Anda di halaman 1dari 2

hursday, February 26, 2015

Karakteristi Perkembangan Anak Usia SMP dan SMA

A. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Sekolahmenegah Pertama (SMP)


a. Perkembangan Dalam Sikap Kognitif
Untuk membahas perkembangan kognitif (berpikir) pada anak saat berada di sekolah
menengah pertama (SMP), dikemukakan pandangan dari Piaget, Vigotksy, dan para ahli
psikologi
pemrosesan informasi (information-processing theory).
Arajoo T.V (1986) menyatakan bahwa aspek kognitif meliputi fungsi intelektual seperti
pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan berpikir. Untuk siswa SMP, perkembangan kognitif
utama yang dialami adalah formal operasional, yang mampu berpikir abstrak dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu atau mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal yang
tidak terikat lagi oleh objek-objek yang bersifat konkrit, seperti peningkatan kemampuan
analisis, kemampuan mengembangkan suatu kemungkinan berdasarkan dua atau lebih
kemungkinan yang ada, kemampuan menarik generalisasi dan inferensasi dari berbagai
kategori objek yang beragam. Selain itu, ada peningkatan fungsi intelektual, kapabilitas
memori dalam bahasa dan perkembangan konseptual. Dengan kata lain, bahasa merupakan
salah satu alat vital untuk kegiatan kognitif.

b. Perkembangan Dalam Sikap Emosional


Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi.
Pertumbuhan fisik, terutama ogran seksual mempengaruhi perkembangan emosi dan dorongan
baru yang dialami sebelumnya seperti perasaan cinta. Pada usia remaja awal, perkembanga
emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai
peristiwa, emosinya bersifat negatif dan tempramental. Sedangkan remaja akhir sudah mampu
mengendalikan emosinya. Mencapai kematang emosional merupakan tugas perkembangan
yang sangat sulit bagi remaja. Proses pencapaiannya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio-
emosional lingkungannya, terutama lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya
Meskipun pada usia remaja kemampuan kognitifnya telah berkembang dengan baik,
yang memungkinkannya untuk dapat mengatasi stres atau fluktuasi emosi secara efektif, tetrapi
ternyata masih banyak remaja yang belum mampu mengelola emosinya, sehingga mereka
banyak mengalami depresi, marah-marah, dan kurang mampu meregulasi emosi. Kondisi ini
dapat memicu masalah, seperti kesulitan belajar, penyalahgunaan obat, dan perilaku
menyimpang. Dalam suatu penelitian dikemukakan bahwa regulasi emosi sangat penting bagi
keberhasilan akademik. Remaja yang sering mengalami emosi yang negarif cenderung
memiliki prestasi belajar yang rendah.

B. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Sekolahmenegah Atas (SMA)


Psikolog memandang anak usia SMA sebagai individu yang berada pada tahap yang tidak
jelas dalam rangkaian proses perkembangan individu. Ketidakjelasan ini karena mereka berada
pada periode transisi, yaitu dari periode kanak-kanak menuju periode orang dewasa. Pada masa
tersebut mereka melalui masa yang disebut masa remaja atau pubertas. Umumnya mereka tidak
mau dikatakan sebagai anak-anak tapi jika mereka disebut sebagai orang dewasa, mereka
secara rill belum siap menyandang predikat sebagai orang dewasa.
Perubahan-perubahan tersebut akhirnya berdampak pada perkembangan fisik, kognitif,
afektif, dan juga psikomotorik mereka.

a. Perkembangan Dalam Sikap Kognitif


Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa SMA. Akan tetapi, bagaimanapun
tidak semua perubahan kognitif pada masa SMAtersebut mengarah pada peningkatan potensi.
Kadang-kadang beberapa kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring dengan
pertambahan usia. Meskipun demikian sejumlah ahli percaya bahwa kemunduran keterampilan
kognitif yang terjadi terutama pada masa SMA akhir dapat ditingkatkan kembali melalui
serangkaian pelatihan.
Perkembangan kognitif pada fase usia dewasa awal, dikemukakan oleh Schaie (1997)
bahwa tahap-tahap kognitif Piaget menggambarkan peningkatan efisiensi dalam perolehan
informasi yang baru. Sebagai contoh, pada masa dewasa awal terdapat perubahan dari mencari
pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan, menerapkan apa yang sudah diketahui,
khususnya dalam hal penentuan karier dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pernikahan
dan hidup berkeluarga.

b. Perkembangan dalam Sikap Emosional


Pada masa ini, tingkat karateristik emosional akan menjadi drastis tingkat kecepatannya.
Gejala-gejala emosional para remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan rasa
malu, cinta dan benci, harapan-harapan dan putus asa, perlu dicermati dan dipahami dengan
baik. Sebagai calon pendidik dan pendidik kita harus mengetahui setiap aspek yang
berhubungan dengan perubahan pola tingkah laku dalam perkembangan remaja, serta
memahami aspek atau gejala tersebut sehingga kita bisa melakukan komunikasi yang baik
dengan remaja. Perkembangan pada masa SMA (remaja) merupakan suatu titik yang mengarah
pada proses dalam mencapai kedewasaan. Meskipun sifat kanak-kanak akan sulit dilepaskan
pada diri remaja karena pengaruh didikan orang tua.
Perkembangan Peserta Didik Periode Sekolah Menengah Atas (SMA) Psikolog
memandang anak usia SMA sebagai individu yang berada pada tahap yang tidak jelas dalam
rangkaian proses perkembangan individu. Ketidakjelasan ini karena mereka berada pada
periode transisi, yaitu dari periode kanak-kanak menuju periode orang dewasa. Pada masa
tersebut mereka melalui masa yang disebut masa remaja atau pubertas. Umumnya mereka tidak
mau dikatakan sebagai anak-anak tapi jika mereka disebut sebagai orang dewasa, mereka
secara riil belum siap menyandang predikat sebagai orang dewasa.

Edi Sudrajat, http://edhay76.blogspot.co.id/2015/02/karakteristi-perkembangan-anak-usia-


smp.html

Anda mungkin juga menyukai