Rayhand Mubarakh
Para ilmuwan di berbagai negara di dunia saat ini telah melakukan berbagai macam
percobaan, pengamatan, dan perhitungan, yang dilakukan dengan menggunakan teknologi yang
mutakhir. Sehingga dapat menyatakan tanpa keraguan bahwa alam semesta ini memiliki sebuah
permulaan dan para ilmuwan dapat memastikan bahwa alam semesta ini sedang dalam keadaan
yang terus berkembang. Namun bagaimana pandangan agama islam mengenai terbentuknya
dunia dan bagaimana pula pandangan ateisme/agnostisisme yang pada umumnya tidak
mempercayai adanya tuhan terhadap pembentukan dunia?
Ayat yang menjelaskan bahwa Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta adalah
:
Q.S. Al-Sajdah :4
Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT adalah pencipta langit dan bumi dan segala
sesuatu yang ada di antara keduanya dalam enam masa. Yang dimaksud dengan enam masa
dalam ayat ini bukanlah hari yang dikenal seperti sekarang ini, melainkan hari sebelum adanya
langit dan bumi serta telah adanya peredaran bumi mengelilingi matahari dan sebagainya.
Enam fase yang dimaksud dari ayat tersebut adalah :
Fase Pertama
Dalam ayat tersebut mengatakan secara tidak langsung bahwa akan terjadinya sebuah
ledakan yang amat besar atau yang sering disebut dengan istilah “Bigbang”. sekitar 12-20 miliar
tahun lalu. Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu. Ledakan yang terjadi merupakan
pengembangan ruang.
Fase Kedua
Pada masa ini adalah saat terbentuknya langit. Dimana langit biru hanyalah disebabkan
pancaran sinar matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Selain itu, yang dimaksud dengan
“dijadikan-Nya tujuh langit” adalah terbentuknya bumi lebih dari satu seperti bumi yang kita
tempati saat ini. Maka itulah hakikat langit yang sesungguhnya. Adapun dalam tahap ini,
terjadinya pembentukan bintang-bintang di dalam galaxy yang masih ada sampai saat ini.
Fase Ketiga
Pada masa ini merupakan proses penciptaan tata surya, termasuk bumi dan planet – planet
lainnya. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari dan mulai di
pancarkannya cahaya dan angin matahari. Bayi bumi yang telah terbentuk terus berputar
menghasilkan fenomena malam dan siang di bumi sebagaimana yang Allah SWT firmankan
dengan indah.
Fase Keempat
Bumi yang awalnya dari debu-debu antar bintang yang dingin mulai memanas dengan
pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsur-unsur
radioaktif di bawah kulit bumi. Akibat pemanasan endogenik tersebut, materi yang berada di
bawah kulit bumi akan muncul sebagai lava dari gunung berapi. Batuan basalt yang menjadi
dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan
materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumi yang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang
tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi” .sebagaimana firman Allah SWT di atas.2
Fase Kelima
Dalam ayat ini mengatakan bahwa telah munculnya air dan atmosfer yang merupakan
prasyarat terciptanya kehidupan di bumi. Selain itu, pemanasan matahari menimbulkan
fenomena cuaca di bumi, yakni awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer
purba yang kaya akan gas metan dan ammonia serta sama sekali tidak mengandung oksigen
bebas dengan bantuan energi listrik dan halilintar diduga menjadi awal kelahiran senyawa
organik. Senyawa organik yang mengikuti aliran air akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan
diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil tertua
yang pernah ditemukan. Sebagaimana dikembalikan pada surat (Al Anbiya [21] ayat 30) yang
telah menyebutkan bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.2
Fase Keenam
Pada masa keenam ini terjadi proses terciptanya kehidupan di bumi yang dimulai dari
makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan. Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis
sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa
ini pula proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya rantai
pegunungan di bumi terus berlanjut.2
Stephen Hawking merupakan ahli fisika yang telah memberikan sumbangan di bidang
fisika kuantum dan juga merupakan seorang atheis/agnostisisme mengatakan “Karena adanya
hukum seperti gravitasi, alam semesta dapat dan akan menciptakan dirinya sendiri dari tanpa
sesuatu apapun (nothing)… Penciptaan spontan adalah alasannya mengapa ’sesuatu’ itu ada dari
tanpa sesuatu apapun, inilah alasan mengapa alam semesta eksis dan kita pun juga eksis.”. Dari
kutipan tersebut Professor Hawking mengklaim bahwa alam semesta terbentuk secara spontan
dari tanpa sesuatu apapun. Professor mengambil kesimpulan seperti ini berawal dari pemahaman
tentang konsep indeterministik fisika 3
Dengan meyakini bahwa Allah SWT lah yang telah menciptakan seluruh dunia beserta isi-
isinya, dapat menjadi langkah awal dalam mempercayai sesuatu di dunia ini yang jauh dari nalar
manusia. Sehingga kita selaku makhluk ciptaan-Nya harus senantiasa tunduk dan patuh atas
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Selain itu, kita juga harus saling
menjaga sesama makhluk hidup, dengan cara menjaga kelestarian alam dan tidak memburu
secara brutal terhadap hewan – hewan yang bahkan telah terancam punah.
Referensi
Rayhand Mubarakh
102015013
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA