Anda di halaman 1dari 7

Definisi tumor otak

Tumor otak atau glioma adalah sekelompok tumor yang timbul dalam sistem
saraf pusat dan dapat dijumpai beberapa derajat diferensiasi glia. (Liau, 2001).
Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri, disebut tumor otak
primer dan bila berasal dari organ-organ lain, disebut tumor otak metastase.
(Huff, 2009).

Etiologi dan Faktor Risiko

Sebenarnya, penyebab tumor otak masih belum diketahui tetapi masih ada
faktor-faktor yang perlu ditinjau yaitu:

• Herediter
Sindrom herediter seperti von Recklinghausen’s Disease, tuberous sclerosis,

retinoblastoma, multiple endocrine neoplasma bisa meningkatkan resiko tumor


otak. Gen yang terlibat bisa dibahagikan pada dua kelas iaitu tumor –
suppressor genes dan oncogens. Selain itu, sindroma seperti Turcot dapat
menimbulkan kecenderungan genetik untuk glioma tetapi hanya 2%. ( Mehta,
2011)

• Radiasi
Radiasi jenis ionizing radiation bisa menyebabkan tumor otak jenis

neuroepithelial tumors, meningiomas dan nerve sheath tumors. Selain itu,


paparan therhadap sinar X juga dapat meningkatkan risiko tumor otak.(
Keating, 2001)

• Substansi-substansi Karsinogenik
Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan.

Kini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti nitrosamides
dan nitrosoureas yang bisa menyebabkan tumor system saraf pusat ( Petrovich,
et al., 2003., Mardjono, 2000)

• Virus
Infeksi virus juga dipercayai bisa menyebabkan tumor otak. Contohnya,

virus Epseien-barr. (Kauffman, 2007)


• Gaya Hidup
penelitian telah menunjukkan bahwa makanan seperti makanan yang

diawetkan, daging asap atau acar tampaknya berkorelasi dengan peningkatan


risiko tumor otak. Di samping itu, risiko tumor otak menurun ketika individu
makan lebih banyak buah dan sayuran. (Stark-Vance, et al., 2011)

Epidemiologi

Berdasarkan data-data dari Central Brain Tumor Registry of the United State
(CBTRUS) dari tahun 2004-2005 dijumpai 23.62 per 100,000 orang- tahun (
umur 20+). Kadar mortilitas di Amerika Utara, Western Europe dan Australia
dijumpai 4-7 per 100,000 orang per tahun pada pria dan 3-5 per 100,000 orang
per tahun pada wanita. Selain itu telah dilaporkan bahawa meningioma
merupakan jenis tumor yang paling sering dijumpai yaitu 33.4% diikuti dengan
glioblastoma yaitu 17.6% ( Quan, 2010).

Di Medan data-data lengkap tentang penyakit tumor otak belum ada, namun
dari observasi yang dilakukan tahun 2005 terhadap 48 penderita tumor otak
yang dirawat di beberapa rumah sakit; RSUP.H.Adam Malik, RS Haji medan
diperoleh hasil sebagai berikut:

Penderita tumor otak lebih banyak pada laki-laki (72,92 persen) dibanding
perempuan (27,08 persen) dengan kelompok usia terbanyak 51 sampa≥i 60
tahun (29,17 persen); selebihnya terdiri dari berbagai kelompok usia yang
bervariasi dari 3 bulan sampai usia 50 tahun. hanya 43 penderita (89,59 persen)
yang dioperasi dan lainnya (10,41 persen) tidak dilakukan operasi karena
berbagai alasan, seperti; inoperable atau tumor metastase (sekunder). Lokasi
tumor terbanyak berada di cerebellum (20,83 persen), sedangkan tumor-tumor
lainnya tersebar di beberapa lobus otak, suprasellar, medulla spinalis,
brainstem, cerebellopontine angle dan multiple. Dari hasil pemeriksaan Patologi
Anatomi (PA), jenis tumor terbanyak yang dijumpai adalah; Meningioma (25,00
persen), sisanya terdiri dari berbagai jenis tumor dan lain-lain yang tak dapat
ditentukan (Hakim. AA, 2005).

