENA ALAM


YANG TERJADI DI INDONESIA

Disusun oleh :

SHAFA AULIA PRATOMO (31)


X IIS 3

SMA NEGERI 59 JAKARTA


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
PENGERTIAN
Fenomena adalah sesuatu hal yang bisa disaksikan dengan panca indera serta dapat
dinilai dan diterangkan secara ilmiah.
(Prof. Dr. Buchari Lapau, dr. MPH : 2012)

Fenomena alam adalah berbagai peristiwa atau kejadian alam yang sifatnya tidak dapat
dibuat-buat ataupun diciptakan manusia yang menjadi salah satu cara Tuhan sang
pencipta dalam menunjukkan kekuasanya.

1. GERHANA MATAHARI
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari,
sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih
kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena
Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat
dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

Bisa diketahui serangkaian gerhana matahari total yang pernah menghampiri


Indonesia. Khusus Jakarta baru akan dilewati gerhana matahari total pada 2049.
Berikut ini di antaranya :

18 Mei 1901
Daerah : Padang, Jambi, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Palu dan Ambon.

11 Juni 1983
Daerah : Yogyakarta, Semarang, Solo, Kudus, Madiun, Kediri, dan Surabaya

18 Maret 1988
Daerah : Palembang, Bengkulu, Pangkal Pinang, dan Bangka Belitung

9 Maret 2016
Daerah : Palembang, Palangkaraya, Balikpapan, dan Ternate

20 April 2023
Daerah : Makassar dan Papua

24 November 2049
Daerah : Jakarta
2. PASANG SURUT AIR LAUT
Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gaya gravitasi antara Bumi dan
bulan, Bumi dan Matahari, atau Bumi dengan bulan dan Matahari. Kejadian
pasang surut air laut dipengaruhi pula oleh rotasi Bumi, angin, arus laut dan
keadaan-keadaan lain yang bersifat lokal.

Ketika pasang surut air laut terjadi, maka pada permukaan akan mengalami
pasang dan juga surut dalam waktu yang bergantian, sesuai dengan siklusnya.
Biasanya air akan mulai pasang ketika malam, dimana bulan sudah mulai
menampakkan dirinya di ufuk barat, dan kemudian akan surut pada saat fajar.

Pada pasang surut terdapat beberapa tipe yaitu :


 Pasang Surut harian ganda
 Pasang surut harian tunggal
 Pasang Surut campuran condong ke harian ganda
 Pasang Surut campuran condong ke harian tunggal

MANFAAT MENGENAI PASANG SURUT AIR LAUT

 Sebagai sumber tenaga listrik


 Untuk kegiatan Transportasi perairan
 Bisa membantu pembuatan garam
 Untuk kegiatan Water Sport
 Untuk mata pencaharian nelayan karena ketika surut banyak ikan yang
terbawa hingga sangat dekat dengan pesisir pantai.
3. GERHANA BULAN
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan
tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari
dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak
dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Sebenarnya, pada
peristiwa gerhana bulan,

Seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar
Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan
sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya
pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna
merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya
sama sekali.

Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

 Gerhana bulan total dibagi menjadi 2 yaitu:


o Gerhana bulan total negatif: Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada
daerah NTT dan warna bulan menjadi merah tetapi tidak rata.
o Gerhana bulan total positif: Pada gerhana ini, bulan melalui titik pusat daerah
umbra dan warna bulan menjadi merah merata.

 Gerhana bulan sebagian


Pada gerhana ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari.
Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra.
Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.

 Gerhana bulan penumbra


Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan
masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
4. TANAH LONGSOR
Tanah longsor sering disebut sebagai gerakan tanah. Tanah longsor salah satu
peristiwa geologi yang terjadi akibat adanya pergerakan massa batuan atau tanah
dengan bebagai macam tipe dan jenis tanah, misalnya jatuhnya bebatuan atau
gumpalan tanah.

Penyebab Tanah Longsor


 Erosi tanah : Bisa disebabkan karena berbagai hal seperti air yang terlau deras,
sungai-sungai maupun gelombang laut. Bisa menyerang bagian kaki-kaki lereng
yang suram ketika dibiarkan terus menrus maka bisa menyebabkan tanah longsor
 Tingginya curah hujan
 Hancurnya bebatuan
 Lereng dan tebing yang terjal
 Hutan gundul

Jenis tanah longsor


 Longsoran translasi
 Pergerakan blok
 Runtuhan batu
 Rayapan tanah
 Aliran bahan rombakan

Upaya pencegahan
 Tidak membuat sawah di lereng
 Tidak mendirikan bangunan di tebing
 Membuat terasering/sengkedan untuk tebing yang menjadi jalur transportasi
 Penebangan pohon di sekitar lereng sebaiknya jangan dilakukan
 Pemukiman yang didirikan di tepian sungai, rentan terkena erosi. Jadi cari daerah
lain yang lebih aman bila ingin mendirikan rumah

Pembuatan terasering/sengkedan
5. Tsunami

Pengertian Tsunami
adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut
secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa
disebabkan oleh letusan gunung berapi bawah laut, gempa bumi yang berpusat di
bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut.

Gelombang tsunami
dapat merambat ke segala arah. Di laut yang dalam, gelombang tsunami berjalan
dengan kecepatan sampai dengan 1000 km per jam. Setara dengan kecepatan
pesawat terbang.

Ketinggian gelombang di laut yang dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian,
laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. tapi Ketika
mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun, namun ketinggiannya
sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter.

Sejarah mencatat setidaknya telah terjadi 196 tsunami dijepang tinggi gelombang
dan dampak yang di timbulkan pun bervariasi.

Penyebab Terjadinya Tsunami

Tsunami dapat terjadi jika akibat letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun
akibat jatuhnya meteor di laut. Paling sering gelombang tsunami terjadi akibat
gempa bumi bawah laut. selain itu beberapa tsunami juga diakibatkan oleh gunung
meletus, contohnya tsunami yang terjadi ketika meletusnya Gunung Krakatau.

Gerakan vertikal pada kerak bumi, menyebabkan dasar laut menjadi naik atau bisa
saja turun secara tiba-tiba, akibatnya terjadilah gangguan pada keseimbangan air
laut. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di
pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Anda mungkin juga menyukai