Anda di halaman 1dari 11

Dampak Merokok Bagi Remaja

(oleh Andree Lucius Halim, Jeffrey, Setiawan, Rendy Gusniardi)

Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan


keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang
mengeluarkan polusi tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan
gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.

Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah,


masyarakat atau kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk
pada kesehatannya, sekolahnya dan lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh
para pelajar karena kondisi emosi mereka yang tidak stabil memebuat mereka
melakukan segala hal untuk melampiaskan esmosinya. Populasi merokok pada
usia dini sangatlah tinggi. Hal ini di sebabakan karena kurangnya penyuluhan
tentang bahaya rokok di kalangan sekolah atau masyarkat, atau mungkin juga
kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan
bahayanya dan juga nanti kedepanya.

Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat


kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal,
berbagai penelitian dan kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok
sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok,
asap rokok juga sangat berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada
di sekitarnya ( perokok pasif ). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa
para perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para prokok
itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru-paru
mengancam para perokok aktif maupun pasif.

Kami menyadari bahwa informasi tentang bahya rokok bagi kesehatan


sangat penting untuk di ketahui oleh masyarakat luas, khususnya para pelajar. Hal
ini yang mendorong kami untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini tentang Bahaya
Merokok. kami berharap, dengan mengetahui informasi ini para pelajar dapat
mengurungkan niatnya untuk mengonsumsi rokok, atau bahkan berhenti merokok.

1
1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan, untuk

(1.2.1) Agar kita sebagai pelajar mengetahui lebih dalam tentang


kandungan zat-zat berbahaya di dalam rokok.

(1.2.2) Agar kita sebagai pelajar mengetahui lebih dalam tentang


dampak bahaya merokok bagi kesehatan.

(1.2.3) Mengetahui mengapa remaja lebih senang membeli rokok


dari pada membeli barang yang lebih penting.

1.3 Batasan/Ruang Lingkup Masalah

1.3.1 Adapun ruang lingkup atau batasan masalah tertuju lebih


kepada remaja khususnya remaja yang masih berada di tingkat
sekolah lanjutan pertama dan sekolah lanjutan atas terutama di
provinsi bangka-belitung tercinta ini.

1.4 Rumusan Masalah

1.4.1. Zat-zat kimia apa sajakah yang terkandung di dalam rokok ?


1.4.2. Apakah faktor penyebab seorang remaja mulai merokok ?
1.4.3. Mengapa rokok tidak boleh dikonsumsi oleh para remaja ?
1.4.4. Apa dampak perilaku bagi para siswa dalam mengonsumsi rokok ?
1.4.5. Upaya apa yang dilakukan di sekolah untuk membenahi remaja
yang suka merokok ?
1.4.6. Presentase kemungkinan remaja akan merokok?

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara


70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.
Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara
agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak


atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke
dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-
bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal
hiasan, jarang sekali dipatuhi).

2.1.2 Kandungan zat berbaya dalam rokok

Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam


rokok :

 Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.


 Tar, yang terdiri dari lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana 60
bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.
 Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
 Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang
mudah terbakar dan tidak berwarna.
 Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
 Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga
dikenal sebagai metil alkohol.
 Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga
merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
 Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun
dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
 Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk
mengawetkan mayat.

3
 Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk
membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat
plastik dan pestisida.
 Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
 Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam
asap buangan mobil dan motor.

Meskipun demikian, hanya Tar dan Nikotin saja yang dicantumkan dalam
bungkus rokok.

2.1.3 Sejarah Awal Rokok

Rokok pertama kali digunakan oleh orang-orang dari suku-suku di


Amerika, seperti Indian, Maya, dan Aztec. Rokok pada awalnya berupa
tembakau yang dibakar dan dihisap melalui sebuah pipa. Kegiatan ini
awalnya dilakukan pada saat berkumpunya beberapa suku untuk
mempererat hubungan antar suku yang berbeda. Namun selain sebagai
penguat hubungan antar suku, banyak juga yang menggunakan tembakau
sebagai media pengobatan. Dan suku Indian menggunakannya sebagai
media ritual terhadap dewa-dewa mereka.
Kemudian, pada abad ke-16, saat Christoper Columbus dan
rombongan nya datang ke Benua Amerika, sebagian dari mereka mencoba
untuk menghisap tembakau. Dan akhirnya tertarik untuk membawa budaya
menghisap tembaku ini ke benua asal mereka, yaitu Benua Eropa. Setelah
budaya ini dibawa ke Eropa, ada seorang diplomat Prancis yang tertarik
untuk mempopulerkannya ke seluruh Eropa. Dia lah Jean Nicot, yang
kemudian namanya digunakan sebagai istilah Nikotin. Kebiasaan merokok
pun muncul di kalangan bangsawan Eropa. Namun tidak seperti suku
indian, yang menggunakannya untuk upacara ritual, para bangsawan Eropa
menggunakannya untuk kesenangan belaka.
Kepopuleran nya yang semakin meningkat di Eropa membuat John
Rolfe tertarik untuk membudidayakan tembakau dengan lebih serius. John
Rolfe adalah orang pertama yang berhasil menanam tembakau dalam skala
besar, yang kemudian diikuti oleh perdagangan dan pengiriman tembakau
dari AS ke Eropa. Secara ilmiah, buku petunjuk bertanam tembakau
pertama kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1855.
Setelah itu, pada abad ke-17, Para pedagang dari Spanyol masuk
ke Turki, yang merupakan negara Islam. Dan akhirnya kemudian
kebiasaan merokok masuk ke negara-negara Islam.