Klasifikasi

Pembagian tumor otak menurut WHO berdasarkan klasifikasi histogenetik:

Tabel: 2.1. Klasifikasi Histogenik

1. Tumor-tumor jaringan 5. Tumor-tumor Embryonal terdiri dari;


Neuroepithelial: • Medulloblastoma
A. Astrocytic tumor, terdiri • Primitive neuroectodermal tumor (PNET)
dari;
• Pilocytic astrocytoma 6. Tumor-tumor meningeal terdiri dari;
(grade I) • Meningioma
• Diffuse astrocytoma • Tumor meningeal lainnya.
(grade II)
• Anaplastic astrocytoma 7. Primary CNS Lymphoma 8. Tumor-tumor Germ
(grade cells. 9. Tumors of the sellar region 10.Brains
III) metastases of the
• Glioblastoma multiforme
(grade IV) systemic cancers
B. Oligo dendrodial tumor,
terdiri dari;
• Oligodendroglioma
(grade II)
• Anaplastic
oligoastrocytoma
(gradeIII)
C. Mixed gliomas terdiri
dari;
• Oligoastrocytoma (grade
II)
• Anaplastic
oligoastrocytoma
(gradeIII)
2. Tumor-tumor
Ependymal
3. Tumor-tumor Choroid
plexus
4. Tumor-tumor Pineal
parenchymal

Yang berikut merupakan ,klasifikasi tumor otak yang penting dari segi klinis:

Tabel: 2.2. Klasifikasi Tumor Otak Dari Segi Klinis

Primary brain tumor:


Histologically benign or malformative Mengioma
Pituitary adenoma
Acustic neuroma
Craniopharyngima
Pilocytic astrocytoma Hemangioblastoma
Histologically malignant
Glioma
• Anaplastic Astrocytoma
• Glioblastoma multiforme Ependymoma
Medulloblastoma
Oligodendroglioma
Pineal cell tumor
Choroid plexus carcinoma
Primitive neuroectodermal tumors
Metastatic brain tumors:

Single or multiple metastases Meningeal Carcinomatosis

Gejala spesifik tumor otak yang berhubungan dengan lokasi:


Secara umum pasien tumor otak bisa memiliki gejala seperti perubahan
perilaku contohnya, pasien mungkin mudah lelah atau kurang konsentrasi.
Selain itu, gejala hipertensi intracranial seperti sakit kepala, mual, vertigo.
Serangan

epilepsi juga sering dijumpai pada pasien tumor otak. (Rohkamm, 2004)

1. Lobus frontal

 Menimbulkan gejala perubahan kepribadian seperti depresi.


 Menimbulkan masalah psychiatric.
 Bila jaras motorik ditekan oleh tumor hemiparese kontra lateral,

kejang fokal dapat timbul. Gejala kejang biasanya ditemukan pada

stadium lanjut

 Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia.


 Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia.

2. Lobus temporal

 Dapat menimbulkan gejala hemianopsia.


 Gejala neuropsychiatric seperti amnesia, hypergraphia dan Déjà vu

juga dapat timbul.


 Lesi pada lopus yang dominan bisa menyebabkan aphasia.

3. Lobus parietalis

 Akan menimbulkan gangguan sensori dan motor yang kontralateral.


 Gejala homonymous hemianopia juga bisa timbul.
 Bila ada lesi pada lobus yang dominant gejala disfasia.
 Lesi yang tidak dominan bisa menimbulkan geographic agnosia dan

dressing apraxia.

4. Lobus oksipital

 Menimbulkan homonymous hemianopia yang kontralateral


 Gangguan penglihatan yang berkembang menjadi object agnosia.

5. Tumor di cerebello pontin angle

••

7. Glioma

8. Tumor

Tersering berasal dari N VIII yaitu acustic neurinoma.


Dapat dibedakan karena gejala awalnya berupa gangguan fungsi pendengaran.
batang otak

Biasanya menimbulkan neuropati cranial dengan gejala-gejala seperti

diplopia, facial weakness dan dysarthria.


di cerebelum
Didapati gangguan berjalan dan gejala tekanan intrakranial yang tinggi seperti
mual, muntah dan nyeri kepala. Hal ini juga disebabkan oleh odem yang
terbentuk.
Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar ke leher dan spasme dari
otot-otot servikal (Schiff, 2008., Youmans,1990).

Pemeriksaan

Pemeriksaan neuroradiologis yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi


ada tidaknya kelainan intra kranial, adalah dengan:
1. Rontgen foto (X-ray) kepala; lebih banyak sebagai screening test, jika ada
tanda-tanda peninggian tekanan intra kranial, akan memperkuat indikasi
perlunya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Angiografi; suatu pemeriksaan dengan menyuntikkan bahan kontras ke
dalam pembuluh darah leher agar dapat melihat gambaran peredaran darah
(vaskularisasi) otak
3. Computerized Tomography (CT-Scan kepala) dapat memberikan informasi
tentang lokasi tumor tetapi MRI telah menjadi pilihan untuk kebanyakan
karena gambaran jaringan lunak yang lebih jelas (Schober, 2010)
4. Magnetic Resonance Imaging (MRI), bisa membuat diagosa yang lebih dini
dan akurat serta lebih defititif. Gambar otak tersebut dihasilkan ketika medan
magnet berinteraksi dengan jaringan pasien itu ( Satyanegara, 2010., Freedman,
2009).

Terapi

 Gulcocorticoid biasanya diberikan untuk memberringankan gejala


edema.
 Terapi radiasi jenis Whole Brain Radiation Therapi merupakan terapi
yang utama untuk tumor otak yang malignant. Cara diberikan dengan
30- 37.5 Gy dalam 10-15 fraction. Selain itu, stereotaxic radiosurgery
biasanya digunakan pada pasien dengan kadar meatastasis yang lebih
kurang. Terapi ini hanya memperlambatkan kambuhnya tumor otak dan

tidak memperpanjangkan survival.

 Pembedahan juga merupakan pilihan terapi yang hanya dilakukan pada

tumor yang jinak. Pembedahan lebih sukar dilakukan pada tumor otak
yang ganas karena adanya metastase ke organ yang lain. Terapi radiasi
juga diberikan selepas pembedahan untuk hasil yang lebih baik.

 Kemoterapi merupakan terapi yang diberikan pada tumor otak jenis


metastase dan pada tumor opak yang tidak dapat disembuhkan dangan
pembedahan. Pada tumor-tumor tertentu seperti meduloblastoma dan
astrositoma stadium tinggi yang meluas ke batang otak, kemoterapi
dapat membantu sebagai terapi paliatif.
 Jika terapi-terapi diatas tidak membantu, terapi piliatif diberikan untuk
memperingankan gejala-gjala yang dialami oleh pasien (Fauci,et al.,
2008).

Prognosa

Prognosa penderita tumor otak didapati bahawa tanpa terapi radiasi,


harapan hidup rata-rata pasien dengan metastase otak adalah 1 bulan.
Selain itu, Resectability Tumor, lokasi tumor, usia pasien, dan histologi
tumor adalah penentu utama kelangsungan hidup. Pasien dengan kejang
sekunder ke tumor otak umumnya mengalami kerusakan neurologis
yang jelas selama kursus 6 bulan. Kebanyakan pasien dengan metastase
otak mati dari perkembangan keganasan utama mereka bukan dari
kerusakan otak (Huff, 2009).

Anda mungkin juga menyukai