4
BAB III
PROSES PENELITIAN

Penelitian yang kami lakukan dengan cara menyebarkan angket kepada


para remaja di SMA Santo Yosef, Pangkal Pinang.
Remaja yang kami pilih sebagai subjek untuk mengisi angket yaitu mereka
yang masih duduk dikelas 1 dan 2 SMA ,baik jurusan IPA dan IPS.

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian kami lakukan di SMA Santo Yosef, Pangkal Pinang.

3.2 Metode Penelitian


Metode yang kami gunakan yaitu dengan cara menemukan
informasi-informasi melalui tinjauan pustaka dari buku-buku yang
membahas tentang topik yang kami bahas dan juga lewat tinjauan pustaka
dari media internet . Kami pun juga akan melakukan pengambilan angket
yang akan dilakukan di kelas XI-IA2 SMA Santo Yosef , Pangkal Pinang.

5
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Angket

Berdasarkan angket yang telah kami sebarkan sebanyak 80 lembar


kepada para remaja kelas 1 dan 2 SMA Santo Yosef, Pangkal Pinang.

Kami mendapatkan bahwa Para remaja SMA Santo Yosef, Pangkal


Pinang :

1. Sebagian besar dari mereka sangat mengetahui bahaya


merokok.
2. Sebagian besar dari mereka keberatan jika uang mereka
digunakan untuk membeli rokok, Karena mereka lebih
memilih uang tersebut digunakan unbtuk hal yang penting
bagi mereka.
3. Sebagian besar dari Para remaja akan menolak jika teman
mereka mengajak untuk merokok, Karena mereka tidak
suka dengan bau rokok yang tidak sedap.
4. Sebagian besar dari mereka tidak akan Merokok walaupun
sekolah mengizinkan-nya.
5. Kemungkinan untuk remaja merokok kelak itu sangat kecil.
6. Para remaja mau untuk mengingatkan para perokok dengan
cara spontan.
7. Para remaja menanggapi bahwa anak –anak dan wanita
yang merokok berkesan sangat tidak baik, Karena rokok itu
sebenarnya tidaklah diperuntukkan bagi mereka.

6
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Zat-zat kimia apa sajakah yang terkandung di dalam rokok ?


 Nikotin : menyebabkan kecanduan, merusak jaringan otak, dan darah
muda menggumpal.
 Tar : menyebabkan kerusakan pada sel paru-paru, meningkatkan produksi
dahak atau lendir di paru-paru, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
 Karbon monoksida : yang dapat mengurangi jumlah oksigen yang dapat di
ikat darah, dan mengurangi transportasi darah dalam tubuh.
 Zat kersinogen : dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh
 Zat iritan : dapat mengakibatkan batuk, kanker paru-paru, dan iritasi pada
paru-paru.

5.2 Apakah faktor penyebab seorang remaja mulai merokok ?

Penyebab seorang remaja mulai merokok dapat dipengaruhi oleh


berbagai macam faktor yaitu coba-coba, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok,
sekedar ingin merasakan, agar terlihat maco, meniru orang tua, iseng,
menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja untuk pergaulan, lambing kedewasaan,
mencari ispirasi.

5.3 Mengapa rokok tidak boleh dikonsumsi oleh para remaja ?

Para remaja tidak di perbolehkan mengonsumsi rokok dikarenakan asap


rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia, yang 200 diantaranya beracun
dan 43 jenis lainya menyebabkan kanker bagi tubuh ( ada pada bahan-bahan yang
terkandung di dalam rokok ). Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung
tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan lima puluh kali mengandung
bahan pengiritasi mata dan pernapasan.

5.4 Apa dampak perilaku bagi para siswa dalam mengonsumsi rokok ?

Dampak mengomsumsi rokok bagi siswa dalam perilaku adalah siswa


mungkin saja ternganggu konsentrasinya dalam belajar. Kemudian, remaja yang
merokok identik dengan pergaulan yang tidak baik, dengan merokok biasanya
para remaja akan menjadi pribadi yang lebih susah untuk diatur. Siswa juga akan

7
cenderung menjadi seorang yang tidak bertanggung jawab dan juga menjadi
seorang yang sangat sensitif atau cepat marah.
Merokok untuk pertumbuhan remaja memang memiliki segudang bahaya
bagi kesehatannya, bahaya merokok bagi pelajar yang paling ditakutkan adalah
dalam hal kesehatan jasmani. Kita semua tahu ada ribuan zat beracun yang
terkandung dari dalam rokok. Dari semua bahan berbaya tersebut, kita pasti bisa
terkena penyakit apa saja. seperti kanker, gangguan pernafasan kronis, stroke,
penyakit jantung, bronchitis, batuk dan masih banyak lagi. Mungkin bagi kamu
yang pernah melihat Himbauan tersebut pada setiap bungkus rokok, tapi kenapa
kita masih saja merokok?
Efek penyakit yang ditimbulkan oleh perokok aktif memang tidak
langsung dirasakan pada saat itu juga, tapi biasanya penyakit akibat merokok
dirasakan kerika sudah dewasa atau tua. Bagi pelajar wanita yang nekat merokok,
jangan heran apabila ketika sudah dewasa akan selalu mengalami keguguran
bahkan melahirkan bayi cacat.
Adapun dampak merokok terhadapat sosial dan kejiwaan seorang perokok.
Walau banyak remaja yang selalu beranggapan bahwa merokok adalah tindakan
yang keren, gaul banyak pula yang memandang sinis terhadap para perokok.
Pelajar yang merokok bisa saja dijauhi oleh banyak teman karena kebiasaan
buruknya ini. Peristiwa seperti ini tentu akan mempengaruhi kejiwaan seorang
pelajar. Ia bisa saja menjadi tidak percaya diri, merasa dikucilkan atau malah akan
menjadi pemarah dan pemberontak.
Dengan merokok, seorang remaja juga dapat mengalami masalah pada
keuangan mereka. Dengan harga sebungkus rokok yang kira-kira Rp.15.000,00.
Pelajar yang sudah mengalami kecanduan merokok ketika uang yang mereka
miliki sudah habis maka mungkin saja mereka dapat melakukam tindak kriminal
berupa pencurian. Bayangkan saja hanya karena sebungkus rokok seorang pelajar
dapat melakukam tindak kriminal pencurian.
Rokok hanyalah sebagaian kecil dari problematika remaja zaman
sekarang, mungkin ada baiknya orangtua dan keluarga yang lebih memperhatikan
setiap tingkah laku dan kegelisahan hati remaja ini, jangan sampai mereka
menjadi hancur dan terjerumus ke hal yang merugikan masa depannya.

5.5 Upaya apa yang dilakukan di sekolah untuk membenahi remaja yang suka
merokok ?

Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah, yaitu :

1. Memperketat pengawasan di dalam lingkungan sekolah yang ada.


2. Memberi sanksi yang sesuai kepada remaja yang ketahuan
merokok.
3. Mengadakan penyuluhan dan bimbingan kepada anak-anak
remaja.
4. Menjalin interaksi yang sangat akrab dengan anak remaja.

8
5. Melarang Guru untuk merokok saat Kegiatan Belajar Mengajar
berlangsung.

5.6 Persentase kemungkinan remaja akan merokok?

Berdasarkan analisi yang kami lakukan melalui Angket, persentase


kemungkinan remaja akan merokok kelak yaitu berkisar antara 0% - 20% .

9
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, maka :


1. Secara umum, Remaja SMA Santo Yosef, Pangkal Pinang telah
mengetahui Bahaya Merokok bagi mereka.
2. Banyak diantara mereka yang tidak akan merokok dalam kondisi apapun.
3. Di usia selanjutnya, Mereka berani mengatakan bahwa kemungkinan
mereka untuk merokok itu sangatlah kecil ( 0% - 20% ).
4. Mereka lebih memilih uang untuk ditabung dibandingkan dibeli untuk
rokok.
5. Anak Remaja mau untuk membantu,mengingatkan,dan menasehati para
perokok dengan cara yang mereka bisa.

6.2 Saran – Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang kami dapatkan,maka kami menyarankan


:
1. Hendaknya, para remaja SMA Santo Yosef, Pangkal Pinang terus
menyadari bahaya merokok bagi mereka.
2. Sebaiknya, Sekolah tetap melakukan upaya –upaya untuk mencegah para
remaja merokok.
3. Seharusnya, para remaja selalu mengingatkan kepada para perokok akan
bahaya merokok yang sering dianggap hanya sekedar saja.
4. Sebaiknya, Para remaja mau melaporkan kepada pihak sekolah apabila,
ada teman sekolah mereka yang merokok demi kebaikannya.
5. Hendaknya, mari kita semua mengurangi para perokok setiap tahunnya
dengan apapun cara-nya.

10
Daftar Pustaka

http://m.facebook.com/glendhartanto/posts/790493134345495
id.m. wikipedia .org/wiki /rokok
yusmangulo.blogspot.com/

11

Anda mungkin juga menyukai